Anda di halaman 1dari 12

NAMA : RIZQI AMALIA RAIS

KLS : 1IA12

NPM : 55417367

KONSEP DASAR PEMEGROMAN

Pengertian Dasar Program adalah rangkaian instruksi-instruksi dalam bahasa komputer yang disusun secara
logika dan sistematis.
Pengertian Pemrograman adalah suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk mengerjakan sesuatu,
dimana instruksi tersebut menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer atau dikenal dengan bahasa
pemrograman.
Konsep Dasar Pemrograman pada umumnya adalah IPO (Input Proses Output), lalu dikembangkan mejadi :
Originating -> input -> proses -> Output -> Distribution
||
Storage

 Originating
Berhubungan dengan pengumpulan data yang biasanya merupakan pencatatan data kedokumen dasar. Setelah
dikumpulkan dilakukan proses input.

 Input
Tahapan ini merupakan proses pemasukan data kedalam proses komputer melalui peralatan input.

 Proses
Tahap ini merupakan proses pengolahan data dari data yang sudah diinput berupa proses menghitung
membandingkan, mengurutkan, mengklasifikasikan, mengendalikan dan mencari di storage.

1
 Output
Tahap ini merupakan proses untuk menghasilkan keluaran dari proses pengolahan data ke peralatan output
berupa informasi (monitor, speaker, dsb)

 Distribution
Tahap ini merupakan proses penyebaran informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan membutuhkan
informasi.

 Storage
Tahap ini merupakan perekaman hasil pengolahan data storage yang nantinya dapat dipergunakan untuk input
proses selanjutnya.

Tipe pemegroman ada 7 macam yaitu :

1. Pemrograman Procedural

Procedural merupakan tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas yang metode
penyelesaiannya dilakukan langkah demi langkah secara eksak. Bahasa tingkat tinggi (seperti Cobol, Basic,
Pascal, Fortran dan C ) juga dinamakan sebagai bahasa procedural.

2. Pemrograman Terstruktur

Pemrograman terstruktur adalah bahasa pemrograman yangmendukung pembuatan program sebagai


kumpulan prosedur. Contoh : Pascal, Cobol, RPG, ADA, C.

3. Pemrograman Modular

Merupakan suatu program yang dipecah-pecah ke dalam modul yang dimana setiap modul menunjukkan
fungsi dan tugasnya sehingga dengan begitu masalah akan menjadi lebih sederhana sehingga program dapat
lebih mudah disusun dan dipahami.

4. Pemrograman Fungsional

Merupakan salah satu bahasa pemrograman yang memberlakukan proses komputasi sebagai evaluasi fungsi-
fungsi matematika. Contoh : Lisp, Scheme, ML, Haskell.

2
5. Pemrograman Berorientasi Obyek

Contoh : C++, SmallTalks, Java

6. Pemrograman Visual

Merupakan suatu program yang programnya menggunakan ekspresi visual (seperti grafik,gambar atau ikon)

7. Pemrograman Even-Driven

Merupakan sebuah program yang menggunakan konsep OOP dimana pemrograman dapaat dimulai dari obyek
yang diinginkan tanpa harus terurut. Contoh : Visual Basic, Visual C++, Delphi

Kriteria untuk penilaian suatu bahasa pemrograman terdiri dari:

– Clarity, simplicity dan unity

– Orthogonality

– Kewajaran untuk aplikasi

– Mendukung abstraksi

– Kemudahan untuk verifikasi program

– Lingkungan pemrograman

– Portabilitas program

-Biaya penggunaan

3
DATA
Data adalah bahan mentah yang akan diolah menjadi informasi sehingga dapat dipergunakan oleh user atau
pemakai.

1. Tipe Data Dasar : Merupakan tipe data primitif yang tidak terstruktur yang didefinisikan oleh bahasa
pemrograman.
Tipe data dasar dibagi menjadi lima bagian yaitu :

a. Numerik, yaitu menyimpan data berupa angka

b. Enumerasi, yaitu suatu urutan list dari nilai-nilai yang berbeda.

c. Boolean, yaitu tipe data untuk merepresentasikan True atau False.

d. Character, yaitu tipe data untuk menyimpan rangkaian karakter.

e. Internationalization, disebut I18N

2. Tipe Data Terstruktur : Merupakan tipe data campuran dari berbagai tipe data dasar. Contohnya array,
record, string, list dan file.

3. Tipe Data didefinisikan oleh Pemakai : Tipe data ini biasanya disebut Enumerasi.

4. Tipe Data Penunjuk : Contoh tipe data penunjuk adalah pointer

Model Komputasi
Model Komputasi adalah suatu kumpulan dari nilai dan operasi-operasi. Ada 3 dasar model komputasi :

1. Model Fungsional, yaitu model perhitungan yang fungsional terdiri dari satu set nilai-nilai, fungsi dan
operasi, aplikasi, fungsi dan komposisi fungsi.

2. Model Logika, yaitu logika model perhitungan terdiri dari suatu set nilai-nilai, definisi hubungan dan
kesimpulan logis.

4
3. Model Imperative, yaitu model perhitungan yang imperative terdiri dari satu set nilai-nilai yang
mencakup suatu status dan operasi tugas-tugas untuk memodifikasi status tersebut.
Pembagian Model komputasi ada 3 yaitu :

1. Mesin Mealy

Dalam teori komputasi sebagai konsep dasar sebuah komputer, mesin Mealy adalah otomasi fasa berhingga
(finite state automaton atau finite state tranducer) yang menghasilkan keluaran berdasarkan fasa saat itu dan
bagian masukan/input. Dalam hal ini, diagram fasa (state diagram dari mesin Mealy memiliki sinyal masukan
dan sinyal keluaran untuk tiap transisi. Prinsip ini berbeda dengan mesin Moore yang hanya menghasilkan
keluaran/output pada tiap fasa. Nama Mealy diambil dari “G. H. Mealy” seorang perintis mesin-fasa
(statemachine) yang menulis karangan “A Method for Synthesizing Sequential Circuits” pada tahun 1955.

5
2. Mesin Moore

Dalam teori komputasi sebagai prinsip dasar komputer, mesin Moore adalah otomasi fasa berhingga
(finite state automaton) di mana keluarannya ditentukan hanya oleh fasa saat itu (dan tidak terpengaruh oleh
bagian masukan/input). Diagram fasa (state diagram) dari mesin Moore memiliki sinyal keluaran untuk masing-
masing fasa. Hal ini berbeda dengan mesin Mealy yang mempunyai keluaran untuk tiap transisi.
Nama Moore diambil dari “Edward F. Moore” seorang ilmuwan komputer dan perintis mesin-fasa (state-
machine) yang menulis karangan “Gedanken-experiments on Sequential Machines”.

6
3. Petri Net

Petri net adalah salah satu model untuk merepresentasikan sistem terdistribusi diskret. Sebagai sebuah model,
Petri net merupakan grafik 2 arah yang terdiri dari place, transition, dan tanda panah yang menghubungkan
keduanya. Di samping itu, untuk merepresentasikan keadaan sistem, tokendiletakkan pada place tertentu. Ketika
sebuah transition terpantik, token akan bertransisi sesuai tanda panah. Petri net pertama kali diajukkan oleh Carl
Adam Petri pada tahun 1962.

7
Prinsip Desain Bahasa Pemrograman

a. Clarity, Simplicity dan Unity

Bahasa pemrograman harus dapat menolong programmer untuk membuat suatu desain program jauh
sebelum programmer melakukan coding. Kemudahan, kesederhanaan dan kesatuan merupakan suatu kombinasi
yang membantu programmer mengembangkan suatu algoritma sehingga algoritma yang dihasilkan
mempunyai kompleksitas yang rendah.

b. Orthogonality

Orthogonality menunjuk kepada suatu atribut yang dapat dikombinasikan dengan beragam fitur bahasa
pemrograman sehingga setiap kombinasinya mempunyai arti dan dapat digunakan.

c. Kewajaran untuk Aplikasi

Bahasa pemrograman membutuhkan syntax yang tepat/cocok yang digunakan pada struktur program untuk
merefleksikan struktur logika yang melandasi suatu algoritma.

d. Mendukung Abstraksi

Abstraksi merupakan suatu hal yang substansial bagi programmer untuk membuat suatu solusi dari masalah
yang dihadapi. Kemudian abstraksi tersebut dapat dengan mudah diimplementasikan menggunakan fitur-fitur
yang ada dalam bahasa pemrograman.

e. Kemudahan untuk Verifikasi Program

Verifikasi program merupakan hal penting bagi sebuah program karena dengan verifikasi yang mudah maka
suatu program akan dengan mudah dibangun dan dikembangkan.

f. Lingkungan Pemrograman

Bahasa pemrograman yang mempunyai lingkungan pemrograman yang baik dan lengkap akan memudahkan
programmer untuk mengimplementasikan abstraksi yang sudah disusunnya.

8
g. Portabilitas Program

Salah satu kriteria penting untuk proyek pemrogramanadalah kemudahan program yang sudah jadi untuk
dipindah-pindahkan dari komputer yang digunakan untuk membuat dan mengembangkan ke komputer lain yang
akan menggunakannya.

h. Biaya Penggunaan

Biaya merupakan elemen penting dalam mengevaluasi suatu bahasa pemrograman. Ada beberapa biaya yang
dapat diukur yaitu :

1. Biaya Eksekusi Program

2. Biaya Translasi/kompilasi Program

3. Biaya Penciptaan, Testing dan Penggunaan Program

4. Biaya Pemeliharaan Program

Konsep Bahasa Pemrograman: Sintaks, Semantik dan Pragmatik

Ada 3 hal yang berhubungan dengan konsep bahasa pemrogramanan: sintaks, semantiks dan pragmatis. Dalam
mengajarkan 3 konsep ini menggunakan analogi bahasa yang biasa kita pakai sehari-hari.

a. Sintaks
Sintaks sebuah bahasa berhubungan dengan struktur bahasa. Sebagai contoh, untuk membentuk sebuah
kalimat yang valid dalam bahasa kita memakai struktur: [subyek] + [kata kerja] + [kata benda]. Dengan
memakai struktur ini, kita bisa membentuk kalimat, sebagai contoh: Saya makan nasi. Dalam
hubungannya dengan bahasa pemrograman, kita musti memenuhi sintaks (baca: aturan struktur bahasa)
agar program dapat berjalan. Sebagai contoh, dalam bahasa BASIC, untuk mengassign sebuah variabel
dengan sebuah nilai, kita memakai operand ‘=’, tetapi kalau dalam Pascal, kita pakai ‘:=’. Contoh dalam
BASIC: a=1, tapi dalam bahasa Pascal, a:=1.

9
b. Semantik
Semantik sebuah bahasa menggambarkan hubungan antara sintaks dan model komputasi. Sederhananya,
semantik menjelaskan arti dari program.
Analoginya sebagai berikut. Apabila kita memakai sintaks [subyek] + [kata kerja] + [kata benda], kita
bisa menghasilkan kalimat-kalimat.
Apabila kita mengasilkan kalimat Saya makan nasi, maka kalimat ini memenuhi aturan sintaks. Tapi,
apabila saya membuat kalimat Saya makan batu, secara sintaks kalimat ini sudah benar. Namun, secara
semantik, kalimat ini tidak mengandung makna yang berarti.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, kadang ada kalanya seorang programmer tidak bisa
mengaitkan sintaks dengan model komputasi. Kesalahan logika bisa dengan mudah terjadi.
Sebagi contoh ada bahasa pemrograman sebagai berikut:
if(a=5) {
echo ‘Nilai a=5?;
}

Apabila program ini dijalankan, apa yang terjadi? Bergantung bahasa apa yang digunakan. Apabila
bahasa yang dipakai adalah bahasa C, maka output yang keluar selalu Nilai a=5, walaupun nilai variabel
a sebelumnya selain 5. Kenapa itu bisa terjadi? Itu karena operator ‘=’ dalam bahasa C berarti
mengassign sebuah variabel yang ada di sebelah kiri dengan nilai yang ada di sebelah kanan. Dalam
bahasa C, secara sintaks operasi ini sudah benar.
Tapi, apabila yang dimaksud adalah programmer ingin mengevaluasi nilai variabel a, maka seharusnya
memakai operator logika ‘==’. Jadi, program yang sebenarnya menjadi

if(a==5){
echo ‘Nilai a=5?;

c. Pragmatik
Pragmatik berhubungan dengan kemudahan implementasi dan efisiensi. Dalam analoginya dengan
bahasa, kita bisa saja memberitahukan ke seseorang “Jangan merokok” apabila ada peraturan yang
melarang seseorang merokok di dalam sebuah ruangan. Kalimat singkat seperti itu sebenarnya sudah
cukup efisien. Tapi, dalam kesempatan lain kita bisa saja memakai kalimat “Mohon Anda jangan

10
merokok di sini karena menurut peraturan pemerintah daerah nomor XXX tahun XXX dinyatakan
bahwa merokok di tempat umum akan mengakibatkan pelanggaran peraturan, selain itu dari sisi
kesehatan… blah blah blah”. Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, seorang programmer
harus bisa memastikan efisiensi dalam melakukan peng-coding-an. Dalam bahasa C, programmer
diberikan kekuasaan untuk mengalokasikan memori. Sebagai akibatnya, apabila programmer lalai dalam
mengontorl variabel-variabel yang dihasilkan dari hasil assignment pointer, maka akan terjadi kebocoran
memori. Ini diakibatkan apabila seorang programmer mengcreate sebuah variabel pointer, dan kemudian
menghapusnya, informasi tersebut masih ada dalam memori, hanya saja sudah tidak bisa diakses lagi.

11
Referensi

https://dharmadinandra.wordpress.com/2011/10/12/konsep-dasar-pemrograman-5/

http://fharicca.blogspot.co.id/2011/11/data-model-komputasi-prinsip-konsep.html

https://dedhelia.wordpress.com/2011/04/13/pengertian-sintaks-semantik-dan-pragmatik/

12

Anda mungkin juga menyukai