Anda di halaman 1dari 4

1.

Latar belakang

a. Lalu-lintas merupakan masalah penting karena lalu-lintas adalah sarana untuk bergerak dari
suatu tempat ke tempat yang lain, apabila lalu lintas terganggu atau terjadi kemacetan maka
mobilitas penduduk juga akan mengalami gangguan.

b. Karena sering terjadinya kemacetan banyaak menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan
ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang berlalu lintas. Ada yang
beralasan terburu-buru atau sudah terlambat menuju ke lokasi tujuan mereka, tanpa mereka
sadari kecepatan laju kendaraan mereka membahayakan keselamatan jiwa diri sendiri dan orang
lain. Perilaku dalam berlalu lintas masyarakat Indonesia sangat buruk,etika dalam berlalu lintas
sangat kurang, dan sering mengabaikan kesantunan dalam lalu lintas, kenyataannya cara mereka
berlalu lintas merupakan gambaran dari budaya Indonesia. Cara bertingkah laku yang buruk dalam
lalu lintas terbukti dengan adanya kemacetan,kecelakaan dan pelanggaran terhadap lalu lintas.

c. Dampak dari gangguan kemacetan misalnya: pemborosan bahan bakar,waktu dan polusi udara.
Membicarakan masalah lalu lintas terutama di jalan merupakan hal yang sangat penting, karena
masalah ini adalah masalah bersama yang harus dispecahkan secara bersama apabiola masalah
lalu-lintas tidak terpecahkan maka penduduk sendiri yang akan menanggung kerugiannya dan
apabila terpecahkan dengan baik penduduk juga yang akan mengambil manfaatnya.

d. Saat lalu-lintas macet dan pelanggaran lalu lintas merupakan masalah sehari-hari bagi warga.
Hal ini terjadi karena pertumbuhan jalan dan pertambahan jumlah kendaraan bermotor tidak
seimbang dan tidak peduli terhadap masyarakat dalam berkendara sehingga membuat lalu-lintas
macet dan ugal-ugalan. Setiap warga berhak memikirkan masalah ini. Saya sebagai penulis,dan
menjadi bagian dari masalah ini akan mencoba menyusun karya ilmiah yang akan membahas dari
berbagai sudut pandang terhadap permasalahan lalu-lintas khususnya. Karya ilmiah ini diharapkan
dapat menjadi saran yang berguna. Walaupun tentunya masih ada kekurangan, namun setidaknya
karya ilmiah ini menjadi bagian dari keinginan untuk menjadikan lalu-lintas yang aman dan
nyaman.

2. Identifikasi masalah (Persoalan)

Berdasarkan latar bvelakang di atas maka timbul masalah:

1. Mengapa Pelanggaran harus diterapkan sebagai E-Tilang?

2. Bagaimanakah solusi Pelanggaran lalu-lintas?

3. Langkah apa saja yang sudah dilakukan penerapan dalam penerapan E-Tilang?

4. Apa saja yang edapat dilakukan pengguna jalan untuk mengurangi pelanggaran,kemacetan, dan
kecelakaan lalu lintas?

3. Ruang lingkup

1. Penulisan dan Laporan Kerja ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

 Melakukan penindakan dengan menggunakan aplikasi E-Tilang


 Hasil dari penindakan dgunakan untuk mengetahui kendala yang dihadapi apabila aplikasi
E-Tilang telah diberlakukan
 Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan kendala yang akan dihadapi dan
kemudahan yang akan diperoleh apabila aflikasi ini telah diberlakukan.
4. Maksud dan Tujuan
1) Maksud
Maksud kenapa masalah ini dibahas adalah:
 Agar masyarakat mengetahui era perubahan teknologi modern.
 Menyusun strategi mengatasi pelanggaran dengan Sistem E-Tilang.
 Memberikan informasi sebab-sebab terjadinya pelanggaran lalu lintas.
2) Tujuan
 Mengetahui sebab-sebab terjadinya pelanggaran,kemacetan.
 Mengetahui dampak terjadinya pelanggaran lalu lintas.
 Mengetahui strategi apa saja yang bisa di lakukan untuk mengatasi pelanggaran
lalu lintas.
BAB II

PEMBAHASAN

Lalu lintas adalah sarana untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain,apabila lalu lintas
terganggu maka mobilitas penduduk juga akan mengalami gangguan yaitu pengguna jalan tidak
menggunakan alat pengaman dalam berkendara seperti helm pada kendaraan beroda 2,akibatnya
pengguna jalan dapat di tahan oleh polisi lalu lintas (POLANTAS) karena melanggar aturan berlalu
lintas dan dapat membahayakan diri sendiri seperti terjadi kecelakaan tanpa menggunakan alat
pengaman. Hal ini disebabkan, kebanyakan masyarakat tidak terlalu memperdulikan sebaab atau
akibat jika melanggar aturan lalu lintas dan biasanya pengguna jalan kabur jika di temukan oleh
petugas lalu lintas karena pelanggaran yang dilakukan.

Solusi yang tepat agar pengguna jalan tidak melakukan pelanggaran lagi adalah dengan
berjalannya pihak yang berwajib untuk mengawasi atau memantau masyarakat pengguna jalan pada
setiap harinya jika terdapat pengguna jalan yang melanggar peraturan yang ada maka pihak

Kemudian masyarakat di harapkan bisa lebih mencerna lagi agar dalam melakukan perjalanan
dengan membawa kendaraan di harapkan agar lebih berhati-hati, dan tidak seenaknya saja
menggunakan jalan untuk berlalu lintas.

2. Faktor yang mempengaruhi

a. Faktor internal
1. Belum mahirnya petugas polri (Polisi Lalu Lintas) dalam menggunakan aplikasi E-Tilang.
2.Belum tersediianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung aplikasi E-
Tilang.
b. Faktor external
1. Belum semua lapisan masyarakat memahami tentang pengoperasian dan pembayaran E-
Tilang.
2. Masih kurangnya sosialisasi polri dalam hal ini petugas lalu lintas terhadap masyarakat
tentang kemudahan Aplikasi E-Tilang dibandingkan tilang manual.

3. Kondisi yang diharapkan, (kondisi yang diharapkan) adanya perubahan atas masalah-masalah yang
terjadi dari kondisi saat ini yaitu system E-Tilang harus:

1. Efektif adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari
serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektif
adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau suatu tujuan proses.Semakin tinggi pencapaian target
atau tujuan proses maka dikatakan proses itu semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan
perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik.

Penerapan E-Tilang merupakan sebuah pilihan yang efektif yang mencapai sasaran dalam pelaksanaan
tilang kepada pelanggar peraturan lalu lintas. Namun semua masyarakat Indonesia melek teknologi.
Masih banyak dari mereka yang belum tahu mengenai adanya E-Tilang sehingga perlu adanya
sosialisasi lebih gencar dan merata kepada masyarakat. Belum dapat dikataka bahwa E-Tilang ini
efektif karena penerapan E-Tilang masih dalam tahap uji coba dan dari tahap uji coba akan diadakan
evaluasi untu perbaikan pelayanan E-Tilang selanjutnya. Namun,pilihan untuk menerapkan E-Tilang
sangat efektif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Efisien adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya minimum guna pencapaian hasil
optimum. Semakin sedikit penggunaan sumber daya,maka prosesnya semakin efisien. Proses efisien
ditandai dengan proses sehingga menjadi lebih murah dan cepat.

Dari segi efisien, E-Tilang sangatlkah efisien. Tanpa menggunakan kertas semua tindak pelanggaran
lalu lintas dicatat oleh sistem digital sehingga mengurangi biaya kertas sebagai tanda bukti
pelanggaran. Pelanggar peraturan lalu lintas pun tidak perlu bolak-balik dan atri persidangan untuk
menyelesaikan masalahnya karena mereka akan dikirim notifikasi digital oleh sistem kapan kasusnya
akan disidangkan.

Dengan memanfaatkan teknologi seluruh proses tilang akan lebih efisien dan efektif juga membantu
pihak kepolisian dalam manajemen administrasi. Aplikasi dikategorikan kedalam 2 user, yang pertama
yaitu pihak kepolisian dan yang kedua pihak kejaksaan. Pada sisi kepolisian, sistem akan berjalan pada
komputer tablet dengan sistem operasi Android sedangkan pihak kejaksaan sistem akan berjalan
dalam bentuk website, sebagai eksekutor seperti proses sidang manual.

Anda mungkin juga menyukai