Populasi Genetik Bagian Dini
Populasi Genetik Bagian Dini
1. Populasi Genetik
Populasi genetik atau genetika populasi merupakan suatu ilmu cabang genetika yang
berhubungan dengan pewarisan sifat atau hereditas suatu kelompok individu yang masih satu
populasi. Hal yang dipelajari dalam populasi genetik atau genetika yang mempelajari populasi
adalah bagaimana konstitusi genetik populasi dan bagaimana genetika konstitusi ini dapat
berubah dari generasi ke generasi selanjutnya sehingga ilmu ini biasanya juga dianggap
sebagai genetika evolusi. Namun, kedua konsep antara genetika populasi dan genetika evolusi
adalah berbeda konsep dimana genetika populasi berhubungan dengan faktor keturunan
dalam populasi yaitu apakah spesies tersebut sama berbeda sedangkan sifat turun-temurun
berubah seiring dengan peristiwa evolusi.
2. Populasi dan Kumpulan Gen
Organisme merupakan unit yang nyata dari kehidupan dimana pada organisme
uniseluler setiap sel adalah satu individu sedangkan pada organisme yang multiseluler terdiri
atas banyak sel yang saling berhubungan satu sama lain. Banyak yang mati dan diganti oleh
sel lain sepanjang hidup dari individu tersebut. Pada evolusi, unit yang bersangkut paut adalah
populasi. Populasi adalah kumpulan dari individu-individu yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan dan induk, dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari individu-individu
yang sejenis (1 spesies). Pupolasi genetik terfokus pada hukum populasi mendelian yaitu
sebuah kumpulan dari interbreeding, individu yang melakukan reproduksi secara seksual
dimana populasi mendelian adalah reproduksi yang melibatkan kematangan individu. Unit
yang relevan pada evolusi memiliki genotip individu yang tidak dapat berubah selama
hidupnya, bahkan individu bersifat ephemeral. Populasi,berhubingan dari generasi ke
generasi dan terjadi perubahan konstitusi genetik dari populasi dan kelangsungan dari
populasi itu sendiri diatur oleh mekanisme hereditas biologi. Yang menjadi fokus pada
populasi mendelian adalah spesies karena spesies adalah unit evolusi yang bebas dan
perubahan genetik menempati pada populasi lokal dapat dikembangkan ke semua anggota
spesies yang berbeda.
Spesies yang terebar tidak selalu bersifat homogen tetapi spesies tersebut dapat
bertahan hidup pada populasi local dimana populasi lokal adalah suatu grup dari individu-
individu yang memiliki spesies yang sama, bersama pada wilayah yang sama. Konsep
dari “gen pools” atau kumpulan gen ini adalah berttujuan untuk mempelajari evolusi karena
Gene pools ini adalah pengumpulan dari genotip yang semua individual di sebuah populasi
untuk organisme diploid. Pada organisme diploid, gene pools dari populasi dengan N individu
terdiri dari genom haploid 2N. Setiap genom terdiri dari semua informasi genetik yang
diterima dari satu orang tua atau induknya.
3. Variasi Genetik dan Evolusi
Evolusi tidak dapat terjadi pada lokus gen tertentu pada semua individu dari populasi
tertentu yang homozigot untuk alel yang sama karena frekuensi alel tidak dapat berubah dari
generasi ke generasi. Evolusi akan menjadikan perubahan pada populasi ini dimana satu alel
dapat meningkatkan frekuensi dengan mengorbankan alel lainnya. Charles Darwin
mengungkapkan sebuah teori evolusi modern On the Origin of Species, adanya variasi
keturunan dalam populasi alami adalah titik awal dari argumen evolusi Darwin oleh proses
seleksi alam dan dia (Darwin) berargumen bahwa beberapa variasi hereditas alami lebih
berguna untuk kelangsungan hidup dan reproduksi individu tersebut.
Korelasi langsung di antara sejumlah variasi genetik dalam populasi dan rata-rata
perubahan evolusioner oleh seleksi alam telah didemonstrasikan secara matematis oleh Sir
Ronald A. Fisher dalam Teori Fundamental Seleksi Alam (1930) : rata-rata peningkatan
kemapuan populasi pada setiap waktu adalah sebanding dengan kemampuan variasi genetik
pada waktu tersebut. Teori Fundamental mengaplikasikan variasi alela pada lokus gen
tunggal, dan hanya dibawah kondisi lingkungan tertentu. Korelasi di antara sejumlah variasi
genetik dengan rata-rata evolusi dalam populasi Drosophila serrata di laboratorium
menunjukkan grafik perubahan jumlah lalat selama kurang lebih 25 generasi dimana populasi
strain campuran memiliki variasi genetik yang lebih besar daripada populasi strain tunggal.
Kedua populasi meningkat jumlahnya selama periode eksperimen, akan tetapi rata-rata
peningkatan lebih besar pada populasi strain campuran daripada populasi strain tunggal.
Peningkatan dalam jumlah lalat dari generasi ke generaasi mencerminkan peningkatan
adaptasi dari populasi terhadap lingkungan percobaan yang mana didorong oleh evolusi.
Korelasi di antara sejumlah variasi genetic dan rata-rata evolusi pada populasi Drosophila
serrata dari Popondetta, Papua Nugini, dan Sydney, Australia digambarkan pada tabel 1
Jumlah rata-rata Peningkatan rata-rata
Populasi lalat dalam populasi pada sejumlah lalat per
generasi
Percobaan pada suhu 25o C
Strain tunggal (popendetta) 1863 = 79 31,5 = 13,6
Strain campuran (popendetta x 2750 = 112 58,5 = 17,4
Sydney)
Percobaan pada suhu 19o C
Strain tunggal (popendetta) 1724 = 58 25,2 = 9,9
Strain campuran (popendetta x 2677 = 102 61,2 = 13,8
Sydney)
“Semakin besar jumlah variabel lokus dan lebih alel ada pada setiap lokus variabel, semakin
besar kemungkinan untuk perubahan frekuensi beberapa alel dengan mengorbankan yang
lain.”
4. Genotif dan Frekuensi Genic
Variasi dalam kelompok gen adalah ekspresi dalam tiap hubungan frekuensi genotip
atau frekuensi fenotip. Tabel di bawah ini menggambarkan golongan Darah M-N dan
Frekuensi Genotip di dalam Sebuah Populasi dari Orang Aborigin Australia
Golongan Genotip Angka Frekuensi
Darah
M LMLM 22 0.030
M N
MN L L 216 0,296
N N
N L L 492 0,674
Total 730 1.000
Variasi pada gen lokus M-N di dalam kelompok orang ini yang mempunyai frekuensi
dari 3 genotip. Sesuai dengan beberapa tujuan untuk menjelaskan variasi pada sebuah lokus
yang tidak menggunakan frekuensi genotip tetapi frekuensi alela. Frekuensi alela dapat
dihitung dari tiap angka genotip yang telah diteliti atau dari frekuensi genotip. Frekuensi alel
dapat juga dihitung dari frekuensi genotip dengan mengamati sebelum dua gen homozigot
diberikan, sebaliknya hanya setengah gen hetrozigot yang diberikan. Frekuensi sebuah alel
ini adalah frekuensi individu homozigot untuk alel tersebut ditambah setengah frekuensi
heterozigot untuk alel tersebut. Antara orang aborigin australia, frekuensi LM adalah 0,030 +
V2(0,296) = 0,178, sama dengan frekuensi LN adalah 0,674 + V2(0,296) = 0,822.
Tabel di bawah menggambarkan Frekuensi Genotip dan Frekuesi Alella untuk Gen
Lokus M-N pada Empat Populasi Manusia. Penghitungan frekuensi gen ketika jumlah alela
pada lokus lebih besar daripada dua yang didasarkan pada aturan sama yang digunakan
untuk dua alel: homozygot membawa dua kopi dari satu alel, heterozigot membawa satu
dari setiap dua alel.
Pertanyaan:
1. Jelaskan pendapat Darwin mengenai teori seleksi alam yang berhubungan dengan evolusi dan
bagaimana variasi populasi berhubungan dengan evolusi?
Jawaban:
Pendapat Darwin mengenai teori seleksi alam adalah bahwa beberapa variasi herediter yang alami
lebih menguntungkan dari pada yang lain untuk kelangsungan hidup dan reproduksi suatu spesies.
Suatu individu atau spesies yang memiliki variasi yang menguntungkan memiliki kemungkinan
untuk bertahan hidup dan bereproduksi yang lebih besar dari pada organisme yang mengalami
variasi yang merugikan. Maka dari itu, variasi yang tidak dapat bertahan hidup tersebut semakin
lama akan semakin punah dan variasi yang dapat bertahan hidup akan tetap lestari. Hal tersebut
adalah hubungannya dengan evolusi karena populasi yang didalamnya terjadi variasi akan
menyebabkan terjadinya perubahan evolusi.