KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan karuniaNya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Orientasi Kerja CPNS Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia, di Direktorat Pemetaan Tematik
Laporan ini disusun sebagai laporan hasil orientasi kerja CPNS BPN RI yang
berisikan pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi pada Direktorat Pemetaan
Tematik, dan hal penting lain yang telah diperoleh oleh anggota CPNS kelompok 1
selama orientasi di Direktorat Pemetaan Tematik BPN RI. Adapun pelaksanaan
orientasi di Direktorat Pemetaan Tematik dilaksanakan selama 2 pekan, tertanggal 15
Agustus 2011 sampai 26 Agustus 2011, dengan 9 hari efektif pelaksanaan orientasi
kerja.
Atas tersusunnya laporan hasil orientasi ini, tak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Direktur Pemetaan Tematik beserta seluruh jajaran staff yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama orientasi kepada kami. Kami menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik menjadi sesuatu
yang kami harapkan untuk dapat mengoreksi kekeliruan kami dan meningkatkan
kapasitas kami.
Demikian laporan ini kami buat, semoga ada guna dan manfaatnya.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 5
1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................................... 6
1.3 Waktu Pelaksanaan .................................................................................... 6
LAMPIRAN
1. Lampiran Absensi Kelompok ................................................................... 29
2. Lampiran Tugas Harian
I. Tugas Harian Ahmad Fahmi, S.E.................................................. 31
II. Tugas Harian Christiany Nissa Pelleng, S.E ................................. 36
III. Tugas Harian Rosy Susanti Uswha, S.P ........................................ 40
IV. Tugas Harian Dwi Christine Pamujiningtyas, S.P ........................ 45
V. Tugas Harian Asrofi, S.T .............................................................. 48
VI. Tugas Harian M. Trianda Dasa Prima, S.T ................................... 53
VII. Tugas Harian Desi Halfiati Isnaningsih, S.T................................. 57
VIII. Tugas Harian Nurul Hani, S.T ...................................................... 60
IX. Tugas Harian M. Misqi, S.Si ......................................................... 63
X. Tugas Harian Hella Mayang Shinta, S.Si ...................................... 67
XI. Tugas Harian Yuniar Kurnia Putri, S.Si........................................ 71
XII. Tugas Harian Frangkly Marthen Luturmas, S.H ........................... 76
XIII. Tugas Harian Ahmad Riski, S.H ................................................... 79
XIV. Tugas Harian Edwin Aprianto, S.P ............................................... 84
XV. Tugas Harian Megy Wekoila, S.Kom ........................................... 89
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat. Orientasi Kerja Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Badan Pertanahan
Nasional (BPN) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tugas pokok, fungsi
dan permasalahan yang ada di seluruh unit kerja yang ada di Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia.
BAB II
PROFIL DIRETORAT PEMETAAN TEMATIK
BAGAN ORGANISASI
BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
KEPALA
REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT SEKRETARIAT
UTAMA UTAMA
BIDANG SURVEI, BIDANG HAK TANAH BIDANG PENGATURAN BIDANG PENGENDALIAN BIDANG PENGKAJIAN DAN
PENGUKURAN DAN PENDAFTARAN DAN PENATAAN PERTANAHAN DAN PENANGANAN SENGKETA DAN
DAN PEMETAAN TANAH PERTANAHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KONFLIK PERTANAHAN
SEKOLAH TINGGI
PERTANAHAN NASIONAL
8 | CPNS BPN RI FORMASI 2010, Kelompok 1
ORIENTASI DIREKTORAT PEMETAAN TEMATIK
BAGAN ORGANISASI
DIREKTORAT PEMETAAN TEMATIK
DEPUTI I BIDANG SURVEI, PENGUKURAN DAN PEMETAAN
BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
regional, nasional maupun sektoral. Peta-Peta yang digunakan oleh Kedeputian V adalah
sebagai berikut :
- Peta Pemasalahan Petanahan,
- Peta Penggunaan Tanah,
- Peta Gambaran Umum Penguasaan Tanah,
- Peta Tanah Obyek Landreform,
- Peta Rencana Umum Tata Ruang,
- Peta Sebaran Izin Lokasi, dan sebagainya.
1 : 5.000 1m 2,5 m
1 : 3.000 0,61 m 1,5 m
1 : 2.500 0, 5 m 1m
Ukuran resolusi spasial yang semakin kecil atau resolusi tinggi akan semakin detail
obyek yang bisa dilihat. Ukuran resolusi spasial mempengaruhi skala peta yang akan
dihasilkan. Apabila hendak menghasilkan peta dengan skala besar (1:10.000 atau lebih besar)
diperlukan resolusi spasial yang kecil (ukuran lebih kecil dari 2,5 m x 2,5 m) dan sebaliknya
untuk peta dengan skala kecil dapat digunakan resolusi citra dengan resolusi spasial di atas
2,5 m. Kelemahan penggunaan citra satelit beresolusi tinggi adalah cakupan area (scene)
yang kecil sehingga berpengaruh terhadap harga pembelian citra. Tabel 24 menyajikan
hubungan jenis citra satelit, resolusi dan ukuran scenenya.
Tabel 2.2 Ukuran Scene dari Berbagai Resolusi Satelit
Jenis Satelit Resolusi Ukuran Scene
Multispektral Pankromatik
Landsat 7 30 m 15 m 180 km x 180 km
IRS 15 m 5,8 m 70-90 km x 70-90
km
SPOT 4 20 m 10 m 60 km x 60 km
SPOT 5 10 m 2,5 m 60 km x 60 km
Aster 15 m - 60 km x 60 km
IRS 5m - 70 km x 70 km
Orbiview 1m 4m -
Quickbird 2,5 m 0,61 m 16,5 km x 16,5 km
Ikonos 4m 1m 11 km x 11 km
Formosat 2 8m 2m 24 km x 24 km
TerraSAR 1m - 5 km x 10 km
GeoEye-1 0,5 m - 15 km x 15 km
ALOS 10 m 2,5 m 35-70 km x 35-70
km
KOMPSAT 1m - 15 km x 15 km
Worldview - 0,5 km 16,5 km x 16,5 km
Secara visual citra satelit atau foto udara dibedakan atas citra pankromatik dan citra
multispektral. Citra pankromatik menampilkan feature dalam warna hitam putih. Sedangkan
citra multispektral menampilkan feature dalam berbagai warna.
Citra pankromatik umumnya digunakan sebagai bahan dasar (raw data) pemetaan skala
besar dan menengah. Sebaliknya citra satelit multispectral umumnya digunakan sebagai
bahan dasar (raw data) untuk pemetaan dengan skala menengah dan kecil. Hal tersebut
karena citra multispectral memiliki resolusi spasial yang lebih rendah dari panchromatic.
Meskipun demikian citra multispectral dapat memberikan informasi lebih lengkap karena
menampilkan berbagai kanal warna yang berguna untuk berbagai analisis kebumian. Contoh
hasil analisis citra dapat menunjukkan daerah yang memiliki vegetasi yang subur, daerah
perairan yang tercemar, tanah kritis, dan sebagainya.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam citra satelit adalah :
a. Perhatikan dan cermati tanggal, waktu, musim pengambilan (scanning) akuisisi dari data
digital citra satelit raw data image, dan
b. Data citra satelit sesuai format yang ditentukan
halus
Tdk teratur Tdk ada pola lapangan, Tanah
tone abu-abu bervariasi pengembalaan
Bercak-bercak atau tekstur
kasar
c. Citra yang telah dipertajam warnanya selanjutnya dihitung statistik nilai pikselnya.
d. Melakukan klasifikasi dengan bantuan komputer. Tehnik klasifikasi yang digunakan
adlah klasifikasi tak terawasi (unsupervised classification) dimana pembagian kelas
berdasarkan perbedaan nilai piksel
e. Menarik batas administrasi dari data sekunder
f. Menarik garis/ delineasi kelas penggunaan/ tutupan tanah (land cover) berdasarkan hasil
klasifikasi seperti :
- Hutan
- Perkebunan/ kebun campur
- Sawah
- Tegalan/ ladang
- Tanah terbuka/ padang rumput
- Daerah terbangun/ permukiman
- Tubuh air
Proses pembuatan peta digital dilakukan berdasarkan peta kerja yang berasal dari citra
satelit yang telah diinterpretasi ditambah hasil ground check. Tahapan pekerjaan pembuatan
peta digital dimulai dari peta konsep final sebagai berikut :
Pengolahan secara digital dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa software
Mapping diantaranya adalah Arc/Info, Arcview, ArcGIS, Map Info, AutoCAD Map dan
lainnya yang bereferensi geografi. Langkah – langkah pembuatan peta digital sebagai
berikut :
a. Persiapan digitasi
Untuk memulai pekerjaan digitasi, terlebih dahulu harus diperhatikan adalah bahan
atau konsep pekerjaan yang hendak didigitasi. Apabila input data berasal dari hardcopy
maka terlebih dahulu harus di-scan untuk memperoleh data raster dalam bentuk format
grafis seperti bmp, jpeg, gif. Sedangkan bahan data yang langsung dari citra satelit hasil
rektifikasi dalam format geotiff maka dapat langsung diolah.
b. Kalibrasi peta
Format file yang terbaik adalah geotiff karena menyimpan data georeference.
Apabila data tersimpan dalam format grafis seperti bmp, jpeg, gif harus dilakukan kalibrasi
dimana titik – titik tertentu dalam citra yang dapat diidentifikasi dicatat data koordinat dari
peta dasar seperti peta RBI atau lainnya. Untuk mengetahui koordinat area digitasi telah
sesuai dengan koordinat citra setiap pergerakan kursor akan memunculkan nilai koordinat.
Apabila koordinat telah sesuai dapat dilakukan pekerjaan digitasi.
c. Digitasi data
Digitasi data adalah proses inputting data dari format analog menjadi format digital
atau membangun data spasial baru dalam format digital. Data input tersebut terbagi
menjadi tiga fitur data yaitu dalam bentuk area (polygon), garis (line) dan titik (point).
Sebelum dilakukan digitasi tentukan layer atau coverage yang digunakan sesuai dengan
tema. Seluruh peta tematik yang hendak dibuat harus berasal dari satu peta dasar yang
sama sehingga tidak terjadi distorsi georeferensinya.
Digitasi peta dapat dilaksanakan dengan 2 cara yaitu digitasi di atas meja digitizer
dan on screen. Saat ini penggunaan meja digitizer sudah kurang populer sehingga yang
dibahas adalah dengan metode on screen. Untuk pekerjaan digitasi on screen input data
harus sudah dimasukkan dalam format digital dalam bentuk data raster.
Setiap elemen yang didigitasi harus membentuk topologi dimana terdapat hubungan
spasial satu sama lain. Bentuk topologi poligon harus dapat ditampilkan dalam bentuk
centroid, yaitu apabila diklik dimanapun dalam poligon akan muncul informasi.
d. Editing
Hasil digitasi masih terdapat kesalahan – kesalahan teknis yang ditimbulkan dalam
pekerjaan digitasi. Kesalahan – kesalahan tersebut berupa :
- Garis yang melebihi (overshoot) atau yang tidak bertemu (undershoot);
- Digitasi yang berulang (sliver).
Kesalahan lain yang kerap muncul adalah kesalahan secara kartografis seperti :
- Garis unsur peta yang tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh : garis jalan yang melewati
garis pantai.
- Bentuk hasil digitasi tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan lain – lain.
Bentuk poligon harus menutup area secara sempurna tanpa ada kesalahan tersebut di
atas. Setelah hasil digitasi harus bersih dari kesalahan (dangling).
Kualitas hasil digitasi standar yang digunakan adalah :
- Tidak boleh ada kesalahan dangling berupa overshoot, undershoot dan sliver. Overshoot
adalah garis satu melebihi garis lain. Undershoot adalah garis satu tidak terhubung dengan
garis lain. Sliver adalah garis ganda.
Vertex Vertex
Vertex Vertex
- Tidak ada duplikasi obyek. Setiap objek dalam satu layer tidak boleh kongruen (sama dan
sebangun) pada posisi yang sama.
Salah : Dua garis dengan bentuk dan posisi yang sama Benar : Satu garis saja
- Menghilangkan segmen yang sangat pendek. Segmen yang sangat pendek sering kali
menimbulkan tampilan yang kurang indah (jagged/bergerigi). Dengan pertimbangan
tertentu, segmen ini sebaiknya dihilangkan.
- Objek grafik yang berupa garis/polyline, luasan/area selalu memiliki node dan vertek. Pada
suatu layer yang sama, setiap garis yang persilangan harus berpotongan pada satu vertek
seperti gambar berikut ini:
Vertex Vertex
Node Node
Node Node
Vertex Vertex
Salah : Tidak ada vertex Benar : Ada vertex
Cluster Node
Vertex Vertex
Vertex
Segmen I Segmen I
Node
Node
Segmen I
Segmen II Node
Pseudo Node
Segmen I Segmen II Segmen
- Sliver Polygon. Sliver poligon adalah poligon yang memanjang dengan luas yang sangat
kecil.
Sliver Poligon
Salah : Sliver Poligon Benar : Sliver poligon telah dihapus
Untuk mencapai integritas data spasial seperti yang diinginkan, ada dua proses yang harus
dilalui yaitu clean-up data dan pembangunan topologi. Proses clean-up akan mengoreksi
beberapa kesalahan data seperti berikut ini :
Duplikasi
Segmen Pendek
Persilangan/Cross
Undershoot
Overshoot
Cluster Nodes
Pseudo Node
Penyederhanaan Garis
Proses clean-up data hanya akan mengkoreksi kesalahan data pada toleransi tertentu.
Kesalahan data diluar jangkauan toleransi akan terdeteksi dalam proses pembangunan
topologi.
- Tidak boleh ada unsur alam atau buatan yang melebihi garis pantai.
- Seluruh poligon harus berwarna atau berarsir.
- Garis jalan atau sungai tidak boleh melebihi garis jalan atau sungai lainnya.
e. Labelling dan annotasi
Labelling adalah pemberian keterangan atau informasi pada setiap elemen spasial.
Standarisasi pemberian label dapat berupa luas, keliling, nilai identitas (ID), keterangan
lokasi, keterangan tematik dan keterangan lainnya yang diperlukan. Bentuk keterangan
tersebut adalah field atau kolom.
Setiap poligon paling tidak harus memuat kolom–kolom sebagai berikut :
- ID kelas tematik. Contoh ID dalam peta penggunaan tanah untuk kelas sawah, perkebunan,
permukiman dan sebagainya harus dibuat unik.
- Luas (Area) dalam satuan m2 atau hektar tergantung dari luas areal pemetaan.
- Keliling (Perimeter) dalam satuan meter
- Nama kelas tematik
Setiap garis (line/ arc) minimal harus memuat kolom – kolom sebagai berikut:
- ID kelas tematik atau unsur geografis. Contoh ID untuk jalan aspal, jalan tanah, rel kereta
api dan sebagainya harus dibuat unik.
- Panjang (Length) dalam satuan meter
- Nama kelas tematik atau unsur geografis
Setiap titik (point) minimal harus memuat kolom – kolom sebagai berikut:
- ID kelas tematik atau unsur geografis. Contoh ID untuk tempat penting pendidikan,
perkantoran, bank dan sebagainya harus dibuat unik.
- Nama kelas tematik atau unsur geografis.
Annotasi adalah pemberian teks sebagai tambahan keterangan nama dari suatu fitur
garis, titik atau poligon yang biasanya nama unsur geografis (toponim), nama lokasi, nama
komoditi, dan sebaginya. Contoh pemberian teks nama unsur geografi seperti sungai dan
gunung, nama lokasi perkebunan swasta, nama wilayah administrasi, dan sebagainya. Nama–
nama yang harus dicantumkan dalam peta dapat dilihat di standar umum peta digital.
f. Pembuatan layout
Pembuatan layout peta adalah sebuah proses menata dan merancang letak unsur-
unsur peta (properti peta) seperti judul peta, skala peta, legenda, orientasi (indeks), sumber
data, label dan lain-lain, sehingga hasil layout dimaksudkan dapat memperjelas dan
memberi keterangan yang benar kepada pengguna peta tersebut.
Mencetak peta tematik dengan format blad tergantung dari ukuran yang telah ditentukan
berdasarkan skala. Untuk peta dengan skala 1 : 10.000 atau lebih besar menggunakan format
peta TM3. Sedangkan untuk peta skala 1 : 25.000 atau lebih kecil menggunakan format dari
Bakosurtanal yang dikenal dengan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI).
Peta dengan format wilayah administrasi mengikuti bentuk dan model dari wilayah
bersangkutan serta bergantung pada ukuran kertas yang dikehendaki oleh penyusun layout
kartografi. Pencetakan peta untuk kawasan tertentu dibuat berdasarkan kebutuhan dengan
mengikuti standar kartografi yang ada di Direktorat Pemetaan Tematik Pertanahan secara
empiris.
Hasil dari finalisasi pembuatan peta digital dalam bent7uk layout siap cetak
kemudian dicetak dengan plotter untuk ukuran A0 atau printer untuk ukuran dibawahnya.
Perbedaan jenis kertas berpengaruh terhadap kualitas penyajian. Standar layout atau
format digital siap cetak adalah :
- Ukuran layout peta tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm untuk peta skala 1 : 10.000 atau
lebih kecil dan tidak boleh lebih dari 5 mm untuk peta skala lebih besar dari 1 : 10.000.
- Jenis warna yang ditampilkan harus sesuai dengan yang di monitor.
- Bentuk arsiran dan atribut teks harus tampak .
g. Penyimpanan
Peta digital penggunaan tanah disimpan dalam hard disk dan CD. Sedangkan peta cetak
disimpan dalam lemari peta. Setiap CD harus dibubuhi identitas data yang tersimpan dengan
spidol dan pada casing diberi label. Seluruh CD data digital disimpan dalam rak atau lemari
khusus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Direktorat Pemetaan Tematik adalah salah satu Direktorat di Deputi Bidang Survei,
Pengukuran dan Pemetaan yang dalam tugasnya merumuskan kebijakan teknis dan
melaksanakan survei dan pemetaan tematik. Secara teknisnya pemetaan tematik dibantu oleh
3 subdirektorat yaitu:
a. Subdirektorat Tematik Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Dalam penyelenggaraan tugasnya
dibantu oleh 2 seksi yaitu: Seksi Wilayah Pesisir dan Seksi Pulau-Pulau Kecil
b. Subdirektorat Tematik Kawasan. Dalam penyelenggaraan tugasnya dibantu oleh 2 seksi
yaitu: Seksi Kawasan Perkotaan dan Seksi Kawasan Perdesaan
c. Subdirektorat Tematik Wilayah Khusus. Dalam penyelenggaraan tugasnya dibantu oleh 2
seksi yaitu: Seksi Wilayah Perbatasan dan Konservasi dan Seksi Wilayah Pengembangan
Ekonomi
B. Saran
Hal yang dapat disarankan agar tugas pokok dan fungsi dari Direktorat Pemetaan
Tematik menjadi lebih optimal maka :
a. Diperlukannya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia terutama dalam hal teknis
pemetaan digital.
b. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana yang lebih baik dalam penyimpanan peta
agar peta tidak mudah rusak.
c. Mengikuti perkembangan teknologi yang mendukung dalam pekerjaan pemetaan tematik
misalnya terkait software yang digunakan dalam pemetaan.
d. Perlu adanya pembagian tugas antara pusat dan daerah agar target pemetaan untuk
seluruh wilayah di Indonesia dapat terpenuhi.
e. Perlu adanya penambahan layer peta tematik sesuai peruntukan peta di masing-masing
daerah.
LAMPIRAN
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
Pengarahan dari Bpk M. Penyampaian agenda orientasi perharinya di direktorat Pemetaan Tematik
Azis, SH Penyampaian tugas presentasi per orang disesuaikan dengan displin ilmu
Berkaitan dengan aplikasi dan saran terkait direktorat pemetaan tematik
Pengarahan dari Irwil 4 Prajabatan untuk menghasilkan SDM yang mempunyai kompetensi sesuai
Ibu Sukesi golongan
Kompetensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai :
Pengetahuan
Sikap perilaku
Ketrampilan golongan III
3. Rabu,
17 Agt 2011 UPACARA BENDERA
4. Kamis, Pengarahan dari Bpk Bekerja dengan dasar peraturan yang berlaku
18 Agt 2011 Rakhmat Manu Bekerja secara baik dan ikhlas
Berfikir positif dan berfikiran kedepan untuk memajukan BPN
Ada 2 produk peta di BPN :
Peta dasar
Peta tematik
UU no 4/2011 tentang informasi geospasial terdiri dari IGT dan IGD
Tupoksi pemetaan tematik survei pemetaan dan kebijakan.
5. Jumat, Pengarahan dari Bpk. Direktorat pemetaan tematik terbagi atas periode :
19 Agt 2011 Drs. KGS. Zulkifli Ansori Sebelum 2006 fungsi ada tetapi ada di Deputi 3
Mustafa, M.Si selaku 2006 Dibentuk berdasarkan Perpres 10/2006
Kasubdit tematik wilayah Merupakan direktorat baru Membuat Infrastruktur NSPM
Terkendala dana peta sporadis dan parsial
khusus
Pelatihan OJT ke propinsi atau daerah yang mampu melaksanakan
Buat Edaran
2009 Evaluasi Agustus 2009 dari kepala BPN
Pemetaan tematik tidak tumpang tindih dengan penatagunaan tanah (
9. Kamis UJIAN TERTULIS Mengerjakan soal-soal tertulis dari Direktorat Pemetaan Tematik
25 Agt 2011
10. Jumat
26 Agt 2011 Pembuatan laporan kelompok
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
Pengarahan dari Inspektur Pembelajaran bagi CPNS yaitu dengan adanya Kecerdasan maka didalamnya pun
Wilayah II ( Ibu Erna) terdapat Integritas dan Moralitas. Jadi sebagai generasi masa depan BPN, kita
harus memiliki semuanya itu untuk menjadi yang lebih baik dari sekarang.
Pengarahan dari Ibu Kompetensi Jabatan PNS adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
Sukesi (Irwil IV) PNS berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugasnya.
3. Rabu, Hari Kemerdekaan Upacara Bendera dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia yang Ke-66 Tahun di
17 Agustus Indonesia Kantor BPN RI. Jl. Sisingamangaraja No.2 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
2011
4. Kamis, Pengarahan dari Bpk. Perkenalan dan berbagi pengalaman dalam memulai pekerjaan sebagai PNS,
18 Agustus Rahmat Manu (Kasubdit dimana menerapkan Prinsip Kerja yang baik saja dulu dan selalu berpikir positif
2011 Pemetaan Tematik dalam bekerja. Jadi dalam penempatan nanti para CPNS diharapkan untuk tetap
Kawasan) enjoy dan menikmati dimanapun tempat kerja kita nantinya.
Pembekalan dari Staff Penjelasan tentang Pemetaan Tematik, dimana persiapan Survei Pemetaan terdiri
Pemetaan Tematik oleh dari : Menyiapkan Peta dasar, Menyiapkan Peta Kerja, Menyiapkan Peralatan, dan
Bpk. Arli Buhari Melakukan Ground Check.
Software yang digunakan dalam pemetaan tematik adalah GIS(Geografi
Information System), dengan 4 komponen GIS : Software, Hardware, Brainware,
dan Data.
5. Jumat, Pengarahan dari Kasubdit Pemantapan Tupoksi Direktorat Pemetaan Tematik, dari saat terbentuknya pada
19 Agustus Tematik Wilayah Khusus tahun 2006 berdasarkan peraturan presiden nomor 10 tahun 2006 dan
2011 (Bpk. Zulkifli Ansari) perkembangannya dari tahun 2006, 2009, 2010 dan sampai tahun 2011.
6. Senin,
22 Agustus Belajar Mandiri
2011
7. Selasa
23 Agustus Presentase
2011
8. Rabu
24 Agustus Presentase
2011
9. Kamis
25 Agustus TES Tertulis
2011
10. Jumat
26 Agustus Laporan Kelompok
2011
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
Pemetaan Tematik : mengisi data-data dari tiap peta dasar yang telah ada
3. Rabu,
17 Agustus
UPACARA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
2011
Pembekalan dari Staff Penjelasan tentang Pemetaan Tematik, dimana persiapan Survei Pemetaan terdiri
Pemetaan Tematik oleh dari : Menyiapkan Peta dasar, Menyiapkan Peta Kerja, Menyiapkan Peralatan, dan
Bpk. Arli Buhari Melakukan Ground Check.
Software yang digunakan dalam pemetaan tematik adalah GIS(Geografi
Information System), dengan 4 komponen GIS : Software, Hardware, Brainware,
dan Data.
Zulkifli Setelah dikeluarkannya Perpres nomor 10 tahun 2006 dan Perkaban nomor 3
dan 4 tahun 2006 maka dibentuklah Direktorat pemetaan tematik yang
dipimpin oleh Prof.Budi Suryanto dari IPB.
Hal-hal yang dilakukan pada awal tahum pembentukan ini adalah :
Penataan infrastruktur organisasi (portfolio,dll), menjalankan fungsi (masih
secara sporadis dan parsial), memulai penyusunan NSPM, Mengadakan
pelatihan ke kabupaten dan provinsi yang telah siap dananya.
2009 :
Pada bulan Agustus 2009,dalam workshop , Ka.BPN menyampaikan evaluasi
untuk pemetaan tematik yaitu : bahwa tidak ada tumpang tindih antara
direktorat pemetaan tematik dan tata guna tanah karena tata guna tanah
menjalankan fungsi analisis.
NSPM dianggap masih belum dapat menampung norma—tupoksi—turunkan—
perlu penjabaran lebih detail.
Komitmen(code of conduct) pimpinan ke bawah belum sepenuhnya untuk
membesarkan tematik.
Hasil dari evaluasi tersebut : Dinamisasi NSPM dan revisi setiap 2 tahun sekali.
Dengan bahan pengalaman pemetaan di lapangan, workshop dan diskusi-
diskusi dengan para pakar.
Komitmen: kunci utamanya adalah SDM : maka mulai 2009 dilakukan On The
Job Training untuk SDM di Kantor Pertanahan yang dilakukan diluar supervisi
diklat.Output yang diharapkan : Setiap Kantah punya 1-2 orang tenaga terampil
dalam bidang pemetaan tematik.
2010-2011:
SDM – Siap
Disetiap kantah teah ada peta tematik
Keluarnya PP NO.13 tahun 2010 tentang PNBP dan BPHTB.maka mulai
diajuakan/diusulkan untuk melakukan pelayanan tematik di setiap Kantah.
2012 : diharapkan pelayanan tematik dapat berjalan, sehingga dengan adanya
dana dari PNBP dapat mendukung pembuatan peta tematik skala kecil sebagai
bahan penentu kebijakan, dan untuk melanjutkan pembuatan peta tematik skala
besar yang digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat.
6. Senin,
22 Agustus Belajar Mandiri dan persiapan presentasi.
2011
7. Selasa,
23 – 24 PRESENTASI
Agustus 2011
8. Kamis,
25 Agustus UJIAN TERTULIS
2011
9. Jumat,
26 Agustus Diskusi Kelompok dan Mengerjakan Laporan Kelompok
2011
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
Pengarahan dari Irwil 4 Prajabatan -----untuk menghasilkan SDM yang mempunyai kompetensi sesuai
Ibu Sukesi golongan
Pengetahuan
Sikap perilaku
Ketrampilan golongan III
9. Kamis UJIAN TERTULIS Mengerjakan soal-soal tertulis dari Direktorat Pemetaan Tematik
25 Agt 2011
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
1. Senin, Pemberian arahan dari Pada dasarnya Direktorat Pemetaan Tematik memiliki tupoksi untuk:
Melaksanakan kebijakan, perumusan dan melaksanakan seluruh pemetaan tematik
15 Agust 2011 Bapak Syafriman selaku
Direktorat Pemetaan Tematik terdiri dari 3 Subdirektorat antara lain:
Direktur Pemetaan Subdit Pemetaan Tematik Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Tematik Subdit Tematik Kawasan Kota dan Desa
Subdit Tematik Wilayah Khusus
Peta sebagai suatu sumber informasi data spasial yang sangat penting. Peta tematik
yang dibuat oleh Direktorat ini kurang lebih ada 29 Layer.
Direktorat Pemetaan Tematik merupakan Direktorat yang baru dengan harapan kelak
akan menjadi direktorat masa depan. Produk dari direktorat ini yaitu Peta Tematik,
adalah sebagai data supporting bagi kedeputian yang lain.
Tupoksi antara Direktorat Pemetaan Tematik dan Pemetaan Dasar jelas berbeda. Pada
Pemetaan Dasar tugasnya hanya menyiapkan peta dasar yang selanjutnya akan diisi
oleh data – data dari Pemetaan Tematik.
Direktorat Pemetaan Tematik akan membantu mewujudkan visi dari BPN untuk
menjadi lembaga yang satu-satunya sebagai sumber informasi geospasial di kabupaten
dan kota.
2. Selasa, Pertemuan dengan Kepala Pemberian materi meliputi integritas dan kompetensi sebagai seorang Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan BPN RI
16 Agust 2011 Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri
dan Inspektorat Wilayah 4
3. Rabu, Libur Hari Kemerdekaan Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesi ke-66 di Kantor Pusat BPN
17 Agust 2011
4. Kamis, Pengarahan dari Bapak Materi yang diberikan meliputi pengalaman berkarir beliau selama di BPN RI
Pada dasarnya di BPN itu hanya ada 2 peta, yaitu:
18 Agust 2011 Manu selaku Kepala Sub
Peta Spasial informasi dasar
Direktorat Pemetaan Peta Spasial informasi tematik
Tematik Kawasan Kota
dan Desa
5. Jumat, Pengarahan dari Bapak Materi meliputi Pemantapan Tupoksi Direktorat Pemetaan Tematik
Direktorat Tematik lahir dengan ditandai era baru BPN yaitu sesuai dengan Peraturan
19 Agust 2011 Zulkifli selaku Kepala
Presiden Nomor 10 Tahun 2006. Hal tersebut merupakan titik tolak baru bagi BPN.
Sub Direktorat Tematik Didalamnya tertuang tentang pembentukan Direktorat Pemetaan Tematik pada
Kedeputian Survei Pengukuran dan Pemetaan.
Wilayah Khusus
Pada dasarnya fungsi dari direktorat pemetaan tematik sudah ada sebelum tahun 2006.
Saat itu dilaksanakan oleh Kedeputian III, Deputi Pengaturan dan Penatagunaan
Tanah. Dahulu produk dari kedeputian ini belum disebut sebagai peta tematik. Contoh
produk yang dihasilkan adalah Peta Kemampuan Tanah.
Direktorat Pemetaan Tematik harus membuat infrastruktur organisasi yang baru, sebab
sebagai direktorat yang baru tentu saja harus dipersiapkan struktur organisasi yang
baru. Termasuk didalamnya harus menyiapkan NSPM. NSPM adalah sebuah Norma
yaitu Tupoksi yang diturunkan secara penuh vertical kebawah dan dijabarkan dalam
bentuk tugas. Didalamnya dipaparkan sampai ke hal kecil agar dapat menjadi
panduan.
Pada Direktorat ini pemetaannya bersifat sporadic dan parsial. Problem yang dihadapi
tentu saja minimnya anggaran yang dimiliki oleh direktorat ini untuk melakukan
pemetaan tematik secara menyeluruh diseluruh Indonesia. Selain itu minimnya SDM
yang ahli, oleh sebab itu diadakanlah OJT (On Job Training) untuk wilayah-wilayah
yang meminta diadakan training pemetaan tematik.
Direktorat Tematik tidak tumpang tindih dengan Direktorat Penatagunaan Tanah,
sebab dalam hal ini tematik yang menyiapkan peta sedangkan tata guna tanah yang
melakukan analisis. Jadi secara tegas sudah diperjelas oleh Bapak Kepala BPN RI
bahwasannya fungsi pemetaan hanya ada di Kedeputian Survei Pengukuran dan
Pemetaan.
Maka Pada tahun 2009, Direktorat Pemetaan Tematik mendapat angin segar dari
pernyataan Bapak Kepala BPN. Selanjutnya mulailah dilakukan perbaikan, NSPM
juga turut direvisi. NSPM sifatnya dibuat dinamis, jadi tiap 2 atau 3 tahun sekali akan
dilakukan revisi. Bahan revisi meliputi:
Pengalaman Pemetaan
Pengalaman Pemetaan di Kantah dan Kanwil
Pengalaman Workshop dan Kajian
Perbaikan juga dilakukan terkait dengan komitmen, dimana harus ada penguatan
komitmen. Harus ada peningkatan knowledge. Harus ada peningkatan SDM dalam hal
peningkatan ketrampilan.
Peningkatan anggaran juga turut dilakukan, dan biaya pelayanan untuk tematik juga
turut dimasukkan sebagai PNPB dengan dasar hukum Undang Undang Nomor 20
Tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang tariff yang
berlaku.
Untuk mencapai tujuan bersama, maka dibagilah porsi kerja antara wilayah dan pusat.
Untuk Pusat memiliki tugas dalam hal pengusulan PNPB untuk tematik. Untuk Pusat
memiliki tugas dalam hal menyiapkan dasar hukum dan petunjuk teknis.
6. Senin, Belajar Mandiri Materi tentang keterkaitan disiplin Ilmu masing-masing CPNS dengan BPN
khususnya dengan Pemetaan Tematik
22 Agust 2011 Pembuatan Slide
Presentasi
7. Selasa, Presentasi Kelompok Presentasi Kelompok
23-24 Agust
2011
8. Kamis, Ujian Tertulis Ujian Tertulis
25 Agust 2011
9. Jumat, Pembuatan Laporan Pembuatan Laporan
26 Agust 2011
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
2. Selasa, Pengarahan dari Ibu Penjelasan mengenai tugas-tugas pokok di BPN secara garis besar.
16 Agust 2011 Sukesi dan Bp. MarzukiTarget BPN kedepannya adalah semua bidang tanah di indonesia dapat
(di Sisingamangaraja) disertifikasi.
Sebagai seorang pegawai harus menunjukkan komitmen dan integritas serta
disiplin dan etos kerja.
Membahas mengenai 11 Kompetensi PNS.
3 hal yang harus dimiliki sebagai seorang pegawai Gol III adalah
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku.
3. Rabu, UPACARA BENDERA HARI KEMERDEKAAN RI 17 AGUSTUS 1945
17 Agust 2011
4. Kamis, Pengarahan dari Bp. Ir. Bekerja dengan dasar peraturan yang berlaku
18 Agust 2011 Rahmat Manu Bekerja secara baik dan ikhlas
Berfikir positif dan berfikiran kedepan untuk memajukan BPN
Ada 2 produk peta di BPN :
Peta dasar
Peta tematik
UU no 4/2011 tentang informasi geospasial terdiri dari IGT dan IGD
5. Jumat, Pembekalan dari Bp. Pemantapan tugas dan fungsi Direktorat Pemetaan Tematik.
19 Agust 2011 Zulkifli Sebelum 2006 : Fungsi pemetaan tematik telah ada di Direktorat Tata Guna
Tanah tetapi belum memiliki wadahnya
2006-2008 : dikeluarkannya Perpres no. 10 Tahun 2006 diikuti oleh
Perkaban no. 3 tahun 2006 menjadi dasar terbentuknya Deputi Survei,
Pengukuran dan Pemetaan yang memiliki salah satu direktorat yaitu
Direktorat Pemetaan Tematik
Peranan direktur saat itu adalah mengatasi hambatan-hambatan psikologis
karena sebelumnya tupoksi Direktorat Pemetaan Tematik merupakan
wewenang Deputi III
Selanjutnya yang dilakukan adalah penyusunan infrastruktur organisasi,
pembuatan NSPM, pemetaan bersifat sporadis parsial
2009 : Kepala BPN RI menyatakan bahwa Direktorat Pemetaan Tematik
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
Pengarahan dari Pengarahan tentang tata tertib CPNS dalam melaksanakan orientasi
Koordinator orientasi Pemberian tugas presentasi sesuai disiplin ilmu masing-masing CPNS
pemetaan tematik oleh
Bpk M. Azis
2. Selasa, Pengarahan di Aula Prona Hal utama yang harus dimilki oleh sebuah lembaga adalah integritas, baik itu
16 Agustus Lt. 7 oleh Kabiro integritas dari lembaga itu sendiri maupun integritas masing-masing individu.
2011 Perencanaan dan Secara umum tugas dari Deputi 1 adalah updating peta, Deputi 2 memberikan
Kerjasama Luar Negeri legalitas atas tanah, Deputi 3 mengolah dan menganalisa pertanahan serta
Bpk M. Noor Marzuki melakukan reforma agraria. Sedangkan Deputi 4 bertugas melakukan
penertiban dan pemberdayaan tanah. Deputi 5 bertugas menyelesaikan kasus-
kasus pertanahan.
Inspektorat Utama Sebelas kompetensi yang harus dimilki oleh seorang PNS (dapat dilihat di
modul prajab)
7. Selasa, Presentasi
23 –24 Agusrus
2011
8. Kamis, 25 Ujian
Agustus 2011
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
tentang tugas CPNS di BPN yang akan dibuat oleh CPNS dalam orientasi di Direktorat Pemetaan
Direktorat Pemetaan Tematik.
Tematik oleh Bpk. M
Azis
Pengarahan dari Inspektur Pembelajaran bagi CPNS yaitu dengan adanya Kecerdasan maka didalamnya pun
Wilayah II ( Ibu Erna) terdapat Integritas dan Moralitas. Jadi sebagai generasi masa depan BPN, kita
harus memiliki semuanya itu untuk menjadi yang lebih baik dari sekarang.
Pengarahan dari Ibu Kompetensi Jabatan PNS adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
Sukesi (Irwil IV) PNS berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugasnya.
Kompetensi golongan 3:
Pengetahuan
Sikap perilaku
Keterampilan golongan 3
Kompetensi golongan 2:
Pengetahuan
Sikap perilaku
Keterampilan golongan 2
3. Rabu, Hari Kemerdekaan Upacara Bendera dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia yang Ke-66 Tahun di
17 Agust 2011 Indonesia Kantor BPN RI. Jl. Sisingamangaraja No.2 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
4. Kamis, Pengarahan dari Bpk. Perkenalan dan berbagi pengalaman dalam memulai pekerjaan sebagai PNS,
18 Agust 2011 Rahmat Manu (Kasubdit dimana menerapkan Prinsip Kerja yang baik dan selalu berpikir positif dalam
Pemetaan Tematik bekerja. Jadi dalam penempatan nanti para CPNS diharapkan tidak menjadi
Kawasan) masalah.
Pembekalan dari Staff Penjelasan tentang Pemetaan Tematik: Menyiapkan Peta dasar, Menyiapkan Peta
Pemetaan Tematik oleh Kerja, Menyiapkan Peralatan, dan Melakukan Ground Check.
Bpk. Arli Buhari Software yang digunakan dalam pemetaan tematik: GIS (Geografi Information
System), dengan 4 komponen GIS : Software, Hardware, Brainware, dan Data.
5. Jumat, Pengarahan dari Kasubdit Pemantapan Tupoksi Direktorat Pemetaan Tematik, dari saat terbentuknya pada
19 Agust 2011 Tematik Wilayah Khusus tahun 2006 berdasarkan peraturan presiden nomor 10 tahun 2006 dan
(Bpk. Zulkifli Ansari) perkembangannya dari tahun 2006, 2009, 2010 dan sampai tahun 2011.
6. Senin,
22 Agust 2011 Belajar Mandiri
7. Selasa Presentase
23 - 24 Agust
2011
8. Kamis
25 Agust 2011 TES Tertulis
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
Tematik
2. Selasa, Pembekalan gabungan di Mimpi besar dari lembaga kita, BPN RI yaitu:
16 Agustus Aula Prona lantai7 oleh setiap bidang tanah memiliki sertifikat
2011 Kepala Biro Perencanaan pemanfaatan tanah untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat
dan Kerjasama Luar Integritas merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap pegawai BPN
untuk mencapai mimpi besar tersebut
Negeri (Bpk. M. Noor
Marzuki) dan Ibu Sukesi
3. Rabu,
17 Agustus UPACARA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
2011
5. Jum’at, Pembekalan oleh Kepala Pemantapan tugas dan fungsi Direktorat Pemetaan Tematik.
19 Agustus Subdirektorat Tematik Sebelum 2006 : Fungsi pemetaan tematik telah ada di Direktorat Tata Guna
2011 Wilayah Khusus (Bpk. Tanah tetapi belum memiliki wadahnya
Zulkifli) 2006-2008 : dikeluarkannya Perpres no. 10 Tahun 2006 diikuti oleh
Perkaban no. 3 tahun 2006 menjadi dasar terbentuknya Deputi Survei,
Pengukuran dan Pemetaan yang memiliki salah satu direktorat yaitu
Direktorat Pemetaan Tematik
Peranan direktur saat itu adalah mengatasi hambatan-hambatan psikologis
karena sebelumnya tupoksi Direktorat Pemetaan Tematik merupakan
8. Rabu, PRESENTASI
24 Agustus
2011
9. Kamis,
11 Agustus Belajar mandiri, Diskusi Kelompok dan Mengerjakan Laporan
2011
5. Jumat,
29 Juli 2011 UJIAN TERTULIS
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
Pengarahan dari Direktur Direktorat pemetaan tematik mempunyai tupoksi melaksanakan kebijakan, perumusan
1. Senin, pelaksanaan pemetaan tematik di seluruh Indonesia.
Pemetaan Tematik
Direktorat pemetaan tematik terdiri dari :
15 Agustus Subdirektorat Tematik Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang dikepalai oleh
Bpk Drs. Syafriman, SH. Bpk. Ir. Budi
2011
M.Hum Subdirektorat Tematik Kawasan yang dikepalai oleh Bpk. Rahmat Manu
Subdirektorat Tematik Wilayah Khusus yang dikepalai oleh
Bpk. Zul Ansari
Jenis peta tematik yang digunakan pada umumnya tergantung sesuai kebutuhan dari
wilayah yang akan dilakukan analisis (bersifat flexibel). Untuk wilayah Jawa bagian
Selatan, layer yang digunakan sebanyak 29 layer.
Peta sebagai sumber informasi spasial di daerah, bisa berfungsi juga sebagai sumber
penyelesaian sengketa dan konflik.
Perbedaan antara Direktorat Pemetaan Dasar dan Direktorat Pemetaan Tematik, antara
lain :
Pemetaan dasar bertugas menyiapkan peta dasar
Pemetaan tematik bertugas mengisi tema peta
Peta Pendaftaran tanah termasuk kedalam peta tematik
UU Geospatial No. 4 Tahun 2011 diadakan bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih
pembelian/pembuatan citra antar instansi, guna menghemat anggaran pembelanjaan
negara.
Diharapkan Kantor Wilayah Pertahanan dan Kantor Pertanahan menjadi satu-satunya
pusat informasi pertanahan di Kota/Kabupaten.
3. Rabu,
UPACARA HARI KEMERDEKAAN RI
17 Agustus
2011
5. Jumat, 19 Pembekalan dari Kepala Dalam perkembangannya, Direktorat Pemetaan Tematik terbagi menjadi beberapa
tahapan, antara lain:
Agustus 2011 Sub Direktorat Kawasan
Sebelum 2006 – 2006 – 2009 – 2010 – 2011 – 2012 – 2013 – 2014
Khusus Bpk. Zulfikli Tahap 2006
Ansori Mustofa berupa Terbentuknya PP No. 10 Tahun 2006 (titik tolak BPN baru)
Sebelum tahun 2006 Tupoksi pada direktorat ini dikerjakan oleh Deputi 3
Pemantapan Tupoksi Pemetaan bersifat sporadis (parsial)
Direktorat Pemetaan Memberikan pelatihan pemetaan hanya kepada daerah tertentu yang memiliki
cukup uang.
Tematik Tahap 2009
Direktorat Pemetaan Tematik tidak overlay dengan Deputi 3 (Dir. Tata Guna
Tanah)
NSPM masih tidak dapat dijadikan norma untuk menjadi panduan bagi daerah
dalam pembuatan tematik.
Masalah komitmen yang terbalik dalam mekanisme kerja (Peta Tematik baru
dikeluarkan setelah mediasi dalam penyelesaian konflik pertanahan)
Tahap 2010
Kegiatan “on the job training” untuk SDM KanWil dan KanTah (membangun
SDM)
Direktorat pemetaan tematik bertugas menginformasikan kepala kantor wilayah dan
kepala kantor pertanahan tentang pentingnya peta tematik.
Tahap 2011
Pemetaan tematik tidak dicantumkan dalam DIPA 2010, sehingga tidak ada
kegiatan pemetaan tematik pada tahun 2011
Penambahan pada PerKaBan No. 1 tahun 2010 untuk seksi SPP agar pada kantor
pertanahan dapat dilakukan kegiatan pemetaan tematik. Hal ini digunakan agat
tidak ada uang dari masyarakat yang tidak terpakai (PNBP sesuai dengan
penggunaannya).
Tahap 2012 – 2014
Rencana menyediakan peta tematik yang nantinnya akan dilakukan updating sendiri
oleh kanwil dan kantah
Pembuatan kebijakan peta tematik skala kecil dari PNBP di kantah dan kanwil
setempat.
6. Senin, 22 Belajar Mandiri Direktorat Pemetaan Tematik
Subdit Tematik Pesisir dan Pulau-pulau kecil
Agustus 2011
- Seksi Wilayah Pesisir
- Seksi Pulau-Pulau Kecil
Pengerjaan presentasi Subdit Tematik Kawasan
- Seksi Kawasan Perkotaan
mandiri - Seksi Kawasan Pedesaan
Subdit Tematik Wilayah Khusus
- Seksi Wilayah perbatasan dan konservasi
- Seksi Wilayah Pengembangan ekonomi
7. Selasa, 23
Agustus 2011 PRESENTASI
8. Rabu, 24
Agustus 2011 PRESENTASI
9. Kamis, 25
Agustus 2011 UJIAN TERTULIS
10. Jumat, 26 Pengerjaan laporan Membuat kesimpulan dari berbagai pengetahuan dan kegiatan yang telah dilakukan
selama dua pekan di Direktorat Pemetaan Tematik.
Agustus 2011 kelompok dan laporan
harian
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
2. Selasa, Pembekalan dari Biro Berbicara mengenai tupoksi dari unit esselon I pada BPN RI serta integritas
16 Agt 2011 perencanaan dan kerjasama kita sebagai seorang PNS
luar negeri dan Inspektorat
Utama
3. Rabu, UPACARA 17 Agustus 2011 UPACARA
17 Agt 2011
4. Kamis, Pembekalan oleh kepala Pembekalan umum berupa motifasi dalam melaksanakan tugas sebagai
18 Agt 2011 subdirektorat Bpk.manu seorang PNS serta menceritakan pengalam-pengalaman beliau dalam
melaksanakan tugas di daerah.
5. Jumat, Pembekalan oleh kepala Tahun 2006 : tahun 2006 merupkan awal terbentuknya direktorat pemetaan
19 Agt 2011 subdirektorat Bpk. Zulkifi tematik yang berada di bawah kedeputian I (survei, pengukrajan dan
(Pemantapan tupoksi dari pemetaan) bedasarkan peraturan presiden nomor 10 tahun 2006 tentang
direktorat pemetaan tematik) badan pertanahan nasional RI (BPN RI) dimana sebelumnya masalah
pemetaan tematik dilaksanakan oleh kedeputian III
Tahun 2006-2008 : direktora pemetaan temaik bekerja sesuai tupoksinya
beradasarkan perkaban no 3 tahun 2006 serta berdasarkan NSPM yakni
norma standar pedoman dan mekanisme survei dari pemetaan tematik
Tahun 2009 : berdasarkan peraturan –peraturna dan standar norma yang
makan tupoksi dari direktorat pemetaan tematik tidak tumpang tindih
dengan kedeputian III, dimana dir.pemetaan tematik membuat peta
sedangkan kedeputina III menganalisisnya.
Tahun 2010: dikeluarkannya PP No.13 Tahun 2010 tentang pendapatan
Negara bukan pajak sebelumnya ada UU No.20 Tahun 1997 dan UU No.21
Tahun 1997 tentang BPHTB
Tahun 2011 : merupakan refleksi dari peraturan kepala BPN RI NO.1 tahun
6. Senin, Belajar mandiri Pembuatan laporan presentasi pribadi (mediasi sebagai alternative
22 Agt 2011 penyelesaian sengketa pertanahan di Indonesia)
7. Selasa Presentasi
23-24 Agt 2011
9. Kamis Ujian
25 Agt 2011
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
3. Rabu,
17 Agustus
UPACARA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
2011
4. Kamis, Pembekalan dan Pemberikan motivasi untuk CPNS agar dapat mengekspresikan apa yang kita
18 Agustus pengarahan dari Kepala bisa, menikmati pekerjaan, menata rencana, menata masa depan, merencanakan
2011 Subdirektorat Tematik visi dan misi hidup, berfikir positif, berprinsip “kerja baik”, mengisi waktu
untuk mengembangkan diri, memanfaatkan waktu untuk mengetahui dan
Kawasan : Bapak
mengenali BPN.
Ir.Rahmat Manu Tematik : Dimasa depan akan sangat berguna sekali.
Dengan peta tematik yang memiliki data yang lengkap maka tidak berlebihan
jika dikatakan dapat mengatur Negara. Karena kebijakan sangat bergantung
dengan adanya peta tematik.
29 layer yang diprioritaskan : sangat berguna dalam menentukan arah
pembangunan.
Tahapan survey lapangan :
5. Jum’at, Pembekalan dan Pemantapan tugas dan fungsi Direktorat Pemetaan Tematik.
19 Agustus penjelasan dari Kepala Penjelasan mengenai perkembangan Direktorat pemetaan tematik sejak di
2011 Subdirektorat Tematik keluarkannya Perkaban Nomeor 3 Tahun 2006, sebagai organisasi yang baru
yang berdiri sendiri di kedeputian survey, pengukuran dan pemetaan
Wilayah Khusus : Bapak
Tahun 2006 :
Zulkifli
Setelah dikeluarkannya Perpres nomor 10 tahun 2006 dan Perkaban nomor
3 dan 4 tahun 2006 maka dibentuklah Direktorat pemetaan tematik yang
dipimpin oleh Prof.Budi Suryanto dari IPB.
Hal-hal yang dilakukan pada awal tahum pembentukan ini adalah :
Penataan infrastruktur organisasi (portfolio,dll), menjalankan fungsi (masih
secara sporadis dan parsial), memulai penyusunan NSPM, Mengadakan
pelatihan ke kabupaten dan provinsi yang telah siap dananya.
Tahun 2009 :
Pada bulan Agustus 2009,dalam workshop , Ka.BPN menyampaikan
evaluasi untuk pemetaan tematik yaitu : bahwa tidak ada tumpang tindih
antara direktorat pemetaan tematik dan tata guna tanah karena tata guna
tanah menjalankan fungsi analisis.
NSPM dianggap masih belum dapat menampung norma—tupoksi—
turunkan—perlu penjabaran lebih detail.
Komitmen(code of conduct) pimpinan ke bawah belum sepenuhnya untuk
membesarkan tematik.
Hasil dari evaluasi tersebut : Dinamisasi NSPM dan revisi setiap 2 tahun
sekali. Dengan bahan pengalaman pemetaan di lapangan, workshop dan
diskusi-diskusi dengan para pakar.
9. Kamis,
11 Agustus UJIAN TERTULIS
2011
5. Jumat,
Mengerjakan Laporan
29 Juli 2011
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
1. Senin, Pengarahan dari Direktur Tupoksi Direktorat Pemetaan Tematik yaitu melaksanakan kebijakan
perumusan dan melaksanakan pemetaan tematik di seluruh Indonesia
Pemetaan Tematik (Bp.
15 Agust 2011 Terdapat 3 Sub Direktorat, yaitu:
Drs. Syafriman, SH, SubDit Pemetaan Tematik Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
MHum) SubDit Pemetaan Tematik Kawasan Kota dan Pedesaan
SubDit Pemetaan Tematik Wilayah Khusus
Peta yang akan dibuat oleh direktorat ini tersedia 29 layer (tergantung
kebutuhan juga), dimana peta ini sebagai sumber informasi dan penyelesaian
masalah
Kedepan direktorat ini menjadi satu-satunya sumber data spasial
Peta tematik merupakan peta yang sesuai dengan temanya, ada temanya
Bedanya dengan direktorat pemetaan dasar, yaitu direktorat tersebut yang
menyiapkan peta dasar (dari foto udara, citra dsb), sedang pemetaan tematik
adalah yang mengisi peta tersebut dengan data
Produk peta tematik bisa digunakan juga oleh instansi lain dalam rangka
perencanaan pembangunan nasional.
2. Selasa, Pengarahan untuk semua Terdapat 2 mimpi besar dari lembaga BPN RI, yaitu setiap jengkal tanah
tersertipikasi, dan setiap jengkal tanah tersebut dapat dimanfaatkan untuk
CPNS BPN RI 2010 di Lt
16 Agust 2011 sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
7 Aula Prona Terdapat 3 elemen yang perlu untuk dipahami, yaitu:
4. Kamis, Pengarahan dari Peta tematik sangat berguna untuk menentukan arah pembangunan, karena
Kasubdit Pemetaan didalamnya terdapat 2 informasi utama, yaitu:
18 Agust 2011 Tematik Kawasan Kota Informasi Geospasial Dasar
dan Pedesaan, Bp. Ir. Informasi Geospasial Tematik
Rahmat Manu Pemberian motivasi berupa seorang CPNS harus siap untuk ditempatkan dan
berkarya dimana saja
Pengarahan dari Bp Prosedur pemetaan diawali persiapan survey pemetaan: Penyiapan peta dasar,
Arli penyiapan peta kerja, penyiapan peralatan untuk survey pemetaan, dan
pengamatan ground check
Metodologi pembuatan peta ada 2 hal, yaitu: Manual dan Digital
Output direktorat ini adalah peta tematik
5. Jum’at, Pengarahan dari Kasubdit Tema pengarahan adalah Pemantapan Tugas dan Fungsi Direktorat Pemetaan
Tematik
Pemetaan Tematik
19 Agust 2011 Renstra identik dengan masa jabatan kepemimpinan nasional, jadi Renstra
Wilayah Khusus, Bp KGS Dir. Pemetaan Tematik yaitu pada 2006 sampai 2014
Dimulai 2006, adanya PerPres no 10 Thn 2006 sebagai titik tolak “BPN
Zulkifli Ansori Mustofa
baru”, PerKaBPN no 3 tahun 2006 dan no 4 tahun 2006, terbentuk Kedeputian
I Survei, Pengukuran, dan Pemetaan, terbentuk pula Direktorat Pemetaan
Tematik.
Sebelum 2006, sebelum adanya Dir. Pemetaan Tematik, fungsinya dilakukan
di Kedeputian III (Dir. Tata Guna Tanah), kemudian menurut pernyataan Ka
BPN dinyatakan bahwa TIDAK OVERLAP antara direktorat ini dengan Dir.
Tata Guna Tanah, jadi yg Dir. Tata Guna Tanah adalah yang melakukan
ANALISIS (tidak perlu survey lagi)
Direktorat yang masih baru ini dibuat portfolio baru, infrastruktur organisasi
yang baru, dengan dana yang masih sedikit, sehingga produk pemetaan
tematik yang dilakukan sifatnya masih sporadis
Sudah mulai dibuat NSPM (Norma Standar Pedoman dan Mekanisme),
evaluasi sifatnya dinamis, jadi setiap 2 tahun ada pengembangan atau revisi
Kendala awal yang muncul yaitu belum ada komitmen sepenuhnya diantara
pimpinan pusat, kanwil, dan kantah mengenai pelayanan peta tematik
Pelatihan pembuatan dan pelayanan peta tematik ke daerah (kanwil dan
kantah) awalnya hanya dilakukan dengan biaya dari daerah ybs, hingga
kemudian pada tahun 2011 dilakukan on the job training (OJT)
Dasar hukum untuk pelayanan peta tematik adalah pada UU no 20 tahun 1997
tentang PNBP, UU no 21 tahun 1997 tentang BPHTB, kemudian melalui PP
no 13 tahun 2010 yang memuat tarif atas pelayanan peta tematik di BPN,
namun pelaksanaanya tidak berjalan di tahun 2011 karena belum dimasukkan
ke DIPA pada perencanaan DIPA pada tahun sebelumnya
Usaha untuk mengatasi hal tersebut pada tanggal 28 April 2011 diadakan
diskusi dengan perwakilan 15 provinsi yang disimpulkan bahwa pada 2012
pelayanan peta tematik harus jalan, dimana tugas pusat adalah melengkapi
juknis dan mengevaluasi pelaksanaan
Untuk memperkuat dasar hukum standar pelayanan pertanahan dibuat draft
perubahan untuk Per Ka BPN no 1 tahun 2010, yaitu menambah pelayanan
survey potensi tanah dan pemetaan tematik
Dengan pelayanan melalui PNBP ini maka dapat diterbitkan peta tematik
skala besar, karena jika mengandalkan RM dari APBN maka akan lama
tercapai produk peta tematik skala besar. Sesuai dengan PP no 13 tahun 2010
kegiatan nya akan pararel dengan sub sie pengukuran dan pemetaan. Sedang
untuk peta tematik skala kecil tetap harus diproduksi sebagai refensi untuk
pengambil kebijakan.
Seiring dengan sudah terbitnya UU no 4 tahun 2011 tentang informasi
geospasial, Bakorsutanal atau BIG (Badan Informasi Geospasial) yang
memproduksi peta dasar skala kecil mulai 1 : 25.000 ke atas, sedangkan untuk
peta dasar skala besar mulai 1 : 10.000 kebawah bisa tetap dibuat di direktorat
pemetaan dasar. Untuk pembuatan peta tematik tetap dilaksanakan instansi
masing-masing (BPN, Kemenhut, Pertanian)
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002
BUKU KERJA
KEGIATAN HARIAN ORIENTASI TUGAS CPNS BPN RI TAHUN 2011
5. Jumat, Pembekalan dari Bp. Penjelasan tugas dan fungsi Direktorat Pemetaan Tematik.
19 Agust 2011 Zulkifli Tentang pemetaan tematik pada tahun 2006 :
Setelah dikeluarkannya Perpres nomor 10 tahun 2006 dan Perkaban nomor 3
7. Selasa PRESENTASI
23 Agust 2011
8. Rabu PRESENTASI
24 Agust 2011
9. Kamis UJIAN
25 Agust 2011
Mengetahui
Koordinator Orientasi,
Direktorat Pemetaan Tematik
M. Azis, SH.
NIP. 19581107 197903 1 002