Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN ETIKA PERAWAT PELAKSANA DENGAN


TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG
RAWAT INAP KELAS III RSD KALISAT
JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan

Oleh:
Sofiyya Purnama Sari
12.1101.1074

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2016
ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN ETIKA PERAWAT PELAKSANA DENGAN


TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG
RAWAT INAP KELAS III RSD KALISAT
JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan

Oleh:
Sofiyya Purnama Sari
12.1101.1074

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2016
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui untuk
dipertahankan dihadapan tim penguji skripsi pada Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Agustus 2016

Pembimbing 1

Asmuji, S.KM., M. Kep.


NIP. 19720615 200501 1004

Pembimbing 2

Elok Permatasari, S.KM., M. Kes.


NIDN. 0707078702
PENGESAHAN

HUBUNGAN ETIKA PERAWAT PELAKSANA DENGAN


TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG
RAWAT INAP KELAS III RSD KALISAT JEMBER

Sofiyya Purnama Sari


NIM. 12.1101.1074

Dewan Penguji Ujian Sidang Skripsi pada Program Studi S1 Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Jember, Agustus 2016

Penguji,

1. Ketua : Ns. Supriyadi, S. Kep., M. Kes (……………………)

2. Penguji I : Asmuji, S.KM., M. Kep. (……………………)

3. Penguji II : Elok Permatasari, S.KM., M. Kes. (……………………)

Mengetahui,
Dekan

Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat.


NIP. 197012132005012001
PENGUJI SKRIPSI

Dewan Penguji Ujian Akhir Skripsi Pada Program S1 Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Agustus 2016

Penguji 1

Ns. Supriyadi, S. Kep., M. Kes


NIP. 19740425 200501 1006

Penguji 2

Asmuji, S.KM., M. Kep.


NIP. 19720615 200501 1004

Penguji 3

Elok Permatasari, S.KM., M. Kes.


NIDN. 0707078702
HUBUNGAN ETIKA PERAWAT PELAKSANA DENGAN TINGKAT
KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSD
KALISAT JEMBER

Oleh:
Sofiyya Purnama Sari, Asmuji, Elok Permatasari

Jl. Karimata 49 Jember Telp: (0331) 332240 Fax: (0331) 337957 Email:
fikes@unmuhjember.ac.id Website: http://fikes.unmuhjember.ac.id

ABSTRAK
Etika perawat pelaksana adalah standar etik yang menentukan perilaku perawat
pelaksana dalam memberikan pelayanan keperawatan. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional
bertujuan untuk mengetahui hubungan etika perawat pelaksana dengan tingkat
kepuasan pasien. Populasi penelitian ini adalah rata-rata jumlah pasien sebulan di
ruang rawat inap kelas III Interna dan kelas III Bedah RSD Kalisat Jember dengan
sampel sejumlah 81 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota
sampling, untuk mengedepankan proporsi sampel masing-masing ruangan
digunakan penentuan jumlah sampel secara proporsional yaitu sampel ruang kelas
III Interna berjumlah 57 responden dan sampel ruang kelas III Bedah berjumlah
24 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (71,6%)
responden menyatakan etika perawat pelaksana berada pada kategori cukup dan
sebagian besar (69,1%) responden menyatakan tingkat kepuasan pasien berada
pada kategori puas. Hasil penelitian dengan uji korelasi spearman rho
menunjukkan etika perawat pelaksana berhubungan sangat kuat dengan tingkat
kepuasan pasien (p value = 0,000; α = 0,05; r = 0,845). Kesimpulan penelitian ini
bahwa ada hubungan antara etika perawat pelaksana dengan tingkat kepuasan
pasien di ruang rawat inap kelas III RSD Kalisat Jember. Saran dari penelitian ini
yaitu penjabaran standar etik keperawatan terutama terkait prinsip respek,
beneficence, fidelity, serta justice dalam visi, misi, dan motto bidang keperawatan
untuk lebih meningkatkan perilaku etis perawat pelaksana serta melakukan
pengawasan rutin.

Kata Kunci: Etika; Perawat pelaksana; Kepuasan pasien.


ABSTRACT

Ethics nurses are ethical standards that define the behavior of nurses in providing
nursing services. This study research design correlation with cross sectional
approach aims to determine the relationship of ethics of nurses with patient
satisfaction level. This study population is the average number of patients a month
in the inpatient unit Interna class III and Surgical class III Kalisat Jember
hospital with a sample of 81 respondents. The sampling technique using quota
sampling, to prioritize the sample proportion of each room is used for
determining the amount proportional sample is a sample of Interna classrooms III
amounted to 57 respondents and sample of Surgical classrooms III amounted to
24 respondents. The results showed that the majority (71.6%) of respondents said
ethical nurses are in enough categories and most (69.1%) of respondents said the
level of patient satisfaction in the category are satisfied. The results of the study
by Spearman rho correlation test showed nurses ethics very strongly associated
with the level of patient satisfaction (p value = 0.000; α = 0.05, r = 0.845). The
conclusion of this study that there is a relationship between ethics nurses with
patient satisfaction level in the inpatient unit class III Kalisat Jember hospital.
Suggestions from this research that the translation of the ethical standards of
nursing primarily related to the principles of respect, beneficence, fidelity, and
justice in the vision, mission and motto nursing field to further improve nurses
ethical behavior and conduct routine surveillance.

Keyword: Ethics; Executive nurse; Patient satisfaction.


Biliographi 25 (2005-2015)

PENDAHULUAN
Rumah sakit dituntut untuk tenaga yang ada di rumah sakit
melakukan peningkatan kualitas adalah tenaga keperawatan dan
pelayanannya seiring perkembangan sebanyak 90% pelayanan yang ada di
teknologi yang pesat, tuntutan rumah sakit merupakan pelayanan
masyarakat atas pelayanan yang keperawatan (Asmuji, 2014).
semakin meningkat, dan persaingan Menurut Potter dan Perry (2005),
yang semakin ketat. Kenyataan seseorang setelah masuk ke dalam
tersebut membawa dampak besar sistem pelayanan kesehatan, maka
bagi profesi keperawatan. Perawat akan berubah menjadi pasien dan
mempunyai kontribusi yang sangat mempunyai hak-hak tertentu dalam
besar dalam tatanan tersebut. Hal ini sistem tersebut.
dapat dibuktikan dari berbagai Pelayanan dapat dikatakan
sumber menyebutkan bahwa 40% berkualitas apabila dapat memenuhi
hak-hak pasien yang telah disepakati responsiveness (ketanggapan),
oleh komunitas profesi itu sendiri. assurance (jaminan kepastian), dan
Pemenuhan hak-hak pasien sangat empathy (empati).
bergantung pada kompetensi Dilakukan studi pendahuluan
profesional tenaga keperawatannya. pada 10 pasien di ruang rawat inap
Menurut Nursalam dan Efendi kelas III RSD Kalisat Jember
(2008), perawat harus memiliki menggunakan kuesioner etika
standar kompetensi yang terdiri dari perawat pelaksana dan kuesioner
tiga unsur meliputi unsur kognitif tingkat kepuasan pasien. Hasil studi
(pengetahuan), unsur psikomotor pada etika perawat pelaksana
(keterampilan), dan unsur afektif diketahui bahwa 4 dari 10 pasien
(etika atau sikap). Etika adalah menyatakan perawat pelaksana
standar etik yang menentukan memiliki etika cukup meliputi
perilaku perawat pelaksana dalam prinsip veracity (kejujuran), justice
memberikan pelayanan keperawatan. (keadilan), dan konfidensialitas
Menurut Code for Nurses with (kerahasiaan). Sebanyak 6 dari 10
Interpretive Statement (1985), dalam pasien menyatakan perawat
Sumijatun (2011) prinsip-prinsip etik pelaksana memiliki etika baik
meliputi respek, otonomi, kemurahan meliputi prinsip beneficence
hati, non-maleficence, kejujuran, (kemurahan hati/maslahat), fidelity
kerahasiaan, kesetiaan serta keadilan. (kesetiaan), otonomi, dan respek.
Kepuasan adalah perasaan senang Hasil studi pendahuluan
atau kecewa pasien rawat inap yang menggunakan kuesioner tingkat
muncul terhadap perilaku etis kepuasan diketahui bahwa sebanyak
perawat pelaksana dalam 1 dari 10 pasien sangat puas terhadap
memberikan pelayanan keperawatan. aspek reliability (keandalan) setelah
Aspek kepuasan akan muncul dari menerima layanan keperawatan,
sikap etis perawat pelaksana dalam artinya pelayanan yang diberikan
memberikan pelayanan keperawatan. perawat pelaksana sangat sesuai
Aspek kepuasan meliputi lima dengan yang diharapkan pasien.
dimensi yaitu tangibles (wujud Sebanyak 3 dari 10 pasien puas
nyata), reliability (keandalan), terhadap aspek responsiveness
(ketanggapan) setelah menerima tingkat kepuasan pasien di Ruang
layanan keperawatan, artinya Rawat Inap Kelas III RSD Kalisat
pelayanan yang diberikan oleh Jember.
perawat pelaksana sesuai dengan
yang diharapkan oleh pasien. METODE PENELITIAN
Sebanyak 6 dari 10 pasien tidak puas Penelitian ini menggunakan
terhadap aspek assurance (jaminan desain penelitian korelasi yaitu
kepastian), tangibles (wujud nyata), mengkaji hubungan variabel
dan empathy (empati) setelah independen (etika perawat
menerima layanan keperawatan, pelaksana) terhadap variabel
artinya pelayanan yang diberikan dependen (tingkat kepuasan pasien)
perawat pelaksana tidak sesuai dengan pendekatan cross sectional.
dengan yang diharapkan pasien. Populasi penelitian ini adalah rata-
Data tersebut menunjukkan rata jumlah pasien sebulan di ruang
belum optimalnya penerapan etika rawat inap kelas III Interna dan kelas
dalam pelayanan keperawatan. III Bedah RSD Kalisat Jember
Selain itu, data tersebut dengan sampel sejumlah 81
memperlihatkan terjadi kesenjangan responden. Kriteria inklusi dan
antara harapan yang diinginkan kriteria eksklusi digunakan untuk
dengan kenyataan yang pasien menentukan dapat atau tidaknya
dapatkan. Pelayanan keperawatan sampel tersebut. Kriteria inklusi pada
sesuai kode etik yang menjadi penelitian ini adalah pasien rawat
harapan masyarakat. Harapan ini inap yang bersedia menjadi
tidak terpenuhi maka masyarakat responden, pasien rawat inap dalam
akan menempuh jalur hukum untuk keadaan sadar dan mampu
melawan pemberi pelayanan dan berkomunikasi, dan pasien rawat
dilema etik akan menjadi masalah inap yang telah menjalani perawatan
besar dan berdampak pada citra selama ≥ 72 jam atau klien akan
rumah sakit. pulang setelah dinyatakan sembuh
Tujuan dari penelitian ini oleh tenaga kesehatan yang merawat.
adalah untuk menganalisis hubungan Teknik pengambilan sampel
etika perawat pelaksana dengan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah quota sampling yaitu cara kategori puas. Hasil penelitian
pengambilan sampel dengan dengan uji korelasi spearman rho
menentukan ciri-ciri tertentu sampai menunjukkan etika perawat
jumlah kuota yang telah ditentukan. pelaksana berhubungan sangat kuat
Sedangkan untuk mengedepankan dengan tingkat kepuasan pasien (p
proporsi sampel masing-masing value = 0,000; α = 0,05; r = 0,845).
ruangan, maka dilakukan pula Penerapan prinsip etik oleh
penentuan jumlah sampel secara perawat pelaksana yang berkategori
proporsional yaitu sampel ruang cukup diantaranya respek, fidelity
kelas III Interna berjumlah 57 (kesetiaan), dan justice (keadilan).
responden dan sampel ruang kelas III Penerapan prinsip etik yang
Bedah berjumlah 24 responden. berkategori kurang yaitu beneficence
(kemurahan hati/maslahat).
HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti berasumsi bahwa
Tabel 1.1 Hubungan Etika Perawat penerapan prinsip etika keperawatan
Pelaksana dengan Tingkat Kepuasan
di ruang rawat inap kelas III RSD
Pasien Ruang Rawat Inap Kelas III
RSD Kalisat Jember Bulan Mei 2016 Kalisat Jember kurang optimal,
(n= 81)
dimana perawat belum menerapkan
Tingkat Kepuasan Sig
Koef
Etika Pasien . prinsip etika keperawatan dengan
Total isien
Perawat Tidak Sanga (2-
Puas (%) kore baik. Hasil penelitian ini
Pelaksana Puas t Puas tail
(%) lasi
(%) (%) ed) menggambarkan perawat pelaksana
Kurang 12,3 0 0 12,3 kurang perhatian terhadap
Cukup 6,2 65,4 0 71,6 0,0 0,84
Baik 0 3,7 12,3 16,0 00 5 permasalahan etika ditandai dengan
Total 18,5 69,1 12,3 100 penerapan prinsip etik beneficence
Sumber: Data Primer yang telah diolah
(kemurahan hati/maslahat) yang
Hasil penelitian menunjukkan berkategori kurang serta penerapan
bahwa sebagian besar (71,6%) prinsip etik respek, fidelity
responden menyatakan etika perawat (kesetiaan), dan justice (keadilan)
pelaksana berada pada kategori berkategori cukup.
cukup dan sebagian besar (69,1%) Hasil penelitian lain yang juga
responden menyatakan tingkat berlatarbelakang di Rumah Sakit
kepuasan pasien berada pada Daerah adalah pada penelitian
Sumijatun, Mulyanti, & Nurmilah dalam melaksanakan asuhan
(2014) menunjukkan hasil bahwa keperawatan. Hal tersebut karena
persepsi pasien terhadap penerapan pengetahuan etik yang dimiliki
prinsip-prinsip etika perawat ditinjau perawat berdampak pada keputusan
dari seluruh aspek masih termasuk tindakan yang tepat berdasarkan
dalam kategori cukup. pada prinsip etika keperawatan.
Peneliti berasumsi bahwa Hasil identifikasi tingkat
penyebab masih adanya responden kepuasan pasien bahwa responden
yang berpendapat kurangnya menyatakan puas pada aspek
penerapan prinsip beneficence responsiveness (ketanggapan) dan
(kemurahan hati/maslahat) oleh assurance (jaminan kepastian).
perawat pelaksana ruang rawat inap Responden menyatakan tidak puas
kelas III RSD Kalisat Jember pada aspek empathy (empati).
dikarenakan adalah perawat Peneliti berasumsi bahwa
pelaksana telah melakukan sesuatu penyebab masih adanya responden
yang baik sesuai standar operasional yang tidak puas pada layanan
prosedur maupun pencegahan dari keperawatan yang sudah baik dapat
kesalahan atau kejahatan serta dikarenakan tuntutan atau harapan
mengidentifikasi keadaan lingkungan responden yang terlalu tinggi.
yang dapat mengganggu keamanan Tuntutan atau harapan pasien yang
pasien yang dilakukan kurang ramah tinggi dibandingkan kenyataan
dan penuh perhatian. Faktor yang layanan yang diterima memunculkan
menyebabkan munculnya sikap yang kesenjangan yang menyebabkan
menjadi keluhan pasien yaitu ketidakpuasan.
ketidakstabilan emosi perawat karena Menurut penelitian di lnggris
kelelahan dan kesibukan yang tinggi yang dilakukan oleh Wilkin &
dikaitkan dengan rasio perawat- Silvester (2007), dalam Nugroho &
pasien yang belum sesuai. Menurut Aryati (2009) dampak atau akibat
Mudayana (2014) bahwa semakin dari tidak empati seorang perawat
tinggi pengetahuan perawat tentang dalam merawat pasien rawat inap
kode etik dan hukum kesehatan maka akan menyebabkan kepercayaan
semakin baik pula kinerja perawat pasien kurang terhadap perawat,
pasien bingung, takut, merasa Asumsi peneliti diperkuat oleh
menderita serta menurunkan penelitian yang dilakukan oleh
motivasi klien dalam program Lisdiana (2007) yang berjudul
pengobatan. Sikap perawat tersebut “hubungan antara etika pelayanan
akan berdampak pada penurunan perawat dengan kepuasan pasien di
kepercayaan pasien terhadap ruang rawat inap RSUD Dr.
pelayanan keperawatan di rumah Moewardi Surakarta” bahwa ada
sakit. hubungan positif bermakna antara
Penilaian hubungan etika etika pelayanan perawat dengan
perawat pelaksana dengan tingkat kepuasan pasien dengan korelasi
kepuasan didapatkan p value 0,000. besar.
Berdasarkan hasil tersebut dapat
diketahui bahwa H1 diterima yang SIMPULAN DAN SARAN
berarti ada hubungan antara etika Berdasarkan hasil penelitian,
perawat pelaksana dengan tingkat dapat diambil kesimpulan sebagai
kepuasan pasien di ruang rawat inap berikut:
kelas III RSD Kalisat Jember. 1. Etika perawat pelaksana di ruang
Semakin baik etika perawat rawat inap kelas III RSD Kalisat
pelaksana, maka tingkat kepuasan Jember sebagian besar berada
pasien juga semakin meningkat. pada kategori cukup yaitu sebesar
Sebaliknya jika perawat pelaksana 71,6%.
memiliki etika kurang maka tingkat 2. Tingkat kepuasan pasien rawat
kepuasan pasien juga semakin inap di ruang rawat inap kelas III
menurun. Dapat disimpulkan bahwa RSD Kalisat Jember sebagian
etika perawat pelaksana salah satu besar berada pada kategori puas
faktor yang mempengaruhi yaitu sebesar 69,1%.
kepuasan. Tingkat kepuasan sedang 3. Ada hubungan antara etika
dapat menjadi rendah apabila perawat pelaksana dengan tingkat
perawat pelaksana tidak kepuasan pasien di ruang rawat
memperbaiki etika dalam inap kelas III RSD Kalisat
memberikan pelayanan. Jember.
Saran dari penelitian ini adalah Nursalam & Efendi, F. (2008).
Pendidikan dalam
penjabaran standar etik keperawatan
Keperawatan. Jakarta:
terutama terkait prinsip respek, Salemba Medika.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005).
beneficence (kemurahan hati),
Buku Ajar Fundamental
fidelity (kesetiaan), serta justice Keperawatan Konsep, Proses,
dan Praktik. Edisi 4. Jakarta:
(keadilan) dalam visi, misi, dan
EGC.
motto bidang keperawatan untuk Sumijatun. (2011). Membudayakan
Etika dalam Praktik
lebih meningkatkan perilaku etis
Keperawatan. Jakarta:
perawat pelaksana dalam Salemba Medika.
Sumijatun, Mulyanti, Y. &
memberikan pelayanan keperawatan,
Nurmilah. (2014). Persepsi
serta mengadakan evaluasi secara Pasien terhadap Penerapan
Prinsip Etika Keperawatan.
rutin yang ditindaklanjuti dengan
Volume 1, Nomor 2. Poltekkes
bimbingan yang berkelanjutan. Kemenkes Jakarta III. Jurusan
Keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Asmuji. (2014). Manajemen
Keperawatan Konsep dan
Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Lisdiana, E. (2007). Hubungan
antara Etika Pelayanan
Perawat dengan Kepuasan
Pasien di Ruang Rawat Inap
RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Mudayana, A.A. (2014). Peran
Aspek Etika Tenaga Medis
dalam Penerapan Budaya
Keselamatan Pasien di Rumah
Sakit. Volume 37, Nomor 1.
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta. Fakultas
Kesehatan Masyarakat.
Nugroho, H.A. & Aryati, S. (2009).
Hubungan antara Komunikasi
Terapeutik Perawat dengan
Kepuasan Pasien di Rumah
Sakit Islam Kendal. Volume 2,
Nomor 2. Jurnal Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai