Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PENDIDIKAN FORMAL

DI INDONESIA
1. LATAR BELAKANG

Lembaga Pendidikan merupakan suatu wadah lembaga yang menghantarkan seseorang


kedalam alur berfikir yang teratur dan sistematis. Dalam pengertiannya Pendidikan adalah
“usaha sadar dan direncanakan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara”. Dalam pelaksanaannya
sebuah lembaga pendidikan kerap-kali dihadapkan pada problem-problem sistem
pembelajaran, mulai dari penyiapan sarana dan prasarana, materi, tujuan bahkan sampai pada
penyiapan proses.

Dalam perkembangannya lembaga pendidikan sebagai sebuah lembaga yang bergerak


dibidang non-profit oriented, memaksa pelaksana pendidikan menggunakan teori-teori yang
sebelumnya sudah berkembang dalam dunia ekonomi. Maka tak heran ketika kita mendengar
adanya teori manajemen pendidikan, yang pada dasarnya itu diambil dari teori-teori
manajemen dalam dunia bisnis. Bukan berarti setelah meminjam teori manajemen ekonomi
sebuah lembaga pendidikan menjadi komersial, tetapi semata-mata hanyalah digunakan
sebagai landasan yang sistematis untuk mengelola sebuah lembaga pendidikan. Sehingga
hasilnya pun tidak bisa seperti yang diharapkan kalau seseorang menerapkan teori
manajemen dalam bidang bisnis.

Pada saat sekarang dan masa yang akan datang, sesuai dengan masyarakat serta kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi manajemen diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan dan
kelembagaan, seperti dibidang ekonomi, pemerintah, militer, kemasyarakatan, dan
pendidikan. Dalam rangka untuk membantu peningkatan mutu pendidikan, para pengelola
pendidikan dituntut untuk selalu memperkaya wawasan pengetahuanserta kemampuan yang
relevan dengan pekerjaannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat turut
menentukan arah perkembangan masyarakat dewasa ini, yang secara langsung berkaitan erat
dengandunia pendidikan.namun persoalan yang sering muncul adalah menyangkut lulusan
yang apabila dihadapkan pada kebutuhan tenaga kerja, sangat terasa betapa rendahnya
kualitas sumber daya manusia di negara kita. Sebagian masyarakat dari dunia pendidikan
mengklaim bahwa faktor penyababnya adalah menyangkut sistem dan manajemen
penyelenggaraan pendidikan.

1. PEMBAHASAN
2. Definisi Manajemen Pendidikan Formal

Manajemen menurut Mary Parker Follet adalah sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menrut Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal Manajemen Pendidikan dalam buku suharsimi arikunto dan lia yuliana
menjelaskan bahwa merupakan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses
pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi
pendidikan, untuk mencapai jutuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar
efektif dan efisien Pendidikan formal adalah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang
jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat, berjenjang,
dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf denganya;
termasuk ke dalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program
spesialisasi, dan latihan profesional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Jadi
manajemen pendidikan formal banyak yang menggunakan istilah manajemen sekolah adalah
segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun
material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah
secara optimal.

1. Tujuan Manajemen Pendidikan Formal

Tujuan dari pendidikan yaitu untuk memuat tentang gambaran nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas, benar, dan indah dalam kehidupan. tujuan pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu: a.
memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan b. merupakan sesuatu yang ingin
dicapai.oleh segenap kegiatan pendidikan. Tap MPR No. IV/MPR/1978 menyebutkan
Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila dan bertujuan meningkatkan ketakwaan terhadap
tuhan yang maha esa, kecerdasan, ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat
kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”. Sedangkan Undang-undang RI no 20 tahun
2003 tentang system pendidikan nasional menjelaskan bahwa tujuan dari pendidikan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Dari beberapa sumber di
atas maka dapat dijelaskan pula bahwa tujuan dari manajemen pendidikan formal tersebut
ialah untuk mendukung atau menyelenggarakan pengelolaan pendidikan agar dapat mencapai
tujuan-tujuan pendidikan tersebut.

1. Fungsi Pendidikan Formal

Dalam UU no. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dijelaskan tentang fungsi
Pendidikan nasional yaitu berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam pembahasan ini termasuk juga didalamnya adalah pendidikan formal.
1. Fungsi Manajemen Pendidikan Formal

Pada dasarnya fungsi manajemen pendidikan formal sama halnya dengan fungsi-fungsi
manajemen pada umumnya, yaitu:

1. Perencanaan/Planning
2. Pengorganisasian/Organizing
3. Pengarahan/Directing
4. Pengendalian/Controling

Dan kemudian dari fungsi manajemen di atas diterapkan dalam ruang lingkup manajemen
pendidikan formal

1. Ruang lingkup Manajemen Pendidikan Formal

Ruang lingkup manajemen pendidikan formal adalah:

1. Manajemen kurikulum, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi


kegiatan tentang pendataan mata pelajaran/mata kuliah yang diajarkan/dipasarkan,
waktu jam yang tesedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas,
penjadwalan, kegiatan belajar-mengajar, buku-buku yang dibutuhkan, program
semester, evaluasi, program tahunan, kelender pendidikan, perubahan kurikulum
maupun inovasi-inovasi dalam pengembangan kurikulum (Nawawi, 1989:68).
2. Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawaian), meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penerimaan
pegawai baru, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga
kependidikan, daftar umum kepegawaian, upaya peningkatan SDM serta kinerja
pegawai, dan sebagainya.
3. Manajemen peserta didik, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi kegiatan penggalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan
tes penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan
kesiswaan, motivasi dan upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.
4. Manajemen perlengkapan sekolah,

Manajemen perlengkapan sekolah dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama


pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Perlengkapan
sekolah atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah, dapat dikelompokkan menjadi: (1)
sarana pendidikan; dan (2) prasarana pendidikan.(Bafadal, 2008:2) Sarana dan prasarana
pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi
kegiatan pengadaan barang pembagian dan penggunaan barang (inventaris), perbaikan
barang, dan tukar tambah maupun penghapusan barang.

5. Manajemen keuangan/ pembiayaan pendidikan, meliputi perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan masuk dan
keluarnya dana, usaha-usaha menggali sumber pendanaan sekolah seperti kegiatan
koperasi serta penggunaan dana secara efisien.
6. Manajemen/administrasi perkantoran, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan kantor agar memberikan pelayanan
yang terbaik kepada semua orang yang membutuhkan serta berhubungan dengan
kegiatan lembaga.
7. Manajemen unit-unit penunjang pendidikan, melipiti perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan ddan evaluasi kegiatan unit-unit penunjang, misalnya
bimbingan dan penyuluhan (BP), perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, kesenian,
dan sebagainya.
8. Manejemen layanan khusus pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan khusus, misalnya menu
makanan/konsumsi, layanan antar jemput , bimbingan khusus di rumah, dan
sebagainya.
9. Manajemen tata lingkungan dan keamanan sekolah meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tata ruang pertamanan
sekolah, kebersihan dan ketertiban sekolah, serta keamanan dan kenyamanan
lingkungan sekolah.
10. Manejemen hubungan dengan masyarakat, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan hubungan masyarakat, misalnya
pendataan alamat kantor/orang yang dianggap perlu, hasil kerjasama, program-
progran humas, dan sebagainya.

Secara umum, semakin besar dan maju suatu lembaga pendidikan, semakin banyak ruang
lingkup manajemen yang harus ditangani sekolah. Demikian juga ssebaliknya, semakin
rendah dan kecil sekolah semakin ssedikit ruang lingkup manajemen yang harus
ditanganinya. Missalnya manajemen sekolah yang tergolong kecil dan bermutu rendah lebih
sederhana pengelolaannya seperti sekolah-sekolah dasar yang ada di pelosok desa dibanding
dengan manajemen sekolah yang tergolong besar dan maju.

1. KESIMPULAN

Manajemen pendidikan formal banyak yang menggunakan istilah manajemen sekolah adalah
segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun
material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah
secara optimal.

Tujuan dari manajemen pendidikan formal tersebut ialah untuk mendukung atau
menyelenggarakan pengelolaan pendidikan agar dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan

Pada dasarnya fungsi manajemen pendidikan formal sama halnya dengan fungsi-fungsi
manajemen pada umumnya, yaitu: Perencanaan/Planning, Pengorganisasian/Organizing,
Pengarahan/Directing, Pengendalian/Controling

Ruang lingkup manajemen pendidikan formal adalah:

– Manajemen kurikulum

– Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawaian),

– Manajemen peserta didik


– Manajemen perlengkapan sekolah

– Manajemen keuangan/ pembiayaan pendidikan

– Manajemen/administrasi perkantoran

– Manajemen unit-unit penunjang pendidikan

– Manejemen layanan khusus pendidikan

– Manajemen tata lingkungan dan keamanan sekolah

– Manejemen hubungan dengan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai