I. Tujuan Penyuluhan
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit diharapkan ibu hamil dan keluarga
memahami tentang gizi untuk ibu hamil.
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit tentang gizi untuk ibu hamil,
diharapkan ibu hamil dan keluarga mampu:
1
II. Materi (Terlampir)
A. Pengertian gizi bagi ibu hamil
B. Manfaat gizi bagi ibu hamil
C. Kebutuhan gizi bagi ibu hamil
D. Akibat kurang gizi bagi ibu hamil
E. Contoh menu sehari bagi ibu hamil
F. Yang perlu dilakukan dan dihindari selama kehamilan
Kegiatan Ibu
Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Hamil dan Waktu
Penyuluhan
Keluarga
1. Pendahuluan
Salam Memberikan salam Menjawab salam 5 menit
Perkenalan Memperkenalkan Mendengar dan
anggota penyuluhan memperhatikan
Tujuan Menjelaskan tujuan Mendengar dan
penyuluhan penyuluhan memperhatikan
Kontrak waktu Memberikan kontrak Menyepakati
dan stretegi waktu
penyuluhan
Kegiatan Ibu
Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Hamil dan Waktu
Penyuluhan
Keluarga
2. Pelaksanaan
Pengertian gizi Menjelaskan tentang Mendengar dan 2 menit
bagi ibu hamil pengertian gizi bagi memperhatikan
ibu hamil
Manfaat gizi bagi Menjelaskan tentang Mendengar dan 3 menit
ibu hamil manfaat gizi ibu memperhatikan
hamil
Kebutuhan gizi Menjelaskan tentang Mendengar dan 5 menit
ibu hamil kebutuhan gizi ibu memperhatikan
hamil
Akibat Menjelaskan akibat Mendengar dan 5 menit
kekurangan gizi kekurangan gizi bagi memperhatikan
bagi ibu hamil ibu hamil
Hal yang perlu Menjelaskan Mendengar dan 5 menit
dilakukan dan mengenai hal yang memperhatikan
dihindari ibu perlu dilakukan dan
hamil dihindari ibu hamil
Contoh menu Menyebutkan dan Mendengar dan 5 menit
sehari ibu hamil menjelaskan contoh memperhatikan
menu sehari ibu
hamil
3. Penutup
2
Tanya jawab Penyaji memberi Mengajukan 5 menit
kesempatan ibu pertanyaan
hamil dan keluarga
untuk bertanya
Evaluasi Penyaji memberikan Menjawab 3 menit
pertanyaan kepada pertanyaan
ibu hamil dan
keluarga
Salam Penyaji memberikan Menjawab salam 2 menit
salam
III. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah yaitu penyajian
penyampaian materi penyuluhan tentang gizi bagi ibu hamil dan di akhir penyuluhan
disediakan waktu untuk tanya jawab
VI. Evaluasi
a. Prosedur : Lisan
b. Bentuk Soal : Pertanyaan Langsung
c. Jumlah Soal : 4 soal
Pertanyaan :
3
DAFTAR PUSTAKA
1. Achadi, E L. Gizi Ibu dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2007
2. Sophia E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Available at:
http://medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_Hamil.html. Accessed on:
December 2012.
3. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil. Available at: http://www.ciebal.com/files/Kebutuhan-
Nutrisi-Ibu-Hamil.pdf. Accesed on: December 2012.
4. Parra, B E. Manjarres. Assessment of nutritional education and iron supplement impact
on prevention of pregnancy anemia. Biomedica. 2005. 25: 211-9.
5. Aritonang E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bandung: IPB Press. 2009
4
LAMPIRAN
GIZI BAGI IBU HAMIL
5
kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah
kegiatan fisik selama hamil.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang
dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Makanan ibu selama hamil dan
keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah
(BBLR). Apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka
besar kemungkinan bayi lahir dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang
lahir kemungkinan meninggal 17 kali lebih tinggi dibanding bayi lahir normal.
Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb) > 11 g/dl. Pada saat post
partum minimal harus 10 g/dl. Jika ibu mengalami anemia terutama penyebab yang
paling sering adalah karena kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang abnormal
akan meningkat, demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan kecenderungan perdarahan
yang akan berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Kondisi anemia
kekurangan zat besi puncaknya sering terjadi pada trimester II dan III. Kondisi tersebut
bisa saja disebabkan karena asupan Fe yang kurang, adanya infeksi parasit dan interval
kehamilan yang pendek. Keadaan anemia seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam
kondisi mudah lelah, kekuatan fisik menurun, timbulnya gejala kardiovaskuler,
predisposisi infeksi, risiko peripartum blood loss, dan risiko gangguan penyembuhan
luka.
Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga < 9 g/dl meningkatkan risiko
persalinan preterm, intrauterine growth retardation (IUGR), dan intrauterine fetal death
(IUFD). Plasenta pun terkena imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia kronik dan
angiogenesis. Hipotesis Baker mengatakan bahwa terdapat hubungan antara gangguan
pada plasenta dan pertumbuhan janin yang mempengaruhi risikoberkembangnya
penyakit pada janin tersebut setelah dewasa seperti timbulnya penyakit kardiovaskuler
dan diabetes mellitus.
Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi kekebalan
mukosa. Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen vitamin A tidak
boleh melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam Recommended Dietary
Allowance yaitu sejumlah > 15.000 IU/hari. Konsumsi yang terlalu banyak akan
meningkatkan risiko cacat bawaan janin.
Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak meningkat. Namun
jika diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan normal
yaitu sejumlah < 600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya pre
6
eklampsia dan kualitas bayi yang menurun. Namun hal ini masih menjadi perdebatan
pula tentang kebenarannya.
Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet rendah zinc akan
meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.
Zinc ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Untuk itu,
konsumsi Zinc paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan dosis 15
mg/hari.
Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah
asam folat, AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam folat kurang dari
0,24 mg/hari pada kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat pada janin,
persalinan kurang bulan, serta berat bayi lahir rendah, misalnya meningocele. Defisiensi
asam folat juga mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi gangguan pada
hari ke-16 pasca fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala yang terjadi pada
hari ke-22 hingga 26 sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa tempurung kepala dan
otak. Hal tersebut juga bisa berdampak pada gangguan pembentukan tulang belakang
sehingga janin bisa menderita spina bifida.
Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat disertai dengan defisiensi
vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-obatan akan terjadi
hiperhomosisteinemia. Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai cacat bawaan
seperti kelainan jantung, pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas,
solusio plasenta, janin mati dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun eklamsia.
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan kebutuhan vitamin B6, B12
dan asam folat selama hamil. Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah
sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk wanita hamil adalah berkisar antara 500 - 1000
mg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan saraf pusat
dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis 4000 mg (4 mg)/hari mulai 1
bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan. Rekomendasi yang dianjurkan
CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4 mg / hari untuk wanita usia
reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum rencana kehamilan sampai
dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya kecacatan syaraf janin. Asam
folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buah-buahan. Namun dalam makanan
ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat, bersifat tidak stabil. Mengonsumsi
suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia berbentuk monoglutamat yang lebih
stabil.
7
Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah jenis LC PUFA (long chain
poly-unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam amino, DHA dan asam lemak tak
jenuh yang diperlukan untuk pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya zat-
zat tersebut diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA berperan
dalam pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf. Pada kehamilan
bermanfaat untuk mencapai berat lahir yang optimal, mencukupkan usia kehamilan dan
mencegah preeklampsia. Pada ibu menyusui juga bermanfaat untuk mencapai tumbuh
kembang bayi yang optimal.
Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber officinale yang di
Indonesia dikenal dengan nama jahe. Bahan ini sebenarnya masih dipertanyakan efek
terapeutiknya. Menurut Tyler dan Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat herbal
untuk memperbaiki distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi insiden
mual dan muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe meningkatkan aktivitas
tromboksan sintetase yang berdampak pada testosteron – binding, memodifikasi sex
steroid dependent serta diferensiasi otak janin. Namun hal tersebut masih dipertanyakan
pula oleh para ahli. Efek jahe tersebut tergantung pula pada dosis dan durasi
konsumsinya.
Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan
berasal dari jenis fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di
saluran cerna bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan bakteri
komensal dalam kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah mikroflora menjadi
bermanfaat, menjaga kesehatan usus, menambah jumlah spesimen saccharolitic serta
mengurangi mikroorgansime yang patogen. Oligosakarida dalam makanan diubah
mnejadi fruktosa kemudian dibuah lagi mnejadi fruktooligosakarida (FOS) sehingga
berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini juga berfungsi untuk melindungi mukosa
saluran cerna dari infeksi, menurunkan pH usus, menekan pertumbuhan bakteri patogen,
menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus, maupun menstimulasi respon imun.
D. Akibat Kurang Gizi Pada Ibu Hamil
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,
baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
penyakit infeksi.4 Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya
8
kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat
bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat
menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya.
Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada
bayi, dan keguguran.
2. Terhadap Perslinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan,
serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering
dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel
darah merah. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. ibu
hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A
dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek
negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan
keamanan bahannya tidak terjamin.
Pola Makan
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau
tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan
merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat
dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru
mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan
keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan masa pertumbuhan
janin terbesar
9
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari,
kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak
dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-
muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi
selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-
benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil
telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-
boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya. Selain alkohol, kopi juga
tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat gizi dan
kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok
aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko
keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan
rendah (kurang dari 2.500 gram.
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu
makanan selama hamil. Nah, berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari:
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
10
Gula 2 sendok makan
Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
1. Pilihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya jangan memilih
makanan kaleng atau makanan kemasan yang mengandung banyak pengawet dan
bahan tambahan. Buah dan sayur harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan
residu pestisida
3. Beli dan gunakan makanan segar esegera mungkin. Jangan memasak bahan makanan
segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang
4. Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan dokter). Jamu
sebaiknya dihindari kecuali dokter menyarankan untuk menggunakannya. Bebrapa
12
jenis jamu dapat memyebabkan keguguran, dan ada pula jamu yang mengandung
bahan kimia aktif. Adalah sangat penting untuk menghindari obat-obatan dan alkohol
pada minggu-minggu merencanakan kehamilan
5. Banyak meminum cairan – jus buah segar atau air – tapi hindarilah minuman soda atau
minuman ringan yang tinggi kadar gula atau kimiawinya. Kurangi minum teh atau
kopi. Kopi bebas kafein juga tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa bahan
kimia yang digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut
6. Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah dan sayuran segar
13