Orang –orang yang mendapat kebaikan dari Allah
1. Difaqihkan dalam agama.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
‫ﻣﻦ ﯾﺮد اﷲ ﺑﻪ ﺧﯿﺮا ﯾﻔﻘﻬﻪ ﻓﻲ اﻟﺪﯾﻦ‬
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya,
Allah akan faqihkan ia dalam agama.” HR Al Bukhari
dan Muslim).
 Semangat menutut ilmu dan mau memahami
dan mempelajari al qur’an & hadist
 Orang yang tidak mauAllah memberikan
kebiakan adalah orang yang tidak mau dafakur
kpd Allah.
 Barang siapa melihit dirinya mendapatkan ilmu,
maka bergembiralah & memuji Allah
 Ini sejalan ketauhitadkepada Allah, melarang
kesombongan , kasar dll.
 Dengan ilmu akan mengantar seseorang
dedalam surge
 Imam Syafi’I bekal orang mencari ilmu; (1).
Kecerdasan, (2). Semangat, (3). Kesungguhan,
(4). Bekal, (5). Bimbingan ustad, (6) panjangan
waktu.
 Nabi; “Sesungguhnya Allah benci
terhadap ja’dhari (Sombong), jawadh (Kasar),
orang yang suka berteriak teriak (sakhab) di
pasar, laksana bangkai di malam hari, namun
bak keledai di siang hari. Dia mahir dalam
urusan dunia tetapi bodoh dalam urusan
akhirat”
2. Dibukanya pintu amal sebelum kematian
menjelang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
‫ ﯾﻔﺘﺢ ﻟﻪ‬: ‫ ﻣﺎ ﯾﺴﺘﻌﻤﻠﻪ ؟ ﻗﺎل‬: ‫إذا أراد اﷲ ﺑﻌﺒﺪ ﺧﯿﺮا اﺳﺘﻌﻤﻠﻪ ﻗﯿﻞ‬
‫ﻋﻤﻼ ﺻﺎﻟﺤﺎ ﺑﯿﻦ ﯾﺪي ﻣﻮﺗﻪ ﺣﺘﻰ ﯾﺮﺿﻲ ﻋﻠﯿﻪ ﻣﻦ ﺣﻮﻟﻪ‬
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang
hamba, Allah akan jadikan ia beramal.” Dikatakan,
“Apakah dijadikan beramal itu?” Beliau bersabda, “Allah
bukakan untuknya amalan shalih sebelum
meninggalnya, sehingga orang-orang yang berada di
sekitarnya ridla kepadanya.” (HR Ahmad dan Al Hakim
dari Amru bin Al Hamq).
 Amal belum menjamin menhantarkan kejannah
=> hadist tetang orang beramal tinggal sehasta
menuju surge/ neraka, tapi terbalik 100%
 Ibn rajab bisa jadi dari dosa kecil-kecil kita
menhantarkan kita ke neraka
 Selalu meminta petunjuk dan meminta untuk
ditetapkan dijalalan Allah
 Penyakit Alih kitab, panjangnya waktu akan
menjadikan dia keras hatinya Sayyid Qutub
menjelaskan karena menunda-nunda kebaikan
akhirnya keras.
3. dipercepat sanksinya di dunia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
‫إذا أراد اﷲ ﺑﻌﺒﺪه اﻟﺨﯿﺮ ﻋﺠﻞ ﻟﻪ اﻟﻌﻘﻮﺑﺔ ﻓﻲ اﻟﺪﻧﯿﺎ و إذا أراد ﺑﻌﺒﺪه‬
‫اﻟﺸﺮ أﻣﺴﻚ ﻋﻨﻪ ﺑﺬﻧﺒﻪ ﺣﺘﻰ ﯾﻮاﻓﻲ ﺑﻪ ﯾﻮم اﻟﻘﯿﺎﻣﺔ‬
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada
hambaNya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di
dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan
kepada hambaNya, Allah akan membiarkan dosanya (di
dunia) sampai Allah membalasnya pada hari kiamat.”
(HR At Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik).[2]
 Ada cerita ada seorang sahabat menggoda
seorang wanita yang dulu seorang pelacur. Dan
disadarkan dengan dikenakan kejadian
 Pemberian cobaan, penyakit atau kesengsaraan
ini merupakan salah satu percepatan sangsi di
dunia.
 Yang harus dihawatirkan berbuat dosa tapi
dapat kenikmatan lebih--- istijrod
 Jangan berdoa untuk meminta untuk
mempercepat siksa didunia--- ada cerita nabi
menjenguk seoarang yang sakit karena minta
dipercepat siksa
4. Diberikan kesabaran.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
‫و ﻣﺎ أﻋﻄﻲ أﺣﺪ ﻋﻄﺎء ﺧﯿﺮا و أوﺳﻊ ﻣﻦ اﻟﺼﺒﺮ‬
“Tidaklah seseorang diberikan dengan sesuatu yang
lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR Al Bukhari
dan Muslim).
Kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala untuk
badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala, demikian
pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran. Untuk
menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya
amat membutuhkan kesabaran. Karena Iblis dan
balatentaranya tak pernah diam untuk menyesatkan
manusia dari jalan Allah.
ٍ‫وَﻣَﺎ ﯾُﻠَﻘَّﺎﻫَﺎ إِﻟَّﺎ اﻟَّﺬِﯾﻦَ ﺻَﺒَﺮُوا وَﻣَﺎ ﯾُﻠَﻘَّﺎﻫَﺎ إِﻟَّﺎ ذُو ﺣَﻆٍّ ﻋَﻈِﯿﻢ‬
“Tidak ada yang diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini)
kecuali orang-orang yang sabar, dan tidak ada yang
diberikannya kecuali orang yang mempunyai
keberuntungan yang besar.” (QS Fushilat: 35).
 Sabar mentaati Allah, sabar meninggalakan
maksiat dan sabar atas cobaan
5. Diberikan cobaan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
‫ﻣﻦ ﯾﺮد اﷲ ﺑﻪ ﺧﯿﺮا ﯾﺼﺐ ﻣﻨﻪ‬
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan
memberinya musibah.” (HR Ahmad dan Al Bukhari dari
Abu Hurairah).
Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena
itu janji Allah:
ِ‫وَﻟَﻨَﺒْﻠُﻮَﻧَّﻜُ ْﻢ ﺑِﺸَﻲْءٍ ﻣِّﻦَ اﻟْﺨَﻮْفِ وَاﻟْ ﺠُﻮعِ وَﻧَﻘْﺺٍ ﻣِّﻦَ اﻷَﻣَﻮَالِ وَاﻷَﻧﻔُﺲ‬
ِ‫وَاﻟﺜَّﻤَﺮَات‬
“Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan.” (QS Al Baqarah: 155).
Cobaan itu untuk menggugurkan dosa dan mengangkat
derajat.
‫ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ﻫُﺮَﯾْﺮَةَ ﻗَﺎلَ ﻗَﺎلَ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﯿْﻪِ وَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﺎ ﯾَﺰَا ُل‬
‫اﻟْﺒَﻠَﺎءُ ﺑِﺎﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ أَوْ اﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺔِ ﻓِﻲ ﺟَﺴَﺪِهِ وَﻓِﻲ ﻣَﺎﻟِﻪِ وَﻓِﻲ وَ َﻟﺪِهِ ﺣَﺘَّﻰ‬
ٍ‫ﯾَﻠْﻘَﻰ اﻟﻠَّﻪَ وَﻣَﺎ ﻋَﻠَﯿْﻪِ ﻣِﻦْ ﺧَﻄِﯿﺌَﺔ‬
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Senantiasa ujian itu menerpa
mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan
anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam
keadaan tidak mempunyai dosa.” (HR Ahmad dengan
sanad yang hasan).

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang Engkau

inginkan kebaikan padanya, beri kami kesabaran untuk
menjalani perintahMu dan menjauhi laranganMu, beri
kami kesabaran dalam menghadapi musibah yang
menerpa, beri kami kefaqihan dalam agama dan
bukakan untuk kami pintu amal shalih sebelum wafat
kami. Aamiin.
@ziezie—Januari 2016