Anda di halaman 1dari 5

Keutamaan bulan Dzulhijjah

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan)
agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu,
dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Empat bulan itu adalah


Rajab, Zulkaidah, Zulhijjah dan Muharram
Ada hadist
Rasulullah Saw. bersabda: Ingatlah, sesungguhnya zaman telah berputar seperti
keadaannya sejak hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun terdiri atas
dua belas bulan, empat bulan di antaranya adalah bulan-bulan haram (suci); tiga di
antaranya berturut-turut, yaitu Zul Q 'dah, Zul Hijjah, dan Muharram; yang lainnya
ialah Rajab Mudar, yang terletak di antara bulan Jumada (Jumadil Akhir) dan
Sya’ban.
Lalu Nabi Saw. bertanya, "Ingatlah, hari apakah sekarang?"
Kami (para sahabat) menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."
Nabi Saw. diam sehingga kami menduga bahwa beliau akan memberinya nama bukan
dengan nama biasanya.
Lalu beliau bersabda.”Bukankah hari ini adalah Hari Raya Kurban?"
Kami menjawab, "Memang benar."
"Bulan apakah sekarang?" "Bukankah sekarang ini bulan Zul Hijjah?"
"Negeri apakah ini?" "Bukankah negeri ini
Setelah itu Nabi Saw. bersabda: Maka sesungguhnya darah dan harta benda kalian —
menurut seingat (perawi) beliau mengatakan pula 'dan kehormatan kalian'—
diharamkan atas kalian seperti keharaman (kesucian) hari kalian sekarang, dalam
bulan kalian, dan di negeri kalian ini. Dan kelak kalian akan menghadap kepada
Tuhan kalian, maka Dia akan menanyai kalian tentang amal perbuatan kalian.
Ingatlah, janganlah kalian berbalik menjadi sesat sesudah (sepeninggal)ku, sebagian
dari kalian memukul (memancung) leher sebagian yang lain. Ingatlah, bukankah aku
telah menyampaikan? Ingatlah, hendaklah orang yang hadir (sekarang) di antara
kalian menyampaikan kepada orang yang tidak hadir, karena barangkali orang yang
menerimanya dari si penyampai lebih memahaminya daripada sebagian orang yang
mendengarnya secara langsung.

Keutamaan 10 hari awal dalam dzulhijjah

1. Amalan 10 hari awal yeng dicintai Allah

Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini,
yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi
sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad)
dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”.

Imam al-Thabari & Ibnu Katsir => menjelasakan sepuluh (hari pertama) Dzulhijjah

Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk digunakan beribadah sebagaimana
halnya hari-hari sepuluh Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa
selama satu tahun dan shalat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan
shalat pada malam lailatul qadar. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi)

 Amalan yang paling dicintai Allah, yaitu Manusia yang paling dicintai Allah adalah
Manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
Yaitu Kegembiraan yang kamu masukkan dalam hati seorang muslim atau kamu
hilangkan kesusahan dia, atau kau bayarkan hutangnya, atau kau usir
kelaparannya, aku berjalan bersama saudaraku untuk kebutuhan dia lebih aku sukai
dari pada iktikaf di masjidku (Masjid Nabawi) ini satu bulan lamanya. [HR. Thabrani
didalam Mu'jam Al-Kabir, no.13646]
 Amalan yang besar nilainya, siapa yang menjaga 3 amalan ini dia akan hidup dalam
keadaan baik, wafat dalam keadaan baik dan dia akan dibersihkan dosanya seperti
ia dilahirkan kembali dari ibunya. Nabi; Tadi malam aku bermimpi melihat Allah
dalam wujud yang sangat indah. Lalu Allah berfirman; taukah kamu amalan apa
yang diperbincangkan para malaikat di langgit? Nabi; aku tidak tau ya Allah. Lalu
Allah meletakkan nyatangan diatas dua pundakku, sehingga aku merasakan
dinginnya diantara dadaku. Sehingga aku apa tau kejadian yang ada dilangit dan
dibumi. Lalu Allah berfirman; ; taukah kamu amalan apa yang diperbincangkan para
malaikat di langgit?
Aku berkata: aku Tau ya Allah, Tentang amal yang mengangkat derajat dan
kafarat (amal yang menebus dosa), dan (1). melangkahkan kaki menuju shalat
jamaah dan (2) menyempurnakan wudhu dalam keadaan sulit, dan (3)
menunggu shalat setelah shalat. Siapa yang menjaganya maka ia akan hidup
dalam keadaan baik, mati dalam keadaan baikdan ia bersih dari dosanya seperti
hari dilahirkan oleh ibunya.” [HR. At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Albani
dalam Shahih Targhib, No. 194]
2. Ibadah Haji dilakukan pada waktu ini => 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama
Bulan Dzulhijjah adalah, bahwa di waktu itulah disyariatkan Ibadah haji yang
merupakan rukun Islam kelima.

Amalan-amalan seperti haji

a. Menyiapkan bekal

“Siapa yang menyiapkan bekal untuk orang yang akan berjihad, ibadah haji,
mencukupi keluarga yang ditinggalkan atau memberi makan orang yang buka
puasa maka ia mendapatkan pahala seperti pahala mereka tanpa mengurangi
pahala mereka sedikit pun.” (Shahih; Shahih At-Targhib, 1078).

b. Menuntut Ilmu

“Siapa yang pergi ke masjid—dan tidak ada yang diinginkan selain belajar
tentang kebaikan atau mengajarkannya—maka ia mendapatkan pahala seperti
pahala haji yang sempurna.” (Hasan Shahih; Shahih At-Targhib, 86).

c. Sholat Berjamaah subuh

“Barang siapa shalat Shubuh berjamaah, kemudian duduk berzikir kepada Allah
hingga matahari terbit, lalu shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala
seperti pahala haji dan umrah secara sempurna, sempurna, sempurna.” (Shahih;
Shahih Al-Jami’ hadits no. 6346)

d. Sholat Berjamaah wajib


“Barang siapa berjalan untuk shalat wajib berjamaah maka itu pahalanya seperti
pahala orang yang berhaji dan ihram. Barang siapa berjalan untuk shalat sunnah
maka itu seperti pahala umrah. (Hasan; Shahih Al-Jami’ hadits no. 6556).

3. Didalamnya ada Hari Arofah => bagi kita-kita yang tidak berhaji dianjurkan untuk
menunaikan puasa Arofah yaitu pada tanggal 9 Dzulhijah. Hal ini berdasarkan
hadits Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.
Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.”

“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan
dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun”

“Orang yang paling panjang laparnya di akhirat, yang paling panjang kenyang dunianya.
“(Tirmidi)

4. Keistimewaan membaca tahlil, takbir dan tahmid

Tidak ada hari-hari yang dianggap lebih agung oleh Allah SWT dan lebih disukai
untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana hari pertama hingga
kesepuluh Dzulhijjah ini. Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil,
takbir, dan tahmid. (HR. Ahmad)

5. Di dalamnya ada Idul Adha

10 Dzulhijjah adalah Hari raya Idul Adha

6. Di dalamnya disyariatkan ibadah udhiyah (berkurban)

11,12 13 Dzulhijah

Bagian daging Qurban ; "Makanlah, berilah makan orang miskin dan


hadiahkanlah." (HR Bukhari 5567, Muslim 1972).
1/3 buat keluarganya, 1/3 disedekahkan kepada fakir miskin dan 1/3 sisanya
boleh dihadiahkan kepada kerabat,

7. Disyariatkannya Takbir Muthlaq


8. Keutamaan kesembilan dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
adalah disyariatkannya takbir muthlaq (setiap saat) dan muqayyad (setelah shalat
fardhu). Kesempatan bertakbir ini jauh lebih panjang daripada Idul Fitri.
Ibnu Taimiyah dalam majmu' Fatawa menjelaskan, "Hendaklah takbir dilakukan
mulai dari waktu fajar hari Arafah sampai akhir hari Tasyriq ( tanggal 11,12,13
Dzulhijjah), dilakukan setiap selesai mengerjakan shalat, dan disyariatkan bagi
setiap orang untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika keluar untuk shalat Id.
Ini merupakan kesepakatan para imam yang empat".
9. Berkumpulnya Induk-induk Ibadah
Keutamaan kesepuluh dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
adalah berkumpulnya induk-induk ibadah pada waktu itu. Sebab inilah yang
menjadikan 10 hari pertama bulan Dzhulhijjah begitu istimewa.
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Tampaknya sebab yang menjadikan
istimewanya sepuluh hari (pertama) Dzulhijjah adalah karena padanya terkumpul
ibadah-ibadah induk (besar), yaitu: shalat, puasa, sedekah dan haji, yang (semua)
ini tidak terdapat pada hari-hari yang lain.”

Urutan Haji

1. 8 Dzulhijjah-- Thawaf Qudum (sholat selamat datang)


2. 9 Dzulhijjah - Ibadah Wukuf (Padang Arafah)
Malamnya Menuju ke muzdalifah untuk mabbit ()bermalam)--- mengambil batu
secukupnya untuk jumroh
Tenggah malam  menuju tenda-tenda di mina (untuk persiapan ibadah jumroh)
3. 10 Dzulhijjah  Melempar jumroh  3 /4 hari
Dilanjutkan tahallul—memotong rambut/ sebagian.
4. Bagi jama’ah nafal awal—menuju masjidil haram untuk melakukan Thawaf ifadhal
(menyelesaikan haji)
5. Tanggal 11 & 12 sambungan (ula) di tugu pertama
6. Melaksanakan Thawaf Wada (perpisahan
Pamotan, 9/9/2016
Azizi

Anda mungkin juga menyukai