BAB I
PENDAHULUAN
diperoleh dengan penerapan Pembuatan Langsung Kebun TOGA oleh siswa Kelas
XI Framasi SMK N 1 Klungkung.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran. Sintaks
model pengajaran langsung memiliki 5 tahapan, sebagai berikut:
1. Fase Orientasi
Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap
materi pelajaran yang meliputi :
b. Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan
dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
c. Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran
d. Memberi penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan
dilakukan
e. Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan dan
kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran
f. Menginformasikan kerangka pelajaran
g. Memotivasi siswa
2. Fase Presentasi/Demonstrasi
Pada fase ini guru menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau
keterampilan yang meliputi penyajian materi, pemberian contoh konsep,
pemodelan/peragaan keterampilan, serta menjelaskan ulang hal yang
dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh siswa.
Belum ada penelitian yang relevan terkait dengan penelitian yang akan
dilaksanakan oleh peneliti saat ini.
BAB III
METODE PENELITIAN
Reflektif
Gambar 1.Action
Siklus
and
Model Kemmis (Sukardi, 2011:
Reflektif
215)
Action and
obserbation obserbation
2. Soal tes
Tes dalam bentuk kuis yang disusun untuk penelitian ini dikembangkan
berdasarkan analisis kurikulum atau silabus SMK N 1 Klungkung untuk
mata pelajaran farmakognosi materi Budi Daya Tanman Obat kelas XI
Farmasi adalah sebagai berikut :
a. Kompetensi Dasar : Menjelaskan budi daya tanaman obat tradisional
dan mengidentifikasi cara budi daya tanaman obat tradisional.
b. Indikator :
1. Menjelaskan proses budi daya tanaman obat
2. Menerapkan cara budi daya tanaman obat tradisional
Dilakukan juga tes prestasi yang merupakan tes evaluasi diberikan apabila
sub bab telah selesai. Tes ini diberikan pada akhir siklus I dan akhir siklus
II. Tes prestasi digunakan untuk mengukur penguasaan dan kemampuan
para siswa setelah siswa menerima proses belajar-mengajar dari guru.
Instrumen ini juga digunakan sebagai sumber tambahan dalam melihat
perkembangan motivasi siswa yang dilihat dari aspek peningkatan nilai dan
hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dengan metode ekspositori
yang diberikan kuis. Tes digunakan untuk mengetahui ketercapaian prestasi
belajar siswa siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakuakn berupa foto, akan digunakan untuk
menggambarkan dan memperkuat analisis tentang proses pembelajaran yang
terjadi.
dalam bentuk pernyataan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi
mengandung pengertian luas. Selanjutnya data penelitian akan dikumpulkan
melalui :
1. Pengamatan pembelajaran sebelum penelitian, yang terasa begitu pasif dan
kurang menyenangkan bagi siswa dalam mengajarkan budi daya tanaman
obat di kelas XI SMK N 1 Klungkung.
2. Pengisian kuisioner observasi oleh siswa sebelum dan sesudah penelitian
dilakukan.
3. Pengisian lembar pengamatan proses pembelajaran selama penelitian oleh
kolaborator dan peneliti sendiri.
4. Melalui tes (pretes dan postes) materi penelitian sebelum dan sesudah
tindakan dilakukan.
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang selalu mendapatkan nilai terendah dan jarang mengikuti pelajaran di kelas
XI Faramsi. Siswa ini termasuk siswa yang lambat dalam belajar dan
membutuhkan perhatian lebih dari teman-temannya. Siswa yang tuntas belajar
setelah perbaikan, berdasarkan wawancara mengatakan bahwa ia senang
mengikuti pelajaran. Adanya gambar dan bahan langsung untuk praktek
menjadikan siswa tersebut lebih mengerti dan tidak bingung seperti ketika
membaca materi dari buku ajar. Hasil observasi teman sejawat mencatat bahwa
siswa antusias mengikuti pembelajaran karena merasa senang adanya pembuatan
kebun toga langsung.
4.3. PEMBAHASAN
Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih
pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih sering belajar
secara indvidual, tidak tampak kreativitas siswa maupun gagasan yang muncul.
Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah, karena pembelajaran selalu di kelas
dan monoton sehingga skor rata-rata pelajaran farmakognosi di bawah KKM.
Guru belum memanfaatkan media pembelajaran yang relevan secara
mksimal, sehingga menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Pembahasan
hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa.
Pada siklus 1 terjadi peningkatan aktivitas siswa. Oleh karena itu, ketika
pembelajaran berlangsung, siswa diberi bimbingan dan motivasi agar
tumbuh rasa percara diri yang tinggi, sehingga pada akhirnya siswa berani
bertanya, bertindak, dan bekerjasama dengan teman kelompoknya.
2. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab
pertanyaan, bereksplorasi dengan medi belajar secara langsung dan
diadakan tanya jawab. Hal ini diharapkan dapat melatih dan memberi
kesempatan siswa untuk lebih mengenal bahan pelajaran, bertanya dan
berpendapat dengan teman sebaya di kelas.
3. Dalam diskusi kelompok, ada beberapa
kelompok yang anggotanya terlihat pasif. Guru membimbing dan
mengarahkan agar dapat bekerjasama dengan kelompok.
4. Pada kegiatan pembelajaran siklus 2, sebagian
besar siswa berani bertanya pada guru dan temannya. Keberanian siswa
semakin bertumbuh, siswa dengan kesadaran sendiri berani mengangkat
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang
dirumuskan adalah bahwa inovasi pembuatan kebun toga langsung oleh siswa
dalam model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI
Farmasi SMK Negeri 1 Klungkung pada semester 1 mata pelajaran farmakognosi
dalam pokok bahasan budi daya tanaman tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini
dibuktikan oleh kenaikan hasil belajar farmakognosi yang terdiri dari kenaikan
persentase ketuntasan belajar farmakognosi dari siklus 1 yaitu 81,08%, dan siklus
2 naik menjadi 91,89 %. Peningkatan skor rata-rata yakni pada siklus 1 dari 75
dan pada siklus 2 naik menjadi 81. Hasil belajar IPA yang dicapai siswa telah
melebihi indikator yang ditetapkan yaitu ≥ 85% dari seluruh siswa yang ada
secara klasikal telah tuntas dengan KKM ≥ 78.
5.2. Saran
Diharapkan kepada guru SMK agar lebih mengembangkan inovasi dalam
model pembelajaran terutama pembelajaran yang berhubungan dengan
keterampilan dan prkatik, karena telah terbukti dengan menerapkan metode
pembuatan kebun toga langsung oleh siswa dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran farmakognosi khususnya pokok bahasan budi daya
tanaman obat.
21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. RPP
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah menyimak materi terkait budi daya tanaman obat dan
pembutan simplisia, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan
budi daya tanaman obat.
2. Peserta didik mampu menjelaskan pembuatan simplisia.
3. Peserta didik mampu melakukan pembuatan simplisia.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Budi daya tanaman obat
Proses pembuatan simplisia
E. ALOKASI WAKTU
6 X 40 menit
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
24
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Sebelum pembelajaran dimulai, guru 5 menit
mengucapkan salam.
2. Setelah itu guru menjelaskan tema dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
dalam materi Pelajaran I.
3. Pada Pelajaran I akan dipelajari
pendahuluan farmakognosi sebagai
apersepsi.
4. Guru mengarahkan siswa agar
pelajaran pendahuluan farmakognosi
dapat mengembangkan sikap jujur,
tanggung jawab, peduli, dan ramah
lingkungan melalui kegiatan belajar
cerita pendek
5. Guru melakukan apersepsi sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
Inti Mengamati 20 menit
Melakukan studi pustaka mencari
informasi tentang cara budi daya
tanaman obat dan pembuatan simplisia.
15 menit
Menanya
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan
25 menit
dengan budi daya tanaman obat dan
pembuatan simplisia.
Mengumpulkan Informasi
Mengamati gambar tanaman obat dan 15 menit
simplisia.
Melakukan pembuatan kebun tanaman
obat dan pembuatan simplisia secara 25 menit
berkelompok
Mengasosiasi
Mengumpulkan hasil berupa
pengamatan gambar tanaman obat dan
25
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
simplisia
Mengumpulkan hasil pembuatan
simplisia
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil pengamatan
gambar secara tertulis dari pembuatan
simplisia
Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan 10 menit
pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan.
Siswa menjawab pertayaan yang
diberikan oleh guru dalam bentuk tes
tertulis.
2. Tes
Pertanyaan :
1. Sebutakn 3 tujuan pengeringan simplisia!
2. Sebuthan tahap-tahap budi daya tanaman obat!!
Jawaban :
1. Menjamin penyimpanan, mencegah reaksi enzimatis yang dapat
memercepat pembusukan simplisia, serta mencegah pertumbuhan
jamur dna bakteri.
2. Pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, dan panen.
3. Penilaian Sikap
Format Penilaian Sikap
Mata Pelajaran : Farmakognosi
Tema : Budi daya tanaman obat dan Pembuatan simplisia
26
Kelas :XI
Semester :1
No. Nama Rubrik Penilaian (skor maksimal 4 tiap rubrik) Rata
Religius Tanggjwb responsif peduli Santun Skor
1 4 3.66 4 3.66 4 3.89