TAHUN 2018
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, Pedoman Pelayanan Penyakit Malaria UPT
BLUD Puskesmas Gunungsari dapat kami selesaikan sebagai dasar acuan pelaksanaan
pelayanan penyakit malaria di UPT BLUD Puskesmas Gunungsari
Disadari bahwa mungkin masih ada kekurangan-kekurangan yang ditemui dalam
pedoman ini, untuk itu sangat diharapkan saran-saran, masukan dan kritik yang bermanfaat/
membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan pedoman ini.
Akhirnya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah bekerja keras sejak penyusunan draf, uji coba sampai ditetapkannya standar
ini.
Mengetahui
Pemimpin UPT BLUD Puskesmas Gunungsari
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup
1.3 Definisi Operasional
2
BAB III. STANDAR LAYANAN MALARIA
3.1 Jenis Layanan
3.2 Pencatatan dan Pelaporan
3.3 Dokumen Terkait
BAB I
PENDAHULUAN
3
menyerang kelompok umur dan semua jenis kelamin.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh plasmodium dan ditularkan kepada manusia melalui
vector nyamuk anopheles. (Harijanto, 2000)
Malaria adalah suatu penyakit yang ditandai oleh rasa dingin dan badan menggigil, suhu badan
meningkat,dan,denyut,nadi,cepat,(Nadesul,1995)
Untuk itu, pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai penyakit Malaria. Dengan
mengetahui penyakit Malaria diharapkan kita semua dapat berpartisipasi dalam mencegah
timbulnya penyakit ini.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa upaya penangulangan penyakit malaria perlu terus
ditingkatkan untuk mencapai tingkat penyembuhan penderita sehingga dapat memutuskan
rantai penularan . Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, upaya penanggulangan
penyakit malaria dapat semakin efektif dan efisien dengan harapan dapat memberikan
penyembuhan yang nyata bagi masyarakat lainnya.
4
(anopheles)/, penyakit malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun
perempuan, pada semua golongan umur (dari bayi, anak-anak, sampai dewasa)
Malaria adalah suatu penyakit yang ditandai oleh rasa dingin dan badan menggigil,
suhu badan meningkat dan denyut nadi cepat (Nadesul, 1995
Penyelenggaraan Malaria adalah serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan Malaria
Tipe Malaria yang sering ditemukan di wilayah Wonosalam Infeksi campuran tiga
jenis sekaligus jarang sekali terjadi. Malaria yang disebabkan oleh Plasmadium Vivax dan
Plasmadium Malariae dapat kambuh jika tidak diobati dengan baik. Malaria yang disebabkan
oleh spesies selain Plasmadium Falciparum jarang berakibat fatal, namun menurunkan
kondisi tubuh lemah, menggigil dan demam yang biasanya berlangsung 10-14 hari. Seorang
penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut
infeksi campuran (mixed infection). Biasanya campuran Plasmodium falciparum dengan
Plasmodium Vivax atau Plasmodium Malariae.
Rekam Medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien di sarana
kesehatan.
BAB II
STANDAR PENGORGANISASIAN DAN TATA LAKSANA
b. Dokumen Terkait
- Keputusan Dinas Kesehatan tentang Penatalaksanaan Malaria
- Struktur Organisasi Puskesmas
- Standar Prosedur Operasional
5
SOP Malaria
1. Petugas menerima family folder dari petugas pendaftaran;
2. Petugas memanggil pasien;
3. Petugas melakukan penyuluhan kepada penderita
(menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jenis penyakit malaria, keluhan
yang mungkin terjadi dan cara penanggulangannya);
4. Petugas melakukan pelacakan dan pemeriksaan sasaran;
5. Petugas memberikan pengobatan yang tepat secara aman.
6. Petugas meakukan pengambilaan sediaan darah penderita malaria.
7. Petugas melakukan penyuluhan pasca malaria
(menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jadwal pengobatan berikutnya
dan kapan harus kembali);
8. Petugas melakukan pencatatan
(di regrister lab, register malaria dan family folder).
SOP Pemesanan Obat malaria (ACT)Ke Dinas
1. Petugas mendata keperluan obat malaria (ACT) yang dibutuhkan dan
mencatat di form permintaan obat malaria;
2. Petugas menyerahkan form permintaan obat ke petugas P2 malaria di
Dinas Kesehatan;
3. Petugas P2 malaria dinas mengambilkan obat sesuai kebutuhan yang
diminta.
4. Petugas P2 malaria dinas menyerahkan ke petugas malaria puskesmas;
5. Petugas malaria puskesmas membawa obat malaria dengan cepat dan
langsung menyerahkan pada petugas obat puskesmas di Puskesmas.
6. Petugas obat puskesmas menyerahkan obat malaria kepada pasien
malaria.
6
BAB III
STANDAR PELAYANAN MALARIA
Standar ini digunakan sebagai pedoman untuk menetapkan batasan kewenangan dan
kompetensi melaksanakan upaya pelayanan malaria di Puskesmas
3.1 Jenis Pelayanan
Berdasarkan sifat penyelenggaraannnya, pelayanan malaria disesuaikan dengan jenis
malaria sebagai berikut :
3.1.1 PENGOBATAN MALARIA TANPA KOMPLIKASI
3.1.1.1 Malaria falsiparum dan malaria vivaks
Pengobatan malaria falsiparum dan vivaks saat ini menggunakan ACT di
tambah primakuin.Dosis ACT untuk malaria falsiparum sama dengan
malaria vivaks 1 kali perhari selama 3 hari, Primakuin untuk malaria
falsiparum hanya diberikan pada hari pertama saj dengan dosis 0,75
mg/kgBB,dan untuk malaria vivaks selama 14 hari dengan dosis 0,25 mg
/kgBB. Pengobatan malaria falsiparum dan malaria vivaks adalah seperti
yang tertera dibawah ini :
7
Pengobatan P. Malariae yaitu diberikan ACT 1 kali perhari selama 3 hari,
dengan dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya hanya tidak
diberikan primakuin.
3.1.1.5 Pengobatan infeksi campur P.falciparum + P.vivax/P.ovale
Pada penderita dengan infeksi campur diberikan ACT selama 3 hari serta
primakuin dengan dosis 0,25 mg/kgBB/hari selama 14 hari.
8
mikroskopis negatif. Evluasi pengobatan dilanjutkan pada hari ke 7,14,21 dan
28 dengan pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara mikroskopis.
Identitas pasien
Tanggal & waktu
Hasil anamnesis : keluhan & riwayat penyakit
Hasil pemeriksaan fisik & penunjang medik
Diagnosis
Rencana penatalaksanaan
Pengobatan dan/atau tindakan
Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
Rujukan bila diperlukan
3.3.1.2 Pencatatan kegiatan pelayanan malaria di luar gedung Puskesmas
3.3.2 Pelaporan
3.3.2.1 Laporan Bulanan.
Setiap puskesmas harus membuat laporan malaria ke Kesehatan
Kab./Kota, bersamaan dengan laporan kegiatan Puskesmas lainnya
3.2.2.2 Laporan Tahunan
Pelaporan mengenai sumberdaya (sarana, prasarana, tenaga) kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersamaan dengan laporan kegiatan
Puskesmas lainnya
9
BAB IV
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Standar ini digunakan sebagai pedoman untuk menyiapkan sarana dan prasarana dalam
menyelenggarakan pelayanan imunisasi di Puskesmas
4.1 Fasilitas.
4.1.1 Ukuran Ruangan 6 x 4 m2
4.1.2 Setiap ruangan mempunyai ventilasi, penerangan / pencahayaan yang cukup
4.1.3 Tersedia air mengalir, listrik (termasuk penyediaan genset), pengolahan
limbah dan sanitasi yang baik.
4.2 Peralatan/bahan
a. Kapas Alkohol
b. Blood lancet
c. Kaca deglas
d. Spuit 3cc
e. Mikroscope binoculler
f. Cat giemsa
g. Aquadest
h. Metanol
i. Rak sediaan
j. Safety Box
k. Buku Register Malaria
BAB V
PENILAIAN KINERJA
10
Standar ini digunakan sebagai pedoman untuk mengukur kinerja dalam kegiatan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pelayanan malaria di Puskesmas agar sesuai
dengan persyaratan yang berlaku.
5.2.1 Bentuk intervensi yang dapat dilakukan oleh sarana kesehatan itu sendiri
( internal ) antara lain:
5.2.1.1 Perbaikan perencanaan dan pengorganisasian.
5.2.1.2 Pembangunan sarana dan pengadaan peralatan.
5.2.1.3 Penyediaan ketenagaan.
5.2.1.4 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaksana.
5.2.2 Bentuk intervensi ini dapat dilakukan oleh pihak luar (eksternal) adalah dalam
bentuk pembinaan oleh Institusi terkait sesuai dengan kewenangannya antara lain :
5.2.2.1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
- Melakukan supervisi dan monev.
11
- Melaksanakan diseminasi. informasi program dan kebijakan
Pemerintah.
- Melaksanakan sistem informasi pelayanan. kesehatan yang
terintegrasi untuk pelayanan malaria.
5.2.2.2 Dinas Kesehatan Provinsi
-Melakukan supervisi dan monev ke Tingkat Kab./Kota
-Melaksanakan diseminasi. Informasi program dan
kebijakan Pemerintah.
-Melaksanakan sistem informasi pelayanan. kesehatan yang terintegrasi
untuk pelayanan malaria.
-Menindaklanjuti laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
5.2.2.3 Kementrian Kesehatan
- Membuat standar dan pedoman pelayanan malaria.
- Melakukan bimbingan teknis kepada daerah yang memerlukan.
- Melaksanakan fungsi regulasi bersama dengan Dinas Kesehatan
Provinsi
BAB VI
STANDAR SUMBER DAYA MANUSIA
Standar ini digunakan sebagai acuan untuk menetapkan penyediaan sumber daya manusia
yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan layanan malaria di Puskesmas
6.1 Kompetensi
6.1.1 Dokter
a. Mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek
b. Mampu mengidentifikasi,merencanakan, memecahkan masalah dan
mengevaluasi program kesehatan gigi dan mulut
12
c. Mampu mengkoordininasi dan mengelola program malaria di wilayah
kerjanya
d. Mampu melaksanakan pelayanan malaria
6.1.2 Perawat
a. Mempunyai Surat Izin Kerja Perawat (SIKP).
b. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan tentang pelayanan malaria,
pelayanan promotif, preventif serta pencatatan dan pelaporan malaria
6.3.2 Perawat
13
6.5 Dokumen Terkait
6.5.1 Surat Izin Praktik/Kerja pelaksana
6.5.2 Pelatihan yang pernah diikuti.
BAB VIII
REFERENSI
14
BAB VII
PENUTUP
Demikian Pedoman pelayanan Malaria, segala kritik dan saran akan kami terima sebagai upaya
perbaikan.
15
16