26
Tiara Devi Farisa dkk / Developmental and Clinical Psychology 2 (1) (2013)
PENDAHULUAN Perilaku
Pada saat pubertas, remaja akan Chaplin (1981 : 53) menerangkan perilaku
mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi adalah 1) Segala respon (reaksi, tanggapan,
pada remaja meliputi perubahan fisik yang jawaban, balasan) yang dilakukan oleh suatu
diikuti dengan perubahan organ seksual. organism. 2) Secara khusus, bagian dari satu
Perkembangan seksual ada dua macam yakni kesatuan pola reaksi. 3) Suatu perbuatan atau
perkembangan seksual primer dan sekunder. aktivitas. 4) Suatu gerak atau kompleks gerak-
Perempuan dan laki-laki sama-sama mengalami gerak.
perkembangan seksual primer (pada perempuan
adalah terjadinya menstruasi dan pada laki laki Seksualitas
mengalami emisi mani). Disamping itu juga
beberapa tanda kematangan fisik sekundernya Seksualitas menurut Pangkahila dalam
sama yaitu (pertumbuhan rambut disekitar alat Soetjiningsih (2004 : 134) adalah suatu proses
kelamin dan rambut di bagian yang lain). pematangan biologis saat pubertas dan
Perubahan seksual yang terjadi adalah akibat pematangan psikoseksual.
peningkatan hormon dalam tubuh yang akan
menimbulkan dorongan seksual. Dorongan Perilaku Seksual
seksual itu dapat diaplikasikan dalam bentuk
perilaku seksual, yaitu berupa sentuhan fisik Sarwono (2011 : 174) mendefinisikan
untuk memenuhi kebutuhan sex maupun hanya perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang
hanya imajinasi saja, misalnya mencium, didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan
memeluk, membayangkan hal-hal yang bersifat jenisnya maupun dengan sesama jenis.
porno ataupun dapat dikatakan menimbulkan Menurut Sarwono (2011 : 188) faktor
rangsangan seksual. Banyak kasus serupa yang penyebab masalah seksualitas pada remaja : 1)
terjadi pada remaja masa kini, dan lebih parah Meningkatnya libido seksualitas yang
jika hal tersebut terjadi pada remaja tunagrahita. disebabkan perubahan hormon remaja. 2)
Remaja tunagrahita tidak mengenal seksualitas Penundaan usia perkawinan. Penundaan
dan oleh karena itu tidak mengenal masa tersebut karena adanya undang-undang yang
pubertas yang biasanya sering mengganggu. mengatur tentang batas usia menikah. 3)
“Remaja pria yang mengalami sindroma down Adanya larangan dan memandang bahwa seks
biasanya mengalami dorongan seksual dan adalah adalah hal yang tabu sehingga remaja
frustasi yang sama dengan teman sebaya cenderung melanggar larangan tersebut. 4)
mereka, tetapi alat kelamin mereka biasanya Kurangnya informasi mengenai seks karena
kecil dan tidak berkembang normal meskipun hubungan yang tidak terbuka antara orang tua
hal ini bervariasi pada setiap orang”. Lyen (2002 dan anak. 5) Pergaulan remaja yang sekarang
: 65) dalam Mangunsong (2009 : 148). Sebagian semakin bebas. Ada juga beberapa faktor yang
besar manusia yang normal dapat mempengaruhi perilaku seksual remaja seperti
menyeimbangkan dan mengendalikan perilaku yang di sebutkan oleh Pangkahila (dalam
seksualnya. Berbeda halnya dengan anak Soetjiningsih 2004 : 135) antara lain
berkebutuhan khusus seperti tunagrahita. perkembangan psikis, fisik, proses belajar dan
Remaja tunagrahita sering menunjukkan sosiokultural.
perilaku seksualnya di tempat umum, oleh sebab
itu penelitian ini berusaha menggambarkan Remaja
secara lebih jelas dan mendalam tentang faktor-
faktor penyebab perilaku seksual menyimpang Chaplin (1981 : 12) menjelaskan definisi
pada remaja tunagrahita. remaja adalah periode antara pubertas dan
kedewasaan. Usia yang diperkirakan : 12-21
27
Tiara Devi Farisa dkk / Developmental and Clinical Psychology 2 (1) (2013)
28
Tiara Devi Farisa dkk / Developmental and Clinical Psychology 2 (1) (2013)
seperti minum-minuman keras dan melihat perubahan hormon. Selain itu faktor ketunaan
video porno. Kesalahan dalam penerapan pola juga mempengaruhi perilaku seksual kedua
asuh menyebabkan terjadinya perilaku seksual subjek penelitian ini. Faktor yang
yang menyimpang. Seperti hasil penelitian dari mempengaruhi perilaku seksual subjek BN
Marza (2010) yang menunjukkan bahwa 56,5 % adalah faktor meningkatnya libido, pola asuh
pola asuh permisif mempengaruhi perilaku dan kedekatan teman sebaya, sedangkan pada
seksual remaja. Santrock (2003 : 186) juga subjek KS faktor yang mempengaruhi perilaku
menjelaskan bahwa orangtua yang bersikap seksualnya adalah meningkatnya libido dan
permisif mengijinkan remaja melakukan apa ketunaan. Temuan baru dalam penelitian ini :
yang mereka inginkan dan akibatnya remaja Ketunaan, pola asuh, dan kedekatan teman
tidak pernah belajar mengenai mengendalikan sebaya.
perilaku mereka sendiri.
Faktor lainnya yaitu kedekatan teman DAFTAR PUSTAKA
sebaya yang dialami oleh subjek BN. Subjek BN
memiliki teman dekat dari kecil yaitu IR. Seiring Alsa, Asmadi. 2010. Pendekatan Kuantitatif dan
berjalannya waktu dan memasuki usia pubertas, Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam
BN menganggap IR seperti teman lawan jenis / Penelitian Psikologi. Yogyakarta :
pacarnya. Setelah ia melihat adegan porno yang PustakaBelajar.
ada di handphone temannya, ia American Psychiatric Association. 1994.
mempraktekkannya dengan IR. BN dan IR Diagnostic and Statistical Manual of Mental
berteman sejak mereka duduk di bangku TK Disorders (Fourth Edition) DSM-IV.
sampai dengan usia remaja dan orangtuanya Washington DC : APA.
membiarkan BN dan IR berteman akrab. Amin, M. 1985. Ortopedagogik Tuna Grahita.
Kedekatan teman sebaya dapat memberikan Jakarta : Depdikbud.
pengaruh positif dan negatif. Hal itu dapat
menjadi negatif apabila remaja tidak mengerti Azwar, Syaifuddin. 2002. Sikap Manusia Teori
tentang fungsi teman sebaya itu sendiri seperti dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka
yang dialami oleh remaja tunagrahita yaitu BN Belajar.
dan IR. Subjek BN dan IR tidak mengerti Azwar, Syaifuddin. 2010. Metode Penelitian.
tentang apa itu keintiman antar teman pada Yogyakarta : Pustaka Belajar.
masa remaja sehingga melakukan perilaku Bentuk perilaku seks pranikah online at
seksual menyimpang, hal tersebut seperti Kandel www.psychologymania.com/2012/06/be
& Lesser (1972) yang menjelaskan bahwa ntuk-perilaku-seks-pranikah.html diunduh
perubahan hubungan di masa remaja adalah tanggal 20 November 2012.
karena pubertas dan mulai adanya rangsangan Chaplin, J.P, 1981. Kamus Lengkap Psikologi.
kebutuhan seks. Pada saat remaja mulai tumbuh (EdisiRevisi). Jakarta : PT Raja Grafindo
ketertarikan dari tahap perkenalan, lalu menjadi Persada.
teman akrab, lalu sahabat. Pada tahap Crain, William. 2007. Teori Perkembangan Konsep
persahabatan, baik dengan lawan jenis maupun dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
sesama jenis kelamin, diharapkan berkembang Hasil penelitian pola asuh permisif
perasaan hangat, kedekatan dan emosi-emosi hubungannya dengan tindakan seksual
lain yang lebih kaya. remaja online at
http://repository.unand.ac.id/17941/1/2
SIMPULAN .pdf diunduh tanggal 10 September 2013.
Hosseinkhanzadeh,AA., Taher,M., Esapoor M.
Faktor-faktor yang mempengaruhi 2012. Attitudes to Sexuality in
perilaku seksual secara umum adalah faktor Individuals with Mental Retardation from
internal yaitu meningkatnya libido karena Perspectives of Their Parents and
30
Tiara Devi Farisa dkk / Developmental and Clinical Psychology 2 (1) (2013)
32