Anda di halaman 1dari 12

A.

PENGKAJIAN
1. Identitas Klien

Usia : belasan dan awal 20-an dengan penurunan setelah


usia 30 tahun

Jenis kelamin : laki-laki : perempuan pada usia remaja 3:2

2. Status kesehatan Saat Ini


a. Keluhan utama : Nyeri pada daerah kuadran kanan bawah.
b. Kualitas keluhan : Nyeri lepas, kadang menyebar di sekitar
umbilicus
c. Factor pencetus : sering memakan makanan yang kurang bersih,
pola makan rendah serat, dan tidak pernah mencuci tangan sebelum
makan
3. Riwayat Kesehatan Saat Ini

Klien mengeluh nyeri perut disebelah kanan bawah, demam, perut


kembung, mual muntah, abdomen yang tegang dan kaku, serta nyeri tekan
lepas.

P: -

Q: nyeri tekan lepas

R: nyeri perut di sebelah kanan bawah

S: -

T: -

4. Riwayat Kesehatan Terdahulu

Pernah merasa nyeri hilang timbul pada perut kanan bawah, dan riwayat
operasi sebelumnya pada kolon.

5. Riwayat Keluarga

Klien tidak selalu memiliki riwayat keluarga mengalami penyakit


apendisitis.
6. Riwayat Lingkungan

Lingkungan tempat tinggal atau tempat kerja tidak bersih.

7. Pola Aktifitas-Latihan

Klien lemas, dan merasa sedang sakit (malaise).

8. Pola Nutrisi Metabolik

Klien mengalami anoreksia, mual, muntah.

9. Pola Eliminasi

Klien mengalami Konstipasi pada awitan awal. Diare (kadang-kadang).

10. Pola Tidur-Istirahat

Klien merasa tidak nyaman.

11. Pola Toleransi-Koping Stres

Klien bisa tampak gelisah, perubahan denyut nadi dan pernapasan,


serta perasaan takut.

12. Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan Umum
 Kesadaran : composmentis
 Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, serta RR meningkat
b. Abdomen
 Inspeksi

Pada apendisitis akut sering ditemukan adanya abdominal swelling,


sehingga pada pemeriksaan jenis ini biasa ditemukan distensi abdomen.

 Auskultasi

Penurunan atau tidak ada bising usus.

 Palpasi

Pada daerah perut kanan bawah apabila ditekan terasa nyeri, serta
tekanan dilepas juga tetap terasa nyeri.P
c. Uji Psoas Sign

Nyeri pada saat paha kanan pasien diekstensikan. Pasien dimiringkan


kekiri. Pemeriksa meluruskan paha kanan pasien, pada saat itu ada
hambatan pada pinggul / pangkal paha kanan.

d. Uji Obturator

Nyeri pada rotasi kedalam secara pasif saat paha pasien difleksikan.
Pemeriksa menggerakkan tungkai bawah kelateral, pada saat itu ada
tahanan pada sisi samping dari lutut (tanda bintang), menghasilkan rotasi
femur kedalam.

13. Hasil Pemeriksaan Penunjang


a. Laboratorium
 Pemeriksaan darah lengkap ditemukan jumlah leukosit antara
10.000-20.000/ml (leukositosis) dan neutrofil diatas 75%.
 CRP ditemukan jumlah serum yang meningkat.
b. Radiologi
 Ultrasonografi (USG) ditemukan bagian memanjang pada tempat
yang terjadi inflamasi pada apendiks.
 CT-scan ditemukan bagian menyilang dengan apendikalit serta
perluasan dari apendiks yang mengalami inflamasi serta pelebaran
sekum.

B. ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1. DS : Pasien Obstruksi lumen ( Nyeri Akut
mengeluh nyeri fekalit, tumor dll)
disekitar perut ↓
kanan bawah Mukus yang diproduksi
mukosa akan
DO : Pasien mengalami bendungan
tampak berhati-hati ↓
ketika berbaring Peningkatan tekanan
intra lumen/ dinding
P: -
apendiks

Q: nyeri tekan
Aliran darah berkurang
lepas ↓
Edema dan ulserasi
R: nyeri perut di mukosa
sebelah kanan ↓
Apendiksitis akut fokal
bawah ↓
Nyeri epigastrium
S: - ↓
Nyeri akut
T: -
2. DS: Pasien Infeksi dari kolon Hipertermia
mengeluh demam. ↓
Reaksi antigen dengan
DO: suhu, nadi, Ig A
dan RR meningkat ↓
dari batas normal Ig A tidak dapat
melawan antigen
kuman

Inflamasi apendiks

Apendisitis

Reaksi inflamasi

Merangsang sintesa
dan pelepasan zat
progen oleh leukosit
pada jaringan yang
terjadi inflamasi

Menstimulus pusat
termoregulator di
hipotalamus

Peningkatan suhu
tubuh

Hipertermi

3 DS : Pasien Faktor Risiko Ketidakseimbangan


mengeluhkan nyeri ↓ nutrisi : kurang dari
pada bagian perut Kebiasaan makan kebutuhan tubuh
kanan bawah, makanan rendah serat
mualm muntah, ↓
BAB tidak lancar
dan nafsu makan ↓
menurun Massa keras feses
Fekalit
DO : ↓
- Distensi Obstruksi lumen

abdomen
Suplai aliran darah
- Peningkatan menurun

salivasi
Sekresi mukosa
meningkat

Mukosa apendiks
menebal

Edema atau
peradangan pada
apendiks

Distensi pada abdomen
Penekanan pada
gaster

Peningkatan asam
lambung

Mual, muntah

Nafsu makan menurun

Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
DS : - Tindakan pembedahan Resiko Infeksi

DO : Pengangkatan apendik
- Terdapat ↓
Post operasi
luka insisi di

perut Terputusnya jaringan
kontinuitas
kuadran

kanan Perawatan tidak baik

bawah
Paparan bakteri
.Kondisi ↓
Resiko Infeksi
luka pada
abdomen
merembes
berwarna
merah

C. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Diagnosa keperawatan nyeri akut b/d agen cedera biologis (infeksi)
yang ditandai dengan klien menyatakan nyeri perut kanan bawah
abdomen tegang dan kaku, serta perubahan TTV.
2. Diagnosa keperawatan hipertermi berhubungan dengan penyakit
(infeksi pada apendiks) ditandai dengan peningkatan suhu tubuh,
nadi dan RR.
3. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis (penyakit
apendisitis) yang ditandai dengan mual muntah, dan nyeri pada
abdomen.
4. Diagnosa keperawatan risiko Infeksi berhubungan dengan
kemungkinan rentan terhadap terpajannya mikroorganisme
patogenik yang dapat mengganggu kesehatan.

D. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan nyeri akut b/d agen cedera biologis (infeksi)
yang ditandai dengan klien menyatakan nyeri perut kanan bawah
abdomen tegang dan kaku, serta perubahan TTV.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam
skala nyeri sedikit berkurang.
Kriteria Hasil: Sesuai dengan indikator NOC
NOC: Tingkatan Nyeri
No Indikator 1 2 3 4 5

1 Nyeri yang dilaporkan

2 Panjang episode nyeri

3 Ekspresi nyeri wajah

4 Menggosok area yang terkena


dampak
5 Tidak bisa beristirahat

6 Ketegangan otot

7 Mual

NOC: Kontrol Nyeri


No Indikator 1 2 3 4 5

1 Mengenali kapan nyeri terjadi

2 Menggunakan tindakan
pengurangan nyeri tanpa analgetik
3 Menggunakan analgetik yang
direkomendasikan
4 Mengenali apa yang terkait dengan
nyeri

NIC: Pain Management


1. Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/ keparahan
nyeri, dan faktor predisposisi.
2. Kaji bersama klien faktor yang meningkatkan/ memperparah nyeri.
3. Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengkaji pengalaman
nyeri pada klien.
4. Observasi respon nonverbal terhadap ketidaknyamanan.
5. Pastikan klien mendapat terapi analgesik (kolaborasi dengan
dokter).
6. Kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain untuk memilih
dan mengimplementasikan terapi nonfarmakologi.
7. Ajarkan menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri (relaksasi).
8. Monitor TTV klien.

2. Diagnosa keperawatan hipertermi berhubungan dengan penyakit


(infeksi pada apendiks) ditandai dengan peningkatan suhu tubuh, nadi
dan RR.
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan suhu tubuh klien kembali normal dalam kisaran 36,5-37,5
derajat celcius dan semua tanda-tanda vital lain dalam ambang normal.
Kriteria hasil: Sesuai dengan indicator NOC
NOC: Thermoregulation
No. Indikator 1 2 3 4 5

1 RR

2 Temperature kulit

3 Demam

4 Nadi

NIC : Fever Treatment


1. Monitor suhu dan TTV yang lain
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Monitor pemasukan dan pengeluaran untuk menyadari perubahan
kehilangan cairan
4. Berikan obat atau cairan IV
5. Mendorong mengkonsumsi cairan
6. Monitor untuk komplikasi deman dan tanda dan gejala yang
menyebabkan kondisi demam

3. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis (penyakit
apendisitis) yang ditandai dengan mual muntah, dan nyeri pada
abdomen.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,
nutrisi klien terpenuhi, mual dan muntah berkurang.
Kriteria hasil : Sesuai dengan indikator NOC

NOC : Fungsi Gastrointestinal


No Indikator 1 2 3 4 5

1 Toleransi [terhadap] makanan

2 Nafsu makan

3 Nyeri perut

4 Distensi perut

5 Mual

6 Muntah

NIC : Nutrition management

1. Tentukan status nutrisi pasien dan kemampuan untuk memenuhi


nutrisi

2. Identifikasi intoleransi atau alergi klien terhadap makanan

3. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan klien


dengan ahli gizi

4. Atur makanan yang dibutuhkan seperti makanan tinggi serat dan


tinggi protein
5. Kolaborasi pemberian obat antiemetic dan analgesic dengan dokter

6. Monitor asupan makanan dan kalori

7. Monitor makanan atau minuman yang masuk dan hitung asupan


kalori harian

8. Monitor BB

4. Diagnosa keperawatan risiko Infeksi berhubungan dengan


kemungkinan rentan terhadap terpajannya mikroorganisme patogenik
yang dapat mengganggu kesehatan.
Tujuan : dalam waktu 4x24 jam tidak terjadi infeksi, terjadi perbaikan
pada integritas jaringan lunak
Kriteria hasil : Sesuai dengan indikator NOC

NOC : Infection severity

No Indikator 1 2 3 4 5

1. Purulent drainase

2. Demam

3. Rash

4. Kotoran berbau busuk

5. Peningkatan sel darah putih

6. Nadi

NOC : Surgical recovery : convalescence (penyembuhan)

No Indikator 1 2 3 4 5

1. Tekanan darah sistol


2. Tekanan darah diastol

3. Stabilitas hemodinamik

4. Suhu tubuh

5. Eliminasi bowel

6. Integritas jaringan

7. Penyembuhan luka

NIC : Wound care

1. Monitoring karakteristik perawatan luka meliputi drainase, warna,


ukuran dan bau.
2. Kaji jenis pembedahan , hari pembedahan, dan apakah asa order
khusus dari tim dokter bedah dalam melakukan perawatan luka
3. Buatlah kondisi balutan dalam keadaan bersih dan kering agar tidak
menimbulkan push dan bau
4. Lakukanlah perawatan luka pada daerah post insisi
5. Lakukanlah perawatan kulit yg bernanah apabila perlu
6. Kolaborasi penggunaan antibiotik

NIC : Monitoring tanda –tanda vital

1. Monitoring tekanan darah, nadi, dan suhu secara tepat


2. Monitor warna kulit, suhu, dan kelembapan
3. Identifikasi perubahan tanda-tanda vital yang mungkin
Daftar Pustaka

Mutaqin, A. Sari,K. 2013. Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan


Keperawatan Medikal Bedah, hal : 511-512 . Jakarta: Salemba
Medika

Bulechek, G.(2013). Nursing Intervention Classification (NIC).6th Edition.


Missouri:Elseiver Mosby

Moorhead, S. (2013).Nursing Outcomes Classification (NOC):


Measurement of Health Outcomes.5th Edition. Missouri: Elsevier
Saunder

Anda mungkin juga menyukai