PENGANTAR
LATAR BELAKANG
Unsur pelaku praktik adalah peserta didik yang berasal dari kampus
maupun sekolah kejuruan. Peserta didik ini sengaja diutus guna belajar lebih
dalam tentang bagaimana kondisi real di lapangan untuk menyesuaikan dengan
tori yang di dapatkan di sekolah dengan dunia kerja. Unsur yang tak kalah
pentingnya adalah pemerintah dan orang tua, pemerintah berfungsi sebagai
penyedia bantuan berupa tenaga kependidikan, pegawai kependidikan, serta
sarana dan prasana yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, serta pembuat
kebijakan yang menghubungkan antara dunia pendidikan dan dunia industry,
masyarat sebagai pendukung untuk kegiatan kontrol dalam pelaksanaan belajar
mengajar dan proses praktik di dunia industry.
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat merencanakan penyelanggaraan bengkel
2. Mahasiswa dapat mengelola bengkel
3. Mahasiswa dapat mengembangkan bengkel
BAB II
HASIL PENGAMATAN
Bengkel yang diteliti adalah bengkel yang terletak di Jalan Bendungan
Sutammi N0.41 H Malang, nama bengkel yang diteliti adalah Surya Motor.
Adapun data-data yang diperoleh selama hasil dari kegiatan penelitian adalah
senbagai berikut:
A. Latar belakang berdirinya Bengkel
F. Pengelolaan limbah
Maintenance and Repair limbah dilakukan pada limbah yang bisa di daur
ulang seperti oli bekas, besi-besi bekas, dan plastic. Semuanya tidak bisa didaur
ulang dan di perbaiki oleh bengkel sendiri sehingga bengkel mengirimnya ke
pengumpul barang-barang bekas untuk selanjutnya dibawa ke pabrik peleburan.
I. PENDAHULUAN
1.1 Ruang Lingkup Mesin-mesin Non-Konvensional
Industri manufaktur dewasa ini menuntut kecepatan produksi yang tinggi akibat
persaingan global. Kecepatan produksi, akurasi dan kepresisian juga sangat
dituntut sebagai bentuk kualitas produk. Oleh karena itu, mesin-mesin non-
konvensional telah menggantikan peranan mesin-mesin konvensional yang
semakin dirasakan keterbatasannya. Beberapa jenis mesin non-konvensional
antara lain mesin dengan erosi bunga api (Electrical Discharge Machining), mesin
dengan berkas laser (Laser Beam Machining), mesin dengan jet air (Water Jet
Machining) mesin pemotong (Wire Cut Machining), mesin ukur koordinat CMM
(Coordinate Measuring Machine), mesin Plasma Arc, mesin CNC dan lain-lain.
Mesin-mesin tersebut di atas dinamakan mesin-mesin perkakas berbasis
pengendali/pengontrol numeris atau NC (Numerical Control) yang memerlukan
berbagai perangkat lunak berupa program dalam pengoperasiannya, misalnya
program Sistem Operasi (Operating System), program-program Kelengkapan
(Utility Programs), dan program-program Aplikasi Khusus (Special Application
Programs) bagi komputer pengontrolnya.
Mesin-mesin CNC merupakan kelompok mesin yang digolongkan sebagai
mesin-mesin non-konvensional karena dalam pengoperasiannya dikendalikan
melalui program yang diakses dengan komputer. Di era komputerisasi ini mesin-
mesin perkakas berbasis komputer kemajuannya sangat pesat karena dituntut
untuk mampu membuat produk dengan kecepatan produksi yang tinggi dengan
ketelitian dan kualitas yang maksimal. Saat ini penggunaan mesin-mesin CNC
sudah bukan sesuatu yang asing bagi dunia Industri, karena mesin tersebut
merupakan asset vital yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan
produk massal atau pembuatan komponen-komponen lainnya yang memerlukan
tingkat ketelitian (accuracy) dan kepresisian (precision) yang tinggi.
Teknologi komputer yang digunakan dalam proses produksi meliputi
perangkat keras dan lunak (hardware dan software) yang dirangkaikan dengan
mesin sedemikian rupa untuk memproses data masukan dan sebagai alat
pengendali pergerakan tools dari mesin perkakas serta merupakan pengontrol
proses sistem permesinan secara keseluruhan yang sangat akurat dan presisi,
sehingga mesin-mesin non-konvensional ini dapat bekerja dengan produktif dan
penggunaannya lebih fleksibel.
Mesin-mesin non-konvensional yang digunakan pada proses permesinan
(Manufacturing Process) dimulai dari penanganan bahan baku seperti
pemotongan bahan, proses pengerjaan produk, sampai dengan proses finishing
dan pengukuran dimensi produk. Penggunaan mesin-mesin modern seperti ini
sangat berbeda dengan mesin-mesin konvensional, karena mesin-mesin ini dapat
bekerja secara mandiri atau dilengkapi dengan peralatan bantu seperti robot
menjadi satu set mesin produksi (Machining Cell).
Beberapa machining cell dapat digabung dengan peralatan transportasi
otomatik atau peralatan mekanik lainnya menjadi suatu sistem terpadu yang lebih
fleksibel. Sistem terpadu ini diterapkan pada industri-industri manufaktur modern
yang dikenal dengan nama FMS (Flexible Manufacturing System).
Konsep dasar dari proses produksi dalam suatu industri manufaktur
modern dimulai dari ide/konsep suatu produk dituangkan ke dalam perancangan
teknik (Engineering Design) yang diikuti dengan penggambaran atau drafting,
dimana proses perancangan teknik dan drafting termasuk dalam kelompok CAD
(Computer Aided Design). Selanjutnya dibuat perencanaan proses (Process
Planning) dan penjadwalan (Scheduling) yang dikelompokkan ke dalam CAPP
(Computer Aided Process Planning) baru kemudian dilakukan proses permesinan
(Manufacturing Process). Produk yang dihasilkan harus melalui pemeriksaan
kualitas (Quality Control) sebelum dijual ke pelanggan atau pasar. Siklus proses
produksi tersebut dapat dilihat urut-urutannya dalam gambar berikut.
Produk yang dihasilkan tidak selamanya harus baru, akan tetapi umumnya
merupakan modifikasi dari produk-produk sebelumnya. Dalam hal ini dikenal 4
(empat) jenis tahapan dalam proses produksi, yaitu:
1. Imitasi
2. Modifikasi
3. Inovasi
4. Invensi
Imitasi, adalah tahapan tiruan produk asli yang umumnya dilakukan
dengan cara membuat produk sejenis dengan karakteristik yang diusahakan sama
dengan produk aslinya. Pembuatan produk imitasi secara massal terutama
ditujukan untuk alih teknologi dan memenuhi kebutuhan pasar akan produk-
produk dengan harga yang lebih murah (industri manufaktur di negara , , dan ).
Mesin CNC Emco buatan negara Austria, secara garis besar terdiri dari:
1. Unit Pelatihan (Training Unit) yaitu:
a. Compact 5
b. TU-2A
c. TU-3A
2. Unit Produksi (Production Unit), yaitu:
a. Kecil: 1). ET-120
2). VMC-100
b. Menengah: 1). PU-2A dan PU-3A
2). ET 242 dan VMC 200
c. Besar: 1). ET 360
2). VMC 400 dsb
2. Bagian Pengontrol