Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL HANDPHONE

A. Definisi Handphone

Apa itu handphone? Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed
line sehingga konvesional namun dapat dibawa keman-mana ( portable ) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ).

Generasi pertama system selular Analog yaitu AMPS ( Advance Mobile Phone Service ). Versi
dari AMPS dikenal sebagai Narrowband Advance Mobile Phone Service ( NAMPS ) yang
menggabungkan teknologi digital, sehingga system ini dapat digunakan untuk membawa tiga
kali lebih besar kapasitas pada setiap panggilan versinya. Pada tahun 1981 muncul NMT (
Nordic Mobile Telephone System ). Pada tahun 1982 muncullah GSM ( Global System For
Mobile Communination ).

Pada tahun 1990 jaringan Amerika Utara bergabung membentuk standarisasi IS-54B dimana
standarisasi ini adalah yang pertama kali menggunakan dual mode seluler berdasarkan teknik
penyebaran spectrum untuk meningkatkan kapasitas yang disebut IS-95. Dengan menggunakan
protocol AMPS sebagai defaultnya, akan tetapi mempunyai cara kerja SEC. Normal yang
berbeda dengan analaog selular serta lebih canggih dibanding IS-54.
Pada awalnya disebutkan bahwa yang menggunakan teknologi sistem Code Division Multiple
Access ( CDMA ) secara digital akan meningkatkan kapasitas hingga 10 sampai 20 kali pada
sistem selularnya. Meskipun konsep tersebut mengedankan hal inilah yang menjadikan sistem
berdasarkan CDMA menjadi metode transmisi pilihan pada pemasangan-pemasangan baru di
atas sistem CDMA. Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu GSM dan CDMA
tetapi sekarang ada era generasi baru Handphone yaitu era generasi ke-3 ( 3G ). Dimana
generasi ini telah merambah ke layanan internet secara wireless.

B. Perkembangan Handphone Dari Masa Ke Masa

Sejarah Handphone

Handphone saat ini memang bukan barang yang mewah dan aneh bagi masyarakat Indonesia.
Industri handphone, bergerak sangat cepat, setara dengan melesatnya kecepatan suaranya.
Kini semakin banyak teknologi pendukung yang terintegrasi dengan produk handphone, seperti
radio FM, kamera digital dan pemutar MP3. Belum lagi ukuran handphone yang berlomba
untuk makin kecil dan menarik.

Pilihan operator dan jangkauan operator pun menjadi yang semakin banyak dipasaran, turut
memanjakan konsumen. Handphone kini bukan lagi sekadar alat untuk berkomunikasi. Namun
juga sebagai gaya hidup, penampilan, tren dan prestise. Kini dunia handphone adalah dunia
untuk berkomunikasi, berbagi, mencipta dan menghibur baik dengan suara, tulisan, gambar,
musik maupun video.

Teknologi handphone pertama kali diperkenalkan pada tanggal 3 April 1973. Komunitas bisnis
telefon bergerak mengingatnya sebagai hari lahirnya handphone. Saat itu untuk pertama
kalinya pembicaraan jarak jauh dengan perangkat telefon bergerak portable dilakukan. Yang
pertama kali mencobanya adalah Martin Cooper, General Manajer Divisi Sistem Komunikasi
Motorola. Ide handphone datang dari Cooper yang bermimpi untuk membuat alat komunikasi
yang fleksibel. Ia menginginkan untuk dapat keluar dari keterbatasan telefon tetap (fixed
phone). Handphone Mr. Cooper ini memiliki berat hampir 1 kg dengan ukuran tinggi 33 cm.
Sebagai teknologi baru, handphone tersebut tidak langsung dijual ke masyarakat. Perlu waktu
sampai 10 tahun sampai tersedia layanan komersial telefon bergerak.

Tepatnya pada tahun 1983, ketika Motorola memperkenalkan DynaTAC 8000X. Inilah
handphone pertama yang mendapat izin dari Federal Communications Commission) FCC dan
bisa dipergunakan untuk tujuan komersial. FCC adalah badan pemerintah di AS yang mengatur
semua regulasi menyangkut penyiaran (broadcasting) dan pengiriman sinyal radio atau televisi
lewat gelombang udara. Handphone ini tersedia di pasaran pada bulan April 1983. Beratnya
sekira 16 ons atau 1/5 kg. Dijual dengan harga 3.500 Dolar AS atau sekira Rp 30-an juta.

Sejarah Telefon Bergerak

Teknologi telefon bergerak, pertama kali muncul tahun 1946. Layanan ini hanya berkapasitas 6
channel suara, yang artinya dalam satu waktu hanya bisa menangani 6 panggilan secara
bersamaan. Setahun kemudian, beberapa ilmuwan di pusat riset perusahaan telekomunikasi
mulai melirik pengembangan telepon mobile menuju telepon genggam portabel. Tujuannya
adalah meningkatkan kapasitas layanan telepon mobile, sehingga bisa menampung lebih dari 6
pembicaraan pada saat bersamaan. Secara teori, teknologi ini memang memungkinkan untuk
dikembangkan. Caranya adalah dengan pengaturan area layanan (range of service) ke dalam
sel-sel yang kecil. Penggunaan frekuensinya bisa sama, namun dilakukan dengan berbeda sel.
Bila diaplikasikan, dampaknya dapat meningkatkan lalu lintas pembicaraan pada telepon mobile
secara signifikan.

Pada tahun 1947 perusahaan telekomunikasi AS AT&T mengajukan usul agar FCC
mengalokasikan spektrum frekuensi yang lebih lebar. Maksudnya agar area distribusi layanan
menjadi semakin luas. Dengan area yang semakin luas diharapkan akan semakin memperbesar
pasar pengguna telepon mobile. Namun usulan ini tidak ditanggapi serius oleh FCC. Jumlah
frekuensi yang diizinkan tetap dibatasi, hanya 23 percakapan pada saat bersamaan di satu area
layanan. Sebuah jumlah yang dirasakan di dunia usaha tidak cukup menjanjikan untuk
berinvestasi serius.

Anda mungkin juga menyukai