NIM: I5504241010
I. KOMPETENSI
mahasiswa mampu memperbaiki system penyensoran posisi Throttle
II. SUB KOMPETENSI
1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi Throttle Position Sensor
pada system EMS
2. mahasiswa mampu untuk memeriksa komponen Throttle Position
Sensor pada system EMS
3. Mahasiswa mampu untuk memeriksa rangkaian Throttle Position Sensor
dengan membaca wiring diagram
4. Mahasiswa mampu untuk menguji kinerja Throttle Position Sensor
5. Maahasiiswa mampu mendiagnosis rangkaian listrik, keadaan Throttle
Position Sensor, dan PCM
III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Manual box
b. Multi meter
c. Busur
2. Bahan
a. Engine Stand Toyota Vios
b. Throttle Position Sensor (TPS)
IV. KESELAMATAN KERJA
1. Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya
2. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedurnya
3. Menggunakan pakaian sesuai dengan SOP praktik
4. Berhati – hati dalam melaksanakan praktik
5. Menanyakan pada instruktur apabila mengalami gangguan dalam
praktik.
6. Berhati- hati ketika akan menhidupkan kendaraan
7. Jangan berjacanda ketika prktikum
8. Selalu menjaga kebersihan.
9. Dalam menggunakan multimeter perhatikan slektor apakah sudah
sesuai dengan penggunaaanya.
10. Mengkalibrasi alat ukur sehingga hasil resistensi yang diukur valid
V. LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktik
2. Mengidentifikasi posisis lokasi / tempat pemasangan Throttle position
sensor (TPS) pada engine.
3. Mengidentifikasi socket dan nama terminal pada TPS dan hubunganya
dengan ECU
Gambar 4. Pemeriksaan
d. Menggerakan throttle
Suplay Tegangan Padaperlahan – lahan dari posisi 0° hingga
ECU maksimal.
mencapai sudut
e. Membaca hasil pengukuran
f. Mencatat hasil pengukuran penujukan perubahan tegangan output
pada multimeter untuk setia[ perubahan sudut dan membuat grafik.
g. Memutar kunci kontak pada posisi OFF
8. Memerikssa resistensi total TPS
( Terminal VC dan E2 pada TPS)
a. Memposisikan kunci kontak
pada posisi OFF
b. Melepas hubungan konektor
pada TPS
c. Mengukur resistensi total TPS
dengan menggunkan
Ohmmeter
Gambar 5. Pemeriksaan
d. Mencatat hasil pengukuran
resistensi total TPS
9. Memeriksa variable resistensi
pada TPS (Terminal VC dan VTA
pada TPS)
a. Memposisikan kunci kontak
pada posisi OFF
b. Melepas hubungan konektor
pada TPS
c. Mengukur resistensi total TPS
Gambar 6. Pemeriksaan resistensi
total TPS berdasarkan besar bukaan dengan menggunkan Ohmmeter
sudut d. Menggerakan throttle perlahan-
lahan dari posisi 0° hingga
mencapai sudut maksimal
dengan range 10°
e. Mencatat hasil pengukuran
resistensi pada multitester untuk
setiap sudut dan membuat
grafik.
VI. MATERI
Throttle Position Sensor atau TPS terpasang di throttle body serta selalu
berhubungan dengan throttle valve atau katup gas. Sensor TPS ini berfungsi
untuk mendeteksi perubahan posisi dari throttle gas dan kemudian akan
merubahnya menjadi sinyal elektrik yang nantinya akan dikirim ke ECU
sebagai salah satu sinyal input atau masukan. Ciri-ciri dari sensor TPS ini
adalah selalu berada disamping throttle valve atau katup gas. Perubahan
besarnya sinyal voltase output atau tegangan keluar sensor tergantung dari
posisi bukaan throttle valve. TPS yang sering dipakai pada kendaraan injeksi
adalah model variabel resistor dan kontak point.
1. TPS model Variabel Resistor
TPS model variabel resistor ini menggunakan resistor sebagai perubah
besarnya sinyal tegangan output sensor, sensor ini menggunakan tiga
kabel yaitu kabel voltase input (VC), kabel voltase output (VTA) dan kabel
massa (E2). Tegangan yang digunakan pada sensor TPS model variabel
resistor ini menggunakan tegangan dari ECU sebesar 5 voltage.
VII. PEMBAHASAN
1. Identifikasi Rangkaian Kelistrikan TPS dan Hubunganya Dengan ECU
Table 1. inditifikasi rangkaian
Terminal Warna Indikasi / Fungsi
Kebel
VC PUTIH Sebagai sumber tegangan
0 3
10 3
20 4
30 5
40 6
50 7
60 9
70 10
10
9
7
6
5
4
3 3
0 10 20 30 40 50 60 70
Sudut Buka (°)
Dari hasil praktikum didapatkan data bahwa semakin besar bukaan sudut
pada throttle berbanding lurus dengan besarnya tegangan output. Hal ini
dikarenakan beban pada TPS sangat tinggi sehingga voltase nya rendah.
5. Pemeriksaan Resistensi Total TPS ( Terminal VC E2 Pada TPS)
Tabel 5. Pemeriksaan resistensi total
Hasil Kesimpulan
3,6 KΩ baik
0 3,6 KΩ
10 3 KΩ
20 3 KΩ
30 2,7 KΩ
40 2,4 KΩ
50 2,2 KΩ
60 2,1 KΩ
70 2 KΩ
3.6
Resistensi Terminal
VC dan VTA (KΩ)
3 3
2.7
2.4
2.2 2.1 2
0 10 20 30 40 50 60 70
Sudut Bukaan Throttle (°)
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktik dapat disimpulkan bahwasanya
1. TPS memiliki 3 terminal utama yakni VC sebagai sumber tegangan, VTA
sebagai output tegangan dan E2 sebagai massa.
2. Pada pemeriksaan TPS terdapat 5 hal yang harus diperiksa yakni suplay
tegangan pada terminal VC konektor TPS, tegangan terminal VC dan E2
pada terminal ECU, Pemeriksaan tegangan Output TPS, pemeriksaat
resistensi total TPS dan variable resistensi pada TPS.
3. Tegangan input dari ECU ke TPS sebesar 5Volt
4. Hubungan antara besarnya bukaan throttle dengan voltase pada TPS
adalah berbanding lurus ini artinya semakin besar bukaan sudut Throttle
maka voltase yang masuk pada TPS semakin besar.
5. Hubungan antara besar sudut bukaan Throttle dengan resistensi pada TPS
adalah berbanding terbalik sehingga ketika posisi bukaan Throttle 0 maka
besarnya resrtensi pada TPS Lebih besar disbandingkan ketika susut
throttle mulai membuka.