Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Wates


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas /Semester : XI MIA & IIS / 1
Materi Pokok : Teks Eksplanasi
Alokasi waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 dan 2
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
konseptual, prosedural berdasarkan dengan pengembangan dari yang
rasa ingintahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
pengetahuan, teknologi, seni, dan mampu menggunakan metode sesuai
budaya, dan humaniora dengan kaidah keilmuan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No Kompetensi Dasar (KD) No Kompetensi Dasar (KD)
3.9 Menganalisis struktur dan 4.9 Memproduksi teks eksplanasi
kebahasaan teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan
memperhatikan struktur dan
kebahasaan
No Indikator Pencapaian No Indikator Pencapaian
Kompetensi Kompetensi
(IPK) (IPK)

3.9.1 Menentukan struktur 4.9.1 Menentukan tema/topik teks


(identifikasi fenomena, eksplanasi.
proses kejadian, dan ulasan)
dan kebahasaan (kalimat
denotatif, konjungsi
kausalitas, konjungsi
kronologis, kata ganti, kata
kerja pasif, kata teknis/
peristilahan) teks eksplanasi
3.9.2 Menguraikan struktur 4.9.2 Menyusun kerangka teks
(identifikasi fenomena, eksplanasi berdasarkan
proses kejadian, dan ulasan) strukturnya (identifikasi
dan kebahasaan (kalimat fenomena, proses kejadian, dan
denotatif, konjungsi ulasan).
kausalitas, konjungsi
kronologis, kata ganti, kata
kerja pasif, kata teknis/
peristilahan) teks eksplanasi
3.9.3 Menyimpulkan struktur 4.9.3 Mengembangkan kerangka
(identifikasi fenomena, menjadi tulisan.
proses kejadian, dan ulasan)
dan kebahasaan (kalimat
denotatif, konjungsi
kausalitas, konjungsi
kronologis, kata ganti, kata
kerja pasif, kata teknis/
peristilahan) teks eksplanasi
4.9.4 Menyunting teks eksplanasi
dengan memperhatikan
kebahasaannya (kalimat denotatif,
konjungsi kausalitas, konjungsi
kronologis, kata ganti, kata kerja
pasif, kata teknis/ peristilahan).

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan problem based learning, dan project based
learning siswa dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dalam
mempelajari materi teks eksplanasi, dapat menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
dan memproduksi teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan melalui diskusi
dan penugasan dengan penuh ketelitian, disiplin, tanggung jawab, kerja keras dan menerima
pendapat orang lain.

D. Materi Pembelajaran
1. Faktual : video dan contoh teks eksplanasi
2. Konseptual : pengertian teks eksplanasi
3. Prosedural : struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
4. Metakognitif : teks eksplanasi dalam kehidupan sehari-hari

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


1. Pertemuan 1: Problem Based Learning
2. Pertemuan 2: Project Based Learning
Metode: Diskusi

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


Media Pembelajaran
 PPT berisi materi
 Audio / video eksplanasi
 Beberapa contoh teks eksplanasi yang berbeda
 Wall Chart

Sumber belajar
 Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017
 https://deweezz.com/contoh-teks-eksplanasi/
 https://www.youtube.com/watch?v=z9EvPDLzk6A

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 menit) KD : 3.9 Problem Based Learning

Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi


pembelajaran waktu
(menit)
1. Pendahuluan  Guru mengecek kesiapan fisik 15
kelas sebelum belajar (misalnya
kebersihan kelas, kerapian
berpakaian, posisi tempat duduk
berkelompok, dll), mengucapkan
salam dan meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
 Mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan (menanyakan
kabar, dll)
 Guru mendata kehadiran Siswa
 Membangun apersepsi dengan
menanyakan materi sebelumnya
yang terkait dengan materi yang
akan dibahas sekarang
 Memberi motivasi Siswa dengan
menceritakan proses
perkembangan janin
 Menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Inti Orientasi siswa  Siswa mengingat-ingat kembali 60
kepada masalah tentang pengertian teks eksplanasi
 Siswa mengamati teks eksplanasi
yang telah diberi tanda-tanda
khusus dari guru
 Siswa mempelajari struktur dan
kebahasaan teks eksplanasi dengan
bimbingan guru
Mengorganisasikan  Siswa dibagi dalam kelompok-
siswa untuk belajar kelompok kecil, kemudian duduk
bersama kelompoknya.
 Siswa menerima lembar kerja dari
guru; sesuatu yang harus
didiskusikan dalam kelompok
masing-masing
 Siswa secara berkelompok
mengamati teks eksplanasi untuk
dianalisis
 Siswa secara berkelompok
berdiskusi dan menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
eksplanasi
Membimbing  Siswa secara berkelompok
penyelidikan mencatat hasil
individu/kelompok pengamatan/analisis
 Guru berkeliling untuk mengecek
pekerjaan siswa sambil
memberikan arahan
Mengembangkan  Siswa secara berkelompok
dan menyajikan menyajikan hasil diskusi
hasil karya mengenai analisis teks eksplanasi
 Satu persatu kelompok
mempresentasikan hasil pekerjaan
mereka untuk menyamakan
persepsi analisis
Menganalisa dan  Siswa / kelompok lain
mengevaluasi memberikan komentar kepada
proses pemecahan hasil kerja kelompok yang
masalah presenstasi.
 Kelompok yang presentasi
memperbaiki hasil kerja
berdasarkan komentar dari
kelompok lain.
3. Penutup  Guru bersama siswa melakukan 15
refleksi sekaligus evaluasi terhadap
pembelajaran
 Guru memberikan umpan balik
 Tindak lanjut (penugasan):
meminta siswa untuk menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
eksplanasi yang ada dalam buku
paket secara individu
 Menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

Pertemuan II (2 x 45 menit) KD : 4.2 Project Based Learning

Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi


pembelajaran waktu
(menit)
4. Pendahuluan  Guru mengecek kesiapan fisik kelas 15
sebelum belajar (misalnya kebersihan
kelas, kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk berkelompok, dll),
mengucapkan salam dan meminta ketua
kelas untuk memimpin do’a sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
 Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan (menanyakan kabar,
dll)
 Guru mendata kehadiran Siswa
 Membangun apersepsi dengan
menanyakan materi sebelumnya yang
terkait dengan materi yang akan
dibahas sekarang
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
hal-hal yang akan dilakukan Siswa
pada pertemuan tersebut
5. Inti Menentukan  Siswa mengamati contoh video 60
pertanyaan eksplanasi
mendasar /  Siswa bertanya terkait cara menyusun
esensial teks eksplanasi
Mendesain  Siswa dibagi dalam kelompok-
perencanaan kelompok kecil, kemudian duduk
proyek bersama kelompoknya.
 Siswa diberi lembar kerja untuk
menyusun teks eksplanasi
 Siswa mengamati wall chart (beberapa
gambar tentang suatu fenomena) untuk
merangsang ide
 Siswa secara berkelompok berdiskusi
untuk menyusun teks eksplanasi,
kemudian presentasi dan revisi
Menyusun  Pertama: Siswa secara berkelompok
jadwal menentukan tema/topik teks eksplanasi
(setelah mengamati wall chart).
 Kedua: Siswa secara berkelompok
menyusun kerangka teks eksplanasi
berdasarkan strukturnya
 Ketiga: Siswa secara berkelompok
mengembangkan kerangka menjadi
tulisan.
 Keempat: Siswa secara berkelompok
menyunting teks eksplanasi dengan
memperhatikan kebahasaannya
 Kelima: Siswa secara berkelompok
mempresentasikan hasil kerja dan
kelompok lain mengomentari
 Keenam: Siswa secara berkelompok
memperbaiki hasil kerja berdasarkan
komentar kelompok lain
Memonitor  Siswa secara berkelompok menentukan
kemajuan tema/topik teks eksplanasi (setelah
proyek mengamati wall chart).
 Siswa secara berkelompok menyusun
kerangka teks eksplanasi berdasarkan
strukturnya
 Siswa secara berkelompok
mengembangkan kerangka menjadi
tulisan.
 Siswa secara berkelompok menyunting
teks eksplanasi dengan memperhatikan
kebahasaannya
 Guru memonitor kemajuan pyoyek
(tugas) siswa
Menguji  Siswa secara berkelompok
proses dan mempresentasikan hasil kerja dan
hasil belajar kelompok lain mengomentarinya
 Siswa secara berkelompok
memperbaiki hasil kerja berdasarkan
komentar kelompok lain
6. Penutup  Guru bersama siswa melakukan refleksi 15
sekaligus evaluasi terhadap
pembelajaran
 Guru memberikan umpan balik
 Tindak lanjut (penugasan) : meminta
siswa untuk membuat teks eksplanasi
yang berbeda secara individu.
 Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No. Aspek No. IPK Teknik Bentuk


IPK Penilaian Penilaian
1. Pengetahuan 3.9.1 Menentukan struktur Tes Tertulis Tes
(identifikasi fenomena, proses Uraian
kejadian, dan ulasan) dan
kebahasaan (kalimat
denotatif, konjungsi
kausalitas, konjungsi
kronologis, kata ganti, kata
kerja pasif, kata teknis/
peristilahan) teks eksplanasi
3.9.2 Menguraikan struktur Tes Tertulis Tes
(identifikasi fenomena, proses Uraian
kejadian, dan ulasan) dan Observasi
kebahasaan (kalimat Kinerja
denotatif, konjungsi
kausalitas, konjungsi
kronologis, kata ganti, kata
kerja pasif, kata teknis/
peristilahan) teks eksplanasi
3.9.1 Menyimpulkan struktur Tes Lisan Tes Lisan
(identifikasi fenomena, proses
kejadian, dan ulasan) dan
kebahasaan (kalimat
denotatif, konjungsi
kausalitas, konjungsi
kronologis, kata ganti, kata
kerja pasif, kata teknis/
peristilahan) teks eksplanasi
2. Keterampilan 4.9.1 Menentukan tema/topik teks Teks Lisan Teks
eksplanasi. Lisan
4.9.2 Menyusun kerangka teks Observasi Kinerja
eksplanasi berdasarkan
strukturnya (identifikasi
fenomena, proses kejadian,
dan ulasan).
4.9.3 Mengembangkan kerangka Tes Tertulis Tes
menjadi tulisan. Uraian

4.9.4 Menyunting teks eksplanasi Observasi Kinerja


dengan memperhatikan
kebahasaannya (kalimat
denotatif, konjungsi
kausalitas, konjungsi
kronologis, kata ganti, kata
kerja pasif, kata teknis/
peristilahan).
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Soal

HOTS/
Nomor
IPK Indikator Soal Rumusan Soal MOTS/
Soal
LOTS

3.9.2 Disajikan sebuah teks Gunung Meletus HOTS 1


ekplanasi, siswa diminta Gunung meletus merupakan bencana alam yang terjadi akibat adanya endapan
untuk menganalisis magma pada perut bumi dan disemburkan oleh gas yang berkekuatan tinggi. Gunung
struktur dan meletus adalah salah satu bagian dari seluruh bencana alam yang dahsyat.
kebahasaannya.
Di wilayah Indonesia terdapat gunung berapi yang memiliki sejarah letusan sangat
dahsyat. Di antaranya yaitu Gunung Krakatau, Gunung Merapi, Gunung Kerinci, Gunung
Merapi, Gunung Toba, Gunung Tambora, dan masih banyak lagi tentunya.
Hampir seluruh aktivitas gunung berapi berhubungan dengan fenomena gempa bumi,
karena mempengaruhi langsung pada lempeng bumi. Bencana alam gunung meletus
didahului dengan aktivitas lempeng bumi yang mengalami perubahan tekanan dan suhu
secara signifikan.
Perubahan dari tekanan dan suhu tersebut mampu melelehkan material batuan yaitu
magma. Magma akan mengintrusi material yang ada di sekitarnya melalui rongga yang
mendekati permukaan bumi.
Magma dibentuk oleh suhu yang sangat panas di dalam perut bumi. Pada kedalaman
yang relatif, suhu yang sangat tinggi mampu melelehkan seluruh material yang ada di
dalam perut bumi. Saat material meleleh akan menghasilkan gas yang akan tercampur
dengan magma tersebut.
Magma yang akan dikeluarkan oleh gunung meletus terbentuk pada kedalaman
kurang lebih 60 hingga 160 Kilometer di bawah permukaan bumi. Kemudian magma
yang mengandung gas berada di bawah tekanan bebatuan yang padat di sekitar kawah.
Dari tekanan tersebut menyebabkan magma meletus dan bergerak keluar menuju
permukaan bumi.
Gas dan magma bersamaan meledak dan membentuk lubang utama. Sebagian besar
magma dan material vulkanik lainnya menyembur melalui lubang utama tersebut. Setelah
semburan berhenti, kawah yang menyerupai mangkuk akan terbentuk pada bagian puncak
gunung berapi. Sementara lubang utama berada di dasar kawah tersebut.
Letusan gunung berapi dapat berdampak positif dan negatif yang berpengaruh pada
lingkungan. Dampak negatif dari letusan gunung berapi yaitu berupa bahaya langsung
yang dirasakan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Gas beracun, awan panas, debu vulkanik, dan piroklastik, itulah elemen yang keluar
dari gunung berapi yang memberikan dampak negatif secara langsung. Kemudian
dampak negatif yang dirasakan secara tidak langsung yaitu seperti hujan abu, rusaknya
lahan pertanian dan perkebunan, berbabagai ancaman penyakit yang berpengaruh pada
saluran pernapasan.
Namun, disisi lain dampak positif juga dapat dirasakan. Seperti lahan yang subur,
material yang keluar dari perut bumi dapat dijadikan sebagai ladang meraup keuntungan,
seperti pasir, dijadikan objek wisata alam, dan sumber daya air.
Hingga saat ini gunung berapi masih menjadi sebuah fenomena yang mengerikan
bagi masyarakat. Dahsyatnya letusan sebuah gunung berapi mampu membelah pulau dan
membentuk danau. Namun, sebagian masyarakat juga bersyukur dapat memanfaatkan
dampak positifnya dengan baik.
4.9.3 Disajikan media wall HOTS 2
chart (untuk merangsang
ide siswa), siswa diminta
untuk menyusun teks
ekplanasi dengan
memperhatikan struktur
dan kebahasaannya.

Amati gambar-gambar yang ada, kemudian pilih / tentukan topik untuk dibuat teks
eksplanasi!
Pedoman Penskoran

No. Rumusan Soal Jawaban Poin

1 Cermatilah teks eksplanasi Gunung Meletus Skor maksimal 100


berikut, kemudian analisis (1) Gunung meletus merupakan bencana alam yang terjadi akibat
Struktur 40
struktur dan kebahasaannya! adanya endapan magma pada perut bumi dan disemburkan oleh gas
yang berkekuatan tinggi. Gunung meletus adalah salah satu bagian dari 40 = menyebutkan ketiga struktur
seluruh bencana alam yang dahsyat. beserta penjelasannya
(2) Di wilayah Indonesia terdapat gunung berapi yang memiliki 30 = menyebutkan dua struktur
sejarah letusan sangat dahsyat. Di antaranya yaitu Gunung Krakatau, beserta penjelasannya
Gunung Merapi, Gunung Kerinci, Gunung Merapi, Gunung Toba,
Gunung Tambora, dan masih banyak lagi tentunya. 20 = menyebutkan satu struktur
beserta penjelasannya
(3) Hampir seluruh aktivitas gunung berapi berhubungan dengan
fenomena gempa bumi, karena mempengaruhi langsung pada lempeng 10 = menyebutkan ketiga struktur
bumi. Bencana alam gunung meletus didahului dengan aktivitas tanpa penjelasan
lempeng bumi yang mengalami perubahan tekanan dan suhu secara
signifikan. 0 = tidak menyebutkan sama sekali

(4) Perubahan dari tekanan dan suhu tersebut mampu melelehkan Aspek Kebahasaan 60
material batuan yaitu magma. Magma akan mengintrusi material yang
ada di sekitarnya melalui rongga yang mendekati permukaan bumi. 60 = menyebutkan keenam aspek
kebahasaan beserta penjelasannya
(5) Magma dibentuk oleh suhu yang sangat panas di dalam perut
(contoh dari teks)
bumi. Pada kedalaman yang relatif, suhu yang sangat tinggi mampu
melelehkan seluruh material yang ada di dalam perut bumi. Saat
material meleleh akan menghasilkan gas yang akan tercampur dengan 50 = menyebutkan lima aspek
magma tersebut. kebahasaan beserta penjelasannya
(6) Magma yang akan dikeluarkan oleh gunung meletus terbentuk (contoh dari teks)
pada kedalaman kurang lebih 60 hingga 160 Kilometer di bawah 40 = menyebutkan empat aspek
permukaan bumi. Kemudian magma yang mengandung gas berada di kebahasaan beserta penjelasannya
bawah tekanan bebatuan yang padat di sekitar kawah. Dari tekanan
(contoh dari teks)
tersebut menyebabkan magma meletus dan bergerak keluar menuju
permukaan bumi. 30 = menyebutkan tiga aspek
(7) Gas dan magma bersamaan meledak dan membentuk lubang kebahasaan beserta penjelasannya
utama. Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya (contoh dari teks)
menyembur melalui lubang utama tersebut. Setelah semburan berhenti, 20 = menyebutkan dua aspek
kawah yang menyerupai mangkuk akan terbentuk pada bagian puncak kebahasaan beserta penjelasannya
gunung berapi. Sementara lubang utama berada di dasar kawah (contoh dari teks)
tersebut.
10 = menyebutkan satu aspek
(8) Letusan gunung berapi dapat berdampak positif dan negatif
kebahasaan beserta penjelasannya
yang berpengaruh pada lingkungan. Dampak negatif dari letusan
(contoh dari teks)
gunung berapi yaitu berupa bahaya langsung yang dirasakan manusia
dan makhluk hidup lainnya. 0 = tidak menyebutkan sama sekali
(9) Gas beracun, awan panas, debu vulkanik, dan piroklastik,
itulah elemen yang keluar dari gunung berapi yang memberikan
dampak negatif secara langsung. Kemudian dampak negatif yang
dirasakan secara tidak langsung yaitu seperti hujan abu, rusaknya lahan
pertanian dan perkebunan, berbabagai ancaman penyakit yang
berpengaruh pada saluran pernapasan.
(10) Namun, disisi lain dampak positif juga dapat dirasakan.
Seperti lahan yang subur, material yang keluar dari perut bumi dapat
dijadikan sebagai ladang meraup keuntungan, seperti pasir, dijadikan
objek wisata alam, dan sumber daya air.
(11) Hingga saat ini gunung berapi masih menjadi sebuah
fenomena yang mengerikan bagi masyarakat. Dahsyatnya letusan
sebuah gunung berapi mampu membelah pulau dan membentuk danau.
Namun, sebagian masyarakat juga bersyukur dapat memanfaatkan
dampak positifnya dengan baik.
Struktur:
o identifikasi fenomena: paragraf (1) dan (2) mengenai definisi
gunung meletus, ditambah mengenai gunung berapi di Indonesia
o penggambaran rangkaian kejadian: paragraf (3) s.d. paragraf (10):
mengenai penyebab gunung meletus, yaitu bermula dari pergerakan
lempeng bumi; proses gunung meletus; dan dampak positif dan
negatif gunung meletus
o ulasan: paragraf (11): mengenai bagaimana anggapan masyarakat
mengenai gunung meletus (dampak negatif dan positif)
Aspek Kebahasaan:
o kalimat denotasi: kalimat-kalimat yang digunakan bermakna
denotasi, tidak ada makna kias; misal: Magma yang akan
dikeluarkan oleh gunung meletus terbentuk pada kedalaman kurang
lebih 60 hingga 160 Kilometer di bawah permukaan bumi.
o konjungsi kausalitas: akibat, karena, menyebabkan
o konjungsi kronologis: setelah, hingga saat ini, sementar
o kata ganti: gunung, gempa, magma
o kata kerja pasif: dirasakan, dijadikan, didahului
o kata teknis/istilah: vulkanik, kawah, perut bumi, piroklastik
2. Setelah mengamati gambar- Berbeda-beda, bergantung pada topik yang dipilih dan dikembangkan Skor maksimal 100
gambar yang ada pada wall chart, oleh siswa.
Struktur 30
pilih atau tentukan topik yang
menarik, kemudian buatlah teks 30 = mengandung ketiga struktur
eksplanasi sesuai dengan topik teks ekplanasi
tersebut!
20 = mengandung dua struktur teks
eksplanasi

10 = mengandung satu unsur teks


ekplanasi

Aspek Kebahasaan 60
60 = mengandung atau memenuhi
keenam aspek kebahasaan teks
eksplanasi
50 = mengandung atau memenuhi
lima aspek kebahasaan teks
eksplanasi
40 = mengandung atau memenuhi
empat aspek kebahasaan teks
eksplanasi
30 = mengandung atau memenuhi
tiga aspek kebahasaan teks
eksplanasi
20 = mengandung atau memenuhi
dua aspek kebahasaan teks
eksplanasi
10 = mengandung atau memenuhi
satu aspek kebahasaan teks
eksplanasi
Penyajian 10
10 = Penyajian teks rapi dan
menarik
5 = penyajian teks rapi, namun
kurang menarik
0 = penyajian teks tidak rapi dan
tidak menarik
Penilaian Keterampilan

Rubrik Penilaian Kinerja


Hari / Tanggal : Rabu, 3 Mei 2017
KD : 3.2.3 Menguraikan struktur dan kebahasaan teks prosedur
4.1.2Merencanakan tahapan-tahapan dalam teks prosedur yang akan
ditulis atau diutarakan secara lisan.
Kegiatan : Menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan pada teks prosedur
Menyusun teks prosedur

KEGIATAN YANG DIAMATI


Terlibat dalam diskusi Melaksanakan diskusi
NO. NAMA SISWA Aktif dalam presentasi NILAI
pemecahan masalah sesuai prosedur
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.

jumlah skor diperoleh


NILAI = x 100
jumlah skor total
Penilaian portofolio

Rubrik Portofolio
Nama Siswa : ________________________________________
Kelas / Sem. : _______________________________________
No. Absen : ________________________________________

No Kriteria/ Aspek Ada Tidak


1 Tugas 1 : menganalisis struktur dan aspek kebahasaan teks eksplanasi secara berkelompok.
2. Tugas 2: menganalisis struktur dan aspek kebahasaan teks eksplanasi secara individu.
3. Tugas 3: memproduksi/menyusun teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaannya secara berkelompok.
4. Tugas 4: memproduksi/menyusun teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaannya secara individu.
Materi

Kompetensi 1 Kompetensi Nomor


No. Materi Indikator Soal Jenis Soal
dan 2 Dasar Soal

1 Kompetensi 3.9 Menganalisis 1) Pengertian Teks Eksplanasi Menentukan dan Soal 1


Sikap Spiritual struktur dan Teks eksplanasi merupakan sebuah karangan yang berisi menguraikan Uraian
yaitu, kebahasaan teks penjelasan penjelasan lengkap mengenai suatu topik yang struktur
“Menghayati eksplanasi berhubungan dengan berbagai fenomena, baik fenomena alam (identifikasi
dan maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari. fenomena, proses
mengamalkan kejadian, dan
ajaran agama 2) Struktur Teks Eksplanasi ulasan) dan
yang Teks eksplanasi memiliki struktur bagus sebagaimana halnya kebahasaan
dianutnya”. jenis teks lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari (kalimat
Kompetensi isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut. denotatif,
Sikap Sosial a. Identifikasi fenomena (phenomenon identification), konjungsi
yaitu, mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu kausalitas,
“Menunjukkan bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan konjungsi
perilaku jujur, fenomena-fenomena lainnya. kronologis, kata
disiplin, b. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), ganti, kata kerja
tanggung memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena pasif, kata teknis/
jawab, peduli yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau peristilahan) teks
(gotong mengapa. eksplanasi
royong, kerja - Rincian yang berpola atas pertanyaan "bagaimana"
sama, toleran, akan melahirkan uraian yang tersusun secara
damai), kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase
santun, kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
responsif, dan - Rincian yang berpola atas pertanyaan mengapa akan
pro-aktif melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas.
sebagai bagian Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun
dari solusi atas berdasarkan hubungan sebab akibat.
berbagai c. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang
permasalahan konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
dalam
berinteraksi 3) Aspek Kebahasaan Teks Eksplanasi
secara efektif a. Menggunakan kalimat yang bermakna denotatif.
dengan b. Konjungsi kausalitas antara lain sebab, karena, oleh sebab
lingkungan itu, oleh karena itu, sehingga.
sosial dan c. Konjungsi kronologis (hubungan waktu) seperti
alam serta kemudian, lalu setelah itu, pada akhirnya.Teks eksplanasi
menempatkan yang berpola kronologis juga menggunakan banyak
diri sebagai keterangan waktu pada kalimat kalimatnya.
cerminan d. Kata ganti, teks eksplanasi langsung merujuk pada jenis
bangsa dalam fenomena yang dijelaskannya, yang bukan berupa
pergaulan persona. Kata ganti yang digunakan untuk fenomena nya
dunia”. itu berupa kata benda, baik konkret maupun abstrak,
seperti demonstrasi, banjir, gerhana, embrio, kesenian
daerah, dan bukan kata ganti orang, seperti ia, dia,
mereka. Karena objek yang dijelaskannya berupa
fenomena, tidak berbentuk personal (nonhuman
participation).
e. Kata kerja pasif, hal itu seperti kata-kata berikut: terlihat,
terbagi, terwujud, terakhir, dimulai, ditimbun, dan
dilahirkan.
f. Kata teknis atau peristilahan, sesuai dengan topik yang
dibahasnya. Apabila topiknya tentang kelahiran, istilah-
istilah biologi yang muncul. Demikian pula apabila
topiknya tentang kesenian daerah, istilah-istilah budaya
sering digunakan. Apabila topiknya tentang fenomena
kenaikan BBM, istilah ekonomi dan sosial akan sering
muncul.

4) Contoh Analisis Struktur dan Kebahasaan Teks Eksplanasi


SALJU
(1) Salju adalah salah satu fenomena alam yang menarik saat
musim dingin tiba. Salju menjadi apik karena kristal-kristal es
yang lembut dan putih seperti kapas ini hanya muncul secara
alami di wilayah beriklim subtropis, yaitu yang memiliki 4
musim. Dapat juga ditemukan di tempat-tempat tertinggi,
seperti di puncak Gunung Jayawijaya, Papua. (1)
(2) Salju berasal dari uap air yang berkumpul di atmosfer
bumi. Kumpulan uap air itu mengalami proses kimia alami,
yaitu menjadi dingin hingga menyentuh titik kondensasi, di
mana temperatur mengubah gas menjadi bentuk cair atau pun
padat. Kemudian menggumpal membentuk awan.
Pada awal mula pembentukan awan, massa nya jauh lebih
kecil daripada massa udara, sehingga menyebabkan awan
tersebut mengapung di udara. Namun, setelah kumpulan uap
terus bertambah dan mengumpul ke dalam awan tersebut, massa
nya juga bertambah, sehingga ketika udara sudah tidak mampu
menahan, awan tersebut akan pecah dan menghasilkan partikel
air yang jatuh ke bumi.
Temperatur udara tepat di bawah awan yaitu 0°C. Namun,
temperatur yang rendah saja tidak cukup untuk menciptakan
salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan
dengan udara, maka air tersebut terkotori oleh partikel lain. Ada
partikel tertentu yang berfungsi mempercepat proses
pembekuan, hingga cepat menjadi kristal es.
Partikel pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut
Nukleator. Selain dapat mempercepat proses pembekuan,
berfungsi juga sebagai perekat antara uap air. Lalu partikel air
yang kotor menyatu dengan partikel air lainnya dan membentuk
kristal lebih besar. Salju ini berubah menjadi bentuk cair jika
temperatur tidak dapat melelehkan kristal. (2)
(3) Kristal salju memiliki struktur unik, tidak ada kristal
salju di dunia ini yang mempunyai bentuk sama. Salju yang
sudah turun sejak awal bumi tercipta hingga sekarang, tak ada
satu pun yang memiliki bentuk kristal yang sama. Meski pun
mempunyai keunikan, salju juga tidak jarang menyebabkan
dampak buruk pada fisik maupun material yang nilainya tak
sedikit. (3)

Struktur Teks:
(1) identifikasi fenomena
(2) penggambaran rangkaian kejadian
(3) ulasan

Aspek Kebahasaan:
- semua kalimat mengandung makna denotatif, misal: Salju
berasal dari uap air yang berkumpul di atmosfer bumi; benar-
benar menjelaskan bahwa salju berasal dari uap air yang
berkumpul di atmosfer bumi, tidak ada makna kias di dalamnya
- konjungsi kausalitas: kata yang ditandai dengan warna kuning,
misal karena, sehingga
- konjungsi kronologis: kata yang ditandai dengan warna abu-
abu, misal: kemudian, setelah
- kata teknis/ peristilahan: kata yang ditandai warna biru, misal
subtropis, partikel
- kata kerja pasif: kata yang ditandai dengan warna hijau, misal:
tercipta, ditemukan
- kata teknis/peristilahan: kata yang ditandai dengan warna
merah, misal: salju
2 Kompetensi 4.9 1) Video eksplanasi: fenomena tawuran pelajar Mengembangkan Soal 2
Sikap Spiritual Memproduksi https://www.youtube.com/watch?v=z9EvPDLzk6A kerangka menjadi Uraian
yaitu, teks eksplanasi tulisan
“Menghayati secara lisan atau 2) Struktur dan aspek kebahasaan teks eksplanasi (sebelumnya) (menyusun teks
dan tulis dengan a. Struktur: identifikasi fenomena, penggambaran rangkaian eksplanasi dengan
mengamalkan memperhatikan kejadian, ulasan memperhatikan
ajaran agama struktur dan b. Kebahasaan: kalimat denotatif, konjungsi kausalitas, struktur dan
yang kebahasaan konjungsi kronologis, kata ganti, kata kerja pasif, kata kebahasaan)
dianutnya”. teknis/ peristilahan
Kompetensi
Sikap Sosial 3) Cara memproduksi/menyusun teks eksplanasi:
yaitu, a. Menentukan tema/topik teks eksplanasi.
“Menunjukkan b. Menyusun kerangka teks eksplanasi berdasarkan
perilaku jujur, strukturnya (identifikasi fenomena, proses kejadian, dan
disiplin, ulasan).
tanggung c. Mengembangkan kerangka menjadi tulisan.
jawab, peduli d. Menyunting teks eksplanasi dengan memperhatikan
(gotong kebahasaannya (kalimat denotatif, konjungsi kausalitas,
royong, kerja konjungsi kronologis, kata ganti, kata kerja pasif, kata
sama, toleran, teknis/ peristilahan).
damai),
santun,
responsif, dan
pro-aktif
sebagai bagian
dari solusi atas
berbagai
permasalahan
dalam
berinteraksi
secara efektif
dengan
lingkungan
sosial dan
alam serta
menempatkan
diri sebagai
cerminan
bangsa dalam
pergaulan
dunia”.

Nur Chorimah Bayu Tri Purnaningsih


15201241058 / PBSI J 2015

Anda mungkin juga menyukai