Anda di halaman 1dari 17

Analgesik

Dr Norhisham
Tujuan Pembelajaran
• Mengetahui berbagai jenis analgesik
• Mengaplikasikan Tangga WHO untuk
analgesik
Ruang Lingkup
• Pengantar tentang analgesik
• Prinsip farmakoterapi
• Jenis-jenis analgesik
• Pemberian dosis setara analgesik
• Kesimpulan
Pengantar
• Definisi Analgesik
– Obat yang digunakan untuk meredakan nyeri
Prinsip Farmakoterapi pada
penatalaksanaan Nyeri
• Melakukan penilaian nyeri secara lengkap
• Memilih analgesik berdasarkan
penyebab/mekanisme nyeri
• Mempertimbangkan langkah-langkah non-
farmakologis
• Memonitor efek samping
• Mentitrasi dosis berdasarkan reaksi dan efek
samping
WHO Pain Ladder
WHO Pain Ladder
• Per oral
• Tepat waktu
• Sesuai Tangga WHO
• Per individu
• Terperinci
Klasifikasi Analgesik
• Non-Opioid
• Opioid
• Adjuvan/Ko-Analgesik
Non-Opioid
• Asetaminofen
• Obat Anti inflamasi Non-steroid (NSAIDs)

• Berguna untuk
– Nyeri yang disebabkan oleh inflitrasi jaringan
lunak dan otot
– Nyeri tulang
Opioid
• Opioid untuk nyeri ringan-sedang
• Opioid untuk nyeri sedang-berat
Opioid
• Faktor yang harus dipertimbangkan
– Riwayat terhadap paparan opioid
– Derajat nyeri
– Usia pasien
– Penyebaran kanker, khususnya pada hati dan ginjal
– Penyakit lain yang diderita
Adjuvan/Ko-Analgesik
• Kortikosteroid
• Antidepresan Trisiklik
• Antikonvulsan
• Antagonis reseptor NMDA
• Neuroleptika
• Bisfosfonat
Adjuvan/Ko-Analgesik
Dosis setara analgesik
Dosis setara analgesik

TSD - Typical Starting Dose


Kesimpulan
• Pilihan analgesik bergantung pada derajat
nyeri, penyebab, dan faktor pasien
• Pertimbangkan risiko dan kegunaannya untuk
pasien
• Aplikasikan prinsip WHO pain ladder
Referensi
• WHO Cancer Pain Relief. 2nd Ed
• Healthcare Guideline - Assessment and Management
of Chronic Pain. Hooten et. al. ICSI 2013
• Pain- Current Understanding of Assessment
Management and Treatments. NPC & JCAHO
Monograph 2001
• Palliative Medicine handbook. 3rd Ed. Ian Back
• Management of Cancer Pain. Portenoy. The Lancet
1999
• Opioid Equianalgesic Tables- Are they all equally
dangerous? Shaheen et. al. JPSM 2009

Anda mungkin juga menyukai