Anda di halaman 1dari 4

PALESTINA

PALESTINA BERSELIMUT MERAH

sabit/Palestina/Palestina Berselimut Merah

Demi luka, Ya Allah

Tidak kah Engkau lihat semangkuk darah yang tercecer dari perut bayi-bayi Muslim?

Palestina

Negeriku hancur bangunannya

Namun tak akan hancur imannya

Aku dikandung oleh rasa takut

Dilahirkan dengan penuh kemelut

Tumbuh dewasa diatas rasa sakit

Sarapanku adalah suara peluru-peluru

Minuman ku ialah tangisan sang ibu

Yang ditinggal mati putri kecilnya satu persatu

Dihadapannya terbujur kaku

Air mataku berselimut merah

Darah
Menatap ayahku yang syahid

Pergi menempuh medan jihad

Pulang yang tinggal hanyalah jasad

Air mataku berselimut merah

Darah

Melihat ibuku berselendang darah

Diatas tanah

Kini aku yatim piatu

Melanjutkan perjuangan ayah dan ibu

Aku anak Palestina dan aku yatim piatu

Doa-doaku tak punya sekat dan tak berpintu

Akan ku adukan kau dengan Tuhanku

Pesanku Untuk mu “PALESTINA”

Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillah

Untuk mu saudara/i ku, ku tulis pesan ini hanya untuk kalian

Bersabarlah wahai saudara/i ku, wahai adik-adik ku, wahai saudara. Aku tak sanggup untuk
membantu mu, membantu kalian untuk menyemangati diri kalian karena aku tahu kalian
lebih semangat dari semangat yang akan ku berikan kepada kalian.

Sabarlah, kalian pasti tahu dan percaya ALLAH Swt tidak akan pernah berpaling dari kalian,
aku selalu mendoakan kalian.

Aku selalu tidur dengan nyenyak di ranjang yang empuk.


Aku selalu menikmati kedamaian yang menyenangkan.

Aku selalu bisa menyantap makanan enak dengan teratur.

Tetapi, aku tak pernah tahu dengan kalian.

Apakah kalian sempat tidur dengan nyenyak dengan beralasaskan kasur yang empuk?

Apakah kalian sempat menikmati kedamaian yang menyenangkan walau sesaat?

Apakah kalian sempat menyantap makanan enak walaupun hanya sedikit?

Aku sungguh penasaran dengan jawaban dari kalian, tapi mungkin aku tak akan pernah
sanggup mendengar jawaban kalian. Butiran air mataku akan mengalir lebih dulu dan lebih
cepat ketimbang kalian menjawab dengan cerita pilu yang kalian alami. Walaupun raut wajah
kalian mengisyaratkan getirnya hidup kalian di bawah ancaman senjata yang kapan saja bisa
membunuh kalian tanpa memandang siapa kalian.

Jika saja aku sanggup membuka mata dunia agar sedikit melirik kalian yang tenggelam dari
hiruk pikuk kejamnya para zionis yang tak punya hati nurani, kematian bukanlah hal dapat
mengagetkan kalian lagi, bahkan air mata kalian seakan sudah menjadi minuman penenang
jiwa yang luka setiap detik, suara isak tangis pun sudah seperti lagu yang terus menghiasi
harimu sahabat.

Maafkan aku yang hanya bisa melihat keadaan kalian di televisi, melihat kalian penuh dengan
penderitaan merintih meminta bala bantuan. Tetapi dunia seakan menutup mata dan telinga
tak mau tahu dengan pilu yang menyesakkan dada.

Maafkan aku, maafkan kami yang sedang berusaha untuk membantu mengirimkan bantuan
lewat rentetan lirih doa kami, yang selalu kami panjatkan untuk kalian.

Jika ALLAH Swt panjangkan umur ku dan atas izin Nya aku ingin bertemu dengan kalian
para saudara/i ku di palestina. Aku ingin berbagi sedikit kebahagian yang aku punya Insya
Allah.

Salamku Dinda Indah Ayu Taqwasari from Indonesia #save Palestine I love you for all please
keep strong, I belive Allah always with you all my brother and my sister. Indonesia always
pray for palestine. Aamiin Allahumma Aamiin.
Wassalam.

Dinda Indah Ayu/Palestina/Surat kecil Untuk Palestina/Tulisan Diary

Anda mungkin juga menyukai