Anda di halaman 1dari 7

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

TUJUAN
 Memelihara lingkungan kerja yang sehat.
 Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu
bekerja.
 Mencegah dan mengobati keracunan yang ditimbulkan oleh tindakan / kondisi
lingkungan kerjanya.
 Menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan.
 Merehabilitasi petugas yang cedera atau sakit akibat pekerjaan.

RUANG LINGKUP
 Ruangan laboratorium yang memenuhi standar adalah salah satu factor untuk
menghindari kecelakaan kerja. Syarat tersebut meliputi kondisi ruangan, susunan
ruangan, kelengkapan peralatan keselamatan, nomor telepon penting (pemadam
kebakaran, petugas medis), dll.
 Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik. Terutama
kotak P3K dan alat pemadam api. Berikan juga nomor telepon penting seperti
pemadam kebakaran dan petugas medis supaya saat terjadi kecelakaan yang cukup
parah dapat ditangani dengan segera. Berikan juga lembaran tentang cara pengunaan
alat pemadam api dan tata tertib laboratorium.
 Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium setidaknya
memiliki dua pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh. Bahan kimia yang berbahaya
harus ditempatkan dirak khusus dan pisahkan dua bahan kimia yang dapat
menimbulkan ledakan bila bereaksi.

PROSEDUR KERJA
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan :
 Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium
tanpa seizin petugas laboratorium.
 Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
 Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
 Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan
kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
 Bertanyalah jika anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
 Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
 Pakailah jas laboratorium saat bekerja dilaboratorium.
 Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eyes
hower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
 Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya kepetugas
laboratorium.
 Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang
volatile dan mudah terbakar.
 Setiap pekerja dilaboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K).
 Buanglah sampah pada tempatnya.
 Usahakan untuk tidak sendirian diruang laboratorium. Supaya bila terjadi kecelakaan
dapat dibantu dengan segera.
 Jangan bermain-main didalam ruangan laboratorium.
 Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
 Dilarang merokok, makan, dan minum dilaboratorium.

Alat keselamatan kerja:


Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat keselamatan kerja supaya
saat terjadi kecelakaan atau darurat, itu bias diatasi dengan cepat. Berikut adalah alat- alat
keselamatan kerja yang ada dilaboratorium. Pastikan semuanya tersedia dan anda tahu
dimana letaknya :
 Pemadam kebakaran (hydrant)
 Eye washer
 Water shower
 Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
 Jas Laboratorium
 Peralatan pembersih
 Obat-obatan
 Kapas
 Plaster pembalut
 Masker
 Handshcun
Simbol Keselamatan Kerja

Keterangan :
 Animal hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan itu
beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau dapat
mengigit dan mencakar Anda.
 Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang tajam.
Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka dapat melukai Anda.
 Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan Anda akan
kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala.
 Glass ware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah.
Biasanya berupa gelas kimia.
 Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan kimia
itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi.
 Electrical hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang mengeluarkan
listrik. Hati-hati dalam mengunakannya supaya tidak tersengat listrik.
 Eye & face hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang dapat membuat
iritasi pada mata dan wajah. Gunakan masker atau pelindung wajah sebelum
mengunakan bahan tersebut.
 Fire hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar. Contohnya
adalah kerosin (minyak tanah) dan spiritus.
 Bio hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis. Bahan tersebut bias dapat
menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS. Contohnya adalah tempat
pembuangan jarum suntik.
 Laser radiation hazard adalah bahaya yang berasal dari sinar laser.
 Radio active hazard adalah bahaya yang berasal dari benda radio aktif. Benda ini dapat
mengeluarkan radiasi dan jika terpapar terlalu lama maka akan menyebabkan kanker.
 Explosive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak.
Jauhkan benda tersebut dari api.

Cara Memindahkan Bahan Kimia


Sebelum memindahkan bahan kimia, hal yang harus dilakukan adalah mengetahui segala
informasi tentang bahan kimia yang akan digunakan. Seperti cara membawa, bahaya yang
ditimbulkan, dll. Pindahkanlah sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan. Bila ada sisa
bahan kimia, jangan dikembalikan ke tempatnya semula karena dapat menyebabkan
kontaminasi pada bahan kimia.
Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud cair, pindahkan dengan mengunakan
batang pengaduk atau pipet tetes. Hindari percikan karena bias menyebabkan iritasi pada
kulit. Jangan menaruh tutup botol diatas meja supaya tutup botol tidak kotor oleh kotoran
diatas meja.
Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud padat, gunakan sendok atau alat lain
yang tidak terbuat dari logam. Hindari mengunakan satu sendok untuk mengambil
beberapa jenis zat kimia supaya terhindar dari kontaminasi.

Penanganan Kecelakaan
Kecelakaan saat kerja biasa terjadi walaupun kita telah bekerja dengan hati-hati. Hal yang
paling utama adalah jangan panik dan ikuti prosedur penanganan kecelakaan yang baik dan
benar. Cari bantuan petugas laboratorium untuk membantu Anda. Bila perlu, pangil
petugas medis atau pemadam kebakaran.
Bila terkena bahan kimia, bersihkan bagian kulit yang terkena bahan kimia sampai bersih.
Kulit yang terkena jangan digaruk supaya tidak menyebar. Bawa keluar korban dari
laboratorium supaya mendapatkan oksigen. Bila kondisi cukup parah, pangil petugas
kesehatan secepatnya.
Bila terjadi kebakaran karena bahan kimia atau korsleting listrik, segera bunyikan alarm
tanda bahaya. Jangan langsung disiram dengan air. Gunakan hidran untuk memadamkan
api. Hindari menghirup asap. Bila kebakaran meluas, segera pangil petugas pemadam
kebakaran.
Jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi di laboratorium yaitu:
 Terluka, disebabkan terkena pecahan kaca dan/atau tertusuk oleh benda-benda tajam.
 Terbakar, disebabkan tersentuh api atau benda panas, dan oleh bahan kimia.
 Terkena racun (keracunan). Keracunan ini terjadi karena bekerja mengunakan zat
beracun yang secara tidak sengaja dan/atau kecerobohan masuk kedalam tubuh. Perlu
diketahui bahwa beberapa jenis zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit.
 Terkena zat korosif seperti berbagai jenis asam, misalnya asam sulfat pekat, asam
format, atau berbagai jenis basa.
 Terkena radiasi sinar berbahaya, seperti sinar dari zat radio aktif (sinarX).
 Terkena kejutan listrik pada waktu mengunakan listrik bertegangan tingi.

Cara menghindari Kecelakaan :


 Semua yang terlibat dalam kegiatan laboratorium harus mengetahui letak keran utama
gas, keran air, dan saklar utama listrik.
 Harus mengetahui letak alat-alat pemadam kebakaran, seperti tabung pemadam
kebakaran, selimut tahan api, dan pasir untuk memadamkan api.
 Gunakan APD (Alat pelindung diri) sesuai dengan jenis kegiatan dilaboratorium.
 Mentaati peraturan perlakuan terhadap bahan kimia yang mudah terbakar dan
berbahaya lainnya.
 Jangan meletakkan bahan kimia/reagen ditempat yang langsung terkena cahaya
matahari. Standar Laboratorium Analis Kesehatan Diknakes 15.
 Jika mengenakan jas/baju praktik, janganlah mengenakan jas yang terlalu longar.
 Dilarang makan dan minum didalam laboratorium.
 Jangan mengunakan perhiasan selama praktik di laboratorium/bengkel kerja.
 Jangan mengunakan sandal atau sepatu terbuka atau sepatu hak tinggi selama di
laboratorium.
 Tumpahan bahan kimia apapun termasuk air, harus segera dibersihkan karena dapat
menimbulkan kecelakaan.
 Bila kulit terkena bahan kimia, segera cuci dengan air banyak-banyak sampai bersih.
Jangan digaruk agar zat tersebut tidak menyebar atau masuk kedalam badan melalui
kulit.

Anda mungkin juga menyukai