Anda di halaman 1dari 1

Bertemu denganmu adalah sebuah takdir, berteman denganmu dan mengenal lebih dekat adalah

sebuah pilihan bagiku. Pertemanan kita mungkin tidak diawali dengan sebuah cerita yang unik, lucu atau
seru. Kita berteman dan mengenal lebih dekat seiring berjalannya waktu dan kutemukan kecocokan
diantara kita. Terkadang kita merasa kesal, sebal atau bahkan menyesal, bukan kah itu hal yang wajar
terjadi dalam sebuah pertemanan agar menjadi manis untuk dikenang?

Waktu yang kita miliki untuk bersama tidak banyak, maka kita menjadi “gila” di penghujung waktu.
Menjelajah berbagai sudut Kota Jogja untuk memenuhi bucketlistku. Hingga suatu waktu aku sadar
bahwa aku harus mendukung mu sepenuhnya, demi masa depanmu, demi harapan orang tuamu. Maaf
karena kabur di waktu-waktu terakhir kita karena aku bukanlah orang yang baik dalam menghadapi
perpisahan.

Aku bukan pujangga yang pandai merangkai apa kata hati, tapi kuharap aku yang rasakan tersampaikan.
Teruslah menjadi baik, dan lebih baik lagi setiap harinya. Jangan lelah mendengar nasihat-nasihatku
yang mungkin terkadang menyakitkan. Aku juga belum menjadi orang yang sepenuhnya baik untuk
menasihati, tapi kita sama-sama ingin berteman sampai ke surga bukan?

Anda mungkin juga menyukai