Pengertian
c. Unsur Budaya
Unsur budaya adalah system nilai, gagasan, dan keyakinan yang
dimiliki manusia dalam menentukan perilakunya sebagai makhluk
sosial.
Angin Topan
Banjir
Banjir merupakan genangan air yang meliputi daerah yang cukup luas
karena sungai tidak mampu lagi menampung. Banjir dapat merusak
saluran irigasi, jembatan, jalan raya, jalan kereta api, rumah
penduduk, dan areal pertanian.
Tanah Longsor
1. Upaya Pencegahan
Upaya yang telah dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan
dilakukan antara lain:
(a) Memantapkan kelembagaan dengan membentuk dengan membentuk
Sub Direktorat Kebakaran Hutan dan Lembaga non struktural berupa
Pusdalkarhutnas, Pusdalkarhutda dan Satlak serta Brigade-brigade
pemadam kebakaran hutan di masing-masing HPH dan HTI;
(b) Melengkapi perangkat lunak berupa pedoman dan petunjuk teknis
pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan;
(c) Melengkapi perangkat keras berupa peralatan pencegah dan
pemadam kebakaran hutan;
(d) Melakukan pelatihan pengendalian kebakaran hutan bagi aparat
pemerintah, tenaga BUMN dan perusahaan kehutanan serta
masyarakat sekitar hutan;
(e) Kampanye dan penyuluhan melalui berbagai Apel Siaga
pengendalian kebakaran hutan;
(f) Pemberian pembekalan kepada pengusaha (HPH, HTI, perkebunan
dan Transmigrasi), Kanwil Dephut, dan jajaran Pemda oleh Menteri
Kehutanan dan Menteri Negara Lingkungan Hidup;
(g) Dalam setiap persetujuan pelepasan kawasan hutan bagi
pembangunan non kehutanan, selalu disyaratkan pembukaan hutan
tanpa bakar.
2. Upaya Penanggulangan
Disamping melakukan pencegahan, pemerintah juga nelakukan
penanggulangan melalui berbagai kegiatan antara lain:
(a) Memberdayakan posko-posko kebakaran hutan di semua tingkat,
serta melakukan pembinaan mengenai hal-hal yang harus dilakukan
selama siaga I dan II.
(b) Mobilitas semua sumberdaya (manusia, peralatan & dana) di semua
tingkatan, baik di jajaran Departemen Kehutanan maupun instansi
lainnya, maupun perusahaan-perusahaan.
(c) Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di tingkat pusat
melalui PUSDALKARHUTNAS dan di tingkat daerah melalui
PUSDALKARHUTDA Tk I dan SATLAK kebakaran hutan dan
lahan.
(d) Meminta bantuan luar negeri untuk memadamkan kebakaran antara
lain: pasukan BOMBA dari Malaysia untuk kebakaran di Riau, Jambi,
Sumsel dan Kalbar; Bantuan pesawat AT 130 dari Australia dan
Herkulis dari USA untuk kebakaran di Lampung; Bantuan masker,
obat-obatan dan sebagainya dari negara-negara Asean, Korea Selatan,
Cina dan lain-lain.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya limbah hasil kegiatan
manusia ke dalam suatu wilayah tertentu, sehingga kualitas
lingkungan wilayah tersebut menjadi berubah dan tidak sesuai lagi
dengan peruntukannya.
a. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang
berlebihan, seperti pestisida dan insektisida. Pembuangan sampah sisa
industri juga dapat mencemari air. Begitu pula kebocoran serta
tabrakan kapal-kapal tanker di laut dapat mengakibatkan tumpahnya
minyak ke laut.
b. Pencemaran Tanah
Banyak peristiwa yang dapat mencemari tanah sehingga tanah tidak
dapat digunakan untuk areal pertanian, kehutanan, maupun tempat
tinggal.
c. Pencemaran Udara
Dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, dan dapur rumah tangga
menyebabkan timbulnya masalah pencemaran udara, yakni adanya
asap dan gas yang keluar mengotori udara.
Upaya Penaggulangan Kerusakan Lingkungan Hidup
1. Memproduksi minyak secara alami
Ada proses bernama themo-depolymerization, suatu proses yang
sama dengan bagaimana alam memproduksi minyak. Misalnya
libah berbasis karbon jika dipanaskan dan diberi tekanan tepat,
mampu menghasilkan bahan minyak. Secara alami proses ini
membutuhkan waktu jutaan tahun. Dari eksperimen yang sudah-
sudah, kotoran ayam kalkun mampu memproduksi sekitar 600 pon
petroleum.
2. Menghilangkan garam dari air laut
PBB mencatat, suplai air bersih akan sangat terbatas bagi milyaran
manusia pada pertengahan abad ini. Ada teknologi bernama
Desalinasi, yakni menhilangkan kadar garam dan mineral dari air
laut sehingga layak diminum. Ini merupakan solusi yang bias
dilakukan untuk mencegah krisis air. Masalahnya, teknologi ini
masih terlalu mahal dan membutuhkan energi cukup besar. Kini
para ilmuan tengah mencari jalan agar desalinasi dapat berlangsung
dengan energi lebih sedikit. Salah satu caranya adalah dengan
melakukan evaporasi pada air sebelum masuk ke membrane dengan
pori-pori mikroskopis.
3. Tenaga Hidrogen
Bahan bakar hydrogen dianggap sebagai bahan bakar alternative
bebas polusi. Energi dihasilkan dari perpaduan antara hydrogen dan
oksigen. Problemnya adalah bagaimana hydrogen itu dihasilkan.
Molekul seperti air dan alkohol harus diproses dulu untuk
mengekstaksi hydrogen sehingga menjadi sel bahan bakar. Proses
ini juga membutuhkan energi besar. Namun setidaknya ilmuwan
sudah mencoba membuat laptop serta peranti lain dengan tenaga
fuel cell.
4. Tenaga Surya
Energi surya yang sampai di bumi terbentuk dari photon, dapat
dikonversikan menjadi listrik atau panas. Beberapa perusahaan
sudah berhasil menggunakan aplikasi ini. Mereka memakai sel
surya dan termal surya sebagai media pengumpul energi.
5. Konversi Panas Laut
Media pengumpul tenaga surya terbesar di bumi ini adalah air laut.
Departemen Energi Amerika Serikat (AS) menyebut, laut mampu
menyerap panas surya setara dengan energi yang dihasilkan 250
miliar barel minyak/hari. Ada teknologi bernama OTEC yang
mampu mengkonversikan energi termal laut menjadi listrik.
Perbedaan suhu antar permukaan laut mampu menjalankan turbin
dan menggerakkan generator. Masalahnya, teknologi ini masih
kurang efisien.
6. Energi Gelombang Laut
Laut melingkupi 70 % permukaan bumi. Gelombangnya
menyimpan energi besar yang dapat menggerakkan turbin-turbin
sehingga menghasilkan listrik. Problemnya agak sulit
memperkirakan kapan gelombang laut cukup besar sehingga
memproduksi energi yang cukup, solusinya adalah dengan
menyimpan sebagian energi ketika gelombang cukup besar. Sungai
Timur kota New York saat ini sedang menjadi proyek percobaan
dengan enam turbin bertenaga gelombang air. Sedangkan Portugis
justru sudah lebih dulu mempraktikan teknologi ini dan sukses
menerangi lebih dari 1500 rumah.
7. Menanami Atap Rumah
Tanaman yang tanam di atap rumah ini mampu menyerap panas
dan mengurangi karbon dioksida. Bayangkan jika burung-burung
dan kupu-kupu berterbangan di sekitar rumah hijau kita.
8. Bioremediasi
Bioremediasi adalah memanfaatkan mikroba dan tanaman untuk
membersihkan kontaminasi. Salah satunya adalah membersihkan
kandungan nitrat dalam air dengan bantuan mikroba. Atau memakai
tanaman untuk menetralisir arsenic dari tanah. Beberapa tumbuhan
asli ternyata punya daerah untuk membersihkan bumi kita dari
aneka polusi.
9. Kubur barang-barang Perusak
Karbon dioksida adalah factor utaa penyebab pemanasan global.
Energy Information Administration (EIA) mencatat, tahun 2030
emisi karbon dioksida mencapai 8000 juta metric ton. Metode
paling sederhana untuk menekan kandungan zat berbahaya itu
adalah dengan menguburkan berbagai sumber penghasilan CO2
seperti aneka limbah elektronik berbahaya. Namun ilmuan masih
belum yakin bahwa gas berbahaya akan tersimpan aman.
10. Buku Elektronik
Berapa ton kertas dan berapa banyak pohon yang harus ditebang
bagi seanteo dunia jika kita sampai semua harus membeli Koran,
majalah, novel, buku pelajaran, buku tulis, kertas tulis, sampai tisu
toilet. Buku elektronik atau surat elektronik yang lebih dikenal
dengan e-book dan email memberi kontribusi sangat berarti pada
kelangsungan hidup. Dengan teknologi itu, produksi kertas dapat
ditekan, sehingga bahan kita tak perlu menebang terlalu banyak
pohon.
11. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman
bakau di areal sekitar pantai.
12. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai
maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan
tanaman laut.
13. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya
dalam mencari ikan.
14. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
15. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
16. Melarang kegiatan perburuan liar.
17. Menggalakkan kegiatan penghijauan.
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya
kegiatan masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari
rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat
menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan
sehingga banyak flora dan fauna yang punah.
Saran
masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam
pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul
dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar
agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
3. http://forum.cekinfo.com/showthread.php?t=1680
BAB 1
PENUTUP
Kata Pengantar……………………………………………………………………….i
Daftar isi……………………………………………………………………………..ii
BAB 1. PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………1
1.2 Perumusan Masalah………………………………………………………1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………1
1.4 Metodelogi penulisan……………………………………………………..2
1.5 Sistematika Penulisan……………………………………………………..2
BAB 2. LANDASAN
TEORI…………………………………………………………………….3
2.1 Identifikasi kualitas lingkungan hidup……………………………………3
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan………………………………4
BAB 3. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP………………………………………..5
BAB 4. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP…………………6
BAB 5. PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP……………7
BAB 6. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP……8
6.1 Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup……………………..8
6.2 Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup……………9
6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan………………………………9
6.4 Pengelolaan daur ulang sumber daya alam…………………………………10
6.5 Pelestarian flora dan fauna…………………………………………………11
BAB 7. PENUTUP……………………………………………………………………..12
7.1 Kesimpulan………………………………………………………………….12
7.2 Saran………………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….13