Anda di halaman 1dari 1

“Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?

Apalah arti kehilangan, ketika kami menangis terluka atas perasaan yang
seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu
yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?

Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tak
terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu? Hingga rindu dan
melupakan jaraknya setipis benang saja.”

Anda mungkin juga menyukai