I. Deskripsi Jurnal
1. Tujuan Utama Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika populasi pada Daerah Aliran Sungai
Gilgel Abbay (GAC), Barat Laut Ethiopia dan melihat korelasi yang terjadi antara ukuran
populasi (penduduk) dan unit tutupan lahan pada DAS Gilgel Abbay.
2. Hasil Penelitian
Analisis perubahan penduduk Ethiopia dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
sebelum dan sesudah sensus tahun 1984. Data yang tersedia menunjukkan bahwa populasi
penduduk telah meningkat empat kali lipat antara tahun 1900 dan 1988. Pada awal abad ke-
20 tingkat kelahiran diperkirakan sebesar 0,2 % per tahun. Jumlah penduduk pada tahun 1900
diperkirakan mencapai 11,8 juta orang. Butuh 60 tahun untuk dua kali lipat menjadi 23,6 juta
pada tahun 1960 dan hanya butuh 28 tahun untuk kenaikan jumlah penduduk dua kali lipat
dari tahun 1960 menjadi 47,3 juta orang dimana angka pertumbuhan sebesar 2,9 % antara
tahun 1980 dan 1989. Dua faktor demografi bertanggung jawab terhadap pertumbuhan yang
drastis di Ethiopia yaitu angka kelahiran tinggi dan angka kematian perlahan-lahan menurun.
Di Ethiopia sensus penduduk adalah fenomena baru, yang baru diadakan tiga kali
yaitu tahun 1984, 1994, dan tahun 2007. Berdasarkan hasil sensus, perkiraan populasi
Ethiopia yaitu 79.221.000 orang pada tahun 2008 (CSA, 2008). Ethiopia memiliki penduduk
terbesar kedua di Sub Sahara Afrika. Dari jumlah tersebut sekitar 50,5 % adalah laki-laki dan
49,5% adalah perempuan. Ciri khas negara-negara berkembang termasuk di dalamnya
Ethiopia yaitu pertumbuhan penduduk sangat pesat dari pembangunan sosio-ekonomi dan
ketergantungan masyarakat pada sumber daya lingkungan semakin meningkat sehingga
menyebabkan degradasi lingkungan.
Dinamika populasi
Dinamika populasi meliputi perubahan populasi dari waktu ke waktu karena
kelahiran, kematian dan migrasi. Kesuburan adalah salah satu dinamika populasi yang
menentukan ukuran dan struktur umur dari populasi tertentu. Nilai total tingkat kesuburan
(TFR) Ethiopia adalah 5,4. Tingkat kesuburan jauh lebih tinggi di daerah pedesaan
dibandingkan perkotaan. Nilai TFR di daerah pedesaan adalah 6,0 yaitu 2,5 kali lebih tinggi
dibandingkan TFR pada daerah perkotaan. Tingkat kematian kasar telah menunjukkan
penurunan dalam dua dekade terakhir. Arus Angka kematian ibu (673/100.000) adalah salah
satu tertinggi di dunia. Data dari tahun 2005 menunjukkan EDH bahwa kematian bayi telah
menurun sebesar 19 % selama 15 tahun terakhir.
Di Ethiopia meskipun, tidak ada data terkait kondisi penduduk di masa lampau, data
yang ada menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi menjadi cepat setelah tahun 1950-an.
Beberapa variabel demografi tampaknya menurun tetapi masih tertinggi di dunia. Momentum
penduduk berpengaruh pada pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Hal ini jelas
bahwa pertumbuhan yang pesat (tidak sejalan dengan pembangunan sosial-ekonomi) telah
mengancam lingkungan negara Ethiopia dan akan berpengaruh pada masa depan.
Penduduk Dan Lingkungan Terkait DAS Gilgel Abbay
Pembuktian ekologi dan ekonomi telah menunjukkan bahwa terjadi kehilangan
keanekaragaman hayati dan penurunan produktivitas lahan yang menjadi masalah utama di
Ethiopia. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menjadi tantangan masa depan Negara
ini. Berdasarkan studi EHR, telah terjadi trend yang menakutkan terhadap lingkungan dimana
telah terjadi kerusakan lingkungan yaitu sebesar 27 juta ha atau hampir 50% dari wilayah
dataran tinggi. Kerusakan lingkungan yang paling parah terjadi di dataran tinggi, terutama di
bagian utara karena pertumbuhan eksponensial penduduk, pemukiman yang padat, praktek
penggunaan lahan yang masih primitive termasuk pembukaan lahan untuk pertanian dan
bahan bakar, serta kurangnya inovasi dalam praktek pertanian. Demikian pula, Amare (2010)
pada penelitiannya di DAS Abbay Gilgel ditemukan perluasan pertanian dan pemukiman dan
pembukaan lahan akibat dengan peningkatan penduduk di salah satu daerah dataran tinggi
Ethiopia. Perubahan tutupan lahan DAS Abbay Gilgel yang dikaitkan dengan faktor-faktor
antropogenik semakin meningkat akibat pesatnya jumlah penduduk.
Penduduk pada kabupaten yang termasuk dalam wilayah DAS telah menunjukkan
peningkatan yang cepat dan dalam waktu kurang dari 20 tahun. Peningkatan penduduk yang
sangat cepat memberi implikasi terhadap sumber daya DAS Gilgel Abbay. Sejalan dengan
periode ini, pada DAS telah terjadi perubahan tutupan lahan (land use) dengan sangat cepat
karena pertambahan penduduk. Dalam wilayah DAS Gilgel Abbay, sebagian besar penduduk
berada di bawah garis kemiskinan dan hidup dengan < 1 ha lahan dimana hasil pertanian
sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Pertambahan jumlah penduduk
meyebabkan permintaan untuk pertanian dan kebutuhan kayu bakar semakin tinggi sehingga
akses terhadap hutan semakin lebar. Kondisi ini telah menyebabkan perluasan pertanian dan
lahan pemukiman dengan membersihkan hutan, rumput dan wetland.
Terdapat hubungan antara ukuran populasi (penduduk) dan perubahan tutupan lahan
di DAS Gilgel Abbay, Ethiopia. Penduduk pada wilayah kabupaten DAS Gilgel Abbay
berkolerasi dengan satuan tutupan lahan (Tabel 1). Ada hubungan positif yang kuat antara
ukuran populasi (penduduk) terhadap lahan pertanian dan pemukiman yang ada, terjadi
peningkatan jumlah penduduk dan proporsional perluasan lahan pertanian dan pemukiman di
DAS Gilgel Abbay. Akan tetapi korelasi antara ukuran populasi (penduduk) dan sumber daya
hutan telah menunjukkan korelasi negative yang kuat dengan artian peningkatan ukuran
populasi (penduduk), maka terjadi penurunan luasan hutan dan tutupannya (Tabel 1). Ini
mengimplikasikan bahwa pertumbuhan penduduk pada wilayah DAS Gilgel Abbay adalah
salah satu penyebab konversi hutan, air dan wetland menjadi lahan pertanian dan pemukiman
dalam periode ini dan konsekuensinya adalah gangguan terhadap ekosistem pada wilayah
DAS Gilgel Abbay, Ethiopia.
Tabel 1. Korelasi antara ukuran populasi (penduduk) dan unit tutupan lahan pada DAS Gilgel
Abbay
3. Kesimpulan Penelitian
Pertumbuhan penduduk yang tidak berkelanjutan di Ethiopia memberi kontribusi
terhadap degradasi lingkungan di Negara tersebut, khususnya pada daerah dataran tinggi
dengan tingkat kepadatan penduduk yang banyak. Deforestasi, degradasi wetland,
pengembalaan yang berlebihan, erosi tanah yang sangat cepat dan biodegradasi di Negara
Ethiopia secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan pesatnya pertumbuhan
penduduk yang ada. Oleh karena itu, harus ada strategi yang diusulkan untuk memperkuat
program Keluarga Berencana (KB) untuk memberikan kaum ibu (wanita) tentang
pengetahuan dan sarana untuk mengatur fertilitas mereka ; menekankan pembangunan SDM,
khususnya pendidikan, kesetaraan gender dan kesehatan anak, dan mendorong dalam
melahirkan dengan mengatasi kebutuhan kaum muda dan momentum pertumbuhan penduduk
akibat struktur umur muda.
Prioritas yang mendesak harus dilakukan untuk menahan degradasi lingkungan adalah
konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Investasi dalam penelitian
pertanian dan teknologi dalam rangka meningkatkan produksi pertanian sementara pada saat
yang sama, melindungi lingkungan hidup (alam). Mengembangkan teknik lokal dan praktek
diseminasi dalam pengelolaan tanah kepada masyarakat dan kompensasi eksternalitas atas
efek yang merugikan yang bisa mempengaruhi sumber daya alam (SDA).
Poskan Komentar
tiktok
school girl
chibi anime
About Me
Blog Archive
▼ 2015 (15)
o ▼ Mei (3)
APLIKASI METODE KLIMOGRAF UNTUK BUDIDAYA BUAH
APEL...
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL TENTANG INTERAKSI
KEP...
Sometimes we need alone.... alone from another peo...
o ► April (3)
o ► Februari (9)
► 2013 (26)
► 2012 (60)
► 2011 (14)
http://mimetakamine.blogspot.co.id/2015/05/review-jurnal-internasional-tentang.html