Penulis
PENDAHULUAN
c. Unsur Budaya
Unsur budaya adalah system nilai, gagasan, dan keyakinan yang
dimiliki manusia dalam menentukan perilakunya sebagai makhluk
sosial.
c. Lava panas yang meleleh dapat merusak bahkan mematikan apa saja
yang dilaluinya.
Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan getaran yang dirasakan permukaan bumi
akibat adanya kekuatan dari dalam bumi berupa aktivitas tektonisme,
vulkanisme, dan runtuhan bagian lapisan bumi.
f. Gempa dapat merenggut korban jiwa, luka berat, luka ringan, dan
hilangnya orang.
Angin Topan
Angin topan adalah angin yang berembus dengan kecepatan tinggi
(lebih dari 100 km/jam). Jika angin tersebut disertai hujan disebut
badai.
Banjir
Banjir merupakan genangan air yang meliputi daerah yang cukup luas
karena sungai tidak mampu lagi menampung. Banjir dapat merusak
saluran irigasi, jembatan, jalan raya, jalan kereta api, rumah penduduk,
dan areal pertanian.
Tanah Longsor
Lereng atau lahan yang kemiringannya melampaui 20 derajat
umumnya memiliki kecenderungan untuk bergerak atau longsor.
Tanah menjadi longsor karena faktor alam, seperti adanya gempa dan
hujan deras, atau juga faktor manusia berupa tindakan penggundulan
hutan.
Api sebagai alat atau teknologi awal yang dikuasai manusia untuk
mengubah lingkungan hidup dan sumberdaya alam dimulai pada
pertengahan hingga akhir zaman Paleolitik, 1.400.000-700.000 tahun
lalu. Sejak manusia mengenal dan menguasai teknologi api, maka api
dianggap sebagai modal dasar bagi perkembangan manusia karena
dapat digunakan untuk membuka hutan, meningkatkan kualitas lahan
pengembalaan, memburu satwa liar, mengusir satwa liar,
berkomunikasi sosial disekitar api unggun dan sebagainya
(Soeriaatmadja, 1997).
Analisis terhadap arang dari tanah Kalimantan menunjukkan
bahwa hutan telah terbakar secara berkala dimulai, setidaknya sejak
17.500 tahun yang lalu. Kebakaran besar kemungkinan terjadi secara
alamiah selama periode iklim yang lebih kering dari iklim saat itu.
Namun, manusia juga telah membakar hutan lebih dari 10 ribu tahun
yang lalu untuk mempermudah perburuan dan membuka lahan
pertanian. Catatan tertulis satu abad yang lalu dan sejarah lisan dari
masyarakat yang tinggal di hutan membenarkan bahwa kebakaran
hutan bukanlah hal yang baru bagi hutan Indonesia (Schweithelm, J.
dan D. Glover, 1999).
Kebakaran hutan besar terpicu pula oleh munculnya fenomena
iklim El-Nino seperti kebakaran yang terjadi pada tahun 1987, 1991,
1994 dan 1997 (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dan UNDP,
1998). Perkembangan kebakaran tersebut juga memperlihatkan
terjadinya perluasan penyebaran lokasi kebakaran yang tidak hanya di
Kalimantan Timur, tetapi hampir di seluruh propinsi, serta tidak hanya
terjadi di kawasan hutan tetapi juga di lahan non hutan.
Penyebab kebakaran hutan sampai saat ini masih menjadi topik
perdebatan, apakah karena alami atau karena kegiatan manusia. Namun
berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab
utama kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari
kegiatan atau permasalahan sebagai berikut:
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya limbah hasil kegiatan
manusia ke dalam suatu wilayah tertentu, sehingga kualitas lingkungan
wilayah tersebut menjadi berubah dan tidak sesuai lagi dengan
peruntukannya.
a. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang
berlebihan, seperti pestisida dan insektisida. Pembuangan sampah sisa
industri juga dapat mencemari air. Begitu pula kebocoran serta
tabrakan kapal-kapal tanker di laut dapat mengakibatkan tumpahnya
minyak ke laut.
b. Pencemaran Tanah
Banyak peristiwa yang dapat mencemari tanah sehingga tanah tidak
dapat digunakan untuk areal pertanian, kehutanan, maupun tempat
tinggal. Pencemaran tanah terjadi karena hal-hal berikut :
a. Pembuangan bahan-bahan yang berbahaya, racun nuklir, dan lain-
lain.
b. Pengambilan hasil tambang yang berlebihan.
c. Pengambilan air tanah yang berlebihan.
d. Pembuangan sampah anorganik yang sulit diuraikan, seperti plastik,
botol, dan kaleng.
c. Pencemaran Udara
Dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, dan dapur rumah tangga
menyebabkan timbulnya masalah pencemaran udara, yakni adanya
asap dan gas yang keluar mengotori udara.
3. Tenaga Hidrogen
Bahan bakar hydrogen dianggap sebagai bahan bakar alternative bebas
polusi. Energi dihasilkan dari perpaduan antara hydrogen dan oksigen.
Problemnya adalah bagaimana hydrogen itu dihasilkan. Molekul
seperti air dan alkohol harus diproses dulu untuk mengekstaksi
hydrogen sehingga menjadi sel bahan bakar. Proses ini juga
membutuhkan energi besar. Namun setidaknya ilmuwan sudah
mencoba membuat laptop serta peranti lain dengan tenaga fuel cell.
4. Tenaga Surya
Energi surya yang sampai di bumi terbentuk dari photon, dapat
dikonversikan menjadi listrik atau panas. Beberapa perusahaan sudah
berhasil menggunakan aplikasi ini. Mereka memakai sel surya dan
termal surya sebagai media pengumpul energi.
8. Bioremediasi
Bioremediasi adalah memanfaatkan mikroba dan tanaman untuk
membersihkan kontaminasi. Salah satunya adalah membersihkan
kandungan nitrat dalam air dengan bantuan mikroba. Atau memakai
tanaman untuk menetralisir arsenic dari tanah. Beberapa tumbuhan asli
ternyata punya daerah untuk membersihkan bumi kita dari aneka
polusi.
13. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam
mencari ikan.