Terdapat dua tipe vaksin HiB dengan perbedaan pada protein pembawanya. Polyribisyribitol
phosphate (PRP) yang merupakan bagian dari kapsul bakteri H. Influenza tipe B dan dapat
dikonjugasikan baik dengan protein membran Neisseria meningitidis (PRP-OMP) atau
dikonjugasi dengan protein tetanus dan disebut PRP-T. Vaksin Hib diberikan untuk
mencegah meningitis dan pneumonia yang disebabkan oleh H. Influenza tipe B.
Jadwal anjuran : Vaksin pertama kali diberikan usia 2 bulan, PRP-OMP diberikan 2 kali,
PRP-T diberikan 3 kali dengan jarak 2 bulan, ulangan umumnya diberikan 1 tahun setelah
suntikan terakhir.
KIPI : Vaksin Hib umumnya jarang terjadi. Pembengkakan, kemerahan atau nyeri dilaporkan
dalam 5%-30% kasus dan biasanya hilang dalam 12-24 jam. KIPI sistemik seperti demam
dan iritabel jarang terjadi.
Dosis: 0,5 ml
Kontraindikasi: reaksi anafilaksis pada vaksin. Reaksi anafilaksis pada konstituen vaksin,
sakit sedang atau berat dengan atau tanpa demam.
Isi: Vaksin Lyophilized dari PRP yang dimurnikan dari haemophilus influenzae tipe b (Hib)
secara kovalen terikat pada tetanus toxoid / Haemophilus Influenzae Type B Polisakarida
Sediaan:
Pneumokokus
Jadwal anjuran:
Vaksin diberikan pada usia 2,4, dan 6 bulan.
Usia 7-11 bulan: 3 dosis, dengan interval dosis pertama dan kedua 4 minggu, dan dosis ketiga
diberikan setelah 12 bulan.
Usia 12-23 bulan: 2 dosis dengan interval 2 bulan.
Usia 24 bulan – 5 tahun: 1 dosis.
KIPI : Eritema, bengkak, indurasi, nyeri bekas suntika, demam, gelisah, pusing, tidur tidak
tenang, nafsu makan menurun, diare, urtikaria.
Dosis: 0,5 ml
Kontraindikasi: reaksi anafilaksis pada vaksin, reaksi anafilaksis pada konstituen vaksin, sakit
sedang atau berat dengan atau tanpa demam.
Isi: Pneumococcal polysaccharide serotype 4, serotype 9V, serotype 14, serotype 18C,
serotype 19F, polysaccharide serotype 23F, serotype 6B
Sediaan:
Rotavirus
Merupakan virus penyebab gastroenteritis dengan manifestasi kllinis berupa diare, demam
ringan, dan muntah-muntah. Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi. Tiga jenis vaksin
tersedia, yakni:
1. Vaksin monovalen, diberikan secara oral dan dalam 2 dosis dengan interval ± 4
minggu. Dosis pertama biasanya diberikan dalam 6-14 minggu dan dosis kedua pada
interval minimal 4 minggu (sebaiknya selesai sebelum 16 minggu dan maksimal 24
minggu)
2. Vaksin tetravalen sempat beredar namun saat ini sudah ditarik dari pasaran karena
adanya risiko terjadinya intususepsi.
3. Vaksin pentavalen diberikan dalam 3 dosis per oral dengan jadwal usia bayi 6-14
minggu, dengan interval dosis kedua dan ketiga 4 – 10 minggu dan harus selesai
sebelum usia 32 minggu.
KIPI : demam, feses berdarah, muntah, diare, nyeri perut, gastroenteritis atau dehidrasi.
Intususepsi terjadi pada 0,5-4,3 kasus/1000 kelahiran
Isi: Rotarix: virus rotavirus hidup yang dilemahkan. Rotarix juga mengandung dextran,
sorbitol, xanthan, dan Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM). Kandungan DMEM
adalah natrium klorida, kalium klorida, magnesium sulfat, ferric nitrate, natrium fosfat,
natrium pirufat, glukosa, hydrogenocarbonate dan phenol red.
RotaTeq mengandung 5 strain virus Rotavirus yang dilemahkan yaitu G1, G2, G3, G4 dan
P1. RotaTeq juga mengandung sukrosa, natrium nitrat, natrium fosfat monobasic
monohidrat, natrium hidroksida, polysorbate 80 dan fetal bovine serum.
Merk dagang: mono: GSK Rotarix®. Konjugasi: MSD Rotateq®
Harga: Harga Vaksin Rotarix : 198.000
Sediaan :