PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Hepatitis merupakan inflamasi yang terjadi pada hepar disebabkan oleh infeksi virus
yang dapat mempengaruhi pada hepar, yang paling sering disebabkan oleh virus hepatitis
A, B dan C. 1
Hepatitis akut merupakan infeksi sistemik yang mempengaruhi terutama hati.
Hampir semua kasus disebabkan oleh virus ini yaitu : hepatitis virus A (HAV), hepatitis
virus B (HBV), dan hepatitis virus C (HCV). Kecuali virus hepatitis B, merupakan virus
DNA. Walaupun virus-virus tersebut berbeda dalam sifat molekuler dan antigen, akan
tetapi semua jenis virus tersebut memperlihatkan kesamaan dalam perjalanan
penyakitnya. 1
2.2 FISIOLOGI HEPAR
Hepar merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi
tubuh sebanyak 20%, serta menggunakan 20-25% oksigen darah. Ada beberapa fungsi
hepar yaitu :2
1. Metabolisme karbohidrat
Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling
berkaitan satu sama lain. Hepar mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari
usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu
ditimbun di dalam hepar kemudian hepar akan memecahkan glikogen menjadi
glukosa. Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenelisis.
2. Metabolisme lemak
Hepar tidak hanya membentuk/mensintesis lemak. Tetapi sekaligus
mengadakan katabolisis asam lemak. Hepar merupakan pembentukan utama,
sintesis, esterifikasi dan ekskresi cholesterol. Di mana serum cholesterol menjadi
standar pemeriksaan metabolisme lipid.
3. Metabolisme protein
Hepar mensintesis banyak macam protein dari asam amino. dengan proses
deaminasi, hepar mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino. Sedangkan
proses transaminasi, hepar memproduksi asam amino dari bahan-bahan non
nitrogen. Hepar merupakan satu-satunya organ yang membentuk plasma albumin
dan - globulin dan organ utama bagi produksi urea.
4. Fungsi hepar sehubungan dengan pembekuan darah
Muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan dengan
timbulnya gejala.
Setelah fase ikterus jarang terjadi perburukan gejala prodormal, tetapi justru
ikterus
dan
keluhan
lainnya,
tetapi
2.5 ETIOLOGI
Secara umum agen penyebab hepatitis virus dapat di klasifikasikan kedalam dua
group yaitu hepatitis dengan transmisi secara enterik dan transmisi melalui darah.1
A. TRANSMISI SECARA ENTERIK
Terdiri atas virus hepatitis A (HAV) dan virus hepatitis E (HEV)
Ditemukan di tinja
PATOGENESIS
Pada prinsipnya, diferensiasi terjadi dalam dua bentuk :2
1. Initial non-cytotoxic reaction dengan tingkat replikasi yang tinggi
2. Reaksi cypopathogenic dengan produksi virus yang rendah, tanda-tanda
peradangan dan pengembangan imunitas. Nekrosis sel hati disebabkan oleh
limfosit T (CD8+) spesifit terhadap virus, dengan sel T-induced cytolysis yang
terjadi pada respon imun. Virus ini kemudia dinetralkan oleh antibodi. HAV
mampu memicu hepatitis autoimun.
Menurut Depkes RI (2004), terdapat beberapa syarat Jamban Sehat, antara lain :7
Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15
tanah di sekitarnya.
Mudah dibersihkan dan aman penggunannya.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna.
Cukup penerangan
Lantai kedap air
Ventilasi cukup baik
Tersedia air dan alat pembersih
tetapi menurun secara mendadak setelah infeksi akut, dan mencapai level terendah
dalam 9-12 bulan.1
HbsAg. Virus HBV mutan merupakan konsekuensi proof reading yang terbatas dari
reverse transkriptase atau munculnya resistensi, hal tersebut meliputi :1
PATOGENESIS
Virus Docking : virus docking dengan sel hati terjadi secara langsung melalui
reseptor spesifik. Protein kapsid yang berisi HBV DNA diangkut ke inti sel
denganbantuan nuklear, sinyal lokalisasi. Dan pengembangan partikel dane yang
lengkap dimulai dan virus baru dieksresikan dari hepatosit oleh aparatus golgi.
Sekitar 5x1013 virus diperoduksi per hari. Uptake virus dipengaruhi oleh
endositosis.dan DNA virus mencapai inti sel.1
Hepatocytolisis disebabkan oleh respon sel imun untuk viruscoded atau virus
induced antigens dari membran sel hati.1
4. Virus Hepatitis D
Virus akut Hepatitis D merupakan virus RNA tidak lengkap, memerlukan
bantuan dari HBV untuk ekspresinya, patogenitas tapi tidak untuk replikasi. Hanya
dikenal satu serotipe dengan tiga genotip. Partikel sferis 35-27 nm, diselubungi oleh
lapisan lipoprotein HBV (HbsAg) 19 nm struktur mirip inti. Mengandung suatu
antigen nuclear phosphoprotein (HDV antigen) :1
Mengikat RNAterdiri dari 2 isomorf : yang lebih kecil mengandung 195 asam
amino dan yang lebih besar mengandung 214 asam amino
Antigen HDV yang lebih kecil mengangkut RNA ke dalam inti, merupakan sel
esensial untuk replikasi
Antigen HDV yang lebih besar : menghambat replikasi HDV RNA dan berperan
pada perakitan HDV
RNA HDV merupakan untai tunggal, covalenty close dan sirkular, mengandung
kurang dari 1680 nukleotida, merupakan genom RNA terkecil diantara virus
biantang.1
Replikasi hanya di hepatosit.1
Virus Hepatitis C
Virus Hepatitis C mempunyai selubung glikoprotein dan merupakan virus
RNA untai tunggal, dengan partikel sferis dan inti nukleokapsid 33 nm. Virus ini
termasuk klasifikasi flaviviridae, genus hepacivirus. Genom HCV terdiri atas
9400 nukleutida, mengkode protein besar sekitar seridu 3000 asam amino.1
Hanya ada satu serotipe yang dapat diidentifikasi, terdapat banyak genotip
dengan distribusi yang berfariasi diseluruh dunia.1
5. Immune complex mediated, serum sickness like syndrome dapat ditemukan pada
kurang dari 10% pasien dengan infeksi HBV, jarang pada infeksi virus lain.
6. Gejala prodromal menghilang pada saat timbul kuning, tetapi gejala anoreksia,
malaise dan kelemahan dapat menetap
7. Ikterus didahului dengan kemunculan urin berwarna gelap, pruritus (biasanya ringan
dan semenara) dapat timbul ketika ikterus meningkat
8. Pemeriksaan feses menunjukkan pembesaran dan sedikit nyeri tekan pada hati
9. Splenomegali ringan dan limfadenopati pada 15-20% pasien.
2.7 KOMPLIKASI
Sering : Relaps hepatitis, hepatitis fulminan, edema otak, kompresi batang otak,
sepsis, perdarahan, GIT, kolaps kardiovaskuler, akut kronik aktif.5
Jarang: Pankreatitis, miokarditis, pneumonia atipik, anemia aplastik, mielitis
transversa, neuropati perifer.5
2.8 LABORATORIUM
Pada pasien yang sembuh spontan : 6
Gambaran biokimia yang utama adalah peningkatan konsentrasi serum alanin dan
aspartat aminotransferase
Konsentrasi puncak bervariasi dari 500 sampai 5000 U/L
Konsentrasi serum bilirubin jarang melebihi 10 mg/dL, kecuali pada hepatitis
dengan kolestasis
Konsentrasi serum fosfatase alkali normal atau hanya meningkat sedikit
Masa protrombin normal atau meningkat 1-3 detik
Konsentrasi serum albumin normal atau menurun ringan
Hapusan darah tepi normal atau leukopenia ringan dengan atau tanpa limfositosis
ringan
Pemeriksaan LFT (Liver Function Test) :6
Bilirubin direct/indirect dapat meningkat biasanya kurang dari 10 mg%
SGOT dan SGPT meningkat lebih dari 20 kali, dengan SGPT lebih tinggi dari
SGOT
-GT dan alkalifosfatase meningkat 2 sampai 4 kali dari nilai normal
Albumin/globulin dalam batas normal
Darah tepi : dapat ditemukan pansitopenia infeksi virus
Masa protrombin : Normal dan dapat juga meningkat antara 1-3 detik
2.9 DIAGNOSIS
Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan serologi :4
Transmisi infeksi secara enterik
1. HAV
IgM anti HAV dapat dideteksi selama fase akut dan 3-6 bulan setelahnya.
Anti HAV yang positif tanpa IgM anti HAV mengindikasikan infeksi lampau.
HBV DNA di serum merupakan petanda yang pertama muncul, akan tetapi
menetap
Tidak diperlukan lagi untuk diagnosis rutin
reinfeksi
Dimunculkan dengan vaksinasi HBV.
Anti HDV akan menurun sampai tak terdeteksi dengan adanya perbaikan
infeksi.1
35% sisanya akan terdeteksi pada beberapa minggu atau bulan kemudian
Anti HCV tidak mungkin pada <5% paisen yang terinfeksi (pada pasien HIV,
HCV RNA
Merupakan petanda yang paling awal muncul pada infeksi akut hepatitis C
Muncul setelah beberapa minggu terinfeksi
Pemeriksaan yang mahal, untuk mendiagnosis penyakit tidak rutin dilakukan,
kecuali pada keadaan dimana disurigai adanya infeksi pada pasien dengan anti
HVC negatif
Diemukan pada infeksi kronis HCV.
PENGOBATAN
Terdiri dari istirahat, diet dan pengobatan medikamentosa.1,3
1. Istirahat. Pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan cukup istirahat.
Istirahat mutlak tidak terbukti dapat mempercepat penyembuhan. Kekecualian
diberikan kepada mereka dengan umur tua dan keadaan umum yang buruk
2. Diet. Jika pasien mual, tidak nafsu makan atau muntah-munta, sebaikmya
diberikan infus. Jika sudah tidak mual lagi, diberikan makanan yang cukup kalori
(30 35 kalori/kgBB) dengan protein cukup (1 g/kgBB). Pemberian lemak
sebenanrnya tidak perlu dibatasi. Dulu ada kecendrungan untuk membatasi
lemak, karena disamakan dengan penyakit kandung empedu. Dapat diberikan diet
hati II-III.
3. Medikamentosa
a.
Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk mempercepat penurunan
bilirubin darah. Kortikosteroid dapat digunakan pada kolestasis yang
berkepanjangan, dimana transaminase serum sudah kembali normal tetapi
bilirubin masih tinggi. Pada keadaan ini dapat diberikan prednison 3x10
b.
c.
d.
e.
menyebabkan dehidrasi
Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat
Aktivitas fisis yang berlebihan dan berkepanjangan harus dihindari
Pembatasan aktivitas sehari-hari tergantung dari derajat kelelahan dan malaise
Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis A,E,D. Pemberian interferon-alfa
pada hepatitis C akut dapat menurunkan risiko kejadian infeksi kronis. Peran
lamivudin atau adefovir pada hepatitis B akut masih belum jelas. Kortikosteroid
6.
tidak bermanfaat.
Obat-obat yang tidak perlu harus dihentikan.1,3
BAB III
KESIMPULAN
Hepatitis virus akut adalah inflamasi hati akibat infeksi virus hepatitis yang
berlangsung selama < 6 bulan.10
Hepatitis akut merupakan infeksi sistemik yang mempengaruhi terutama hati.
Hampir semua kasus disebabkan oleh virus ini yaitu : hepatitis virus a (hav), hepatitis virus b (hbv),
hepatitis c (hcv).
Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang berupa serologi
Virus hepatitis akut bersifat self limited dan tidak ada antivirus spesifik untuk virus
ini, pengobatan hanya bersifat simptomatis, perbaiki diet dan keadaan umum.
DAFTAR PUSTAKA
1. Suwitra Sp.PD. Hepatitis Virus Akut dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV
Jilid I. Sanityoso, andri. Jakarta : pusat penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2006
2. Acute Viral Hepatitis dalam buku Hepatology Principles And Practice. Kuntz, Erwin
dan Hans-Dieter Kuntz. Germany : Springer Medizin Verlag Heidelberg. 2006
3. Acute Viral Hepatitis dalam buku Harrisons Principles Of Internal Medicine 17th
Edition. L.Kasper MD, Dennis dkk United States of America: Mc Graw Hill. 2008
4. Viral Hepatitis pada Gastrointestinal Symptoms dalam buku Differential Diagnosis
Internal Medicine From Symptoms To Diagnosis. Siegenthaler, Walter. New York :
Thieme. 2007
5. Hapatitis Akut dalam buku Kapita Selekta Kedokteran. Mansjoer A. Jakarta. 2000
6. Hepatitis Virus Akut dalam buku Panduan Pelayanan Medik. Perhimpunan dokter
specialis penyakit dalam indonesia. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI. 2006.
7. Syarat-syarat Jamban Sehat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004