Metodologi Kep
Metodologi Kep
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu unsur penting
dari peningkatan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas
sebagai salah satu indikator kunci dalam penentuan Indek Pembangunan
Manusia. Pentingnya derajat kesehatan haruslah ditanamkan sejak dini.
Diskes Bali (2013) menyatakan pembangunan kesehatan yang sudah
dilaksanakan di Bali secara umum telah menunjukkan terjadinya
peningkatan terhadap derajat kesehatan masyarakat. Disamping
perkembangan pembangunan kesehatan tersebut, masih banyak pula
tantangan dan masalah pembangunan kesehatan yang belum sepenuhnya
dapat teratasi.
Pemerintah berupaya diberbagai bidang demi tercapainya
masyarakat indonesia dengan derajat kesehatan yang baik, mulai dari
program-program, infrastruktur, dan SDM. di bidang SDM pemerintah
menyiapkan para tenaga kesehatan untuk siap melaksanakan program dan
pekerjaannya dengan baik dan lebih baik. Peningkatan standar pendidikan
bagi perawat merupakan salah satu contohnya.
Perawat menjaga pasien 24 jam dalam sehari. perawat memiliki
tingkat kedehatan tertinggi dengan pasien. Dengan keberadaan perawat
sedemikian rupa memungkinkan bagi pasien untuk memperlihatkan
keadaan sebenarnya dari sakit yang diderita tidak hanya dari segi fisik
tetapi juga bio-psiko-sosio-spiritual-kultural. Dari kelima segi inilah
perawat menyusun asuhan keperawatannya mulai dari pengkajian,
perumusan diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Tahap
implementasi keperawatan adalah tahap dimana perawat melakukan upaya
penyembuhan terrencana yang terutama walaupun dari tahap awal hingga
terakhir ini tidak dapat dipisahkan. Oleh karenanya penulis merasa perlu
1
untuk mengangkat dan mengkaji materi ini untuk dirumuskan dalam
sebuah makalah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian implementasi keperawatan?
2. Apa tujuan implementasi keperawatan?
3. Bagaimana pedoman dalam melaksanakan implementasi keperawatan?
4. Ada berapa kategori dalam implementasi keperawatan?
5. Bagaimana metode implementasi keperawatan?
6. Bagaimana tahap-tahap tindakan implementasi keperawatan?
7. Hal-hal apa saja yang harus di dokumentasikan dalam implementasi
keperawatan?
8. Bagaimana Pendokumentasi keperawatan tahap implementasi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang dapat diambil dari rumusan masalah diatas
yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian implementasi keperawatan.
2. Untuk mengetahui tujuan implementasi keperawatan.
3. Untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan implementasi
keperawatan.
4. Untuk mengetahui kategori dalam implementasi keperawatan.
5. Untuk mengetahui metode implementasi keperawatan.
6. Untuk mengetahui tahap-tahap tindakan implementasi keperawatan.
7. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus di dokumentasikan
dalam implementasi keperawatan.
8. Untuk mengetahui Pendokumentasi keperawatan tahap implementasi.
.
2
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Manfaat teoritis: secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk
menambah wawasan tentang materi implementasi/tindakan
keperawatan..
2. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswa
Mahasiwa dapat mengetahui dan memahami mengenai materi
implementasi/tindakan keperawatan.
b. Bagi dosen
Dosen dapat menilai kinerja mahasiwa dalam pembuatan makalah
khususnya tentang implementasi/tindakan keperawatan, serta
dosen dapat memberikan materi bukan hanya dengan teori tetapi
juga dengan pemecahan masalah yang di tuangkan dalam bentuk
makalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
keperawatan.
Menurut Potter & Perry (2011) implementasi keperawatan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik
yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
Jadi implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan dalam
proses keperawatan dimana perawat mengaplikasikan rencana asuhan
keperawatan ke dalam bentuk intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan
dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan.
5
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi
keperawatan.
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana
intervensi keperawatan,
6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu
dalam upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri
(Self Care).
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan.
8. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
9. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
10. Bersifat holistik.
11. Kerjasama dengan profesi lain.
12. Melakukan dokumentasi
6
Meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas
rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien,
mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan
keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.
7
F. Tahap-Tahap Tindakan Implementasi Keperawatan
Berdasarkan Ramdaniah (2014) tahap-tahap dalam tindakan
keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk
mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
2. Tahap Intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan
pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan
fisik dan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi
tindakan : independen,dependen,dan interdependen.
3. Tahap Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan
yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.
8
2. Pada tahap pelaksanaan.
a. Mengkomunikasikan/ menginformasikan kepada klien tentang
keputusan tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh
perawat.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan
perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh
perawat.
c. Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan
antar manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan
adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa
aman, privacy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang
telah diberikan.
3. Pada tahap terminasi.
a. Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah diberikan.
b. Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
c. Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.
d. Lakukan pendokumentasian.
9
Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 % , hasil : luka tampak
bersih, pus tidak ada, tidak berbau.
4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang
telah melakukan intervensi.
10
Berikut ini merupakan format implementasi yang biasa dipakai:
Hari/ No
Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Formatif TTD
Tgl Dx
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
Tujuan dari tehnik implementasi keperawatan adalah
melaksanakan hasil dari rencana keperawatan untuk selanjutnya di
evaluasi, untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode
yang singkat, mempertahankan daya tahan tubuh, mencegah
komplikasi, menemukan perubahan system tubuh, memberikan
lingkungan yang nyaman bagi klien, implementasi pesan dokter.
Adapun pedoman dalam pelaksanaan implementasi keperawatan
adalah berdasarkan respons klien, berdasarkan ilmu pengetahuan,
hasil penelitian keperawatan, standar pelayanan professional, hukum
dan kode etik keperawatan, berdasarkan penggunaan sumber-sumber
yang tersedia, sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat
profesi keperawatan mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada
dalam rencana intervensi keperawatan, harus dapat menciptakan
adaptasi dengan klien sebagai individu dalam upaya meningkatkan
peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care), menekankan pada
aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan, dapat
menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien, memberikan
pendidikan, dukungan dan bantuan, bersifat holistik, kerjasama
dengan profesi lain, melakukan dokumentasi.
Secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi
keperawatan, antara lain, cognitive implementations, technical
implementations, interpersonil implementations.
Metode yang digunakan dalam tahap implementasi keperawatan
pada asuhan keperawatan yaitu membantu dalam aktifitas kehidupan
12
sehari-sehari, konseling, penyuluhan, memberikan asuhan
keperawatan langsung, kompensasi untuk reaksi yang merugikan,
teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien
untuk prosedur, mencapai tujuan perawatan, mengawasi dan
mengevaluasi kerja dari anggota staf lain.
Tahap-tahap dalam tindakan keperawatan yaitu tahap persiapan,
tahap intervensi, tahap dokumentasi.
Adapun hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap
implementasi adalah mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan,
mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan
intervensi tersebut, mencatat semua jenis intervensi keperawatan
termasuk berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim
kesehatan yang telah melakukan intervensi.
Pada pendokumentasian keperawatan tahap implementasi, perawat
harus melakukan melaksanakan tindakan keperawatan yang ada dalam
rencana keperawatan. Tindakan dan respon pasien tersebut langsung
dicatat dalam format tindakan keperawatan
B. Saran
Dengan ditulisnya makalah ini nantinya dapat dimanfaatkan
secara optimal terkait dengan pengembangan mata kuliah metodologi
keperawatan. Penulis menyarankan materi-materi yang ada dalam
tulisan ini dikembangkan lebih lanjut agar dapat nantinya
menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu. Demikianlah makalah ini
penulis persembahkan, semoga dapat bermanfaat.
13
LAMPIRAN
(CONTOH KASUS)
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. KS
Umur : 30 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Lainnya
Agama : Hindu
Suku : Indonesia
14
Tanggal masuk : 19 September 2017
PENANGGUNG
2. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam.
Pernah dirawat
Sebelumnya pasien belum pernah dirawat di rumah sakit.
Alergi
15
Pasien tidak memliki alergi pada obat.
Therapy :
IVFD RI 30 tpm
Pamtoprazole 2 x 40 mg (IV)
Ondancentron 3 x 4 mg (IV)
Imboost 1 x 1 tab
Dehat 3 x 1 sachet
Hepabalance 2 x 1 tab
Amlodipine 1 x 10 mg p.o
16
Persepsi pasien dalam menghadapi kondisi pasien mempercayakan
pelayanan kesehatan untuk menangani sakit yang dialami saat ini.
Keluarga pasien mengetahui penyakit pasien saat ini.
b. Pola Nutrisi/metabolic
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari namun dengan posri yang
sedikit karena nafsu makan berkurang. Pasien mengatakan minum
banyak air ±3000 ml.
c. Pola eliminasi
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan BAB dan BAK sejak
MRS.
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi ROM
17
Okigenasi:
f. Pola kognitif-perseptual
Pasien mengatakan badannya panas dan sakit kepala. Pasien tampak
pucat dan kedinginan.
i. Pola peran-hubungan
Dalam menjalankan peran-hubungannya Ny. LK dapat menjalin
hubungan baik dengan keluarga, perawat dan petugas kesehatan
lainnya dengan komunikasi verbal.
k. Pola keyakinan-nilai
Pasien mengatakan keyakinannya selama sakit adalah tidak boleh
potong kuku.
18
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Komposmentis
Tingkat kesadaran : komposmentis/ apatis/ somnolen/ sopor/ koma
2) Dada
Paru : frekuensi nafas normal, batuk tidak ada, sumbatan
jalan nafas tidak ada, suara nafas vesikular.
Jantung : Nadi 70x/menit, kekuatan (kuat), irama teratur.
3) Payudara dan ketiak
Tidak ada benjolan di payudara dan ketiak.
4) Abdomen
Perut tidak kembung, tidak terdapat distensi dan meteorismus, tidak
ada nyeri tekan.
5) Genetalia
Pasien tidak menggunakan alat bantu untuk BAK dan BAB.
6) Integumen
Tugor kulit baik, warna kulit sawo matang
7) Ekremitas
Atas
19
Akral hangat, tidak ada edema, terpasang infus di tangan kiri.
Bawah
Tidak ada edema, tidak ada lesi.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan : Hasil pemeriksaan
Laboratorium BOOD OT
ID = 9868 NI LUH NIK
SEQ = 1638
DATE = 08.05/2017
TIME = 20:21:28
NORMAL RANGE
20
MCH = L 20.9 pg 25.0 : 35.0
B. ANALISA DATA
No Tanggal Data fokus Etiologi Masalah
21
Pasien tampak pucat dan lemas, untuk produksi
mukosa bibir kering, kulit pirogen endogen
kemerahan teraba hangat dan
akral dingin.
Masuk
hipotalamus
Mengacaukan
termoregulasi
Hiperpireksia
Hipertermia
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertermia berhubungan dengan penyakit ditandai dengan demam disertai
dengan pusing dan badan menggigil. Pasien tampak pucat dan lemas, mukosa
bibir kering, kulit kemerahan teraba hangat dan akral dingin. TD: 150/90 mmHg,
RR: 18 x/menit, N: 70 x/menit, Suhu: 38,2° C. WBC : 6,9 L 103/mm3, HCT
: 29,8%, HGB : 9,7 g/dl , PLT : 75 L 103/mm3
D. PERENCANAAN
Hari/ No Tujuan Intervensi Rasional
22
Selasa 1. Thermoregulation 1. Observasi keadaan 1. Mengetahui
, 19 umum pasien. perkembangan
Setelah dilakukan
Sept 2. Monitor TTV kondisi pasien.
asuhan keperawatan
2017 3. Monitor warna 2. Tanda vital
selama 2 x 24 jam
kulit. merupakan acuan
tindakan diharapkan
4. Berikan obat untuk mengetahui
hipertermia berkurang.
antipiretik. keadaan umum
Kriteria hasil: 5. Tingkatkan intake pasien.
cairan. 3. Perubahan warna
1. Suhu tubuh dalam
6. Anjurkan menjadi salah
rentang normal
beristirahat. satu indicator
(36-37°C).
7. Manajemen nutrisi tanda
2. Nadi dan RR
hipertermia.
dalam rentang
4. Membantu dalam
normal (N: 60-100
penurunan panas.
x/menit, R: 16-20
5. Peningkatan suhu
x/menit).
tubuh
3. Tidak ada
mengakibatkan
perubahan warna
penguapan tubuh
kulit.
meningkat
4. Tidak ada pusing.
sehingga perlu
diimbangi dengan
asupan cairan
yang
banyak/adekuat.
6. Meminimalisir
produksi panas
yang diproduksi
tubuh.
7. Untuk
mengetahui
23
intake nutrisi
yang dibutuhkan.
E. IMPLEMENTASI
Hari/ No Evaluasi Formatif
Jam Tindakan Keperawata TTD
Tgl Dx
24
13.40 1 Anjurkan pasien untuk Pasien mengatakan tidak
beristirahat banyak bisa tidur karena panas
tubuhnya.
25
Omeprazol 1 vial dan tidak ada tanda-tanda alergi.
Ondancentron 1 ampul.
26
diberikan.
27
RL 20 tpm) infeksi.
28
diberikan.
29
DAFTAR PUSTAKA
30