NI WAYAN BRINA DIARI ( 053) DESAK MADE INTAN PUTRI UTAMI (073) I MADE DWI ARIANTA (068) A. KONSEP ETIKA DALAM KEPERAWATAN 1. PENGERTIAN ETIKA 2. PRINSIP DASAR DALAM KEPERAWATAN KELUARGA 3. HAK KLIEN DALAM KEPERAWATAN KELUARGA
B. ETIK DAN KEPERAWATAN KELUARGA
C. BENTUK MASALAH ETIK DALAM ASKEP KELUARGA
D. PEMECAHAN MASALAH ETIK DALAM ASKEP KELUARGA
1. Pengertian Etika
Etika keperawatan kesehatan keluarga berasal dari
kata Etik (Ethics) yang berasal dari bahasa yunani “ethos” yang berarti adat, kebiasaan, prilaku, atau karakter. Etika merupakan ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana seharusnya manusia hidup dalam masyarakat, yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu baik dan buruk, serta kewajiban dan tanggung jawab. Etika keperawatan keluarga merupakan etika pengambilan keputusan berdasarkan moral, pengetahuan tentang hak klien, dan tujuan profesi. 2. Prinsip Dasar Dalam Keperawatan Keluarga a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan keluarga. b. Mengikut sertakan partisipasi keluarga dalam asuhan keperawatan. c. Penekanan pada upaya promotif, dan preventif tanpa melupakan kuratif dan rehabilitative. d. Menggunakan upaya pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan. e. Tujuan perawatan adalah mencapai derajat kesehaatan yang optimal. f. Penekanan pada upaya pembinaan perilaku sehat. g. Bekerja secara tim. h. Selalu melakukan peningkatan kesehatan. i. Pendidikan kesehatan lebih utama. j. Mengacu pada system pelayanan kesehatan yang ada. 3. Hak Klien Dalam Keperawatan Keluarga a. Klien mempunyai hak untuk diberi informasi tertulis sebelum diberikan pengobatan. b. Klien dan petugas mempunyai hak dan berkewajiban untuk saling menghargai dan menghormati. c. Petugas dilarang menerima pemberian pribadi maupun meminjam sesuatu dari klien. d. Klien mempunyai hak untuk : 1) Membina hubungan dengan petugas sesuai dengan standar etik. 2) Memperoleh informasi tentang prosedur yang harus diikuti. 3) Mengekspresikan kesedihannya dan ketakutannya. e. Klien mempunyai hak dalam pengambilan keputusan. f. Klien berhak untuk memperoleh nasihat-nasihat tentang rencana perubahan yang akan dilakukan. g. Mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam rencana pelayanan keperawatan. h. Klien mempunyai hak untuk menolak rencana perubahan. i. Perawat hanya akan memberikan informasi apabila diperlukan secara hukum. B. ETIK DALAM KEPERAWATAN KELUARGA
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan
keluarga, kode etik yang digunakan berpedoman pada kode etik yang telah ditetapkan oleh PPNI melalui Munas PPNI VI. Dalam kode etik tersebut perawat perlu memelihara hubungan yang serasi dengan klien, praktik, masyarakat, teman sejawat, dan profesi. Perawat yang memberi asuhan keperawatan keluarga mempunyai peran dan fungsi : 1. Sebagai 2. 3. Sebagai 4. Sebagai pemberi Sebagai Pendidik Koordi asuhan Advokat nator keperawa tan
5. Sebagai 6. Sebagai 7. Sebagai
Kolaborator Pembantu Pengelola Tanggung jawab memberi asuhan keperawatan keluarga dengan menggunakan pendekatan metodologi proses keperawatan meliputi : 1. Membantu keluarga memperoleh kembali kesehatannya. 2. Membantu keluarga yang sehat untuk memelihara kesehatannya. 3. Membantu keluarga menerima kondisi anggota keluarga yang tidak dapat disembuhkan. 4. Membantu anggota keluarga yang menghadapi ajal untuk diperlukan secara manusiawi. Beberapa hal yang berkaitan dengan masalah etik yang berkaitan lansung pada praktik keperawatan : 1. Konflik etik antara teman sejawat 2. Menghadapi penolakan pasien terhadap Tindakan keperawatan atau pengobatan 3. Masalah antara peran merawat dan mengobati 4. Berkata Jujur atau Tidak jujur 5. Tanggung jawab terhadap peralatan dan barang D. PEMECAHAN MASALAH ETIK DALAM ASKEP KELUARGA
Pemecahan masalah etik banyak diutarakan oleh para ahli dan
pada dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan/pemecahan masalah secara ilmiah, antara lain : 1. Model pemecahan masalah (Megan,1989) Ada lima langkah-langkah dalam pemecahan masalah dalam dilema etik: a. Mengkaji situasi b. Mendiagnosa masalah etik moral c. Membuat tujuan dan rencana pemecahan d. Melaksanakan rencana e. Mengevaluasi hasil 2. Kerangka pemecahan dilema etik (Kozier & Erb, 1989) a. Mengembangkan data dasar. Untuk melakukan ini perawat memerlukan pengumpulan informasi sebanyak mungkin b. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut. e. Mengidentifikasi kewajiban perawat f. Membuat keputusan 3. Model Murphy dan murphy a. Mengidentifikasi masalah kesehatan b. Mengidentifikasi masalah etik c. Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan d. Mengidentifikasi peran perawat e. Mempertimbangkan berbagai alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan f. Mempertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap alternatif keputusan g. Memberi keputusan h. Mempertimbangkan bagaimana keputusan tersebut hingga sesuai dengan falsafah umum untuk perawatan klien i. Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan menggunakan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan berikutnya. 4. Model Curtin a. Mengumpulkan berbagai latar belakang informasi yang menyebabkan masalah b. Identifikasi bagian-bagian etik dari masalah pengambilan keputusan c. Identifikasi orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan d. Identifikasi semua kemungkinan pilihan dan hasil dari pilihan itu e. Aplikasi teori, prinsip dan peran etik yang relevan f. Memecahkan dilema g. Melaksanakan keputusan 5. Model Levine – Ariff dan Gron a. Mendefinisikan dilema b. faktor-faktor pemberi pelayanan c. Identifikasi faktor-faktor bukan pemberi pelayanan : Pasien dan keluarga dan Faktor-faktor eksternal d. Pikirkan faktor-faktor tersebut satu persatu e. Identifikasi item-item kebutuhan sesuai klasifikasi f. Identifikasi pengambil keputusan g. Kaji ulang pokok-pokok dari prinsip-prinsip etik h. Tentukan alternatif-alternatif i. Menindaklanjuti 6. Langkah-langkah menurut Purtillo dan Cassel (1981) Purtillo dan Cassel menyarankan 4 langkah dalam membuat keputusan etik a. Mengumpulkan data yang relevan b. Mengidentifikasi dilema c. Memutuskan apa yang harus dilakukan d. Melengkapi tindakan WENTEN PITAKEN ?????
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti