Anda di halaman 1dari 18

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

SETIAP HARI

Hari/tanggal : Kamis, 20 Juni 2013


Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan/tindakan kep. : I (TUK 1)

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien lebih suka menyendiri di tempat tidurnya, ekspresi wajah sedih, tidak mau
kontak dengan yang lain, lebih banyak diam, kontak mata singkat.
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya.
4. Tindakan keperawatan
a) Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal.
b) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
c) Jujur dan menepati janji
d) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
e) Berikan perhatian terhadap klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien

B. Proses Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a) Salam terapeutik
“Selamat pagi Bapak?”
“Perkenalkan nama saya Putu Wijayanti , saya biasa dipanggil Perawat Yanti,
nama lengkap Bapak siapa? Bapak lebih suka dipanggil siapa? mulai hari ini
saya bertugas disini saya untuk menemani bapak, jika ingin mengatakan sesuatu
saya siap mendengarkan”

a. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Saya ingin sekali membantu Bapak dalam
menghadapi masalah dan saya berharap Bapak mau bekerja sama dengan saya.
Bapak, saya boleh tahu apa yang terjadi di rumah sehingga Bapak sampai dibawa
kemari? Bagaimana kalau hari ini kita berbicara tentang keadaan Bapak ? Apakah
Bapak bersedia?”
b. Kontrak
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang Pak?”
“Bapak mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana Kalau di sini saja?”
“Baikklah kita akan berbicara di tempat ini saja, berapa lama? Bagaimana kalau 15
menit? Apakah Bapak setuju?

1. Fase kerja
“Bapak Rendra, kalau saya boleh tahu Bapak berasal dari mana?”
“Bapak bersaudara berapa?”
“Siapa orang terdekat yang sering Bapak ajak berbagi cerita?”
“Apa kebiasaan yang sering Bapak lakukan sehari-hari?”
“Dulu sebelum Bapak dibawa kesini, apa hobi atau kebiasaan yang sering Bapak
lakukan?”
“Selain itu apakah ada lagi?”
“Apakah bapak pernah mengikuti lomba sebelumnya?”
“Wah, bapak hebat sekali sudah pernah mengikuti lomba di tingkat Pordes.”
“Bapak Rendra, apakah masih ingat siapa yang membawa Bapak kesini?”
“Apakah Bapak ingat mengapa Bapak dibawa kesini?”

2. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang selama 15 menit dengan
saya?”
“Apakah Bapak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi?”
“Kalau Bapak ingat, coba sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Wah, bagus sekali, Bapak bisa mengingat apa yang telah kita bicarakan tadi.”
“Terima kasih ya Pak, bapak sudah mau berkenalan dan berbincang-bincang dengan
saya.”
b. Rencana Tindak lanjut
“Bapak, besok apakah Bapak bersedia berbincang-bincang lagi dengan saya?”
Besok kita akan membicarakan penyebab Bapak yang lebih suka mengurung diri di
kamar ya.”
c. Kontrak
“Baikklah bapak, waktu kita sudah habis karena sesuai dengan perjanjian tadi kita
mengobrol sekitar 15 menit, jadi pembicaraan kita cukupkan sampai disini.”
“Besok saya dinas pagi dari jam 7.30 – 13.30, kira-kira Bapak jam berapa bersedia
besok bertemu lagi? Berapa lama? Tempatnya dimana? Bagaimana kalau di sini
saja?”
“Baikklah, jam 10 kita akan bertemu di sini lagi selama 15 menit dari jam 10
hingga jam 10.15”.
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

Hari/tanggal : Jumat, 21 Juni 2012


Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan/tindakan kep. : II/ Mengeskplor penyebab klien menarik diri

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien lebih suka menyendiri di tempat tidurnya, ekspresi wajah sedih, tidak mau kontak
dengan yang lain, lebih banyak diam, kontak mata singkat.
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan khusus
TUK 2 : Klien dapat menyebuttkan penyebab menarik diri
4. Tindakan keperawatan
TUK 2 :
a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
b. Berikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan, penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul.
c. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda dan penyebab
muncul.
d. Berikan pujian terhadap kemampuan klien dalam mengungkapkan perasaannya.

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
“Selamat pagi Bapak Rendra?’
“Apakah Bapak masih ingat dengan saya?”
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?
“Bapak, sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita bertemu disini untuk berbincang-
bincang tentang penyebab bapak mengurung diri di kamar. Kita akan berbincang-bincang
selama 15 menit dimulai dari sekarang pukul 10 – 10.15. Apakah Bapak bersedia?”

2. Fase kerja
“Biasanya kalau jam-jam seperti ini, apa yang biasa Bapak lakukan disini atau dirumah?”
“Bapak biasa melakukan sendiri atau bersama teman-teman?”
“Bagaimana perasaan Bapak berdiam diri di kamar?”
“Jika Bapak berdiam diri di kamar, apa yang biasa Bapak lakukan dan pikirkan?”
“Apa yang menyebabkan Bapak berdiam diri di kamar?”
“Selain berdiam diri di kamar, apa yang biasa bapak lakukan?”
“Mengapa bapak enggan berhubungan atau bertemu dengan orang lain atau dengan
teman-teman?”
“Apakah bapak sudah pernah berkenalan dengan teman-teman disini?”
“Siapa yang terlebih dulu memulai perkenalan dengan teman-teman?”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang selama 15 menit dengan
saya?”
“Apakah Bapak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi?”
“Kalau Bapak ingat, coba sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Wah, bagus sekali, Bapak bisa mengingat apa yang telah kita bicarakan tadi.”
“Terima kasih ya Pak, bapak sudah mau berbincang-bincang dengan saya.”
b. Rencana Tindak lanjut
“Bapak, besok apakah Bapak bersedia berbincang-bincang lagi dengan saya?” Besok
kita akan membicarakan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain.”

c. Kontrak
“Baiklah bapak,sekarang sudah jam 10.15, waktu kita sudah habis karena sesuai
dengan perjanjian tadi kita mengobrol sekitar 15 menit, jadi pembicaraan kita
cukupkan sampai disini ya Pak.”
“Besok saya dinas pagi dari jam 7.30 – 13.30, kira-kira Bapak jam berapa bersedia
besok bertemu lagi? Berapa lama? Tempatnya dimana? Disini atau di taman depan?”
“Baikklah, jam 10 kita akan bertemu di sini lagi selama 15 menit dari jam 10 hingga
jam 10.15”.
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

Hari/tanggal : Sabtu, 22 Juni 2013


Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan/tindakan kep. : III/ Mengeksplor klien untuk menyebutkan keuntungan
berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain.
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien lebih suka menyendiri di tempat tidurnya, ekspresi wajah sedih, tidak mau kontak
dengan yang lain, lebih banyak diam, kontak mata singkat.
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan khusus
TUK 3 :
Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
4. Tindakan Keperawatan
TUK 3 :
a. Kaji pengetahuan klien tentang menfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang
lain
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain.
c. Diskusikan bersama klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
d. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
e. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
f. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
g. Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
h. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
“Selamat pagi Bapak Rendra?’
“Apakah Bapak masih ingat dengan saya? Iya, Bapak benar sekali.’
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?
“Bapak, sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita bertemu disini untuk berbincang-
bincang tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain. Kita akan berbincang-bincang selama 15 menit dimulai
dari sekarang pukul 10 – 10.15. Apakah Bapak bersedia?”
2. Fase kerja
“Bapak, apakah menurut Bapak berhubungan dengan orang lain bisa membawa manfaat
atau keuntungan?”
“Wah, Bapak benar sekali, coba bapak jelaskan apa saja yang bapak ketahui tentang
manfaat atau keuntungan berhubungan dengan orang lain?”
“Dari manfaat yang sudah bapak sebutkan tadi, manfaat yang mana yang sudah pernah
Bapak rasakan?”
“Bagaimana perasaan Bapak tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain?”
“Selain keuntungan, apakah menurut Bapak jika tidak berhubungan dengan orang lain
bisa menimpaklkan kerugian?”
“Bapak benar sekali, coba bapak jelaskan apa saja yang bapak ketahui tentang kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain?”
“Dari kerugian yang sudah bapak sebutkan tadi, kerugian yang mana yang sudah pernah
Bapak rasakan?”
“Bagaimana perasaan Bapak tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain?”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang selama 15 menit dengan
saya?”
“Apakah Bapak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi?”
“Kalau Bapak ingat, coba sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Wah, bagus sekali, Bapak bisa mengingat apa yang telah kita bicarakan tadi.”
“Terima kasih ya Pak, bapak sudah mau berbincang-bincang dengan saya.”
b. Rencana Tindak lanjut
“Bapak, besok apakah Bapak bersedia berbincang-bincang lagi dengan saya?” Besok
kita akan bertemu lagi untuk latihan bermain bola bersama teman-teman dan perawat
lainnya.”
c. Kontrak
“Baiklah bapak,sekarang sudah jam 10.15, waktu kita sudah habis karena sesuai
dengan perjanjian tadi kita mengobrol sekitar 15 menit, jadi pembicaraan kita
cukupkan sampai disini.”
“Besok saya dinas pagi dari jam 7.30 – 13.30, kira-kira Bapak jam berapa bersedia
besok bertemu lagi? Berapa lama? Tempatnya dimana? Disini atau di taman depan?”
“Baikklah, jam 10 kita akan bertemu di sini lagi selama 30 menit dari jam 10 hingga
jam 10.30”.

STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
Hari/tanggal : Minggu, 23 Juni 2013
Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan/tindakan kep. : IV/ Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien banyak diam di tempat tidurnya, menyendiri tidak mau kontak dengan orang lain,
kontak mata ada.
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan khusus
TUK 4 :
Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
4. Tindakan Keperawatan
TUK 4 :
a. Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
b. Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap :
Klien – Perawat
Klien – Perawat – Klien lain
Klien – Perawat – Keluarga
Klien – Perawat – Kelompok/ masyarakat
c. Beri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah dicapai
d. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
e. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu
f. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
“Selamat pagi Bapak Rendra?’
“Apakah Bapak masih sudah makan?.’
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?
“Bapak, sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita bertemu disini untuk bermain
music dengan bola dan berkenalan dengan teman-teman atau perawat yang bapak suka.
Kita akan bermain-main selama 30 menit dimulai dari sekarang pukul 10 – 10.30.
Apakah Bapak bersedia?”
“Bapak, terima kasih ya, Bapak sudah bersedia datang untuk diajak bermain bersama
teman-teman untuk bermain music dengan bola.
“Apakah bapak ingin minum atau kencing sebelum memulai bermain?”

2. Fase kerja
“Bapak, nanti Bapak latihan bermain bola bersama teman-teman dan perawat lainnya.”
“ Cara permainannya seperti ini, nanti musiknya dihidupkan, bola diedarkan nanti kalau
pas music berhenti, bola juga berhenti diedarkan. Nanti siapa yang mendapat membawa
bolanya, harus berdiri dan menjelaskan nama lengkap, nama panggilan, hoby dan alamat
tinggal.”
“Wah, tadi Bapak permainnya bagus sekali, Bapak sudah aktif dan mau berdiri
memperkenalkan nama.”
“Sekarang permainannya sudah berakhir, bagaimana perasaan Bapak setelah bermain?”
“Tadi bapak sudah mau memperkenalkan diri, sekarang Bapak bisa berkenalan dengan
orang yang Bapak sukai?”.
“Nanti bapak juga bisa berkenala dengan teman satu ruangan”.

3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah bermain music dengan bola tadi?”
“Apakah Bapak masih ingat apa yang kita lakukan tadi?”
“Kalau Bapak ingat, coba sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Wah, bagus sekali, Bapak bisa mengingat apa yang telah bapak lakukan tadi.”
“Terima kasih ya Pak, bapak sudah bersedia bermain music dengan bola dengan
saya.”
b. Rencana Tindak lanjut
“Bapak, besok apakah Bapak bersedia berbincang-bincang lagi dengan saya? Besok
kita akan bertemu lagi untuk berkenalan dengan orang yang Bapak sukai dan
berbincang-bincang tentang perasaan Bapak setelah berkenalan dengan orang lain?”
c. Kontrak
“Baiklah bapak,sekarang sudah jam 10.30, waktu kita sudah habis karena sesuai
dengan perjanjian tadi kita mengobrol sekitar 30 menit, jadi pembicaraan kita
cukupkan sampai disini.”
“Besok saya dinas pagi dari jam 7.30 – 13.30, kira-kira Bapak jam berapa bersedia
besok bertemu lagi? Berapa lama? Tempatnya dimana? Disini atau di taman depan?”
“Baikklah, jam 10 kita akan bertemu di taman sesuai permintaan bapak selama 30
menit dari jam 10 hingga jam 10.30”.
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

Hari/tanggal : Senin,24 Juni 2013


Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan/tindakan kep. : V/ Mengkaji perasaan klien setelah berhubungan dengan orang
lain.
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien sudah mulai beraktivitas keluar kamar, menyendiri tidak mau kontak dengan orang
lain, kontak mata ada.
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : Menarik Diri
3. Tujuan khusus
TUK 5 :
Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain.
4. Tindakan Keperawatan
TUK 5 :
a. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang
lain
b. Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain
c. Beri reinforcement positif atau kemampuan klien mengungkapkan perasaan
manfaat berhubungan dengan orang lain

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
“Selamat pagi Bapak Rendra?’
“Wajah Bapak tampak berseri hari ini.”
“Bagaimana perasaan Bapak sekarang?
“Bapak, sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita bertemu disini untuk berkenalan
dengan teman-teman orang yang bapak suka dan nanti kita akan berbincang-bincang
tentang perasaan bapak setelah berkenalan dengan orang lain. Kita akan berbincang-
bincang selama 30 menit dimulai dari sekarang pukul 10 – 10.30. Apakah Bapak
bersedia?”
2. Fase kerja
“Wah bagus sekali, Bapak sudah mau berkenalan dengan orang yang bapak sukai.”
“Apakah Bapak masih ingat siapa saja nama teman baru yang sudah Bapak ajak
berkenalan?”
“Mereka berasal dari mana?”
“Dari perkenalan tadi, siapa yang memulai berkenalan terlebih dahulu?”
“Bapak hebat, bisa memulai perkenalan terlebih dahulu?”
“Bagaimana perasaan bapak setelah berkenalan dengan orang yang bapak sukai?”
“Apakah bapak masih merasa malu untuk berkenalan dengan orang lain?”
“Nanti bapak bisa berkenalan dengan teman satu ruangan.”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berkenalan dan berbincang-bincang tadi?”
“Apakah Bapak masih ingat apa yang kita lakukan tadi?”
“Kalau Bapak ingat, coba sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Wah, bagus sekali, Bapak bisa mengingat apa yang telah bapak lakukan tadi.”
“Terima kasih ya Pak, bapak sudah bersedia berkenalan dengan teman-teman serta
berbincang-bincang dengan saya.”
“Baiklah bapak,sekarang sudah jam 10.30, waktu kita sudah habis karena sesuai
dengan perjanjian tadi kita mengobrol sekitar 30 menit, jadi pembicaraan kita
cukupkan sampai disini.”
b. Rencana Tindak lanjut
“Apakah Bapak Rendra lagi 2 hari bersedia berbicara dengan saya lagi? Lusa kita
akan membahas manfaat, dosis dan efek samping obat.”
c. Kontrak
“Bapak, besok saya dinas pagi dari jam 7.30 – 13.30, kira-kira Bapak jam berapa
bersedia besok bertemu lagi? Berapa lama? Tempatnya dimana?
“Baikklah, jam 10 kita akan bertemu di taman sesuai permintaan bapak selama 15
menit dari jam 10 hingga jam 10.15”.
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

Hari/tanggal : Selasa, 25 Juni 2013


Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan/tindakan kep. : VI/ Klien dapat memberdayakan system pendukung atau keluarga
mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan
dengan orang lain.
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien sudah mulai beraktivitas keluar kamar, sudah mau berhubungan dengan orang lain,
kontak mata ada.
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : Menarik Diri
3. Tujuan khusus
TUK 6 :
Klien dapat memberdayakan system pendukung atau keluarga mampu mengembangkan
kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang lain.
4. Tindakan Keperawatan
TUK 6 :
a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
a. Salam, perkenalkan diri, sampaikan tujuan, pakat kontrak, dan eksplorasikan perasaan
keluarga.
b. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang perilaku penyebab serta akibat perilaku
menarik diri
c. Dorong anggota keluarga untuk member dukungan kepada klien untuk berkomunikasi
dengan orang lain
d. Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimum 1
minggu sekali

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
“Selamat pagi Bapak?’
“Apakah bapak masih ingat dengan saya? Iya benar.
“Bagaimana perasaan Bapak sekarang?
“Bapak, sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita bertemu disini untuk membahas
perawatan Bapak Rendra. Kita akan berbincang-bincang selama 15 menit dimulai dari
sekarang pukul 10 – 10.15. Apakah Bapak bersedia?”
2. Fase kerja
“Bapak, apakah bapak sudah tahu masalah yang sedang dialami sampai Bapak Rendra
dibawah kesini?”
“Kalau bapak sudah tahu, apa itu menarik diri?”
“Bapak, menurut bapak apa penyebab Bapak Rendra menarik diri? Dan apa saja akibat
yang sudah dirasakan setelah Bapak Rendra menarik diri?”
“Bapak sebelum Bapak Rendra dibawa ke sini, bagaimana tindakan perawatan yang telah
bapak lakukan untuk Bapak Rendra sebelumnya?”
“Apakah masalah yang bapak rasakan saat melakukan perawatan Bapak Rendra di
rumah?”
“Apakah bapak sudah tahu bagaimana tindakan perawatan yang seharusnya dilakukan
pada Bapak Rendra?”
“Begini pak, bapak harus bisa memberi dukungan kepada Bapak Rendra untuk bisa
berkomunikasi dengan orang lain”.
“Bisa bisa mulai dari hal kecil, misalnya ajak Bapak Rendra untuk berlbapakr keluar
rumah, agar bisa berkomunikasi dengan orang lain.Bapak juga harus bisa membantu
menjadi pendengar yang baik bagi Bapak Rendra apabila Bapak Rendra bercerita tentang
masalah yang dihadapinya.”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berkenalan dan berbincang-bincang tadi?”
“Apakah ada hal yang ingin bapak bicarakan lagi atau ada yang kurang jelas?”
“Terima kasih ya pak, bapak sudah bersedia berbincang-bincang dengan saya.”
“Baiklah Pak,sekarang sudah jam 10.15, waktu kita sudah habis karena sesuai
dengan perjanjian tadi kita mengobrol sekitar 15 menit, jadi pembicaraan kita
cukupkan sampai disini.”
b. Rencana Tindak lanjut
-
c. Kontrak
-
STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA SETIAP HARI

Hari/ Tanggal : Rabu, 26 Juni 2013

Waktu : 10.00 WITA

Pertemuan : VII / TUK 7

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
Klien sudah mulai beraktivitas keluar kamar, sudah mau berhubungan dengan orang lain,
kontak mata ada.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial : Menarik Diri

3. Tujuan Khusus
Tuk 7 : Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat.

4. Tindakan Keperawatan
a. Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek
samping).
b. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien, obat, dosis,
cara dan waktu).
c. Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Ibu Tini“

b. Validasi/ evaluasi
“Ibu tampak segar hari ini? Bagaimana perasaan Ibu pagi ini ? Masih ingat dengan saya?
Andika…! Kita sudah buat janjikan hari ini akan ketemu?”

c. Kontrak
“Baiklah, sesuai kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan tentang obat
yang harus diminum guna kesembuhan Ibu Tini dari perilaku kekerasan? Enaknya kita
berbincang-bincang dimana ? Bagaimana kalau disini saja ? Ibu mau berapa lama kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit ? Cukup.”
2. Fase Kerja
“Apakah Ibu sudah tahu obat yang harus diminum setiap hari? Biasanya minum berapa macam
obat setiap kali minum? Boleh saya tahu bagaimana cara Ibu meminum obat ini ? Bagus sekali,
Ibu sudah bisa menggunakan obat ini secara benar dan tepat. Saya senang Ibu mau mengikuti
saran perawat dan dokter di sini. Ibu sudah tahu kegunaan obat tersebut? Bagus sekali. Jangan
lupa ingat nama obat dan waktu minum obat ya.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah minum obat dan mengetahui penggunaan obat ini ?”

b. Rencana tindak lanjut


“Ibu harus selalu mengingat-ingat nama obat, dosis dan cara menggunakannya, Coba Ibu ingat-
ingat lagi ya ?”

c. Kontrak
“Cukup sampai disini dulu ya Ibu kita berbicang-bincangnya. Besok mungkin kita sudah
tidak ngobrol-ngobrol lagi karena saya sudah pindah. Semoga cepat sembuh dan jangan
lupa untuk selalu mengingat-ingat tentang apa yang telah kita pelajari. Pertahankan
kondisi Ibu yang baik ini.”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

OLEH

NAMA : LUH PUTU WIJAYANTI

NIM : P07120011059

KELAS : 2.2 REGULER


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2013

Anda mungkin juga menyukai