SETIAP HARI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien lebih suka menyendiri di tempat tidurnya, ekspresi wajah sedih, tidak mau
kontak dengan yang lain, lebih banyak diam, kontak mata singkat.
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya.
4. Tindakan keperawatan
a) Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal.
b) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
c) Jujur dan menepati janji
d) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
e) Berikan perhatian terhadap klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
a. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Saya ingin sekali membantu Bapak dalam
menghadapi masalah dan saya berharap Bapak mau bekerja sama dengan saya.
Bapak, saya boleh tahu apa yang terjadi di rumah sehingga Bapak sampai dibawa
kemari? Bagaimana kalau hari ini kita berbicara tentang keadaan Bapak ? Apakah
Bapak bersedia?”
b. Kontrak
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang Pak?”
“Bapak mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana Kalau di sini saja?”
“Baikklah kita akan berbicara di tempat ini saja, berapa lama? Bagaimana kalau 15
menit? Apakah Bapak setuju?
1. Fase kerja
“Bapak Rendra, kalau saya boleh tahu Bapak berasal dari mana?”
“Bapak bersaudara berapa?”
“Siapa orang terdekat yang sering Bapak ajak berbagi cerita?”
“Apa kebiasaan yang sering Bapak lakukan sehari-hari?”
“Dulu sebelum Bapak dibawa kesini, apa hobi atau kebiasaan yang sering Bapak
lakukan?”
“Selain itu apakah ada lagi?”
“Apakah bapak pernah mengikuti lomba sebelumnya?”
“Wah, bapak hebat sekali sudah pernah mengikuti lomba di tingkat Pordes.”
“Bapak Rendra, apakah masih ingat siapa yang membawa Bapak kesini?”
“Apakah Bapak ingat mengapa Bapak dibawa kesini?”
2. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang selama 15 menit dengan
saya?”
“Apakah Bapak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi?”
“Kalau Bapak ingat, coba sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Wah, bagus sekali, Bapak bisa mengingat apa yang telah kita bicarakan tadi.”
“Terima kasih ya Pak, bapak sudah mau berkenalan dan berbincang-bincang dengan
saya.”
b. Rencana Tindak lanjut
“Bapak, besok apakah Bapak bersedia berbincang-bincang lagi dengan saya?”
Besok kita akan membicarakan penyebab Bapak yang lebih suka mengurung diri di
kamar ya.”
c. Kontrak
“Baikklah bapak, waktu kita sudah habis karena sesuai dengan perjanjian tadi kita
mengobrol sekitar 15 menit, jadi pembicaraan kita cukupkan sampai disini.”
“Besok saya dinas pagi dari jam 7.30 – 13.30, kira-kira Bapak jam berapa bersedia
besok bertemu lagi? Berapa lama? Tempatnya dimana? Bagaimana kalau di sini
saja?”
“Baikklah, jam 10 kita akan bertemu di sini lagi selama 15 menit dari jam 10
hingga jam 10.15”.
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien lebih suka menyendiri di tempat tidurnya, ekspresi wajah sedih, tidak mau kontak
dengan yang lain, lebih banyak diam, kontak mata singkat.
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan khusus
TUK 2 : Klien dapat menyebuttkan penyebab menarik diri
4. Tindakan keperawatan
TUK 2 :
a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
b. Berikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan, penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul.
c. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda dan penyebab
muncul.
d. Berikan pujian terhadap kemampuan klien dalam mengungkapkan perasaannya.
2. Fase kerja
“Biasanya kalau jam-jam seperti ini, apa yang biasa Bapak lakukan disini atau dirumah?”
“Bapak biasa melakukan sendiri atau bersama teman-teman?”
“Bagaimana perasaan Bapak berdiam diri di kamar?”
“Jika Bapak berdiam diri di kamar, apa yang biasa Bapak lakukan dan pikirkan?”
“Apa yang menyebabkan Bapak berdiam diri di kamar?”
“Selain berdiam diri di kamar, apa yang biasa bapak lakukan?”
“Mengapa bapak enggan berhubungan atau bertemu dengan orang lain atau dengan
teman-teman?”
“Apakah bapak sudah pernah berkenalan dengan teman-teman disini?”
“Siapa yang terlebih dulu memulai perkenalan dengan teman-teman?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang selama 15 menit dengan
saya?”
“Apakah Bapak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi?”
“Kalau Bapak ingat, coba sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Wah, bagus sekali, Bapak bisa mengingat apa yang telah kita bicarakan tadi.”
“Terima kasih ya Pak, bapak sudah mau berbincang-bincang dengan saya.”
b. Rencana Tindak lanjut
“Bapak, besok apakah Bapak bersedia berbincang-bincang lagi dengan saya?” Besok
kita akan membicarakan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain.”
c. Kontrak
“Baiklah bapak,sekarang sudah jam 10.15, waktu kita sudah habis karena sesuai
dengan perjanjian tadi kita mengobrol sekitar 15 menit, jadi pembicaraan kita
cukupkan sampai disini ya Pak.”
“Besok saya dinas pagi dari jam 7.30 – 13.30, kira-kira Bapak jam berapa bersedia
besok bertemu lagi? Berapa lama? Tempatnya dimana? Disini atau di taman depan?”
“Baikklah, jam 10 kita akan bertemu di sini lagi selama 15 menit dari jam 10 hingga
jam 10.15”.
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang selama 15 menit dengan
saya?”
“Apakah Bapak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi?”
“Kalau Bapak ingat, coba sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Wah, bagus sekali, Bapak bisa mengingat apa yang telah kita bicarakan tadi.”
“Terima kasih ya Pak, bapak sudah mau berbincang-bincang dengan saya.”
b. Rencana Tindak lanjut
“Bapak, besok apakah Bapak bersedia berbincang-bincang lagi dengan saya?” Besok
kita akan bertemu lagi untuk latihan bermain bola bersama teman-teman dan perawat
lainnya.”
c. Kontrak
“Baiklah bapak,sekarang sudah jam 10.15, waktu kita sudah habis karena sesuai
dengan perjanjian tadi kita mengobrol sekitar 15 menit, jadi pembicaraan kita
cukupkan sampai disini.”
“Besok saya dinas pagi dari jam 7.30 – 13.30, kira-kira Bapak jam berapa bersedia
besok bertemu lagi? Berapa lama? Tempatnya dimana? Disini atau di taman depan?”
“Baikklah, jam 10 kita akan bertemu di sini lagi selama 30 menit dari jam 10 hingga
jam 10.30”.
2. Fase kerja
“Bapak, nanti Bapak latihan bermain bola bersama teman-teman dan perawat lainnya.”
“ Cara permainannya seperti ini, nanti musiknya dihidupkan, bola diedarkan nanti kalau
pas music berhenti, bola juga berhenti diedarkan. Nanti siapa yang mendapat membawa
bolanya, harus berdiri dan menjelaskan nama lengkap, nama panggilan, hoby dan alamat
tinggal.”
“Wah, tadi Bapak permainnya bagus sekali, Bapak sudah aktif dan mau berdiri
memperkenalkan nama.”
“Sekarang permainannya sudah berakhir, bagaimana perasaan Bapak setelah bermain?”
“Tadi bapak sudah mau memperkenalkan diri, sekarang Bapak bisa berkenalan dengan
orang yang Bapak sukai?”.
“Nanti bapak juga bisa berkenala dengan teman satu ruangan”.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah bermain music dengan bola tadi?”
“Apakah Bapak masih ingat apa yang kita lakukan tadi?”
“Kalau Bapak ingat, coba sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Wah, bagus sekali, Bapak bisa mengingat apa yang telah bapak lakukan tadi.”
“Terima kasih ya Pak, bapak sudah bersedia bermain music dengan bola dengan
saya.”
b. Rencana Tindak lanjut
“Bapak, besok apakah Bapak bersedia berbincang-bincang lagi dengan saya? Besok
kita akan bertemu lagi untuk berkenalan dengan orang yang Bapak sukai dan
berbincang-bincang tentang perasaan Bapak setelah berkenalan dengan orang lain?”
c. Kontrak
“Baiklah bapak,sekarang sudah jam 10.30, waktu kita sudah habis karena sesuai
dengan perjanjian tadi kita mengobrol sekitar 30 menit, jadi pembicaraan kita
cukupkan sampai disini.”
“Besok saya dinas pagi dari jam 7.30 – 13.30, kira-kira Bapak jam berapa bersedia
besok bertemu lagi? Berapa lama? Tempatnya dimana? Disini atau di taman depan?”
“Baikklah, jam 10 kita akan bertemu di taman sesuai permintaan bapak selama 30
menit dari jam 10 hingga jam 10.30”.
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berkenalan dan berbincang-bincang tadi?”
“Apakah Bapak masih ingat apa yang kita lakukan tadi?”
“Kalau Bapak ingat, coba sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi?”
“Wah, bagus sekali, Bapak bisa mengingat apa yang telah bapak lakukan tadi.”
“Terima kasih ya Pak, bapak sudah bersedia berkenalan dengan teman-teman serta
berbincang-bincang dengan saya.”
“Baiklah bapak,sekarang sudah jam 10.30, waktu kita sudah habis karena sesuai
dengan perjanjian tadi kita mengobrol sekitar 30 menit, jadi pembicaraan kita
cukupkan sampai disini.”
b. Rencana Tindak lanjut
“Apakah Bapak Rendra lagi 2 hari bersedia berbicara dengan saya lagi? Lusa kita
akan membahas manfaat, dosis dan efek samping obat.”
c. Kontrak
“Bapak, besok saya dinas pagi dari jam 7.30 – 13.30, kira-kira Bapak jam berapa
bersedia besok bertemu lagi? Berapa lama? Tempatnya dimana?
“Baikklah, jam 10 kita akan bertemu di taman sesuai permintaan bapak selama 15
menit dari jam 10 hingga jam 10.15”.
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berkenalan dan berbincang-bincang tadi?”
“Apakah ada hal yang ingin bapak bicarakan lagi atau ada yang kurang jelas?”
“Terima kasih ya pak, bapak sudah bersedia berbincang-bincang dengan saya.”
“Baiklah Pak,sekarang sudah jam 10.15, waktu kita sudah habis karena sesuai
dengan perjanjian tadi kita mengobrol sekitar 15 menit, jadi pembicaraan kita
cukupkan sampai disini.”
b. Rencana Tindak lanjut
-
c. Kontrak
-
STRATEGI PELAKSANAAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien sudah mulai beraktivitas keluar kamar, sudah mau berhubungan dengan orang lain,
kontak mata ada.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial : Menarik Diri
3. Tujuan Khusus
Tuk 7 : Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat.
4. Tindakan Keperawatan
a. Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek
samping).
b. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien, obat, dosis,
cara dan waktu).
c. Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Ibu Tini“
b. Validasi/ evaluasi
“Ibu tampak segar hari ini? Bagaimana perasaan Ibu pagi ini ? Masih ingat dengan saya?
Andika…! Kita sudah buat janjikan hari ini akan ketemu?”
c. Kontrak
“Baiklah, sesuai kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan tentang obat
yang harus diminum guna kesembuhan Ibu Tini dari perilaku kekerasan? Enaknya kita
berbincang-bincang dimana ? Bagaimana kalau disini saja ? Ibu mau berapa lama kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit ? Cukup.”
2. Fase Kerja
“Apakah Ibu sudah tahu obat yang harus diminum setiap hari? Biasanya minum berapa macam
obat setiap kali minum? Boleh saya tahu bagaimana cara Ibu meminum obat ini ? Bagus sekali,
Ibu sudah bisa menggunakan obat ini secara benar dan tepat. Saya senang Ibu mau mengikuti
saran perawat dan dokter di sini. Ibu sudah tahu kegunaan obat tersebut? Bagus sekali. Jangan
lupa ingat nama obat dan waktu minum obat ya.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah minum obat dan mengetahui penggunaan obat ini ?”
c. Kontrak
“Cukup sampai disini dulu ya Ibu kita berbicang-bincangnya. Besok mungkin kita sudah
tidak ngobrol-ngobrol lagi karena saya sudah pindah. Semoga cepat sembuh dan jangan
lupa untuk selalu mengingat-ingat tentang apa yang telah kita pelajari. Pertahankan
kondisi Ibu yang baik ini.”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
OLEH
NIM : P07120011059
JURUSAN KEPERAWATAN
2013