Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keluarga merupakan salah satu objek dalam bidang keperawatan.
Kedudukan keluarga dalam hal pemenuhan kebutuhan kesehatan
mempunyai peranan yang sangat besar. Keluarga merupakan unit terkecil
penyusun unit dasar dari masyarakat yang memiliki pengaruh yang kuat
terhadap perkembangan seorang individu, bahkan dapat menentukan
berhasil tidaknya kehidupan dari individu tersebut. Setiap kelurga
merupakan bagian dari kelompok individu yang terikat dalam suatu ikatan
yang akan mengalami pekembangan tahap demi tahap dalam
kehidupannya.
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi
pada sistemkeluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan
antar anggota keluargadisepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui
beberapa tahapan atau kurun waktutertentu.Pada setiap tahapan
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agartahapan tersebut
dapat dilalui dengan sukses.Perawat perlu memahami setiap tahapan
perkembangan keluarga serta tugas tugasperkemabangannya.Hal ini
penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanyamasalah
keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu
potensialatau aktual.
Bentuk keluarga merupakan pola manusia yang disadari oleh
anggota keluarga untuk dimasukkan ke dalam anggota keluarga (Potter dan
Perry, 2005). Sekilas eluarga memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap
bentuk keluarga memiliki kekuatan dan permasalahan yang unik. Keluarga
banyak menghadapi tantangan seperti pengaruh kesehatan dan penyakit,
perubahan struktur keluarga dll. Seorang perawat perlu mengetahui dan

1
memiliki pemikiran yang terbuka mengenai bentuk keluarga, sehingga
sumber-sumber yang potensial dan kepedulian menjadi tidak terlupakan.
Pemahaman tentang konsep keluarga membantu seorang perawat dalam
menyediakan fondasi toritis untuk terapi keluarga dan pedoman untuk
melaksanakan keperawatan keluarga ( Exploration in Family Nursing
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari tahapan perkembangan keluarga?
2. Bagimanakah konsep tentang tahapan tumbang keluarga?
3. Bagimanakah tugas keluarga sesuai tumbang keluarga?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari tahapan perkembangan keluarga.
2. Untuk mengetahui konsep tentang tahapan tumbang keluarga.
3. Untuk mengetahui tugas keluarga sesuai tumbang keluarga.
D. METODE
Kami mengumpulkan data dengan cara menggunakan metode studi
pustaka. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan mencari dari
sumber referensi dan buku yang berhubungan dengan Tahapan
Perkembangan Keluarga. Tidak hanya itu kami juga mempergunakan
media elektronik yaitu internet.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA


Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari
keluarga (Friedman,1998). Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan
anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno,2004).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes
1998, dalam Mubarak, Santoso, Rozikin, dan Patonah, 2006; Setiawati
dan Dermawan, 2008).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Effendi, 2004).
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota (Sudhiarto, 2007).
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang
bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam
satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya
dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya (Bailon dan
Maglaya, 1989 dalam Mubarak 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga
adalah beberapa individu yang tinggal dalam sebuah keluarga yang
mempunyai ikatan perkawinan, ada hubungan keluarga, sanak famili,

3
maupun adopsi yang hidup bersama sesuai dengan tujuan keluarga
tersebut.
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi
pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan
antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui
beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan
tersebut dapat dilalui dilalui dengan sukses. Perawat perlu memahami
setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas-tugas
perkemabangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam
mendeteksi adanya masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat
dengan sifat masalah yaitu potensial atau actual

B. KONSEP TENTANG TAHAPAN TUMBANG KELUARGA


Tahapan perkembangan keluarga yang diadaptasi dari Duval (dalam
Mubarak, Santoso, Rozikin, dan Patonah, 2006; Setiawati dan Dermawan,
2008) yaitu :
1. TAHAP I (Pasangan pemula atau pasangan baru menikah)
Keluarga pemula perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya
sebuah keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang
ke hubungan baru yang intim. Keluarga baru dimulai saat masing-masing
individu laki-laki (Suami) dan perempuan (Istri) membentuk keluarga
melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing.
Karena masih banyak kita temui keluarga baru yang tinggal dengan orang
tua, maka yang dimaksud dengan meninggalkan keluarga disini bukanlah
secara fisik. Namun secara psikologis, keluarga tersebut sudah memiliki
keluarga baru.
2. TAHAP II (Keluarga dengan “Child Bearing” (Kelahiran Anak
Pertama))
Keluarga sedang mengasuh anak dimulai dengan kelahiran anak pertama
hingga bayi berusia 30 bulan

4
3. TAHAP III (Keluarga dengan anak prasekolah)
Keluarga dengan anak usia pra sekolah dimulai ketika anak pertama
berusia dua setengah tahun, dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun.
4. TAHAP IV (Keluarga dengan anak usia sekolah)
Keluarga dengan anak usia sekolah dimulai ketika anak pertama
berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13
tahun, awal dari masa remaja.
5. TAHAP V (Keluarga dengan anak remaja)
Keluarga dengan anak usia sekolah dimulai ketika anak pertama
berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13
tahun, awal dari masa remaja. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak
remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar
untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa. Seperti pada tahap-
tahap sebelumnya.
6. TAHAP VI (Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat)
Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda yang ditandai oleh
anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan
“rumah kosong”, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini
dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak
yang belum menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai
oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk
kehidupan dewasa yang mandiri.
7. TAHAP VII (Keluarga dengan tahapan berdua kembali)
Orang tua usia pertengahan, dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah
satu pasangan. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi
kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup
sendiri.
8. TAHAP VIII (Keluarga dengan tahapan masa tua.)
Keluarga dalam masa pensiun dan lansia dimali dengan salah satu atau
kedua pasangan memasuki masa pensiun, hingga salah satu pasangan

5
meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya meninggal. Tahap
terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu pasangan
pension, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya
meninggal. Proses lanjut usia dan pension merupakan realitas yang tidak
dapat dihindari karena berbagai stressor dan kehilangan yang harus
dialami keluarga. Stressor tersebut adalah berkurangnya pendapatan,
kehilangan berbagai hubungan social, kehilangan pekerjaan serta
perasaan menurunnya produktivitas dan fungsi kesehatan. Dengan
memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase ini diharapkan orang tua
mampu beradaptasi menghadapi stressor tersebut.

C. TUGAS KELUARGA SESUAI TUMBANG KELUARGA


Dalam sebuah keluarga ada beberapa tugas dasar yang
didalamnya terdapat delapan tugas pokok yaitu :
1. Pemeliharaan fisik keluarga, yaitu keluarga bertanggung jawab
menyediakan tempat tinggal, pakaian yang sesuai dan makanan
yang cukup bergizi, serta asuhan kesehatan atau asuhan keperawatan
yang memadai
2. Memelihara sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga, yaitu
keuangan, waktu pribadi, dan hubungan dengan orang lain
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban antar anggota keluarga
7. Penempatan anggota- anggota keluarga, melalui hubungan di tempat
ibadah, sekolah, sistem politik, dan organisasi-organisasi lain

Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota


keluarga, yaitu dengan menghargai setiap keberhasilan yang
diperoleh sehingga setiap anggota keluarga merasa diterima,

6
didukung, dan diperhatikan (Duval, dalam Mubarak, Santoso,
Rozikin, dan Patonah, 2006).

Adapun tugas tahap-tahap perkembangan keluarga sesuai


tumbang sebagai berikut:

a. Tahap I : Keluarga Pemula / Tahap Pernikahan


Merupakan perkawinan sepasang insan, dimana terjadi perpindahan
dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.

1) Tugas-tugas anggota keluarga pada tahap ini antara lain:


2) Membangun perkawinan baru yang saling memuaskan, pasangan
dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan peran
dan fungsi masing-masing.
3) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, melalui
pernikahan akan diperoleh anggota keluarga yang baru yang
berasal dari suami ataupun istri yang akan menjadi bagian
keluarga besar dalam keluarga.
4) Merencanakan program keluarga berencana. Terkait dengan
keputusan untuk hamil yang harus direncanakan, sehingga
keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua lebih siap.

b. Tahap II : Keluarga Yang Sedang Mengasuh Anak


Tahap perkembangan keluarga yang II dimulai dengan
kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Masalah yang
sering muncul pada tahap ini adalah :
1) Suami merasa diabaikan, karena waktu istri lebih banyak
digunakan untuk mengurus dan memperhatikan anak.
2) Terdapat peningkatan perselisihan argumen antara suami dan
istri.
3) Interupsi dalam jawal yang kontinu (lelah sepanjang waktu).
4) Kehidupan sosial dan seksual yang terganggu dan menurun.

7
5) Tugas-tugas pasangan suami-istri pada tahap ini antara lain:
6) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap.
7) Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga.
8) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
9) Memperluas hubungan persahabatan dengan keluarga besar
dengan pertambahan peran-peran orangtua – kakek dan nenek.

c. Tahap III : Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah


Dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 - 5 tahun, pada tahap ini
dapat pula keluarga terdiri dari 3-5 orang, kelurga menjadi lebih
majemuk. Pada tahap ini banyak keluarga yang mengalami
kegagalan.
Tugas pasangan suami-istri pada tahap ini adalah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : rumah, ruang
bermain, privasi dan keamanan.
2) Mensosialisasikan anak dengan lingkungannya.
3) Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak-anak yang lain. Coba yakinkan anak yang
paling tua bahwa mereka masih disyang dan dicintai setelah
kehadiran adaiknya.
4) Mempertahankan hubunga yang sehat dalam keluarga ( anak
dengan orangtua) dan diluar keluarga ( keluarga besar dengan
komunitas).
5) Pada tahap ini ikatan perkawinan melemah atau mulai tidak
memuaskan, sehingga sering mengalami keguncangan:
Peran orantua membuat peran perkawinan semakin sulit.
Tejadi perubahan-perubahan negatif, diantaranya:
1) Kurang puas dengan keadaan rumah

8
2) Pembicaraan pribadi (suami-istri) lebih sedikit, berpusat lebih
banyak pada anak.
3) Kehanagatan yang diberikan pada anak lebih banyak daripada
yang diberikan satu sama lain (suami-istri)
4) Tingkat kepuasan seksual rendah.

Tujuan utama peran perawat pada tahap III ini adalah membantu
mereka membentuk gaya hidup sehat dan memfasilitasi pertumbuhan
fisi, emosional, dan sosial secara optimal.

d. Tahap IV : Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah

Dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun (mulai masuk


SD) sampai usia 13 tahun (awal dari masa remaja). Pada tahap ini
biasanya kebahagian keluarga mulai menurun.

Tugas suami-istri pada tahap perkembangan ini, antara lain :


1. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang
sehat.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3. Memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga, biasanay kecacatan
anak dapat diketahui pada tahap ini.

Fungsi utama peran perawata pada tahap ini adalah Sebagai fungsi
rujukan, mengajar dan memberikan konseling kepada orangtua
mengenai kondisi tersebut, membantu keluarga melakukan koping
sehingga pengaruh yang merugikan cacat tersebut pada keluarga dapat
diminimalkan.

9
e. Tahap V : Keluarga Dengan Anak Remaja

Dimulai ketika anak pertama usia 13 tahun sampai 19 atau 20


tahun. Tahap ini dapat lebih singkat atau lebih lama, berlaku selam anak
masih tinggal dirumah, adanya persiapan anak menjadi dewasa muda
bagi remaja mengakibatkan hubungan keluarga menjadi lebih longgar.
Tahap perkembangan ini merupakan tahap yang paling sulit dan banyak
tantangan karena tanggung jawab dan kebebasan yang lebih besar.

Tugas suami-istri pada tahap perkembangan ini, antara lain :


1. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab semakin
dewasa dan mandiri
2. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
3. Berkomunikasi scara terbuka antara orangtua dan anak

Tiga aspek proses perkembangan remaja menurut Adam’s tahun 1971:


1. Emasipasi : pembagian peran yang meningkat
2. Budaya orang muda : perkembangan hubungan teman sebaya
3. Kesenjangan antar generasi : adanya perbedaan nilai-nilai dan
norma-norma antara orangtua dan remaja.

f. Tahap VI : Kelurga Yang Melepaskan Anak Usia Dewasa Muda.


Pada tahap ini anak pertama meningglakan rumah orangtua dan
berakhir dengan ”rumah kosong” lama tergantung berapa banyak anak.
Pada tahap ini suami-istri berganti peran menjadi kakek – nenek.

Tugas suami – istri pada tahap perkembangan ini , antara lain:


1. Memperluas siklus kelurga dengan memasukkan anggota keluarga
baru yang didapatnya nilai perkawinan anak-anak

10
2. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan
3. Membantu orangtua lansia dan sakit-sakitan suami maupun istri.
4. Tahap ini merupakan tahap yang sulit bagi wanita , penyebabnya
antara lain :
a. Hilangnya peran ibu karena anak telah pergi atau menikah.
b. Perasaan kehilangan feminitas akibat monopouse ( usia 45 – 55
tahun )
c. Tanda ketuaan mulai tampak mulai hilangnya kecantikan.

g. Tahap VII : Orangtua Usia Pertengahan


Dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat pensiun atau kematian salah satu pasangan, biasanya pada usia 45
tahun sampai 55 tahun. Pasangan suami-istri ini disebut sebagai
pasanag prenatal yaitu pasangan yang anak-anaknya telah
meninggalkan rumah. Pada tahap ini situasi keluarga atau pernikahan
lebih baik dan merupakan kehidupan yang paling baik.

Tugas-tugas suami-istri pada tahap perkembangan ini, antara lain :


1. Menyediakan lingkungan yang meningkatka kesehatan
2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti
dengan para orangtua lansia dan anak-anak.
3. Memperkokoh hubungan keluarga.

Tahap perkembangan keluarga ini memilki dampak-dampak yang


menonjol diantaranya adalah sebagai berikut:
Dampak positif
1. Penyesuain perkawinan lebih baik
2. Distribusi kekuasaan suami-istri lebih merata.
3. Peran suami atau istri meningkat Penurunan kemampuan seksual

11
Dampak Negatif
1. Timbulnya masalah penuaan
2. Hilangnya anak
3. Merasa gagal membesarkan anak atau kerja keras.

h. Tahap VIII : Keluarga Dalam Masa Pensiun & Lansia


Merupakan tahap terakhir siklus kehidupan keluarga, dimulai dengan
salah satu pasangan memasuki masa pensiun, yang terus berlangsung
hingga salah satu meninggal dan berakhir dengan pasanagan lainnya
yang meninggal.

Masalah mayoritas yang sering dihadapi oleh para lansia :


1. Ekonomi, biasanya tergantung pada kelurga atau pemerintah.
2. Perumahan, terkadang kondisi perekonomian mereka mendorong
mereka untuk pindah ketempat yang lebih kecil.
3. Sosial : kehilangan saudara, teman dan pasnagan.
4. Pekerjaan : hilangnya peran dan perasaan produktivitas.
5. Kesehatan: menurunnya fungsi fisik, mental, dan kognitif dalam
hal pemberian perawatan bagi peran yang kurang sehat.
Tugas-tugas yang penting untuk dilaksanakan pada tahap ini, antara lain :

1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan


2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3. Mempertahankan hubungan perkawinan
4. Menyesuaikan diri tehadap kehilangnya pasangan
5. Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi
6. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka ( penelahan &
integrasi hidup).

12
Perbedaan tahap perkembangan keluarga menurut Carter &
McGoldrick (family therapi perspective, 1989) dengan Duvall
(sociological perspective, 1985) adalah sebagai berikut :
Carter & McGoldrick (family therapi perspective, 1989)
1. Keluarga antara : masa bebas (pacaran) dewasa muda
2. Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan
3. Keluarga yang memiliki anak muda (anak usia bayi sampai usia
sekolah)
4. Keluarga yang memiliki anak dewasa
5. Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
6. Keluarga lansia

13
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
1. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2. Tahapan perkembangan keluarga yang diadaptasi dari Duval (dalam
Mubarak, Santoso, Rozikin, dan Patonah, 2006; Setiawati dan
Dermawan, 2008) yaitu :
a. Pasangan pemula atau pasangan baru menikah
b. Keluarga dengan “Child Bearing” (Kelahiran Anak Pertama)
c. Keluarga dengan anak prasekolah
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
e. Keluarga dengan anak remaja
f. Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat
g. Keluarga dengan tahapan berdua kembali
h. Keluarga dengan tahapan masa tua.
3. Dalam sebuah keluarga ada beberapa tugas dasar yang didalamnya
terdapat delapan tugas pokok yaitu :
a. Pemeliharaan fisik keluarga
b. Memelihara sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban antar anggota keluarga
g. Penempatan anggota- anggota keluarga
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

14
B. SARAN

Dari penulisan makalah ini diharapkan, agar para pembaca dapat lebih
mengerti dan memahami mengenai pokok bahasan “Tahapan Perkembangan
Keluarga”. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
sumber referensi. Apabila ada kekurangan dalam makalah ini, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih baik
lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Irzal. 2004. Pengantar Akuakultur. Jakarta :Penebar Swadaya

Friedman, 1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

Mubarak, W, I & Chayatin, N .2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan


Teori. Jakarta : Salemba Medika.

Potter, P. A & Perry, A. G.(2009).Fundamental Keperawatan. Edisi 7 Buku I.


Penerbit Salemba Medika.

Suprajitno,.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam praktik


.Jakarta : EGC

16

Anda mungkin juga menyukai