I. PENGKAJIAN
A. Identitas: Penanggung:
Nama : Ni Luh Putu Merantini Nama : Kadek Mulyana
Umur : 34 Tahun Umur : 35 Tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : Security
Status : Sudah Menikah
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Alamat : Jalan Wibisana Barat IV/9 Denpasar
No. CM : 545046
Tanggal MRS : 15 April 2013
Tanggal Pengkajian : 08.00 WITA, 16 April 2013
Sumber Informasi : Pasien, Anamnesa, List
B. Alasan Dirawat :
1. Keluhan MRS :
Pasien mengeluh sakit perut yang hilang timbul dan keluar air pervaginam.
2. Riwayat keluhan yang dirasakan sekarang :
Pasien mengeluh nyeri pada daerah perineum karena luka episiotomy.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaaan Umum
GCS : E4M5V6
Tanda vital : TD: 130/100 mmHg
R: 18x/mnt
S: 36,70C
N: 84x/mnt
BB : 60 kg
BB Sebelum Melahirkan : 63,5 kg
TB : 155 cm
LILA : 30 cm
3. Data Penunjang
No. Parameter Hasil Normal
1. HbSag _ _
2. Protein Urine + _
4. Diagnosa Medis
P4OO4 Post Partum 8 Jam
5. Program
Memenuhi nutrisi dan cairan Ibu
Menyarankan Ibu melakukan mobilisasi agar tidak terjadi
perdarahan
Menyarankan Ibu memberi ASI pada anaknya
6. Pengobatan
Amoxcycillin 3x500 mg perhari
Asam mefenamat 3x500 mg perhari
Sp 1x 500mg perhari
1. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Ibu merasakan Luka episiotomi Nyeri Akut
nyeri pada bagian
perineum yang
terdapat luka
episiotomi. Skala
nyeri yang
dirasakan ibu adalah
5 dari 0-10 skala
nyeri yang
diberikan.
DO: Ibu tampak sedikit
meringis menahan
nyeri yang
Kurangnya mobilisasi Perubahan pola eleminasi
dirasakan. Pada
dan trauma persalinan BAB (konstipasi)
perineum Ibu
terdapat 6 jahitan.
TD 130/100 mmHg.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b/d luka episiotomi d/d Ibu merasakan nyeri pada bagian
perineum yang terdapat luka episiotomi. Skala nyeri yang dirasakan ibu
adalah 5 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan dan Ibu tampak sedikit
meringis menahan nyeri yang dirasakan. Pada perineum Ibu terdapat 6
jahitan. TD 130/100 mmHg.
b. Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) b/d kurangnya mobilisasi dan
trauma persalinan d/d Ibu mengatakan belum BAB semenjak selesai
melahirkan dan Ibu terlihat belum BAB.
2. Rencana Keperawatan
No DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Kaji Mengetahui
luka episiotomi d/d tindakan keperawatan karakteristik karakteristik
Ibu merasakan selama 1x24 jam, nyeri nyeri pasien
nyeri pada bagian diharapkan nyeri (PQRST). untuk
perineum yang pasien berkurang, mengidentifikasi
terdapat luka dengan kriteria hasil: dalam pemberian
TTV dalam batas
episiotomi. Skala intervensi yang
Pantau TTV.
normal
nyeri yang tepat.
TD : 110-
Mengidentifikasi
dirasakan ibu
130/70-90 Anjurkan
keadaan umum
adalah 5 dari 0-10
mmHg pasien untuk
pasien.
skala nyeri yang Nadi : 60-100 membasahi Mengurangi
diberikan dan Ibu x/menit perineum ketegangan pada
tampak sedikit Suhu : 36,5-
dengan air luka perineum.
meringis menahan 37,5oC
nyeri yang RR : 16-20 hangat
dirasakan. Pada x/menit sebelum
Pasien
perineum Ibu berkemih.
mengatakan nyeri Jelaskan Mencegah infeksi
terdapat 6 jahitan.
berkurang pada pasien dan kontrol nyeri
TD 130/100
Skala nyeri tetang teknik pada luka
mmHg.
berkurang merawat perineum.
Pasien tampak
luka
rileks, dan tidak
perineum. Mengurangi
meringis lagi. Ajarkan
intensitas nyeri
pasien
pada pasien.
teknik
relaksasi dan
distraksi
(teknik
napas
panjang dan
Merupakan salah
dalam,
satu management
mengalihkan
nyeri untuk
perhatian).
pasien
Kolaborasi
dengan
dokter
tentang
pemberian
analgesik
2 Perubahan pola Setelah dilakukan Kaji pola Mengidentifikasi
eleminasi BAB tindakan keperawatan dan penyimpangan
(konstipasi) b/d selama 1x24 jam, frekuensi serta kemajuan
kurangnya diharapkan pola BAB, dalam pola
mobilisasi dan eleminasi (BAB) kesulitan eleminasi (BAB).
trauma persalinan pasien teratur, dengan BAB,
d/d Ibu criteria hasil : warna, bau,
Pola eleminasi
mengatakan belum dan
teratur (tidak
BAB semenjak konsistensi
selesai melahirkan adanya feses serta
dan Ibu terlihat konstipasi) keluhan
Feses lunak dan
belum BAB. dalam Ambulasi dini
warna khas feses
melakukan merangsang
(tidak bercampur
BAB. pengosongan
darah dan lendir) Anjurkan
rektum secara
Bau khas feses
ambulasi
Tidak ada lebih cepat.
dini. Cairan dalam
kesulitan/keluhan
jumlah cukup
BAB
Anjurkan mencegah
pasien untuk terjadinya
minum penyerapan
banyak cairan dalam
2500-3000 rektum yang
ml/24 jam. dapat
menyebabkan
feses menjadi
keras.
Memperlancar
Anjurkan
BAB dan
pasien
mencegah
makan
konstipasi.
banyak serat
seperti buah-
buahan dan
sayur-
sayuran
hijau.
Mengetahui,
Clinical Teacher/CT