Anda di halaman 1dari 26

STRATEGI PELAKSANAAN DAN STRATEGI KOMUNIKASI

TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA


PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
( MENARIK DIRI )

Oleh:
NAMA : I NYOMAN ADI PRABAWA
NIM : PO7120011061
KELAS : 2.2 REGULER

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
2013
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

Hari/ Tanggal : Kamis, 20 Juni 2013


Waktu : 09.00 WITA
Pertemuan : I / TUK I

PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Pasien
-
B. Diagnosa Keperawatan
-
C. Tujuan Khusus
Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

D. Tindakan Keperawatan
TUK I : Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
1.2 Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
1.3 Perkenalkan diri dengan sopan
1.4 Tanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan kesukaan pasien
1.5 Jelaskan tujuan pertemuan
1.6 Jujur dan menepati janji
1.7 Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya
1.8 Ciptakan lingkungan yang tenang dan bersahabat
1.9 Beri perhatian dan penghargaan, temani pasien walaupun tidak menjawab
1.10 Dengarkan pasien, beri kesempatan bicara serta jangan terburu-buru.
Tunjukkan perawat mengikuti pembicaraan pasien
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi, Bapak. Perkenalkan nama saya I Nyoman Adi Prabawa. Bapak
boleh memanggil saya Adi. Hari ini saya bertugas di ruangan ini dari jam 07.30
sampai 14.00 Wita. Nama lengkap Bapak siapa ? Bapak senang dipanggil siapa?”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak saat ini? Tadi malam Bapak bisa tidur dengan
nyenyak, Pak?”
3. Kontrak
Topik : “ Bagaimana jika sekarang Bapak bercerita tentang keadaan Bapak
saat ini, agar saya bisa membantu Bapak untuk mengatasi masalah
Bapak”.
Waktu : “Bapak mau bercakap-cakap berapa lama, Pak? Bagaimana jika 15
menit ? Kita mulai dari pukul 9.00 sampai 9.15 WITA?”
Tempat : “Kita akan mengobrol dimana, Pak? Bagaimana kalau di ruangan ini
saja?”
B. Fase Kerja
1. “Sekarang kita ngobrol-ngobrol ya, Pak. Bapak tidak usah malu dengan saya.
Ungkapkan saja apa yang Bapak rasakan”
2. “Saya akan berusaha mendengarkan dengan baik dan berusaha membantu Bapak
dengan memberi solusi yang sekiranya tepat untuk mengatasi masalah yang
Bapak hadapi”
3. “Tadi Bapak sudah menyebutkan nama lengkap Bapak dan nama panggilan
Bapak. Bapak berasal darimana, ? Tinggal dengan siapa saja?
4. “Umur Bapak sekarang berapa, ?”
5. “Apakah Bapak sudah menikah ?”
6. “Bapak memiliki berapa anak ?”
7. “Siapa dari anggota keluarga Bapak yang paling dekat dengan Bapak?”
8. “Bapak sudah berapa lama disini, ?”
9. “Menurut Bapak pribadi, mengapa Bapak dibawa kesini ?
10. “Bapak masih ingat tidak, kapan Bapak dibawa kesini ?”
11. “Siapa yang membawa Bapak kesini?”
12. Bagaimana perasaan Bapak ketika dibawa kesini, ?”
13. “Menurut Bapak, Bapak dibawa kesini karena apa ?”
14. “Selama disini, bagaimana perasaan Bapak? Apa Bapak merasa nyaman?
15. Apa saja yang biasanya Bapak lakukan selama dirawat disini ?”
16. “Bagaimana perasaan Bapak ketika melakukan kegiatan tersebut, ?”
17. ”Selama disini setiap hari apa saja yang Bapak lakukan ?”
18. “Bagaimana perasaan Bapak saat melakukan kegiatan tersebut ?”
19. “Boleh saya tahu, hobi Bapak ? Bagaimana kalau sekarang Bapak bercerita
tentang hobi Bapak?”
20. “Kalau boleh saya tahu, apakah Bapak punya hobi yang lain ?
21. “Apa Bapak sudah kenal dengan teman-teman disini, Pak?”

C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri kontrak
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita sudah mengobrol selama 15 menit, untuk saat
ini kita akhiri dulu ya, Pak? Tadi Bapak bagus sekali sudah mau menceritakan
keadaan Bapak”
2. Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan Bapak setelah mengobrol tadi, ?”
“Apakah Bapak masih ingat dngan apa yang kita bicarakan tadi?”
“Kalau masih, coba ceritakan sedikit saja tentang apa yang kita
bicarakan tadi.”
Objektif : “Klien sesekali tersenyum menatap perawat”
3. Rencana tindak lanjut
Nah Bapak, sekarang sudah pukul 09.15 WITA ,pembicaraan kita cukupkan saja
dulu sampai disini ya Pak. Sekarang Bapak istirahat dulu. Kalau nanti Bapak mau
menceritakan sesuatu dan ada pertanyaan yang ingin Bapak sampaikan, Bapak
bisa sampaikan kepada saya pada pertemuan berikutnya ya, Pak”
4. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimana kalau pertemuan selanjutnya kita membicarakan
tentang mengapa Bapak sering menyendiri dan apa penyebab Bapak
lebih suka mengurung diri di kamar ya Pak.””
Waktu : “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi jam 10.00 Wita? Apakah
Bapak bersedia?”
Tempat : “Bapak mau mengobrol dimana, Pak? Bagaimana kalau disini lagi?”
Baik pak nanti kita berbincang-bincang lagi, kalau begitu saya
permisi dulu iya Pak.”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

Hari/ Tanggal : Kamis, 20 Juni 2013


Waktu : 12.00 WITA
Pertemuan : II / TUK 2

PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Pasien
Klien tampak menyendiri dikamarnya, tidak mau berinteraksi dengan orang lain
dan melamun.
B. Diagnosa Keperawatan
Menarik diri
C. Tujuan Khusus
Pasien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
D. Tindakan Keperawatan
TUK 2 : Pasien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
2.1 Beri salam terapeutik
2.2 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
2.3 Berikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan,
penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul.
2.4 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda dan
penyebab muncul.
2.5 Berikan pujian terhadap kemampuan klien dalam mengungkapkan
perasaannya.
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat Pagi, Bapak. Apa kabar Bapak hari ini? Bapak tampak lebih segar dari
sebelumnya, ya”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak saat ini? Apakah tidur Bapak nyenyak ? Apakah
Bapak masih ingat dengan saya? Bagus sekali Bapak masih ingat.”
3. Kontrak
Topik : “Baik Bapak, sesuai dengan janji kita tadi pagi, Hari ini kita akan
membicarakan tentang mengapa Bapak sering menyendiri dan
penyebab Bapak mengurung diri di kamar”.
Waktu : “ Bapak mau bercakap – cakap berapa lama? Bagaimana kalau 15
menit ? Kita mulai dari jam 10.00 sampai 10.15 ya Pak .”
Tempat : “Kita akan mengobrol dimana, Pak? Bagaimana kalau di ruangan ini
saja?”
B. Fase Kerja
1. “Sekarang Bapak saya ajak ngobrol-ngobrol lagi ya. Tadi pagi Bapak sudah
berani mengungkapkan perasaan Bapak.”
2. “Biasanya kalau jam-jam seperti ini, apa yang biasa Bapak lakukan disini atau
dirumah?”
3. “Bapak biasa melakukan sendiri atau bersama orang terdekat?”
4. “Apa yang membuat Bapak dekat dengannya?”
5. “Di dalam keluarga, apakah ada orang yang tidak dekat dengan Bapak?”
6. “Apa yang membuat Bapak tidak dekat dengannya?”
7. “Bagaimana perasaan Bapak selama berdiam diri di kamar?”
8. “Jika Bapak berdiam diri di kamar, apa yang biasa Bapak lakukan dan
pikirkan?”
9. “Apa yang menyebabkan Bapak berdiam diri di kamar?”
10. “Selain berdiam diri di kamar, apa yang biasa Bapak lakukan?”
11. “Mengapa Bapak enggan berhubungan atau bertemu dengan orang lain atau
dengan teman-teman?”
12. “Apakah Bapak sudah pernah berkenalan dengan teman-teman disini?”
13. “Kalau boleh saya tahu kenapa belum Bapak?”
14. “Kenapa Bapak tidak mau berkenalan dengan teman lain?”
15. “Apa yang menghambat Bapak dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
pasien yang lain?”

C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri kontrak
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita sudah mengobrol selama 15 menit, untuk saat
ini kita akhiri dulu ya, Pak? Tadi Bapak bagus sekali sudah mau menceritakan
keadaan Bapak”
2. Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan Bapak setelah mengobrol tadi, Pak?”
“Tadi kita sudah mengobrol, apakah Bapak masih ingat apa yang kita
bicarakan?” Kalau masih coba ceritakan sedikit saja tentang yang
kita bicarakan tadi.”
Objektif : “Tersenyum menatap perawat”
3. Rencana tindak lanjut
“Bapak, karena sekarang sudah pukul 10.15 WITA ,pembicaraan kita cukupkan
saja dulu sampai disini ya Pak. Sekarang Bapak istirahat dulu. Kalau nanti ada
yang mau diceritakan atau ditanyakan kepada saya, Bapak bisa sampaikan saat
kita bertemu lagi iya Pak.
4. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimana kalau pertemuan selanjutnya kita membicarakan
tentang keuntungan ketika berinteraksi dengan orang lain dan
kerugian-kerugian apa saja yang didapat jika kita tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, pAK?””
Waktu : “Kita akan bertemu lagi besok jam berapa, pAK? Bagaimana
kalau jam 09.00 WITA ?”
Tempat : “Bapak mau mengobrol dimana, Pak? Bagaimana kalau di
Taman?”
Baik Bapak nanti kita berbincang-bincang lagi, kalau begitu saya permisi dulu iya
Pak.
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

Hari/ Tanggal : Jumat, 21 Juni 2013


Waktu : 09.00 WITA
Pertemuan : III / TUK 3

PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Pasien
Klien lebih suka menyendiri di tempat tidurnya, ekspresi wajah sedih, tidak mau
kontak dengan yang lain, lebih banyak diam, kontak mata singkat.
B. Diagnosa Keperawatan
Menarik diri
C. Tujuan Khusus
Pasien dapat menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
D. Tindakan Keperawatan
TUK 3 : Pasien dapat menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
3.1 Beri salam terapeutik
3.2 Kaji pengetahuan pasien tentang manfaat keuntungan berinteraksi dengan
orang lai serta kerugiannya jika tidak melakukan interaksi dengan orang lain
3.3 Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya tentang
berhubungan dengan orang lain
3.4 Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya tentang
kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang lain
3.5 Diskusikan dengan pasien tentang keuntungan ketika berinteraksi dengan
orang lain dan kerugian yang didapat ketika tidak berhubungan dengan
orang lain
3.6 Berikan umpan balik yang positif terhadap kemampuan pasien dalam
mengungkapkan perasaannya tentang keuntungan dalam berinteraksi dengan
orang lain dan kerugian bila tidak melakukan interaksi dengan orang lain
3.7 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan
orang lain
3.8 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
3.9 Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain
3.10 Beri penguatan positif terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi, Bapak. Apa kabar Bapak hari ini? Bapak tampak lebih segar dari
sebelumnya, ya”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”“kemarin Bapak tidur nyenyak ?” Bapak
masih ingat dengan saya? Bagus sekali, Pak. Kemarin kita sudah berjanji akan
bertemu hari ini”
3. Kontrak
Topik : “ Bapak sesuai janji kemarin, sekarang kita mengobrol tentang
keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain.”
Waktu : “Bapak mau bercakap-cakap berapa lama, Pak? Bagaimana jika 15
menit dari jam 09.00 – 09.15 ?”
Tempat : “Kita akan mengobrol dimana, Pak? Bagaimana kalau di ruangan ini
saja?”

B. Fase Kerja
1. “Apa yang sedang Bapak lakukan tadi?”
2. “Apa yang biasanya Bapak lakukan ketika menyendiri?”
3. “Apakah Bapak pernah berinteraksi dengan teman-teman di sini?”
4. “Bagaimana perasaan Bapak setelah mengobrol?”
5. “Bapak tidak usah malu untuk berkenalan dengan teman disini. Kalau Bapak
berbicara dengan seseorang tataplah matanya supaya Bapak merasa percaya diri.”
6. “Bapak hendaknya sering mencoba berkenalan dengan teman disini, sesekali
bercerita atau mengobrol dengan teman disini atau dengan perawat yang jaga.”
7. “Bapak, apakah menurut Bapak berinteraksi dengan orang lain bisa membawa
manfaat atau keuntungan?”
8. “Wah, Bapak benar sekali, coba Bapak jelaskan apa saja yang Bapak ketahui
tentang manfaat atau keuntungan berinteraksi dengan orang lain?”
9. “Dari manfaat yang sudah Bapak sebutkan tadi, manfaat yang mana yang sudah
pernah Bapak rasakan?”
10. “Bagaimana perasaan Bapak tentang keuntungan berhubungan dengan orang
lain?”
11. “Selain keuntungan, apakah menurut Bapak jika tidak berhubungan dengan
orang lain bisa menimbulkan kerugian?”
12. “Bapak benar sekali, coba Bapak jelaskan apa saja yang Bapak ketahui tentang
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain?”
13. “Dari kerugian yang sudah Bapak sebutkan tadi, kerugian yang mana yang sudah
pernah Bapak rasakan?”
14. “Bagaimana perasaan Bapak tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain?”
15. “Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah Bapak
belajar bergaul dengan orang lain ?

C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri kontrak
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita sudah mengobrol selama 15 menit, untuk saat
ini kita akhiri dulu ya, Pak? Tadi Bapak bagus sekali sudah mau berbagi cerita
dengan saya”
2. Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan Bapak setelah mengobrol tadi, ?”
Objektif : “Pasien mau menjawab pertanyaan perawat lebih spontan dari yang
kemarin dan sesekali tersenyum saat menatap perawat”
3. Rencana tindak lanjut
“Bapak, pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai disini ya Pak. Sekarang
Bapak istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan
kepada saya, Bapak bisa sampaikan saat kita bertemu lagi iya Pak.
4. Kontrak yang akan datang
Topik : :“Bapak, nanti kita bertemu lagi Pak ya? Nanti kita bersama-sama
akan berkenalan dengan perawat lain dan teman-teman yang ada di
sini”
Waktu : “Kita akan bertemu lagi nanti jam berapa, Pak? Bagaimana kalau
besok jam 10.00 WITA ?”
Tempat : “Bapak mau mengobrol dimana, ? Bagaimana kalau di ruangan saja?”
Baik Bapak nanti kita berbincang-bincang lagi, kalau begitu saya permisi dulu iya
Pak. Selamat beristirahat .
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

Hari/ Tanggal : Jumat, 21 Juni 2013


Waktu : 12.00 WITA
Pertemuan : IV / TUK 4

PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Pasien
Klien banyak diam di tempat tidurnya, menyendiri tidak mau kontak dengan orang
lain, kontak mata ada.
B. Diagnosa Keperawatan
Menarik diri
C. Tujuan Khusus
Klien dapat melaksanakan interaksi social secara bertahap
D. Tindakan Keperawatan
TUK 4 : Klien dapat melaksanakan interaksi social secara bertahap
4.1 Beri salam terapeutik
4.2 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
4.3 Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain melalui
tahap :
- Klien – Perawat
- Klien – Perawat – Klien lain
- Klien – Perawat – Keluarga
- Klien – Perawat – Kelompok/ masyarakat
4.4 Beri penguatan positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai
4.5 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
4.6 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu
4.7 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat Pagi, Bapak. Apa kabar Bapak hari ini? Bapak tampak lebih segar dari
sebelumnya, ya”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak saat ini ?”Apakah Bapak masih ingat dengan saya?
Bagus sekali Bapak masih ingat.”
3. Kontrak
Topik : “ Bapak sesuai janji hari ini kita akan mengobrol dan berkenalan dengan
teman-teman atau perawat yang Bapak sukai.”
Waktu : “ sesuai janji kita tadi pagi kita akan mengobrol selama 15 menit Pak ya,
kita mulai ngobrol dari jam 10.00-10.15 WITA ya Pak?”
Tempat : “ enaknya kita ngobrol dimana Pak? Bagaimana kalau disini saja?”

B. Fase Kerja
1. “Bapak, nanti kita akan berkeliling melihat ruangan ini serta berkenalan dengan
teman dan perawat lainnya.”
2. “Bagaimana kalau sekarang kita berkeliling melihat ruangan ini terlebih dahulu,
kemudian saya akan ajarkan cara berkenalan dengan orang lain.”
3. “Baik Bapak, Bapak bagus sekali sudah mau berkeliling melihat ruangan ini.
Sekarang saya akan ajarkan cara berkenalan dengan orang lain.”
4. “Untuk berkenalan dengan orang lain, yang pertama kita lakukan yaitu memberi
salam kemudian sebutkan dulu nama kita, nama panggilan yang kita sukai, asal
kita dan hobi kita. Contohnya selamat siang, nama saya A, senang dipanggil A,
saya dari kota K dan hobi menonton TV.”
5. “Selanjutnya Bapak menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya
begini: Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana/ Hobinya
apa?”
6. “Ayo Bapak dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan Ibu. Coba berkenalan
dengan saya!”
7. “Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali”
8. “Setelah Bapak berkenalan dengan orang tersebut Bapak bisa melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan Bapak bicarakan. Misalnya
tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya.”
9. “Nanti Bapak juga bisa berkenalan dengan teman satu ruangan dan perawat
lainnya”.

C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri kontrak
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita sudah mengobrol selama 15 menit, sekarang
sudah pukul 10.15 WITA, untuk saat ini kita akhiri dulu ya, Pak?
2. Evaluasi
Subjektif : Setelah kita ngobrol selama 15 menit, bagaimana perasaan Bapak
setelah saya ajarkan cara berkenalan dengan orang lain?”
“Sekarang coba Bapak sebutkan tahap berkenalan dengan orang lain.”
Objektif : “klien mengerti dan mau melaksanakan cara yang diberikan oleh
perawat dan sesekali tersenyum terhadap perawat.

3. Rencana tindak lanjut


Bapak ,karena sekarang sudah pukul 10.15 WITA ,pembicaraan kita cukupkan
saja dulu sampai disini ya Pak. Sekarang Bapak bisa berbincang-bincang dengan
teman Bapak. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan kepada
saya, Bapak bisa sampaikan saat kita bertemu lagi iya Pak.
4. Kontrak yang akan datang
Topik :“Bapak, besok kita bertemu lagi, Pak ya ? kita akan mengobrol tentang
perasaan Bapak setelah berkenalan dengan orang lain.”
Waktu : “kita bertemu jam berapa Pak? Bagaimana kalau jam 10.00 – 10.15,
kita ngobrol selama 15 menit ya Pak?”
Tempat : “Nanti kita ngobrol dimana Pak? Bagaimana kalau ditempat makan
Bapak ya?”
Baik Bapak nanti kita berbincang-bincang lagi, kalau begitu saya permisi dulu iya
Pak. Selamat beristirahat.
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

Hari/ Tanggal : Sabtu, 22 Juni 2013


Waktu : 10.00 WITA
Pertemuan : V / TUK 5

PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Pasien
Klien sudah mulai beraktivitas keluar kamar, menyendiri tidak mau kontak
dengan orang lain, kontak mata ada.
B. Diagnosa Keperawatan
Menarik diri
C. Tujuan Khusus
klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berinteraksi dengan orang lain.
D. Tindakan Keperawatan
TUK 5 : klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berinteraksi dengan
orang lain.
5.1. Salam terapeutik
5.2. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan
dengan orang lain
5.3. Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan dengan
orang lain
5.4. Beri penguatan positif atau kemampuan klien mengungkapkan perasaan
manfaat berhubungan dengan orang lain
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi Bapak?” sedang melakukan apa sekarang?”
2. Evaluasi / Validasi
“Bapak masih ingat dengan saya?”
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini ?”
3. Kontrak
Topik : “ Bapak sesuai janji tadi, sekarang kita mengobrol tentang perasaan
Bapak setelah berinteraksi dengan orang lain?”
Waktu : “Janji kita kemarin, kita akan mengobrol selama 15 menit, mulai dari
jam 10.00-10.15 WITA , Pak ya?”
Tempat : “Kemarin janji kita ngobrol di tempat makan Pak ya? Apakah Bapak
ingin di tempat lain?”

B. Fase Kerja
1. “Sekarang Bapak saya ajak berdiskusi ya?”
2. “Wah bagus sekali, Bapak sudah mau berkenalan dengan orang yang Bapak
sukai.”
3. “Apakah Bapak masih ingat siapa saja nama teman baru yang sudah Bapak ajak
berkenalan?”
4. “Mereka berasal dari mana?”
5. “Dari perkenalan tadi, siapa yang memulai berkenalan terlebih dahulu?”
6. “Bapak hebat, bisa memulai perkenalan terlebih dahulu?”
7. “Bagaimana perasaan Bapak setelah berkenalan dengan orang yang Bapak
sukai?”
8. “Apakah Bapak masih merasa malu untuk berkenalan dengan orang lain?”
9. “Nanti Bapak bisa berkenalan dengan teman satu ruangan.”
C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri kontrak
“Karena sudah pukul 10.15 WITA. Kita sudah mengobrol 15 menit, untuk saat
ini kita akhiri dulu ya Pak. Tadi Bapak sudah bagus sekali mau berdiskusi dengan
saya tentang perasaan Bapak setelah berkenalan dengan orang lain.“
2. Evaluasi
Subjektif : “Setelah kita ngobrol selama 15 menit, bagaimana perasaan Bapak
?”
“Bapak masih ingat, apa yang kita bicarakan tadi?”
“Apakah Bapak bisa mengulanginya?”
Objektif : “Klien mau menjawab pertanyaan perawat dengan kontak mata bagus
terhadap perawat.
3. Rencana tindak lanjut
Nah Bapak, pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai disini ya Pak. Sekarang
Bapak istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan
kepada saya, Bapak bisa sampaikan saat kita bertemu lagi iya Pak.
4. Kontrak yang akan datang
Topik :“Bapak, besok kita bertemu lagi Pak ya berbincang-bincang dengan
keluarga Bapak untuk membicarakan tentang keadaan Bapak ,
dukungan keluarga mengenai masalah menarik diri yang sedang
dihadapi oleh Bapak dan cara perawatannya.”
Waktu : “kita nanti sore bertemu jam berapa Pak? Bagaimana kalau nanti jam
13.00 – 13.20, kita ngobrol selama 20 menit ya Pak?”
Tempat : “ nanti kita ngobrol dimana Pak? Bagaimana kalau di loby Pak ya?”

Baik Bapak nanti kita berbicang-bincang lagi, kalau begitu saya permisi dulu iya
Pak.
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN
KERUSAKAN INTERAKSI SOSILA : MENARIK DIRI

Hari/ Tanggal : Sabtu, 22 Maret 2013


Waktu : 15.00 WITA
Pertemuan : VI / TUK 6

PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Pasien
Pasien tampak sedang ditemani salah satu pihak keluarga, dan terkadang tampak
tersenyum pada keluarganya. Klien sudah mulai beraktivitas keluar kamar,
menyendiri tidak mau kontak dengan orang lain, kontak mata ada.
B. Diagnosa Keperawatan
Menarik diri
C. Tujuan Khusus
Pasien dapat memberdayakan system pendukung atau keluarga mampu
mengembangkan kemampuan pasien untuk berhubungan dengan orang lain
D. Tindakan Keperawatan
TUK 6 : Pasien dapat memberdayakan system pendukung atau keluarga mampu
mengembangkan kemampuan pasien untuk berinteraksi dengan orang lain
6.1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga.
6.2. Salam, perkenalkan diri, sampaikan tujuan, buat kontrak, dan
eksplorasikan perasaan keluarga.
6.3. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang perilaku penyebab serta
akibat perilaku menarik diri
6.4. Dorong anggota keluarga untuk memberi dukungan kepada klien untuk
berkomunikasi dengan orang lain
6.5. Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien
minimum 1 minggu sekali
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat sore, Ibu. Ibu , kalau boleh tahu, apa hubungan Ibu dengan pasien?
Ibu , perkenalkan saya perawat A, saya yang merawat Suami Ibu selama dirawat
disni.
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan bapak dan Ibu hari ini ?”
3. Kontrak
Topik : “Baik, bapak , Ibu. Sesuai dengan janji kita tadi pagi kita akan
membicarakan tentang keadaan Bapak , dukungan keluarga mengenai
masalah menarik diri yang sedang dihadapi oleh Bapak dan cara
perawatannya.”
Waktu : “Ibu mau bercakap-cakap berapa lama, pak? Bagaimana jika 20
menit?”
Tempat : “Kita akan mengobrol dimana, Bu? Bagaimana kalau di ruangan ini
saja?”
B. Fase Kerja
1. “Sekarang Ibu saya ajak berdiskusi ya?”
2. “Ibu, apakah Ibu sudah tahu masalah yang sedang dialami sampai Bapak S
dibawa kesini?”
3. “Kalau Ibu sudah tahu, apa itu menarik diri?”
4. “Ibu, menurut Ibu apa penyebab Bapak S menarik diri? Dan apa saja akibat yang
sudah dirasakan setelah Bapak S menarik diri?”
5. “Ibu sebelum Bapak S dibawa ke sini, bagaimana tindakan perawatan yang telah
Ibu lakukan untuk Bapak S sebelumnya?”
6. “Apakah masalah yang Ibu rasakan saat melakukan perawatan Bapak S di
rumah?”
7. “Apakah Ibu sudah tahu bagaimana tindakan perawatan yang seharusnya
dilakukan pada Bapak S?”
8. “Begini Ibu, Ibu harus bisa memberi dukungan kepada Bapak S untuk bisa
berkomunikasi dengan orang lain”.
9. “Bisa mulai dari hal kecil, misalnya ajak Bapak S untuk berlibur keluar rumah,
agar bisa berkomunikasi dengan orang lain. Ibu juga harus bisa membantu
menjadi pendengar yang baik bagi Bapak S apabila Bapak S bercerita tentang
masalah yang dihadapinya.”

C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri kontrak
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita sudah mengobrol selama 20 menit, Dan
sekarang sudah pukul 13.20 WITA. Kita sudah mengobrol 20 menit, untuk saat
ini kita akhiri dulu ya Bapak, Ibu. Tadi iBU sudah bagus sekali mau berdiskusi
dengan saya tentang perawatan pada suami Ibu.“
2. Evaluasi
Subjektif : “Setelah kita ngobrol selama 20 menit, bagaimana perasaan bapak ?”
“bapak masih ingat, apa yang kita bicarakan tadi?”
“Apakah bapak bisa mengulanginya?”
Objektif : Sekarang keluarga sudah mengetahui apa yang sedang dialami pasien.
Keluarga mau menjawab pertanyaan perawat dengan kontak mata
bagus terhadap perawat.

3. Rencana tindak lanjut


Nah pak,bu pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai disini ya. Sekarang
bapak dan ibu bisa beristirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau
ditanyakan kepada saya, bapak/ibu bisa sampaikan saat kita bertemu lagi iya.

4. Kontrak yang akan datang


Topik :“Bapak, Ibu besok kita bertemu lagi Pak ya berbincang-bincang
tentang obat yang harus diminum guna mempercepat kesembuhan
Bapak”
Waktu : “kita besok bertemu jam berapa Pak? Bagaimana kalau jam 09.00 –
09.15, kita ngobrol selama 15 menit ya pak?”
Tempat : “ nanti kita ngobrol dimana Pak? Bagaimana kalau di Taman Pak
ya?”
Baik Ibu nanti kita berbicang-bincang lagi, kalau begitu saya permisi dulu iya
pak.
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

Hari/ Tanggal : Minggu, 23 Juni 2013


Waktu : 09.00 WITA
Pertemuan : VII / TUK 7

PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Pasien
Klien sudah mulai beraktivitas keluar kamar, menyendiri tidak mau kontak
dengan orang lain, kontak mata ada.
B. Diagnosa Keperawatan
Menarik diri
C. Tujuan Khusus
Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
D. Tindakan Keperawatan
TUK 7 : Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat .
7.1. Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan
efek samping).
7.2. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien,
obat, dosis, cara dan waktu).
7.3. Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang
dirasakan.
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi Bapak?” sedang melakukan apa sekarang?”Bapak nampak terlihat
segar dari sebelumnya .”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini ?”
3. Kontrak
Topik : “Bapak, sesuai janji kita kemarin, sekarang kita mengobrol tentang obat
yang harus diminum guna mempercepat kesembuhan Bapak ya?”
Waktu : “Pak, kita akan mengobrol selama 15 menit, mulai dari jam 09.00-09.15
WITA , ya?”
Tempat : “Kemarin janji kita ngobrol di Taman Pak ya? Apakah Bapak ingin di
tempat lain?”

B. Fase Kerja
1. “Apakah Bapak sudah tahu obat yang harus diminum setiap hari?”
2. “Biasanya minum berapa macam obat setiap kali minum?”
3. “Boleh saya tahu bagaimana cara Bapak meminum obat ini ?”
4. “Bagus sekali, Bapak sudah bisa menggunakan obat ini secara benar dan tepat.
Saya senang Bapak mau mengikuti saran perawat dan dokter di sini.”
5. “Bapak sudah tahu kegunaan obat tersebut?”
6. “Bagus sekali. Jangan lupa ingat nama obat dan waktu minum obat ya.”

C. Fase Terminasi
1. Mengakhiri kontrak
“Karena sudah pukul 09.15 WITA. Kita sudah mengobrol 15 menit, untuk saat
ini kita akhiri dulu ya Pak. Tadi Ibu sudah bagus sekali mau berdiskusi dengan
saya tentang perasaan Bapak setelah berkenalan dengan orang lain.“
2. Evaluasi
Subjektif : “Setelah kita ngobrol selama 15 menit, bagaimana perasaan Pak ?”
“Bapak masih ingat, apa yang kita bicarakan tadi?”
“Apakah Bapak bisa mengulanginya?”
Objektif : “Klien mau menjawab pertanyaan perawat dengan kontak mata bagus
terhadap perawat.
3. Rencana tindak lanjut
Nah Pak, pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai disini ya. Sekarang Bapak
bisa beristirahat dulu. Bapak harus selalu mengingat-ingat nama obat, dosis dan
cara menggunakannya. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan
kepada saya, Bapak bisa sampaikan saat kita bertemu lagi iya.
4. Kontrak yang akan datang
Cukup sampai disini dulu ya Bapak kita berbincang-bincangnya. Mungkin, lain
waktu kita bisa lanjutkan lagi. Semoga Bapak cepat lekas sembuh dan jangan
lupa untuk selalu mengingat-ingat tentang apa yang telah kita pelajari selama ini.
Pertahankan kondisi Bapak yang baik ini.

Anda mungkin juga menyukai