I. IDENTITAS KLIEN
Nama :O
Umur : 46 tahun
Alamat : Br. Pengiangan Kangin, Sulahan ,Susut Bangli
Pendidikan: : SD
Agama : Hindu
Status : Belum menikah
Pekerjaan :-
Jenis Kel. : Perempuan
No RM : 013518
Ruang Rawat : Abimanyu
Tanggal Dirawat(MRS) : 10 September 2018
Tanggal Pengkajian : 17 September 2018
Pasien mengatakan tidak berguna dan malu tidak mampu melakukan sesuatu
yang berguna bagi keluarga karena tidak bekerja, pasien merasa malu
berkomunikasi dengan sesama pasien atau petugas kesehatan di RSJ karena
merasa malu, merasa diri berwajah jelek, tidak berpenamilan menarik, serta
merasa kotor. Saat pengkajian pasien banyak menunduk dan kontak mata kurang.
12
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Iya
Tidak
Jelaskan :
pasien tidak pernah mengalami gangguan kejiwaan
2. Pengobatan sebelumnya
Pasien tidak pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya
Masalah Keperawatan : -
3. Riwayat trauma
Pelaku/usia Korban/ Saksi/
usia usia
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - - - - -
Tindakan criminal - - - - - -
- - - - - -
Jelaskan:
pasien tidak pernah mempunyai riwayat truma
13
.................................................................................................
...........................................................................................................
..................
...........................................................................................................
..................
...........................................................................................................
..................
14
3. Keluhan fisik :
Ya Tidak -
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Risiko tinggi perubahan suhu Perubahan Nutrisi: Lebih dari
tubuh kebutuhanTubuh
Defisit Volume Cairan Kerusakan Menelan
Kelebihan Volume Cairan Perubahan Eliminasi faeses
Resiko Tinggi terhdap Infeksi Perubahan Eliminasi urine
Risiko Tinggi terhadap Kerusakan integritas kulit
Transmisi Infeksi Lain-
Perubahan Nutrisi: Kurang lain, jelaskan............................
dari kebutuhan ...
Tubuh
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
4
6
Keterangan :
= perempuan = laki-laki
= meninggal
= meninggal
= klien
15
Jelaskan : pasien anak ke 3 dari 4 bersaudara. pasien tinggal bersama
orangtua serta ketiga saudaranya dalam satu rumah. Kakak kedua pasien
pernah mengalami gangguan jiwa namun bersifat ringan. pasien jarang
berkomuniksasi dengan keluarganya.
Masalah keperawatan : Ada factor genetic.
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Saat pengkajian, pasien mengatakan dirinya berwajah jelek
tidak berpenampilan menarik, serta merasa kotor
b. Identitas : Saat pengkajian, pasien mengatakan namanya Simpen ,
pasien menyadari bahwa dirinya laki-laki. Saat ditanya umur pasien
berpikir ia mengatakan berumur 46 tahun. pasien mengaku tidak bekerja,
klien hanya mendunduk. pasien mengetahui bahwa ia anak ketiga dari
empat bersaudara.
c. Peran : Saat pengkajian, pasien mengatakan berperan sebagai anak.
d. Ideal diri : Saat pengkajian pasien mengatakan ingin sembuh dan
kembali ke rumah. pasien ingin dapat bekerja
e. Harga diri : Saat pengkajian pasien mengatakan tidak berguna dan malu
tidak mampu melakukan sesuatu yang berguna bagi keluarga karena tidak
bekerja, pasien merasa malu berkomunikasi dengan sesama pasien atau
petugas kesehatan di RSJ karena merasa malu, merasa diri berwajah jelek,
tidak berpenamilan menarik, serta merasa kotor. Saat pengkajian pasien
banyak menunduk dan kontak mata kurang.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah , ganguan citra
tubuh
Pengabaian unilateral Harga diri rendah kronis
Gangguan citra tubuh Harga diri rendah situasional
Gangguan identitas pribadi Lain-lain, jelaskan..........
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
16
pasien mengatakan tidak mempunyai orang yang diajak dekat, tidak ada
orang yang berarti dalam hidupnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat:
pasien mengatakan sebelum masuk RSJ, Klien tidak mengikuti
kegiatan yang menyangkut orang banyak. pasien hanya diam dirumah.
Saat masuk RSJ klien mengikuti rehabilitasi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
pasien mengatakan malu untuk berkomunikasi dengan orang lain dan
lebih, karena merasa diri jelek, tidak menarik dan kotor, dalam
berkomunikasi pasien lebih banyak menunduk, kontak mata kurang.
pasien hanya keluar saat makan, selesai makan pasien kembali masuk ke
kamar. pasien tidak saling mengenal dengan pasien lain dalam satu kamar.
pasien juga tampak sering menyendiri.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
Kerusakan komunikasi Isolasi sosial
Kerusakan komunikasi verbal Lain-lain,
Kerusakan interaksi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
pasien beragama Hindu, di RSJ Klien jarang melakukan
persembahyang.
b. Kegiatan ibadah
pasien mengatakan sebelum MRS Klien sering sembahyang di
merajan, namun setelah MRS ia jarang melakukan persembahyangan.
Masalah / Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
17
Jelaskan: Saat pengkajian pasien terlihat memakai pakaian secara
biasanya, cukup rapi.
Masalah / Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting,
instrumentasi)
Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
Lain-lain, Jelaskan : -
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain
Jelaskan: Saat pengkajian, pasien tampak dengan lambat menjawab
pertanyaan perawat, kontak mata saat berkomunikasi kurang dan lebih
banyak menunduk.
Masalah / Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
Kerusakan komunikasi
Lain-lain,
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
18
Jelaskan: Aktifitas motorik normal
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas Grimace
Gagap Otomatisma
Stereotipi Negativisme
Gaduh Gelisah Reaksi konversi
Katatonik Tremor
Mannarism Verbigerasi
Katapleksi Berjalan kaku/rigid
Tik Kompulsif
Ekhopraxia
Command automatis
5. Afek
19
Datar
Tumpul
Labil
Jelaskan : Pada saat pengkajian emosi pasien tampak datar, namun setiap
menjawab pertanyaan perawat pasien menunduk.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan persepsi. pasien mengatakan
tidak pernah melihat sesuatu atau suara-suara yang aneh / tidak nyata.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. Proses pikir
Sirkumstansial
20
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of ideas
Blocking
Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : Saat ditanya oleh perawat pasien mampu menjawab walaupun
ada beberapa yang tidak mau dijawab pasien
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir
Obsesi
Depersonalisasi
Fobia
Idea yang terkait
Hipokondria
Pikiran magic
Waham
Agama
Nihilistik
Somatik
Sisip pikir
Kebesaran
Siar piker
Curiga
Kontrol pikir
Jelaskan : pasien tidak memiliki gangguan isi pikir dan tidak memiliki
keyakinan terhadap sesuatu hal yang berlebihan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
21
Sedasi
Stupor
Disorientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan : Saat pengkajian pasien terlihat sadar secara penuh dan tenang,
pasien dapat menjawab RSJ saat ditanya dimana pasien berada.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat saat ini
Gangguan daya ingat jangka pendek
Konfabulasi
Jelaskan : Saat ditanya kembali siapa nama perawat yang mengkaji
pasien menjawab dengan benar, pasien tidak mampu mengingat tanggal,
bulan, dan tahun sekarang, tetapi pasien masih mengingat siapa yang
mengantar ia ke RSJ. Tapi tidak tau berapa lama dia dibawa ke RSJ
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
22
Gangguan bermakna
Jelaskan : Saat pengkajian pasien tidak mau menjawab dan lebih banyak
diam
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
23
Y Tid
a ak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
8. Aktivitas di dalam rumah
Y Tid
a ak
Mempersiapkan makanan
Mencuci pakaian
Mengatur keuangan
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
24
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan Reaksi lambat
masalah Reaksi berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya Lainnya
Jelaskan : Saat pengkajian pasien mengatakan bila memiliki masalah
lebih suka diam dan menyendiri, tidak pernah menceritakan masalahnya
kepada orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
25
Factor presipitasi
Koping
System pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lainnya
26
- Kontak mata kurang
- Pasien tidak dengan jelas
menceritakan pengalaman
dimasa lalu.
27
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah kronis
2. Kerusakan interaksi sosial
3. Gangguan citra tubuh
Penyebab
Gangguan citra tubuh
28
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
29
dan menerima pasien apa
adanya.
7. Beri perhatian pada pasien
dna perhatikan kebutuhan
dasar pasien
Senin, 17 TUK 2 : Setelah dilakukan asuhan 1. Diskusikan kemampuan 1. Mendiskusikan tingkat
september Pasien dapat keperawatan selama 1x 15 dan aspek positif yang kemampuan pasien
2018 mengidentifikasi menit diharapkan pasien dimiliki pasien. seperti menilai realitas,
Pukul kemampuan dan mampu mengidentifikasi control diri atau
09.15- aspek positif yang kemampuan dan aspek positif integritas ego diperlukan
09.30 dimilikinya yang dimilikinya dengan sebagai dasar asuhan
WITA kriteria hasil: 2. Setiap bertemu hindarkan keperawatannya.
1. Pasien dapat menyebutkan dari memberi nilai negatif. 2. Reinforcement positif
aspek positif dan akan meningkatkan
kemampuan yang dimiliki 3. Usahakan memberikan harga diri pasien.
pasien pujian yang realistik. 3. Pujian yang realistik
2. Aspek positif keluarga. tidak menyebabkan
3. Aspek positif lingkungan pasien melakukan
yang dimiliki pasien. kegiatan hanya karena
30
ingin mendapatkan
pujian.
Senin, 17 TUK 3 : Setelah dilakukan asuhan 1. Diskusikan dengan pasien 1. Keterbukaan dan
september Pasien dapat keperawatan selama 1x 15 kemampuan yang masih pengertian tentang
2018 menilai kemampuan menit diharapkan pasien dapat dapat dilakukan dalam kemampuan yang
Pukul yang digunakan menilai kemampuan yang sakit. dimiliki adalah prasarat
09.30- digunakan dengan kriteria untuk berubah.
09.45 hasil: 2. Bantu pasien 2. Mengingatkan pasien
WITA 1. Pasien menilai kemampuan menyebutkannya dan beri kembali pada
yang dapat digunakan di RS penguatan terhadap kemampuan yang ada
2. Pasien menilai kemampuan kemampuan diri yang pada dirinya, sehingga
yang dapat digunakan diungkapkan pasien memotivasi peningkatan
dirumah pasien. harga diri
3. Perlihatkan respon yang 3. Meyakinkan pasien,
kondusif dan upayakan bahwa kita benar-benar
menjadi pendengar yang ingin membantu
aktif mengatasi masalah
pasien
31
Senin, 17 TUK 4 : Setelah dilakukan asuhan 1. Rencanakan bersama 1. Membentuk individu
september Pasien dapat keperawatan selama 1x 15 pasien aktifitas yang dapat yang bertanggung jawab
2018 menetapkan dan menit diharapkan pasien dapat dilakukan setiap hari sesuai terhadap dirinya sendiri.
Pukul merencanakan menetapkan dan merencanakan dengan kemampuan:
09.45- kegiatan sesuai kegiatan sesuai dengan kegiatan mandiri, kegiatan
10.00 dengan kemampuan kemampuan yang dimiliki dengan bantuan sebagaian,
WITA yang dimiliki dengan kriteria hasil: kegiatan yang
1. Pasien memiliki membutuhkan bantuan
kemampuan yang akan total.
dilatih, 2. Tingkatkan kegiatan sesuai 2. Pasien perlu bertindak
2. Pasien mecoba sesuai dengan toleransi kondisi secara realistik dalam
jadwal harian pasien. kehidupannya.
3. Beri contoh pelaksanaan 3. Contoh perilaku yang
kegiatan yang boleh dilihat pasien akan
dilakukan pasien. memotivasi pasien untuk
melaksanakan kegiatan.
32
Senin, 17 TUK 5 : Setelah dilakukan asuhan 1. Beri kesempatan pada 1. Memberikan kesempatan
september Pasien dapat keperawatan selama 1x 15 pasien untuk mencoba kepada pasien mandiri
2018 melakukan kegiatan menit diharapkan pasien kegiatan yang telah dapat meningkatkan
Pukul sesuai kondisi sakit mampu melakukan kegiatan direncanakan. motivasi dan harga diri
10.00- dan kemampuannya sesuai kondisi sakit dan pasien.
10.15 kemampuannya dengan kriteria 2. Reinforcement positif
WITA hasil : 2. Beri pujian atas dapat meningkatkan
1. Pasien melakukan kegiatan keberhasilan pasien harga diri pasien.
yang telah dilatih, 3. Diskusikan kemungkinan 3. Memberikan kesempatan
2. Pasien mampu melakukan pelaksanaan di rumah kepada pasien untuk
beberapa kegiatan secara tetap melakukan
mandiri kegiatan yang biasa
dilakukan.
Senin, 17 TUK 6 : Setelah dilakukan asuhan 1. Beri pendidikan kesehatan 1. Mendorong keluarga
september Pasien dapat keperawatan selama 1x 15 pada keluarga tentang cara untuk mampu merawat
2018 memanfaatkan menit diharapkan pasien merawat pasien dengan pasien mandiri di rumah.
Pukul sistem pendukung mampu memanfaatkan sistem harga diri rendah.
10.15- yang ada pendukung yang ada dengan 2. Bantu keluarga 2. Support system keluarga
10.30 kriteria hasil : memberikan dukungan akan sangat
33
WITA 1. Keluarga memberi selama pasien dirawat. mempengaruhi dalam
dukungan dan pujian. mempercepat proses
2. Keluaraga memahami penyembuhan pasien.
jadwal kegiatan harian 3. Bantu keluarga 3. Meningkatkan peran
pasien menyiapkan lingkungan serta keluarga dalam
rumah. merawat pasien di
rumah.
Senin, 17 TUK 7 : Setelah dilakukan asuhan 1. Melatih pasien 1. agar pasien mampu dan
september Pasien keperawatan selama 1x 15 menggunakan obat dengan patuh mengonsumsi obat
2018 menggunakan obat menit diharapkan pasien prinsip 6 benar dengan prinsip 6 benar
Pukul minimal dengan mampu menggunakan obat
10.00- prinsip 6 benar dengan prinsip 6 benar dengan
10.15 kriteria hasil:
WITA 1. Pasien mengonsumsi
obat sesuai jadwal
2. Pasien dapat
membedakan jenis dan
fungsi obat yang
diberikan
34
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO HARI/TGL/JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON PARAF
1 Senin, 17 Harga Diri 1. Membina hubungan saling
september 2018 Rendah percaya dengan
Pukul 09.00-09.15 Kronis mengungkapkan prinsip
WITA komunikasi - Pasien : “selamat pagi”
- Perawat : “selamat pagi - Pasien : “nama saya oka
bu” sri, saya senang dipanggil
- Perawat : “perkenalkan oka”
nama saya ari bias
dipanggil suster ari saya
yang bertugas hari ini
merawat ibu, kalau boleh
tahu nama ibu siapa dan - Pasien : “baiklah sus saya
senang dipanggil siapa bersedia sus”
bu ?”
- Perawat : “oh iya ibu oka
35
sri
Bagaimana kalau kita
bercakap-cakap tentang
kemampuan dan kegiatan
yang pernah ibu lakukan?
Setelah itu kita akan
menilai keadaan mana - Pasien : “baiklah sus”
yang masih ibu dapat
lakukan di rumah sakit.
Setelah kita nilai, kita
akan pilih salah satu
kegiatan untuk kita latih”
- Perawat : “Dimana
kita duduk? Bagaimana
kalau di ruang tamu?
Berapa lama? Bagaimana
kalau 20 menit” hari ini
tujuan saya kesini ingin
bercakap-cakap sedikit
mengenai apa yang ibu
36
rasakan hari ini , apakah
ibu bersedia ?”
- Perawat : “baik lah ibu
oka sri”
Senin, 17 Harga Diri TUK 2 :
2. september 2018 Rendah a. Diskusikan kemampuan dan
Pukul 09.15-09.30 Kronis aspek positif yang dimiliki
WITA pasien.
b. Setiap bertemu hindarkan
dari memberi nilai negatif.
c. Usahakan memberikan
pujian yang realistik.
- Pasien : “Merapihkan
- Perawat :“Bu apa saja
tempat tidur”
kemampuan yang ibu miliki?
- Perawat : “Bagus, apa lagi? - Pasien : “Mencuci
piring”
- Perawat : “Saya akan
- Pasien : “Iya saya bisa”
membuatkan daftarnya! Apa
pula kegiatan rumah
37
tangga yang biasa ibu
lakukan? Bagaimana dengan
merapikan kamar? Menyapu?
Mencuci piring.... dst. - Pasien : “Bisa”
- Perawat : “Wah bagus
sekali, ada lima kemampuan
dan kegiatan yang ibu miliki.
38
- Perawat : “Wah bagus
sekali, ada lima kemampuan
dan kegiatan yang ibu miliki. - Pasien : “Bisa”
Ibu, dari lima
kegiatan/kemampuan ini, yang
mana yang masih dapat
dikerjakan di rumah sakit?
Coba kita lihat, yang pertama
bisakah?”
39
tempat tidur ? Mari kita lihat
tempat tidur bu, coba lihat
sudah rapikah tempat tidurnya
?”
40
sebagaian, kegiatan yang
membutuhkan bantuan total.
5. Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi
pasien.
6. Beri contoh pelaksanaan
kegiatan yang boleh dilakukan
pasien.
41
sekarang kita pasang lagi mencotohkan cara
spreinya, kita mulai dari arah membersihkan tempat
atas ya. Sekarang sebelah kaki, tidur)
tarik dan masukkan, lalu
sebelah pinggir masukkan.
Sekarang ambil bantal,
rapihkan, dan letakkan di
sebelah atas atau kepala. Mari
kita lipat selimut, nah letakkan
di sebelah bawah/kaki.
42
- Perawat : “baiklah ibu coba - (pasien mencoba merapikan
ibu lakukan cara merapikan tempat tidur seperti yang
tempat tidur yang sudah kita sudah dijelaskan oleh
lakukan tadi” perawat sebelumnya)
43
kita masukkan pada jadwal
harian. Ibu mau berapa kali
sehari merapihkan tempat
tidur?” Pasien : “baiklah sus”
44
- Perawat: “Bagaimana keadaan - Keluarga Pasien :
bapak/ibu pagi ini?” ”Keadaan saya baik, sus”
- Perawat: “Baik, mari duduk di - Keluarga Pasien : “Baik,
ruangan wawancara” sus”
- Perawat: “Berapa lama waktu - Keluarga Pasien : “Baiklah,
bapak/ibu? 30 menit?” sus”
- Perawat: “Bagaimana kalau - Kelurga Pasien : “Baiklah,
kita bercakap-cakap tentang sus”
cara merawat O?” - Keluarga Pasien: “O sering
- Perawat: “Apa yang bapak/ibu terlihat tidak percaya diri
ketahui tentang masalah O?” dan sering menyalahkan
dirinya sendiri dan
mengatakan dirinya sebagai
orang terbodoh sedunia.”
- Keluarga Pasien : “Apa
- Perawat : “Ya, memang yang akan terjadi bila itu
benar sekali pak/bu, O tidak diatasi, sus?”
memang terlihat tidak percaya
diri dan sering menyalahkan
dirinya sendiri. Misalnya pada
45
O, sering menyalahkan dirinya
dan mengatakan dirinya adalah
orang paling bodoh sedunia.
Dengan kata lain, anak
bapak/ibu memiliki masalah
harga diri rendah yang ditandai
dengan munculnya pikiran-
pikiran yang selalu negatif
terhadap dirinya sendiri.” - Keluarga Pasien : “Oh
- Perawat : “Bila keadaan O begitu ya, sus”
ini terus menerus seperti itu, O
bisa mengalami masalah yang
lebih berat lagi, misalnya O
malu bertemu dengan orang
lain dan memilih mengurung - Keluarga Pasien : “Ya,
diri” saya sudah mengerti.”
- Perawat : “Sampai disini,
bapak/ibu mengerti apa yang - Keluarga Pasien : “Baik
dimaksud harga diri rendah?” Ners. Tolong berikan
- Perawat :“Bagus sekali perawatan yang terbaik
46
bapak/ibu sudah mengerti. untuk O”
Setelah kita mengerti bahwa
masalah .O dapat menjadi
masalah serius, maka kita
perlu memberikan perawatan
yang baik untuk O” - Keluarga Pasien : “O
mengatakan mampu untuk
47
sesuai jadwal. Tolong bantu
menyiapkan alat-alatnya, ya
pak/bu. Dan jangan lupa
memberikan pujian agar harga
dirinya meningkat. Ajak pula - Keluarga Pasien : “Baik
memberi cek list pada jadwal Bu, saya akan selalu
kegiatannya.” memantau perkembangan
O”
- Perawat : “Selain itu, bila O
sudah tidak dirawat lagi di
rumah sakit, bapak/ibu tetap
perlu memantau
perkembangan O. Jika masalah
harga dirinya kembali muncul - Keluarga Pasien : “Baik
dan tidak tertangani lagi, sus, lalu apa yang saya
bapak/ibu dapat membawa O harus lakukan pertama
ke puskesmas” kali?”
- Perawat : “Nah bagaimana
kalau sekarang kita praktekkan - Keluarga Pasien : “Siang
cara memberikan pujian O, apa yang sedang kamu
48
kepada O” lakukan ? Oh mencuci
- Perawat : “Pertama, piring ya? Wah, bagus
Bapak/Ibu, temui O dan sekali.kamu semakin pintar
tanyakan kegiatan yang sudah ya memcuci piring.”
dia lakukan lalu berikan pujian
dengan mengatakan: bagus
sekali O, kamu sudah semakin
terampil merapikan tempat
tidur. Coba bapak/ibu
praktekkan sekarang”
- Perawat : “Ya, bagus.”
7 Selasa, 18 Harga Diri TUK 7 :
september 2018 Rendah 1. Pasien menggunakan obat
Pukul 10.30-10.45 Kronis minimal dengan prinsip 6
WITA benar
49
minimal dengan prinsip 6 benar - Pasien :”Baik sus”
”
- Perawat : “berapa lama bu ada
- Pasien : “Saya ada waktu
waktu?”
kurang lebih 30 menit.”
- Perawat : “mari kita bicarakan
di kamar”
- Perawat : “bu, ini obat-obatan - Pasien : “Ya sudah
yang harus diminum, coba ibu mengerti sus”
perhatikan yang warna putih
ini untuk mengurangi sakit
kepala dan yang kuning ini
untuk menghilangkan
ketakutan ibu nanti masing-
masig dari obat ini diminum
3xsehari 1 tablet, diminumnya
setelah ibu makan. apakah ibu
sudah mengerti ?”
- Perawat : “bu, jadwal yang Pasien : “Ya sus “
telah dibuat selama o dirawat
50
di rumah sakit tolong
dilanjutkan di rumah, baik
jadwal kegiatan maupun
jadwal minum obatnya yang
saya sampaikan tadi, obatnya
harus rutin diminum sampai
habis ya bu”
51
NO HARI/TANGGAL/ EVALUASI (SOAP) PARAF
JAM
1 Senin / 17 september TUK 1
2018/ pukul 09.15 S :pasien mengatakan namanya oka sri dan
WITA senang dipanggil oka.
O : pasien mampu berkomunikasi dengan
perawat dengan menyebutkan namanya oka
sri dan senang dipanggil oka, terlihat pasien
mau berjabat tangan dengan perawat dan
ada kontak mata antara perawat dan pasien
A : Tujuan Tercapai masalah teratasi
P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk
mencapai tujuan khusus 2
52
masih bisa dilakukan di rumah sakit
A : Tujuan tercapai, Masalah teratasi
P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk
mencapai tujuan khusus 4
53
A : Tujuan Tercapai , masalah teratasi
P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk
mencapai tujuan khusus 7
7 Selasa, 18 september TUK 7
2018 S : Pasien mengatakan sudah mengetahui jadwal
Pukul 10.30-10.45 minum obat minimal dengan prinsip 6
WITA benar.
O : Pasien tampak kooperatif dan sudah
mengetahui jadwal minum obat minimal
dengan prinsip 6 benar.
A : Tujuan Tercapai , masalah teratasi
P : Perencanaan pasien pulang
54
BAB III
PENUTUP
1. SIMPULAN
Harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya
kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung
maupun tidak langsung, penurunan diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis
atau menahun. Respon individu terhadap konsep dirinya sepanjang rentang respon
konsep diri yaitu adaptif dan maladaptif. Faktor-faktor yang mengakibatkan harga diri
rendah kronik meliputi faktor predisposisi dan faktor presipitasi. Harga diri rendah
kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga diri rendah situasional yang
tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena individu tidak pernah mendapat feed
back dari lingkungan tentang perilaku klien sebelumnya bahkan mungkin
kecendrungan lingkungan yang selalu memberi respon negatif untuk mendorong
individu menjadi harga diri rendah. Individu dengan harga diri rendah perlu mendapat
tindakan keperawatan dengan mengalihkan fokus dengan membantu mengidentifikasi
dan mengembangkan aspek dan kemampuan positif yang dimiliki individu tersebut
sehingga timbul perasaan bahwa ia masih memiliki aspek positif yang dapat
dikembangkan.
2. SARAN
Makalah ini disusun agar nantinya dapat dimanfaatkan secara optimal terkait
dengan pengembangan mata kuliah Keperawatan Jiwa. Penyusun menyarankan
materi-materi yang ada dalam makalah ini dikembangkan lebih lanjut agar dapat
nantinya menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu. Demikianlah makalah ini
penyusun persembahkan, semoga dapat bermanfaat.
55
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC
Direja, Ade Herman Surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika,.
Yogyakarta.
Fitria N. 2009. Prinsip Dasar & Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan & Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika.
Hawari, D. 2001. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta : EGC
Keliat & Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa: terapi aktivitas kelompok. Jakarta : EGC.
Keliat B, dkk. 2006. Proses Keperawatan Jiwa Edisi II. Jakarta: EGC
Keliat & Akemat. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC.
Maramis, W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University
Press
NANDA NIC-NOC. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction Jogja.
NANDA. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan (Terjemahan). Jakarta : Prima
Medika.
SDKI,DPP & PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: definisi dan
indicator diagnostic. (Edisi I). Jakarta : DPPPPNI.
Stuart, G. W. dan Sundeen, S.J. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta :
EGC
Townsend, Mary C. 2012. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan
Psikiatri: Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC
Yosep, I. 2009. Keperawatan Jiwa (edisi revisi). Bandung : Revika Aditama
56
57