Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

Bunga Pratiwi1, Pramudiyanti2, Rini Rita T. Marpaung3


e-mail: bunga_mursalin@yahoo.co.id. HP: 085766811085

ABSTRAK

The purpose of the study was know the influence of using audio visual media
toward student’s activity and material mastery of students on the subject of human
respiratory system. Samples of the study were students of XI IPA 1 and XI IPA2
which selected by Cluster Random Sampling technique. Quantitative data
obtained from pretest-posttest which statistically analyzed by T-test. Qualitative
data obtained which analyze descriptively in form of students’ activity and
students' questionnaire responses. The result showed that the activity of express
the idea, teamwork, exchane the information, and present the results of the
discussion has increased. Mastery of students also increased with the average
value of N-gain 55.34. So, it can be concluded that teaching-learning using audio-
visual media was influential increased students’ activity and material mastery of
students.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio


visual terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan
manusia. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA1 dan XI IPA2 yang dipilih
secara acak dengan teknik Cluster Random Sampling. Data kuantitatif diperoleh
dari nilai pretes dan postes yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t.
Data kualitatif berupa data aktivitas belajar dan angket tanggapan siswa yang
dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas
mengemukakan ide, bekerja sama, bertukar informasi dan mempresentasikan hasil
diskusi mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan
dengan rata-rata N-gain sebesar 55,34. Dengan demikian, pembelajaran
menggunakan media audio visual berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa.

Kata Kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, media audio visual


_____________________

1 Mahasiswa Pendidikan Biologi


2 Staf Pengajar
3 Staf Pengajar
PENDAHULUAN melahirkan teknologi yang dapat
memberikan kemudahan bagi
Pembelajaran merupakan proses
kehidupan. Pembelajaran IPA ini
kerja antara guru dan siswa dalam
bertujuan untuk memberikan
memanfaatkan segala potensi dan
pengetahuan (kognitif), keterampilan
sumber yang ada, baik potensi yang
(psikomotorik), kemampuan sikap
bersumber dari siswa seperti minat,
ilmiah (afektif), pemahaman,
bakat dan kemampuan dasar yang
kebiasaan dan apresiasi (Trianto,
dimiliki termasuk gaya belajar
2010: 141-142).
maupun potensi yang ada di luar diri
Meskipun demikian proses
siswa seperti lingkungan, sarana dan
pembelajaran yang dilakukan oleh
sumber belajar sebagai upaya untuk
banyak tenaga pendidik saat ini
mencapai tujuan tertentu (Sanjaya,
cenderung pada penyampaian target
2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi
materi kurikulum dan lebih
(2010:89) bahwa dalam kegiatan
mementingkan pada penghafalan
pembelajaran guru harus memahami
konsep (Amri dan Ahmadi, 2010: 88).
hakekat materi pembelajaran yang
Hal ini ditunjukkan dari hasil
diajarkan dan memahami berbagai
observasi dan wawancara dengan
metode dan media pembelajaran yang
guru biologi SMA Negeri 1 Talang
dapat merangsang kemampuan
Padang pada bulan Oktober 2012,
berfikir siswa secara langsung agar
kegiatan pembelajaran di dalam kelas
dapat meningkatkan minat dan hasil
selalu didominasi oleh guru. Dalam
belajar siswa.
menyampaikan materi Sistem
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Pernapasan pada Manusia biasanya
Alam (IPA) termasuk biologi
guru menggunakan metode ceramah,
merupakan ilmu pengetahuan yang
padahal materi ini mempunyai
mempelajari gejala-gejala melalui
karakteristik khusus yaitu membahas
serangkaian proses ilmiah dan
mekanisme proses yang rumit
hasilnya terwujud sebagai produk
sehingga sulit untuk dipahami serta
ilmiah yang tersusun atas tiga
melibatkan berbagai organ lain dalam
komponen terpenting berupa konsep,
menjalankan fungsinya. Penggunaan
prinsip, dan teori yang berlaku secara
metode ceramah membuat
universal, teori-teori IPA akan
pemahaman siswa hanya terbatas Minimum) yang telah ditetapkan
pada konsep yang terajarkan dan lebih SMAN 1 Talang Padang, yaitu 75,00.
banyak sebagai sesuatu yang diingat Berdasarkan uraian di atas,
dan tidak terapresiasi secara maka diperlukan suatu alternatif
mendalam. Kondisi seperti ini media pembelajaran yang menarik
mengakibatkan suasana pembelajaran dan efektif sehingga meningkatkan
kurang interaktif, siswa hanya duduk, aktivitas dan hasil belajar siswa.
mencatat dan mendengarkan apa yang Pemilihan media yang tepat harus
disampaikan oleh guru dan sedikit disesuaikan dengan materi pokok
peluang bagi siswa untuk bertanya. yang akan dipelajari oleh siswa. Salah
Selain itu di SMA Negeri 1 satu media pembelajaran yang diduga
Talang Padang dalam proses sesuai untuk materi sistem pernapasan
pembelajaran jarang menggunakan pada manusia adalah media audio
media pembelajaran. Hal ini visual. Media audio visual dapat
mengakibatkan aktivitas belajar siswa memudahkan siswa dalam memahami
seperti turut serta dalam melakukan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
penyelidikan dan menemukan suatu proses serta kelainan/penyakit yang
konsep jarang dilakukan. Padahal dapat terjadi pada sistem pernapasan
aktivitas tersebut merupakan salah pada manusia.
satu pengalaman belajar yang penting Media audio visual adalah
bagi siswa. Siswa tidak banyak media pembelajaran yang menarik
dilibatkan dalam proses pembelajaran dan efektif. Menurut Suleiman
akibatnya siswa pasif dalam (1979:17) media audio visual dapat
pembelajaran dan hasil belajar siswa memotivasi siswa serta
menjadi rendah. Hal ini dapat dilihat membangkitkan keinginan untuk
dari nilai rata-rata hasil ulangan mengetahui dan menyelidiki
harian pada materi pokok Sistem permasalahan yang akhirnya
Pernapasan Pada Manusia yang menjurus kepada pengertian yang
diperoleh siswa yaitu 60,00. Nilai lebih baik. Media audio visual dapat
rata-rata tersebut belum memenuhi menghasilkan cara belajar yang
standar KKM (Kriteria Ketuntasan efektif dan komunikatif dalam waktu
yang lebih singkat. Media audio
visual dapat merangsang satu atau Metode Penelitian
lebih indra manusia, menurut Arsyad Penelitian ini dilaksanakan pada
(1996:9) belajar dengan mengunakan bulan April 2013 di SMA Negeri 1
indra dengar dan indra pandang akan Talang Padang Tahun Pelajaran
memberikan keuntungan bagi siswa 2012/2013. Sampel dalam penelitian
karena siswa lebih mudah memahami ini adalah siswa kelas XI IPA
materi pelajaran. Menurut hasil 1sebagai kelas eksperimen, dan kelas
penelitian Dale (1946, dalam XI IPA2 sebagai kelas kontrol yang
Latuheru, 1988:16) memperkirakan dipilih dengan teknik Cluster Random
bahwa pemerolehan hasil belajar Sampling. Desain yang digunakan
melalui indra pandang berkisar 75%, dalam penelitian ini adalah desain
melalui indra dengar sekitar 13%, dan pretes-postes kelompok non
melalui indra lainnya sekitar 12%. ekuivalen. Struktur desain penelitian
Pembelajaran yang melibatkan lebih ini yaitu:
banyak indra akan mempermudah
I O1 X O2
siswa dalam memahami dan
mengingat pelajaran yang II O1 C O2
disampaikan.
Ket: I = Kelas eksperimen; II =
Oleh karena itu, peneliti Kelas kontrol; O1 = Pretes; O2
menganggap perlu mengadakan = Postes; X = Perlakuan media
audio visual dengan model
penelitian dengan menerapkan media pembelajaran kooperatif tipe
audio visual dalam meningkatkan TPS; C = Perlakuan model
pembelajaran kooperatif tipe
aktivitas dan hasil belajar siswa pada TPS (dimodifikasi dari Riyanto,
2001:43)
sub materi sistem pernapasan pada
manusia. Gambar 1. Desain pretes-postes
Kelompok non ekuivalen
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh penggunaan Jenis dan teknik pengumpulan
media audio visual terhadap aktivitas data pada penelitian ini berupa data
dan hasil belajar kognitif siswa pada kuantitatif berupa hasil belajar
sub materi pokok Sistem Pernapasan kognitif siswa yang diperoleh dari
pada Manusia. hasil rata-rata pretes, postesdan N-
gain dan dianalisis secara statistik
menggunakan uji t pada taraf 100 86,12

rata -rata nilai


signifikasi 5% dan data kualitatif 80 73,89 71,67 76,11
60 58,33 57,14 59,52 61,31

berupa data aktivitas belajar siswa dan 40


angket tanggapan siswa terhadap 20
0
media audio visual yang dianalisis A B C D
secara deskriptif.
Eksperimen Kontrol

Hasil Penelitian dan Pembahasan Ket: A = Mengungkapkan ide atau


gagasan;B = Bekerja sama dalam
a) Hasil Penelitian tim; C = bertukar informasi; D=
mempresentasikan kegiatan
Hasil dari penelitian ini berupa
kelompok
data aktivitas belajar, hasil belajar
Gambar 2.Data aktivitas siswa selama
kognitif dan tanggapan siswa terhadap
pembelajaran pada kelas
penggunaan media audio visual, eksperimen dan kelas
kontrol.
yangdisajikan sebagai berikut.
1. Aktivitas Belajar Siswa Dari Gambar 2 terlihat di atas
bahwa pada kelas eksperimen dan
Pada penelitian ini selain data hasil
kelas kontrol aktivitas siswa tertinggi
belajar kognitif siswa diperoleh juga
adalah mengungkapkan ide atau
data aktivitas belajar siswa sebagai
gagasan dan mempersentasikan
penunjang. Pengambilan data
kegiatan kelompok. Hasil rata-rata
aktivitas belajar siswa dilakukan
keseluruhan aktivitas siswa
dengan menggunakan lembar
dinyatakan bahwa aktivitas belajar
observasi. Adapun data hasil
pada kelas eksperimen lebih tinggi
observasi aktivitas belajar siswa pada
dari kelas kontrol
kelas eksperimen dan kelas kontrol
disajikan dalam gambar berikut ini.
2. Hasil Belajar kognitif
Data hasil belajar kognitif oleh
siswa yang diperoleh dari tes awal
dan tes akhir selengkapnya dapat
dilihat pada gambar berikut.
rata-rata N-gain untuk setiap
80 B indikator selengkapnya dapat dilihat
B B

rata-rata nilai
60 B pada gambar berikut ini.
40 TB TB
100
20 TB TB B B
50
0 0
pretes postes N-gain C2 C4

Eksperimen kontrol Eksperimen Kontrol

Ket: B= Berbeda; TB= Tidak Berbeda Gambar 4. Rata-rata nilai N-gain


pada aspek C2 dan C4
Gambar 3. Rata-rata nilai pretes, siswa kelas Kontrol dan
postes, dan N-gain siswa Eksperimen
kelas Kontrol dan
Eksperimen Berdasarkan gambar 4, terlihat

Berdasarkan gambar 3, diketahui bahwa tidak ada perbedaan antara

bahwa nilai pretes oleh siswa tidak nilai rata-rata skor N-gain indikator

berbeda signifikan artinya rata-rata kognitif C2 pada kelas eksperimen

nilai hasil belajar kognitif awal siswa dan kelas kontrol. Sedangkan rata-

pada kelas eksperimen tidak berbeda rata skor N-gain indikator kognitif C4

dengan rata-rata nilai hasil belajar pada kelas eksperimen memiliki

kognitif awal siswa pada kelas perbedaan dengan rata-rata skor N-

kontrol, sedangkan rata-rata nilai gain indikator kognitif C4 pada kelas

postes dan N-gain pada kelas kontrol. Hasil rata-rata nilai indikator

eksperimen berbeda signifikan dengan pada aspek C2 dan C4 pada kelas

nilai rata-rata postes dan N-gain pada eksperimen lebih tinggi dari kelas

kelas kontrol, artinya hasil belajar kontrol.

kognitif oleh siswa dengan 3. Tanggapan Siswa Terhadap


menggunakan media audio visual Kemenarikan Media Audio
Visual
lebih tinggi.
Analisis setiap indikator hasil Data tanggapan siswa terhadap
belajar kognitif digunakan untuk penggunaan media audio visual
mengetahui perbedaan setiap dilakukan melalui penyebaran angket.
indikator antara kelas eksperimen dan Pada gambar di bawah ini dipaparkan
kelas kontrol. Adapun hasil analisis tentang tanggapan 30 siswa pada
kelas eksperimen terhadap a. Pembahasan
penggunaan media audio visual.
Hasil yang diperoleh dari

100
penelitian ini menunjukkan bahwa
Nilai postes meningkat
0
Memiliki kesempatan
penggunaan media audio visual dapat
untuk mengemukakan 90
gagasan 10 meningkatkan aktivitas belajar siswa
Bosan dalam proses
pembelajaran
13,33 (Gambar 2) dan meningkatkan hasil
86,67
belajar kognitif siswa secara signifikan
Termotivasi belajar 90
biologi 10
(gambar 3). Hal ini juga didukung oleh
Sulit mengerjakan soal- 20
soal di LKS
80 hasil penelitian yang dilakukan
Sulit berinteraksi
dengan teman dalam 10 Ariansyah (2009:44) bahwa
proses pembelajaran 90

Belajar menggunakan 86,67


penggunaan animasi multimedia
kemampuan sendiri 13,33
melalui model pembelajaran
Lebih mudah
mengerjakan soal-soal 96,67
tes 3,33 cooperative tipe TPS di SMA Negeri
Lebih mudah 93,33 5 Bandar Lampung terbukti dapat
memahami materi yang 6,67
dipelajari
meningkatkan penguasaan materi
93,33
Senang mempelajari
materi yang telah 6,67 sistem reproduksi pada manusia. Hal
dipelajari
0 100 200 ini juga didukung oleh data angket
Setuju Tidak Setuju yang menyatakan bahwa semua siswa
(100%) merasa nilai postes meningkat
setelah mempelajari materi dengan
Gambar 5. Data tanggapan siswa
menggunakan media pembelajaran
terhadap penggunaan
media audio visual yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan data aktivitas belajar
Berdasarkan Gambar 5, diketahui siswa (Gambar 2) diketahui bahwa
bahwa sebagian besar siswa senang rata-rata aktivitas belajar siswa
93,33% merasa senang mempelajari selama pembelajaran dengan
materi sistem pernapasan pada mengunakan media audio visual
manusia dengan media audio visual meningkat. Peningkatan aktivitas ini
yang diberikan oleh guru. terjadi karena siswa dituntut aktif
mengemukakan ide atau gagasan,
bekerjasama dalam tim, bertukar
informasi dan mempresentasikan memamerkan hasil kerja
kegiatan kelompok. kelompoknya masing-masing.
Aktivitas pada aspek Aktivitas pada aspek
mengemukakan ide atau gagasan mempresentasikan hasil diskusi
memiliki kriteria yang tinggi kelompok memiliki kritria yang tinggi
(86,12%) karena pada saat diskusi yaitu 76,11%, siswa yang akan
berlangsung siswa aktif dalam mempersentasikan hasil diskusinya
mengemukakan ide atau gagasan akan berusaha menjawab pertanyaan
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik, logis dan
yang terdapat dalam LKS. runut. Hal ini sesuai dengan pendapat
Aktivitas pada aspek bekerja sama Fadholi (2009:1) bahwa siswa secara
dalam tim kelas eksperimen memiliki langsung dapat memecahkan masalah,
kriteria tinggi (73,89%), hal ini memahami suatu materi secara
dikarenakan ketika pembelajaran berkelompok dan saling membantu
siswa dilatih untuk saling membantu antara satu dengan yang lainnya,
dalam memahami materi pembelajaran membuat kesimpulan serta
untuk meningkatkan hasil belajar. Hal mempresentasikan di depan kelas
tersebut juga didukung dengan data sebagai salah satu langkah evaluasi
angket yang menyatakan bahwa terhadap kegiatan pembelajaran yang
sebagian besar siswa (90%) tidak telah dilakukan
merasa sulit berinteraksi Pembelajaran menggunakan media
dengan teman dalam proses audio visual yang digunakan dalam
pembelajaran. penelitian ini ternyata dapat
Sedangkan aktivitas pada aspek menciptakan suasana belajar yang
bertukar informasi memiliki kritria menyenangkan bagi siswa dan dapat
sedang yaitu 73,89%, hal ini mengaktifkan siswa secara langsung,
dikarenakan ketika proses sehingga dapat meningkatkan hasil
pembelajaran siswa dilatih untuk belajar dan aktivitas belajar siswa.
dapat bertukar informasi dari siswa Hal ini juga didukung oleh data
yang lainnya secara lisan, hal tesebut angket yang menyatakan bahwa
dapat terlihat ketika siswa sebagian besar siswa (93,33%)
merasa senang mempelajari materi
pelajaran melalui media audio visual. ini seperti yang dikemukakan oleh
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Hamalik (2004:12) bahwa dengan
Kemp dan Dayton (1985 dalam melakukan banyak aktivitas yang
Sanjaya 2008:210) bahwa media sesuai dengan pembelajaran, maka
pembelajaran memiliki kontribusi siswa akan mampu mengalami,
yang penting terhadap proses memahami, mengingat dan
pembelajaran, salah satunya yaitu mengaplikasikan materi yang telah
pembelajaran akan menjadi lebih diajarkan sehingga dapat
menarik sehingga materi pelajaran meningkatkan hasil belajar siswa.
lebih mudah dipahami. Hal ini juga Peningkatan hasil belajar kognitif
didukung oleh data angket yang siswa juga didukung oleh hasil uji
menyatakan bahwa sebagian besar statistik yang menunjukkan bahwa
siswa (93,33%) merasa lebih mudah penggunaan media audio visual dapat
memahami materi yang dipelajari meningkatkan hasil belajar kognitif
dengan media audio visual yang siswa. Peningkatan hasil belajar
diberikan oleh guru. Sebagian besar kognitif ini terjadi karena dengan
siswa (86,67%) juga setuju bahwa media audio visual berbagai materi
dengan media audio visual sistem pernapasan yang sulit
menjadikan siswa belajar dengan diterangkan dengan penjelasan atau alat
kemampuan sendiri sehingga siswa peraga konvensional menjadi lebih
lebih aktif dan mandiri dalam diskusi mudah dijelaskan dan menjadi lebih
kelompok (Gambar 2). Namun kongkrit. Hal ini sesuai dengan
demikian tidak semua siswa aktif pendapat Sanjaya (2008:208) bahwa
dalam proses pembelajaran hal ini media pembelajaran memiliki peranan
diungkapkan oleh sebagian kecil untuk memanipulasi keadaan,
siswa (16%) yang merasa bosan peristiwa, atau objek tertentu, dengan
dalam pembelajaran yang media audio visual, guru dapat
berlangsung dan 20% siswa merasa menyajikan bahan pelajaran yang
sulit dalam mengerjakan LKS. bersifat abstrak menjadi kongkrit dan
Peningkatan aktivitas belajar siswa mudah dipahami. Hal ini sejalan
tak lepas dengan peningkatan hasil dengan pendapat Arsyad (2002: 26)
belajar kognitif siswa (gambar 3). Hal bahwa media pembelajaran dapat
memperjelas penyajian pesan dan Indikator kognitif analisis
informasi pembelajaran dengan (C4), siswa dilatih untuk dapat
mudah sehingga dapat meningkatkan menganalisis yaitu dengan
hasil belajar kognitif siswa. mengembangkan konsep-konsep yang
Peningkatan hasil belajar pada telah dimiliki ke tahap-tahap yang
kelas eksperimen didukung juga lebih tinggi. Meningkatnya indikator
dengan hasil uji untuk tiap indikator analisis (C4) dikarenakan siswa
pada semua aspek kognitif (C2 dan dilatih untuk dapat menganalisis
C4) yang mengalami peningkatan suatu permasalahan yang diberikan di
(gambar 4). Peningkatan pada dalam LKS seperti yang ditunjukan
indikator C2 dikarenakan siswa telah pada gambar 6 berikut.
dilatih untuk memahami
permasalahan terkait Sistem
Pernapasan Pada Manusia yang ada
dalam LKS. Soal dengan indikator
pemahaman (C2) ini mengalami
peningkatan, namun tidak signifikan.
Hal ini diduga karena soal dengan
indikator C2 yang diberikan memiliki
tingkat kesulitan yang rendah Gambar 6. Contoh jawaban siswa
untuk indikator
sehingga sebagian besar siswa pada menganalisis (C4) (LKS 1
kedua kelas (eksperimen dan kontrol) kelas eksperimen).

memperoleh skor maksimal. Berikut Berdasarkan uraian di atas,


merupakan contoh untuk soal tipe C2. maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media audio visual
berpengaruh dalam meningkatkan
hasil belajar siswa dan meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Di samping
itu, sebagian besar siswa memberikan
Gambar 5. Contoh jawaban siswa tanggapan positif terhadap
untuk indikator
memberikan penjelasan penggunaan audio visual.
(C2) (LKS 2 kelas
eksperimen)
Simpulan dan Saran hendaknya mengarahkan
observer dalam pengisian lembar
Berdasarkan hasil penelitian dan
obervasi aktivitas belajar siswa
pembahasan, maka dapat disimpulkan
dengan jelas untuk tiap aspek
bahwa:
sehingga observer memiliki
1. Penggunaan media audio visual
persepsi yang sama dengan
berpengaruh secara signifikan
peneliti.
dalam meningkatkan hasil
belajar kognitif siswa pada sub
DAFTAR PUSTAKA
materi pokok sistem pernapasan
pada manusia dengan rata-rata Amri, dan Ahmadi. 2010. Konstruksi
Pengembangan Pembelajaran.
N-gain sebesar 55,34 Prestasi Pustaka. Jakarta.
2. Penggunaan media audio visual
Ariansyah.2009. Penguasaan
berpengaruh dalam
Materi Pokok Sistem
meningkatkan aktivitas belajar Reproduksi Manusia Oleh
kognitif siswa sebesar 76,95% Siswa Pada Penggunaan
Animasi Multimedia Melalui
pada sub materi pokok sistem
Pembelajaran Kooperatif Tipe
pernapasan pada manusia. TPS. Skripsi. UNILA: Bandar
Lampung

Berdasarkan penelitian yang Arsyad, A.2002. Media Pengajaran.


telah dilakukan, maka penulis Grafindo.Jakarta.

menyarankan sebagai berikut: Fadholi, A. 2009. Kelebihan dan


1. Pembelajaran menggunakan Kekurangan
TPS.http://ariffadholi.blogspot.c
media audio visual dapat
om/2009/10/kelebihan-
digunakan oleh guru biologi kekurangan-tps.html. (07 April
sebagai salah satu alternatif 2013; 11:00 WIB).
pembelajaran yang dapat
Hamalik, O. 2004. Proses Belajar
meningkatkan aktivitas dan Mengajar. Bumi Aksara.
hasil belajar siswa pada Bandung.

submateri Sistem Pernapasan Latuheru, J. 1988. Media


Pada Manusia. Pembelajaran (Dalam Proses
Belajar-Mengajar Masa
2. Peneliti selanjutnya yang akan Kini). Depdikbud. Jakarta
mengamati aktivitas belajar siswa
Riyanto, Y. 2001. Metodologi
PenelitianPendidikan. SIC. Trianto. 2007. Model-model
Surabaya Pembelajaran Inovasi
Berorientasi Konstruktivistik.
Sanjaya, Wina. 2008. Perancangan Prestasi Pustaka. Jakarta
Dan Desain Sistem
Pembelajaran. Prenada
Media Group. Jakarta

Suleiman, A.H. 1979. Media Audio


Visual. Gramedia. Jakarta

Trianto. 2010. Model Pembelajaran


Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai