Gingivitis kehamilan biasanya dimulai pada bulan kedua kehamilan, dan akan
menjadi lebih baik pada bulan kesembilan. Jika sebelum hamil wanita tersebut sudah
mengalami masalah gusi, maka kemungkinan besar akan menjadi lebih buruk selama
kehamilan terutama jika tidak dirawat.
* “Apakah penyakit gusi berbahaya bagi bayi saya?”
Penelitian terbaru menunjukkan ADA HUBUNGAN antara prematur, bayi lahir
dengan berat rendah dengan radang gusi !
Bagaimana mungkin ??
>> Mekanisme hubungannya yaitu:
Gusi yang terinfeksi dan mengalami radang merupakan wadah bagi bakteri untuk
menyebarkan racun ke gusi, ligamen dan jaringan tulang pendukung gigi,
menghasilkan kantong terinfeksi pada daerah gusi. Kantong infeksi ini merupakan
media bagi bakteri untuk melakukan perjalanan ke seluruh tubuh melalui aliran darah
dan akan menyebabkan peningkatan PROSTAGLANDIN. Peningkatan prostaglandin
pada waktu kehamilan merupakan hal kurang menguntungkan pada waktu hamil
karena dapat menyebabkan rahim berkontraksi sehingga terjadi kelahiran bayi terlalu
cepat dengan berat badan rendah (prematur). Hal ini terutama terjadi pada bulan ke-8
kehamilan.
Kabar buruknya, hanya separuh dari wanita hamil yang benar – benar peduli pada
kesehatan mulutnya dan pergi merawat giginya. Ingat, aktivitas bakteri dalam plak
(bukan hormon) yang menyebabkan terjadinya radang dan infeksi pada jaringan gusi.
* “Kapan waktu yang tepat untuk menerima perawatan gigi pada waktu hamil?
Apakah perawatan gigi tidak membahayakan kehamilan saya?”
Perawatan kesehatan mulut sangat penting pada saat hamil, terutama perawatan untuk
menjaga kebersihan mulut. Dokter gigi anda akan menganjurkan perawatan dilakukan
pada trimester kedua kehamilan (usia kehamilan 3 – 6bulan). Pada trimester pertama
kehamilan, organ – organ penting bayi sebagian besar dibentuk sehingga faktor resiko
lebih besar terjadi pada masa ini. Pada trimester ketiga kehamilan (usia kehamilan
diatas 6 bulan), perawatan dental sudah kurang nyaman untuk ibu karena ukuran perut
yang mulai membesar.
* tips untuk menjaga kesehatan mulut sewaktu hamil, yaitu:
1. Rajin membersihkan gigi (dental floss, sikat gigi teratur)
2. Melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala ke dokter gigi selama kehamilan
dan sesudah melahirkan
3. Perkaya diri anda dengan informasi seputar kesehatan gigi dan mulut dengan cara
melakukan konsultasi dengan dokter gigi anda, membaca artikel – artikel kesehatan.
Informasi lebih lanjut dapat anda cari melalui website
https://drgdiansari.wordpress.com/2010/12/08/hubungan-kehamilan-dengan-kesehatan-
gigi-dan-mulut/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bagi masyarakat merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah
penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Selain itu untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan seperti kelompok khusus dengan
kebutuhan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan dari risiko
terserang penyakit sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya (Effendy,
1998).
dimasa mendatang, maka upaya kesehatan gigi dan mulut lebih ditekankan pada
upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada
kelompok rentan yaitu ibu hamil, ibu menyusui,
anak prasekolah, dan anak sekolah dasar. Untuk
tercapainya tujuan tersebut, maka akan dilakukan upaya kesehatan gigi dan mulut
yang terencana dan berkesinambungan yaitu melalui program yang disebut pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bentuk
kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan dengan
sasaran kegiatan ditujukan pada kelompok rentan, dalam hal ini anak-anak sekolah
dasar dengan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
preventif yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit seperti dilakukannya scalling dan
topikal aplikasi, pendekatan kuratif yaitu ditujukan untuk merawat dan mengobati
upaya pemulihan kesehatan seperti kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
mempertinggi nilai atau derajat tingkah laku sehat yang ada selain itu mampu
menumbuh kembangkan rasa tanggung jawab atas keadaan kesehatan dirinya dan
harga diri, rasa solidaritas yang erat terhadap bermasyarakat (Effendi, 1995).