Anda di halaman 1dari 5

1.

Hormon dan ibu menyusui


Hubungan Kehamilan dengan Kesehatan Gigi
dan Mulut
December 8, 2010 by drgdiansari
* “Mengapa gusiku sering sekali berdarah, dok?”
pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh wanita hamil
ketika datang ke dokter gigi.
Survey membuktikan sekitar 60 – 75% wanita mengalami masalah radang gusi pada
waktu hamil.
>> Sebenarnya apa hubungan kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut?
Pada wanita yang hamil dan menyusui, aktivitas hormon
progesteron dan estrogen mengalami peningkatan yang cukup
signifikan, terutama pada waktu trimester kedua kehamilan (bulan 3
– 6 kehamilan). Peningkatan hormon mengakibatkan gusi lebih
rentan terhadap aktivitas bakteri dalam plak sehingga terjadi
radang gusi (gingivitis), dengan gejala : gusi lebih merah, bengkak,
mudah sekali berdarah. Adanya plak berlebih dan karang gigi akan
memperburuk keadaan ini.

Gingivitis kehamilan biasanya dimulai pada bulan kedua kehamilan, dan akan
menjadi lebih baik pada bulan kesembilan. Jika sebelum hamil wanita tersebut sudah
mengalami masalah gusi, maka kemungkinan besar akan menjadi lebih buruk selama
kehamilan terutama jika tidak dirawat.
* “Apakah penyakit gusi berbahaya bagi bayi saya?”
Penelitian terbaru menunjukkan ADA HUBUNGAN antara prematur, bayi lahir
dengan berat rendah dengan radang gusi !
Bagaimana mungkin ??
>> Mekanisme hubungannya yaitu:
Gusi yang terinfeksi dan mengalami radang merupakan wadah bagi bakteri untuk
menyebarkan racun ke gusi, ligamen dan jaringan tulang pendukung gigi,
menghasilkan kantong terinfeksi pada daerah gusi. Kantong infeksi ini merupakan
media bagi bakteri untuk melakukan perjalanan ke seluruh tubuh melalui aliran darah
dan akan menyebabkan peningkatan PROSTAGLANDIN. Peningkatan prostaglandin
pada waktu kehamilan merupakan hal kurang menguntungkan pada waktu hamil
karena dapat menyebabkan rahim berkontraksi sehingga terjadi kelahiran bayi terlalu
cepat dengan berat badan rendah (prematur). Hal ini terutama terjadi pada bulan ke-8
kehamilan.
Kabar buruknya, hanya separuh dari wanita hamil yang benar – benar peduli pada
kesehatan mulutnya dan pergi merawat giginya. Ingat, aktivitas bakteri dalam plak
(bukan hormon) yang menyebabkan terjadinya radang dan infeksi pada jaringan gusi.
* “Kapan waktu yang tepat untuk menerima perawatan gigi pada waktu hamil?
Apakah perawatan gigi tidak membahayakan kehamilan saya?”
Perawatan kesehatan mulut sangat penting pada saat hamil, terutama perawatan untuk
menjaga kebersihan mulut. Dokter gigi anda akan menganjurkan perawatan dilakukan
pada trimester kedua kehamilan (usia kehamilan 3 – 6bulan). Pada trimester pertama
kehamilan, organ – organ penting bayi sebagian besar dibentuk sehingga faktor resiko
lebih besar terjadi pada masa ini. Pada trimester ketiga kehamilan (usia kehamilan
diatas 6 bulan), perawatan dental sudah kurang nyaman untuk ibu karena ukuran perut
yang mulai membesar.
* tips untuk menjaga kesehatan mulut sewaktu hamil, yaitu:
1. Rajin membersihkan gigi (dental floss, sikat gigi teratur)
2. Melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala ke dokter gigi selama kehamilan
dan sesudah melahirkan
3. Perkaya diri anda dengan informasi seputar kesehatan gigi dan mulut dengan cara
melakukan konsultasi dengan dokter gigi anda, membaca artikel – artikel kesehatan.
Informasi lebih lanjut dapat anda cari melalui website

https://drgdiansari.wordpress.com/2010/12/08/hubungan-kehamilan-dengan-kesehatan-
gigi-dan-mulut/

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bagi masyarakat merupakan bagian dari pelayanan

kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah

penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Selain itu untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

kesehatan masyarakat yang optimal (Azwar, 1996).

Di dalam pembangunan kesehatan masyarakat tercakup suatu kelompok yang

mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi

yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan seperti kelompok khusus dengan

kebutuhan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan dari risiko
terserang penyakit sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya (Effendy,

1998).

Pendidikan kesehatan secara umum adalah segala upaya untuk mempengaruhi,


dan atau mengajak orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, agar
melaksanakan perilaku hidup sehat. Perubahan perilaku yang belum atau tidak
kondusif ke perilaku kondusif ini mengandung berbagai dimensi seperti perubahan
perilaku, pembinaan perilaku dan pengembangan perilaku.
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia

dimasa mendatang, maka upaya kesehatan gigi dan mulut lebih ditekankan pada
upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada
kelompok rentan yaitu ibu hamil, ibu menyusui,
anak prasekolah, dan anak sekolah dasar. Untuk

tercapainya tujuan tersebut, maka akan dilakukan upaya kesehatan gigi dan mulut
yang terencana dan berkesinambungan yaitu melalui program yang disebut pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut.

Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bentuk

pelayanan kesehatan gigi yang diselenggarakan dengan pendekatan promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan dengan

sasaran kegiatan ditujukan pada kelompok rentan, dalam hal ini anak-anak sekolah

dasar dengan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

Pendekatan promotif yaitu dengan dilakukan penyuluhan dan komunikasi terapeutik,

preventif yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit seperti dilakukannya scalling dan

topikal aplikasi, pendekatan kuratif yaitu ditujukan untuk merawat dan mengobati

seperti melakukan penambalan sedangkan pendekatan rehabilitatif yakni merupakan

upaya pemulihan kesehatan seperti kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut

setiap 6 bulan sekali (Depkes RI, 1995).


Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tujuan dilakukannya

penyuluhan kesehatan adalah untuk memperoleh perubahan tingkah laku atau

perilaku seseorang, kelompok dan masyarakat kearah keadaan kesehatan serta

mempertinggi nilai atau derajat tingkah laku sehat yang ada selain itu mampu

menumbuh kembangkan rasa tanggung jawab atas keadaan kesehatan dirinya dan

masyarakat yang berorientasi pada partisipasi secara “konstruktif” serta berguna,

dalam membantu seseorang, kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan identitas,

harga diri, rasa solidaritas yang erat terhadap bermasyarakat (Effendi, 1995).

Pelayanan asuhan kesehatan gigi yang dilaksanakan dimasyarakat bertujuan untuk


meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa Ahli Madya Kesehatan Gigi
sehingga dapat diterapkan dimasyarakat setelah melaksanakan tugas dimasyarakat dimasa
mendatang.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah salah satu sarana pendidikan tenaga
kesehatan, dimana didalamnya terdapat Jurusan Keperawatan Gigi. Jurusan Keperawatan
Gigi memiliki klinik gigi sebagai sarana pendukung proses belajar mengajar. Selain sebagai
sarana pendidikan juga sebagai sarana pelayanan kesehatan gigi masyarakat.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dilaksanakan di klinik Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, sasaran kelompok merupakan bagian kurikulum
perkuliahan yang meliputi upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gigi dan mulut
(promotif), pencegahan penyakit gigi dan mulut (preventif), penyembuhan penyakit gigi dan
mulut (kuratif) yang dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan.
Dalam kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, kelompok kami
melakukan pemeriksaan terhadap 10 pasien di klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 28 April 2011 – 11 Mei 2011.
http://ebeltim.blogspot.co.id/2012/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://library.poltekkespalembang.ac.id/gigi/index.php?p=show_detail&id=288
http://onesearch.id/Record/IOS3412.slims-288
yg dua ini gak bisa dibuka del. Palembang

Anda mungkin juga menyukai