Anda di halaman 1dari 35

KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN KUPU-KUPU

(LEPIDOPTERA) PADA TIPE HABITAT BERBEDA DI


KAWASAN EMBUNG TAMBAKBOYO, CONDONG CATUR,
SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan


mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Biologi

Disusun oleh
Khoirunnisa Mey Fatwa
10640014

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
MOTTO

"......dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.


Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah
melainkan kaum yang kafir."

(Q.S. Yusuf : 12)

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada


Almamater tercinta.

Program Studi Biologi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, penulis sampaikan atas segala rahmat, taufiq,


dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan
judul “Keanekaragaman dan Kemelimpahan Kupu-kupu (Lepidoptera) pada
Tipe Habitat Berbeda di Kawasan Embung Tambakboyo, Condong Catur,
Sleman, Yogykarta,” guna memperoleh gelar Sarjana Sains Ilmu Biologi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pada proses penulisan ini banyak mendapat bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis menghaturkan ucapan terima kasih
kepada :
1. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Dr. Murtono, M.Si.
2. Ibu Erny Qurotul Ainy, S.Si., M.Si. selaku Ketua Program Studi Biologi dan
Dosen Pembimbing Akademik.
3. Ibu Dr. Hj. Maizer Said Nahdi, M.Si. dan Eka Sulistiyowati, M.A., M.IWM.
selaku dosen pembimbing skripsi atas ilmu, waktu, bimbingan, serta masukan
yang telah diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Siti Aisah, M.Si. dan Ibu Najda Rifqiyati, S.Si., M.Si. selaku penguji 1
dan penguji 2.
5. Seluruh Dosen Program Studi Biologi Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan ilmu-ilmu biologi selama
perkuliahan.
6. Seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan material.
7. Sahabat – sahabatku, Afiefah Aqiellatunnisa’ dan Afifa Nita Maimunah atas

kesetiaannya mendengar keluh kesah penulis dalam pembuatan skripsi.

8. Teman-teman Gabinas 2010 yang selalu berbagi semangat.

vii
viii

9. Teman-temanku yang telah menjadi sebuah keluarga besar selama kurang


lebih 4 bulan dalam kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku
Utara 2014 atas doa dan motivasinya.
10. Wendi Achmad Mustaqim S.Si., Ayu P. M. Muda (si Juleha Anak Ambon)
dan Sertu. Taofik Hidayat yang selalu memberikan semangat pada proses
pengerjaan skripsi penulis.
11. Ibu Dra. Inggit Puji Astuti Tim Ahli Flora Fauna dari LIPI Cibinong yang
telah memberikan inspirasi mengenai kupu-kupu kepada penulis dalam
pemilihan tema skripsi.
12. Teman-teman dari IPB (Uni Konservasi Fauna) Pak Wow, Kamila, Cunengsih
dan Sari atas motivasi dan ilmunya.
13. Semua pihak yang terkait dalam memberikan dukungan, bantuan serta doa
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penulisan skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan
kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.
Besar harapan semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua.

Yogykakarta, September 2016


Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.…………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI……………………………..……….….. ii
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………..…………..………. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….......................... iv
MOTTO……………………………………………………………………….… v
HALAMAN PERSEMBAHAN……………..………….……………..………. vi
KATA PENGANTAR……………………….……………………….……….. vii
DAFTAR ISI…………………………….…………………………..…….…… ix
DAFTAR TABEL…………………………..……………………....………….. xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………….………….. xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xiii
ABSTRAK………………………………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang…………………………………………………….…… 1
B. RumusanMasalah……………………………………….……………... 3
C. Tujuan……………………………………………………….….……..... 3
D. ManfaatPenelitian………………………………………………..…….. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. LokasiEmbungTambakboyo………………………………………..…. 5
B. PengertianKupu-kupu (Lepidoptera)………………………………..…. 6
C. MorfologiKupu-Kupu……………………………………..…………… 7
D. DaurHidupKupu-Kupu……………………………………..………….. 9
E. KlasifikasiKupu-Kupu……………………………………..…………... 11
F. Habitat,PenyebarandanFaktorLingkungan yang MempengaruhiKupu-
kupuKupu-Kupu…………………….….……………………….. 16
G. TumbuhanInangdanTumbuhanPakanKupu-Kupu…………..……… `17

ix
x

BAB III METODE PENELITIAN


A. JenisPenelitian………………………………………………………… 20
B. TempatdanWaktuPenelitian…………………………………….……. 20
C. DeskripsiLokasiPenelitian………………………………..…………… 21
1. Kebun……………………………………………..………………… 21
2. Pemukiman………………………………………………………… 22
3. Tegalan……………………………………………………………… 22
4. Rerumputan…………………………………………………………. 23
5. Persawahan………………………………………………………… 23
D. AlatdanBahan………………………………………………………… 23
E. Koleksi Data………………………………………………….………… 24
1. Pengukuran Parameter Lingkungan ………………………………... 25
2. IdentifikasiSpesies…………………………………..……………... 26
3. Analisis Data…………………………………………...…………… 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kemelimpahan Kupu-kupu Pada Seluruh Lokasi di Kawasan Embung
Tambakboyo Condong Catur, Sleman, Yogyakarta……………..…… 28
B. KeanekaragamanKupu-Kupu di KawasanEmbungTambakboyo,
CondongCatur, Sleman, Yogyakarta…………..………………..…….. 35
C. FaktorLingkungan……...………………………………………………. 37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 42
B. Saran ……………………………………..…………………………….. 42
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....... 44
LAMPIRAN……………………………………………………………………. 49
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Jenis Tumbuhan Pakan Larva Kupu-Kupu………………….. 19

Tabel 2. Jumlah Individu dan Densitas Jenis Kupu-kupu di Setiap


Tipe Habitat………………………………………………….. 29

Tabel 3. Indeks Keanekaragaman Kupu-kupu di Seluruh Tipe


Habitat…………………………….........…………………….. 35

Tabel 4. Hubungan Keanekaragaman Kupu-kupu di Semua Tipe


Habitat Terhadap Faktor Lingkungan …………………….. 39

Tabel 5. Hubungan Keanekaragaman Kupu-kupu di Semua Tipe


Habitat Terhadap Faktor Lingkungan …………………….. 40

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Kawasan Embung Tambakboyo, Condong Catur,


Sleman, Yogyakarta (tampak atas)………………………. 6

Gambar 2. Bentuk Morfologi Kupu-kupu Secara Skematis………... 8

Gambar 3. Tahapan Metamorfosis Papilio polytes…..……………….. 11

Gambar 4. Salah Satu Jenis Kupu-kupu dari Famili Hesperidae.….. 12

Gambar 5. Salah Satu Jenis Kupu-kupu dari Famili Papilionidae…... 12

Gambar 6. Salah Satu Jenis Kupu-kupu dari Famili Pieridae…...…... 13

Gambar 7. Salah Satu Jenis Kupu-kupu dari Famili Nymphalidae..... 14

Gambar 8. Salah Satu Jenis Kupu-kupu dari Famili Lycaenidae….. 16

Gambar 9. Lokasi Penelitian di Daerah Embung Tambakboyo…… 20

Gambar 10. Skema Pengumpulan Data Menggunakan Belt Transect………. 24

Gambar 11. PersentaseJumlahJenisKupu-kupuBerdasarkanFamili di


SekitarKawasanEmbungTambakboyo……………… 28

Gambar 12. Kemelimpahan Spesies Kupu-kupu di Seluruh Tipe


Habitat……………………………………………………. 31

Gambar 13. Pengukuran Parameter Fisika……………………………. 37

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Temuan Jenis Kupu-kuu pada Seluruh Tipe Habitat….…. 49

Lampiran 2. Kemelimpahan dan Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu


pada Seluruh Tipe Habitat……………………………… 51

Lampiran 3. Foto Temuan Kupu-kupu Pada Penelitian………………. 55

xiii
Keanekaragaman dan Kemelimpahan Kupu-kupu (Lepidoptera) pada Tipe
Habitat Berbeda di Kawasan Embung Tambakboyo, Condong Catur, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta
Khoirunnisa Mey Fatwa
10640014

Abstrak

Kupu-kupu merupakan serangga Ordo Lepidoptera yang memiliki peran sebagai


polinator bagi tumbuhan berbunga dan bioindikator kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari keanekaragaman dan kemelimpahan kupu-kupu pada tipe habitat yang
berbeda di kawasan Embung Tambakboyo, Condong Catur, Sleman, DIY. Penelitian dilakukan
pada bulan Mei-Juni 2015. Pengamatan dilakukan dengan metode point count (titik hitung)
dengan dibantu belt transect. Setiap tipe habitat terbagi menjadi 2 lokasi penelitian sehingga
untuk keseluruhan lokasi penelitian terdapat 34 plot. Setiap spesies yang ditemukan diidentifikasi
serta dilakukan analisis dengan menghitung nilai kemelimpahan dan keanekaragaman kemudian
dikorelasikan dengan aplikasi SPSS Pearsson Correlation. Hasil penelitian ditemukan 400
individu kupu-kupu yang terdiri dari 36 jenis spesies dari 5 famili antara lain Amathusia
phidippus, Aridae ariadae, Cirrochroea tyche, Danaus chryssipus, Doleschallia bisaltide,
Elymnias hypermnesta, Euploea sp., Euthalia monina, Hypolimnas bolina, Junonia sp., Lethe
europa, Melanitis sp., Moduza procris, Neptis hylas dan Orsotriaena medus (Nymphalidae).
Jenis Appias sp., Catopsilia sp., Delias sp., Eurema sp., dan Leptosia nina (Pieridae). Jenis
Graphyum sp. dan Papilio sp. (Papilionidae). Jenis Athene lychaenina famili Lycaenidae dan
jenis Athene lychaenina, Oriens gola dan Potanthus omaha famili Hesperidae. Nilai
kemelimpahan kupu-kupu tertinggi pada tipe habitat pemukiman, sedangkan terendah pada tipe
habitat rerumputan. Indeks keanekaragaman di seluruh tipe habitat berkisar antara 2,55-2,87,
sehingga dikatakan dalam kategori sedang.

Kata kunci : Embung Tambakboyo, habitat, keanekaragaman, kemelimpahan, kupu-kupu

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kupu-kupu merupakan kelompok serangga yang termasuk dalam Ordo

Lepidoptera, yang berarti memiliki sayap bersisik sehingga dapat digunakan sebagai

tanda pengenal. Sebagian spesiesnya (12%) dari 155.000 spesies merupakan kupu-

kupu, sebagian besar lainnya merupakan ngengat atau kupu-kupu malam,

keberadaanya di Indonesia diperkirakan mencapai 2.500 spesies (Peggie, 2006).

Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di kawasan tropis memiliki

tingkat endemisitas yang tinggi, sehingga memiliki spesies endemik paling banyak

dibandingkan negara manapun di dunia. Tingkat endemisitas kupu-kupu di Indonesia

mencapai 35% dari total jumlah spesies, sedangkan tingkat endemisitas kupu-kupu di

negara tropis lainnya seperti Peru dan Brazil hanya mencapai 10% dari total spesies.

(Peggie, 2011).

Kupu-kupu memiliki peran yang cukup penting dalam ekosistem alam, yakni

sebagai polinator tumbuhan berbunga dan sebagai bioindikator kualitas lingkungan

(Borror et al., 1992; Achmad, 2002; Soekardi, 2007). Penyebaran kupu-kupu di dunia

sangat luas, yakni di hampir semua tipe habitat dimana terdapat tumbuhan inang.

Satu-satunya tempat yang tidak terdapat kupu-kupu adalah di wilayah Antartika

(Grzimek, 1975).

1
2

Kawasan sekitar Embung Tambakboyo memiliki bermacam-macam tipe habitat,

yakni tipe habitat pemukiman, persawahan, kebun, tegalan dan rerumputan. Tipe

habitat persawahan, kebun, tegalan dan rerumputan merupakan tipe habitat yang

termasuk ruang terbuka hijau yang berada di kawasan embung. Sedangkan tipe

habitat pemukiman di kawasan embung termasuk pemukiman yang padat penduduk.

Aktifitas manusia di kawasan embung yang tampak saat pengamatan adalah

rekreasi, perdagangan, transportasi dan pembangunan. Perkembangan aktifitas

manusia dari waktu ke waktu tentunya akan merusak ruang terbuka hijau di kawasan

embung. Kerusakan ruang terbuka hijau nantinya akan berdampak pada pengurangan

keanekaragaman tanaman inang kupu-kupu. Menurut Widhiono (2004),

Keberlangsungan hidup kupu-kupu erat kaitannya dengan keanekaragaman tumbuhan

inang.

Pertumbuhan penduduk Yogyakarta pada setiap tahunnya meningkat, hal tersebut

berpengaruh terhadap masalah lingkungan yang menjadi semakin kompleks.

Aktivitas masyarakat seperti pariwisata, pertanian, industri, perdagangan,

pembangunan serta transportasi telah memberikan tekanan terhadap sumber daya

alam yang ada. Tekanan tersebut memunculkan isu-isu lingkungan, antara lain

meningkatnya alih fungsi hutan, menyempitnya ruang terbuka hijau, serta

pencemaran lingkungan oleh sampah dan limbah( Hardjowisastro, 2009).


3

Berdasarkan paparan di atas dan belum banyaknya penelitian di kawasan embung

maka perlu diadakan suatu penelitian untuk menjawab permasalahan tentang

bagaimana kemelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu yang berada pada

kawasan Embung Tambakboyo, Condong Catur, Sleaman. Yogyakarta.. Oleh sebab

itu perlu adanya penelitian mengenai populasi kupu-kupu pada 5 habitat yang berada

di sekitar embung Tambakboyo, sebab hasil penelitian studi populasi ini selain

sebagai langkah awal identifikasi juga diharapkan masyarakat lebih menyadari

pentingnya keberadaan dan peran kupu-kupu di alam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan:

1. Spesies kupu-kupu apa saja yang berada di kawasan sekitar Embung

Tambakboyo ?

2. Bagaimana keanekaragaman dan kemelimpahan pada tipe habitat hutan

rakyat, pemukiman, tegalan, padang rumput dan persawahan ?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka penelitian ini

bertujuan untuk :

1. Mempelajari spesies kupu-kupu yang berada di kawasan sekitar Embung

Tambakboyo, Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.


4

2. Mempelajari keanekaragaman dan kemelimpahan spesies kupu-kupu yang

berada di kawasan sekitar Embung Tambakboyo, Condong Catur, Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengetahui informasi terkini dan

menambah pengetahuan mengenai pengaruh lingkungan terhadap kemelimpahan dan

keanekaragaman kupu-kupu di sekitar kawasan Embung Tambakboyo. Selain itu

manfaat dari penelitian ini adalah memberikan masukan bagi masyarakat, pemerintah

dan pihak terkait dalam pengelolaan kawasan Embung Tambakboyo.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telahdi lakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Penelitianpada 5 tipe habitat di kawasan sekitar Embung Tambakboyo, Condong

Catur, Sleman menemukan 400 individu kupu-kupu yang terdiri atas 36 spesies

kupu-kupu dari 5 famili, Nymphalidae (19 spesies), Pieridae (7 spesies),

Papilionidae (6 spesies), Lycaenidae (1 spesies) danHesperidae (3 spesies).

2. Setiap tipe habitat memiliki kemelimpahan dan indeks keanekaragaman secara

berturut-turut, kebun memiliki 84 individu dengan H’ 2,70. Tipe habitat

pemukiman 142 individu dengan H’ 2,70. Tipe habitat tegalan 73 individu

dengan H’ 2,76. Tipe habitat rerumputan 32 individu dengan H’ 2,55. Tipe habitat

persawahan 69 dengan H’ 2,87.

B. Saran

Peranan kupu-kupu penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem

dan memperkaya keanekaragaman hayati, oleh karena itu sebaiknya dalam kawasan

Embung Tambakboyo perlu dilakukan hal-hal yang menunjang peningkatan dan

pengembangan potensi kupu-kupu, antara lain :

1. Melakukan monitoring kupu-kupu yang dilakukan secara berkala

2. Melakukan perbaikan lingkungan seperti meminimaliskan alih fungsi lahan hijau

menjadi lahan bangunan, pengayaan jenis tumbuhan pakan dan tumbuhan inang

kupu-kupu.

42
43

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang ketersediaan tumbuhan inang dan

tanaman pakan yang terdapat di kawasan Embung Tambakboyo, Condong Catur,

Sleman, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. 2002. Potensi dan Sebaran Kupu – kupu di Kawasan Taman Wisata
Alam Bantimurung. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Makassar
Ackery, P. R. 1984. Systematic and Faunistic Studies on Butterflies. Dalam Vane
Wright R. I. Ackery P. R. editor. The Biology of Butterflies. Symposium
of The Royal Entomological Society of London (11); London, 23-26
September 1981. Academic Pr. London. Hlm 9-21
Alikodra, H. S. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Volume I. Pusat Antar Ilmu Hayat
IPB. Bogor
Almaidah, S.R. 2005. Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu di desa Citalahab dan
Hutan dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat.
Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas MIPA. Universitas Islam As-Syafi’ah.
Jawa Barat
Amir, M., W. A. Noerdjito dan S. Kahono. 2003. Serangga Taman Nasional
Gunung Halimun Jawa Bagian Barat. BCP-JICA. Bogor.
Berenbaum, M. R. 1995. Chemistry and Oligophagy in The Papilionidae. In
Swallowti Butterflies: Their Ecology & Evolutionary Biology: 27-38.
Eds. Scriber, J. M., T. Tsubaki and R. C. Nikmatnya Suasana
Tambakboyo Lederhouse. Scientific Publisher. Gainesville
Borror, D. J., Triplehorn, C. A dan Johnson, N. F. 1992. Pengenalan Pelajaran
Serangga. Diterjemahkan Oleh S. Parosoedjono. Edisi Keenam. Gadjah
Mada University. Yogyakarta
Danarnada Abdillah. 2012.. Kompasiana edisi 16 November 2012. Diakses pada
tanggal 26 Agustus 2014 jam 09.27 WIB.
Dendang, B. 2009. Keragaman Kupu-kupu di Resort Salabintana Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango Jawa Barat. Jurnal Penelitian Alam
dan konservasi Alam. Vol. 6 No. 1: 25-30
Effendi, M. A. 2009. Keragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera: Ditrysia) di Kawasan
“Hutan Koridor” Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat.
Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor
Fitriana, N. 2008. Serangga Penyerbuk Pada Tanaman Berbunga di Kawasan
Kampus I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal Biologi Lingkungan,
vol. 2, No.1, p.46-52
Fenny, P. 1991. Chemical Constrains on The Evolution of Swallowtail
Butterflies. In Plant-Animal Interactions: Evolutionary Ecology in

44
45

Tropical and Temperate Regions:315-340. Eds. P. W. Price., T. M.


Lewinsohn., G. W. Fernandes and W. W. Benson. John Wiley & Son’s
Inc. New York
Fleming, W. A. 1991. Butterflie of West Malaysia and Singapore. Second
Edition. Longman. Malaysia
Grzimek, B. 1975. Animal Life Encyclopedia. Van Nostrad Remhold. New York
Gunadharma, N. 2013. Dinamika Keanekaragaman Jenis dan Karakteristik
Habitat Kupu-Kupu di Kawasan Kampus IPB Darmaga. Skripsi.
Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Hadi, Mohammad., U, Tarwojo dan R, Rahadian. 2009. Biologi Incekta
Entomologi. Graha Ilmu. Yogyakarta
Hardjowisastro, S. 2009. Jogja Harus Ounya Hutan Kota. http//beritajogja.com.
diakses pada tanggal 10 November 2015 : 10.32 WIB.
Harmonis. 2008.Kehadiran Kupu-kupu di Areal Reklamasi Bekas Tambang Batu
Bara PT. Kaltim Prima Coal, Sengata. Diversity of Butterfly in
Reclamation Area ex-Coal Minin of PT Kaltim Prima Coal, Sengata.
Hlm. 99-105 ISSN 1412-2014. Laboratorium Perlindungan Hutan
Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman. Samarinda.
Indriani Yusi, Ginoga Nuriah L., Masy’ud B. 2010. Keanekaragaman Jenis
Kupu-kupu di Beberapa Tipe Habitat di Pondok Ambung Taman
Nasional Tanjung Putting Kalimantan Tengah. Media konservasi. Vol.
15. IPB. Bogor
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Kalimantoro I. J. 2014. Kajian Perhitungan Sedimen Embung Tambakboyo di
Sleman, Yogyakarta. Skripsi. Universitas Atmajaya Yogyakarta
Koh, K. P. dan N. S. Sodhi. 2004. Importance of Reverse, Fragments and Park
for Butterfly Conservation in A Tropical Urban Lanscape. Ecological
Applications. 14 (6) : 1695-1708
Kramer B., Doniatowski D., dan Fartman T. 2012. Effect of Landscape and
Habitat Quality on Butterfly Communities in Pre-Alpine Calcareous
Grasslands. Biological Conservation. 152: 253-261
Krausman. P. R. 1999. Some Basic Principles of Habitat. Wildlife and Range
Experimental Stasion Bulletin 70, 85-90
Magurran A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Chapman and
Hill. London
46

Mendai. 2005. Ruang Terbuka Hijau. http//biropembangunan-acehprov.go.id.


diakses pada tanggal 28 Oktober 2015.
Nahdi S. M. & Sholihah J. 2007. Buku Ajar Biologi Umum. Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta
Nishida, R. 1995. Oviposition Stimulants of Swallowtail Butterflies. In
Swallowtail Butterflies : Their Ecology % Evolutionary Biology. Hal 17-
26. Eds. Scribe, J. M., T. Tsubaki and R. C. Lederhousse Scientific
Publishers, Gninesville.
Noerdjito, W. A., Puji, A. 2003. Metode Survei dan Pemantauan Populasi
Satwa.: Seri Keempat Kupu-Kupu Papilionidae. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Biologi-LIPI Cibinong. Bogor
Pallister, J. C. 1999. Ilmu Pengetahuan Populer. PT. Widya Dara. Jakarta
Panjaitan, R. 2008. Distribusi Kupu-kupu (superfamili Papilionidae:
Lepidoptera) di Minyambou, Cagar Alam Pegunungan Arfak Manokwari
Papua Barat. Journal of Biology & Biology Education 7 (1): 11-16.
Peggie D. dan Amir M. 2006. Practical Guide ti The Butterflies of Bogor
Botanical Garden. LIPI. Bogor
Peggie D. 2011. Preciousand Protected Indonesian Butterflies.LIPI. Bogor
Rahayuningsih, M., R, Oqtafiana dan B, Priyono. 2012. Keanekargaman Jenis
Kupu-kupu Superfamili Papilionidae di Dukuh Banyuwindu Desa
Limbangan Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Jurnal MIPA,
35(1)
Saroyo dan Koneril. 2012. Distribusi dan keanekaragaman Kupu-kupu
(Lepidoptera) di Gunung Menado Tua, Kawasan Tman Nasional Laut
Bunaken Sulawesi Utara. Jurnal Bumi Lestari. Vol. 12, No. 2: 357-365
Schultz, C.B. 1997. Planting Butterfli Seeds: an Expertment in Restoring Habitat
For The Fender’s Blue Butterfly. Conservation and management of
Native Plants and Fungi. Eds. Kaye, T. N., A. Liston, R. M. Love, D. L.
Luoma, R. J. Melnke & M. V. Wilson. Native Plant Society of Oregon.
Corvalls: 88-98
Schultz, C. B. 1998. Dispersal Behavior and It’s Implications For Reverse
Design in a Rare Oregon Butterfly. Conservation Bilogy 12(2): 284-292
Scoble, M. J. 1992. The Lepidoptera Form, Function and Diversity. Oxford: The
Natural History Museum, In Association Win Oxford University Press.
Scriber, J. M. 1984. Larval Foodplant Utilization by The World Papilionidae
(Lep.): Latitudinal Gradients Reappraised. Reprinted from Tokurana
(Acta Rophalocerologica): 1-50
47

Sela, A. F. 2011. Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu Pada Ruang Terbuka Hijau


di Babarsari, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi.
Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta. Yogyakarta
Sihombing, DTH. 2002. Satwa Harapan I: Pengantar Ilmu dan Teknologi
Budidaya. Pustaka Wirausaha Muda. Bogor.
Smart, P. 1976. The Illustrated Encyclopedia of The Butterfly World in Colour.
Paul Smart Press
Soehartono, T. & Mardiastuti, A. 2003. Pelaksanaan Konvensi CITES di
Indonesia. Japan International Cooperation Agency. Jakarta
Soekardi, H. 2005. Keanekaragaman Papilionidae di Hutan Gunung Betung,
Lampung, Sumatra: Penangkaran Serta Rekayasa Habitat Sebagai
Dasar Konversi. Disertasi. Institut Teknologi Bandung. Bandung
Soekardi, H. 2007. Kupu-Kupu di Kampus Unila. Jurusan Biologi. Universitas
Lampung. Bandar Lampung
Spitzer, K., Jaros, J., Havelka, J. dan Leps. J. 1997. Effect on smallscale on
Butterfly Communities of an Indochinese Montaine Rain Forest.
Biological Conservation. 33 (2): 9-15.
Subahar, T.S.S. & A. Yuliana. 2010. Butterfly Diversity as a Data Base for The
Development Plan of Butterfly Garden at Bosscha Observatory,
Lembang, West Java. Biodiversitas 11 (1): 24-28
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung
Tabadepu, H., Damayanti, B. dan Bandung, S. 2008. Butterfly Record from
Salak Mountain Indonesia. J. Entomol.Indoneisa. 5(1):10-16
Tamblyn, A., C. Turner dan Raines, P. 2006. Malaysia Tropical Forest
Consevation Project Report of The Setiu Wetland Phase. Journal
Collaborative Project Between the Department of Wildlife and Nasional
Park, Malaysia (PERHILITAN) and Coral Cay Conservation. Malaysia
(20:50, 26 Juni 2011)
Thomas, C. D. 2000. Dispersal and Extinction in Fragmented Lanscape.
Prociding Royal Sociaty London 267: 139-145
Utami, E. N. 2012. Komunitas Kupu-kupu (Bangsa Lepidoptera: Papilionidae) di
Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Biologi-
Universitas Indonesia. Jakarta
48

Widhiono, L. 2004. Dampak Modifikasi Hutan Terhadap Keragaman Hayati


Kupu-kupu di Gunung Slamet, Jawa Tengah. Biosfera. 21 (3): 89-94
William, T., Soeriatmajaya, R. E. dan Arief, A. S. 1969. Green Open Space.
http//openspaceinthecity.com. diakses pada tanggal 10 November 2015.
Watanabe, M. I. T. 2003. Thermoregulation and Flying Habits of Japanese
Sulfur Butterfly Colid Erate (Lepidoptera : Pieridae) in Open Habitat.
Entomolsci 6: 111-118
LAMPIRAN
Lampiran 1.Temuan Jenis Kupu-kupu Pada Seluruh Tipe Habitat
No. Jenis Kebun pemukiman Tegalan Rerumputan Persawahan Total
1 Amathusiaphidippus 0 0 1 0 0 1
2 Aridaeariadae 1 3 1 2 2 9
3 Cirrochroeatyche 1 2 2 0 2 7
4 Danauschryssipus 3 4 2 2 4 15
5 Doleschalliabisaltide 1 0 0 0 1 2
6 Elymniashypermnesta 0 1 1 0 0 2
7 Euploea sp. 5 10 5 2 3 25
8 Euthaliamonina 2 0 1 0 0 3
9 Hypolimnasbolina 2 3 2 0 1 8
10 Junoniaalmana 0 0 1 0 2 3
11 Junoniaatlites 0 1 1 0 4 6
12 Junoniaerigone 0 0 1 0 0 1
13 Junoniahedonia 0 0 0 0 1 1
14 Junoniaiphita 3 5 3 2 1 14
15 Lethe europa 1 0 0 0 0 1
16 Melanitis sp. 0 1 2 0 1 4
17 Moduzaprocris 1 0 1 0 0 2
18 Neptishylas 3 3 5 0 3 14
19 Orsotriaenamedus 5 2 1 0 2 10
20 Appiaslyncida 1 2 0 1 2 6
21 Appiasolferna 2 15 8 2 7 36

49
50

22 Catopsiliapomona 17 24 12 4 12 67
23 Catopsiliascylla 0 1 0 0 1 3
24 Deliassp. 1 3 1 1 2 8
25 Euremasp. 16 23 12 3 9 63
26 Leptosianina 8 14 0 3 5 30
27 Graphyumagamemnon 2 3 3 3 1 11
28 Graphyumdoson 2 9 2 4 0 17
29 Graphyumsarpedon 1 1 1 2 0 5
30 Papiliodemoleus 1 1 0 0 0 2
31 Papiliomemnon 3 8 2 1 2 16
32 Papiliopolytes 0 2 0 0 0 2
33 Athenelychaenina 1 0 0 0 0 1
34 Ancistroidesnigrita 1 0 0 0 0 1
35 Oriensgola 0 0 1 0 0 1
36 Potanthusomaha 0 1 1 0 1 3
84 142 73 32 69 400
51

Lampiran 2.Kemelimpahan dan Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu pada SeluruhTipe Habitat

Kemelimpahan Keanekaragaman
No. Jenis
I II III IV V I II III IV V

0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06 0.00 0.00
1 Amathusiaphidippus
0.01 0.02 0.01 0.06 0.03 0.05 0.08 0.06 0.17 0.10
2 Aridaeariadae
0.01 0.01 0.03 0.00 0.03 0.05 0.06 0.10 0.00 0.10
3 Cirrochroeatyche
0.04 0.03 0.03 0.06 0.06 0.12 0.10 0.10 0.17 0.17
4 Danauschryssipus
0.01 0.00 0.00 0.00 0.01 0.05 0.00 0.00 0.00 0.06
5 Doleschalliabisaltide
0.00 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.03 0.06 0.00 0.00
6 Elymniashypermnesta
0.06 0.07 0.07 0.06 0.04 0.17 0.19 0.18 0.17 0.14
7 Euploea sp.
0.02 0.00 0.01 0.00 0.00 0.09 0.00 0.06 0.00 0.00
8 Euthaliamonina
0.02 0.02 0.03 0.00 0.01 0.09 0.08 0.10 0.00 0.06
9 Hypolimnasbolina
0.00 0.00 0.01 0.00 0.03 0.00 0.00 0.06 0.00 0.10
10 Junoniaalmana
0.00 0.01 0.01 0.00 0.06 0.00 0.03 0.06 0.00 0.17
11 Junoniaatlites
0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06
12 Junoniaerigone
52

0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06
13 Junoniahedonia
0.04 0.04 0.04 0.06 0.01 0.12 0.12 0.13 0.17 0.06
14 Junoniaiphita
0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00
15 Lethe europa
0.00 0.01 0.03 0.00 0.01 0.00 0.03 0.10 0.00 0.06
16 Melanitis sp.
0.01 0.00 0.01 0.00 0.00 0.05 0.00 0.06 0.00 0.00
17 Moduzaprocris
0.04 0.02 0.07 0.00 0.04 0.12 0.08 0.18 0.00 0.14
18 Neptishylas
0.06 0.01 0.01 0.00 0.03 0.17 0.06 0.06 0.00 0.10
19 Orsotriaenamedus
0.01 0.01 0.00 0.03 0.03 0.05 0.06 0.00 0.11 0.10
20 Appiaslyncida
0.02 0.11 0.11 0.06 0.10 0.09 0.24 0.24 0.17 0.23
21 Appiasolferna
0.20 0.17 0.16 0.13 0.17 0.32 0.30 0.30 0.26 0.30
22 Catopsiliapomona
0.00 0.01 0.00 0.00 0.01 0.00 0.03 0.00 0.00 0.06
23 Catopsiliascylla
0.01 0.02 0.01 0.03 0.03 0.05 0.08 0.06 0.11 0.10
24 Deliassp.
0.19 0.16 0.16 0.09 0.13 0.32 0.29 0.30 0.22 0.27
25 Euremasp.
0.10 0.10 0.00 0.09 0.07 0.22 0.23 0.00 0.22 0.19
26 Leptosianina
0.02 0.02 0.04 0.09 0.01 0.09 0.08 0.13 0.22 0.06
27 Graphyumagamemnon
0.02 0.06 0.03 0.13 0.00 0.09 0.17 0.10 0.26 0.00
28 Graphyumdoson
53

0.01 0.01 0.01 0.06 0.00 0.05 0.03 0.06 0.17 0.00
29 Graphyumsarpedon
0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.05 0.03 0.00 0.00 0.00
30 Papiliodemoleus
0.04 0.06 0.03 0.03 0.03 0.12 0.16 0.10 0.11 0.10
31 Papiliomemnon
0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06 0.00 0.00 0.00
32 Papiliopolytes
0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00
33 Athenelychaenina
0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00
34 Ancistroidesnigrita
0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06 0.00 0.00
35 Oriensgola
0.00 0.01 0.01 0.00 0.01 0.00 0.03 0.06 0.00 0.06
36 Potanthusomaha
Total 2.70 2.70 2.76 2.55 2.87

Keteranganlokasi :
I : Tipe Habitat Kebun
II : Tipe Habitat pemukiman
III : Tipe Habitat Tegalan
IV : Tipe Habitat Padang Rumput
V : Tipe Habitat Persawahan
54

Lampiran 3.Foto Temuan Kupu-Kupu pada Penelitian

a b c d e

f g h i j
Gambar 14.Temuan Jenis Spesies Kupu-Kupu : (a)Ancistroides nigrita, (b) Athene licaenina, (c) Ariadne ariadne, (d) Graphyum doson,
(e) Orsotriaena medus,(f) Eurema sp., (g) Euthalia monina, (h) Hypolimnas bolina,(i) Lethe europa dan
(j)Melanitis sp. (Sumber :Dokumentasi Pribadi)

a b
Gambar 15.Aktifitas menghisap mineral (a) Graphyum sarpedon dan
(b) Catopsiliapomona (Sumber :DokumentasiPribadi)
55

a b c d
Gambar 16.AktifitasBerjemur: (a) Junonia atlites, (b)Junonia almana, (c) Moduza procris,
(d) Neptis hylas (Sumber :Dokumentasi Pribadi)

a b
Gambar 17.Aktifitas Menghisap Nektar: (a) Oriens gola dan
(b) Doleschalia bisaltide (Sumber :Dokumentasi
Pribadi)
56

Gambar18.Aktivitas Kawin Danauschryssipus


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

Dorsal Abdomen Dorsal Abdomen

Lampirana 4.KemelimpahanSpesiesKupu-kupu b c

Gambar 19.Insectarium : (a) Appiasolferna, (b) Delias sp. dan (c) Leptosianina
(Sumber :DokumentasiPribadi)
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI

1. Nama Lengkap : Khoirunnisa Mey Fatwa


2. Tempat, tanggal lahir : Bantul, 15 Mei 1992
3. Domisili : Yogyakarta
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Tinggi/Berat Badan : 162 cm / 55 kg
7. Telepon : 082220543996
8. E-mail : kmfatwa@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
A. FORMAL
1. (1998-2004) SDN 3 Bantul
2. (2004-2007) SMP Muhammadiyah Bantul
3. (2007-2010) SMA N 1 Kretek
B. NON FORMAL
1. (2009) TOEFL Bersertifikat
2. (2011) Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bersertifikat

KEMAMPUAN
1. Menguasai computer (Ms. Word, Excel, Power Point)
2. Bisa berbahasa Inggris (Pasif)

PENGALAMAN KERJA

1. Menjadi tentor di Bimbel Persona Cendekia Bantul pada tahun 2012-2013


2. Menjadi tentor di Bimbel Solusi Prima Bantul pada tahun 2013-2014
3. Berpartisipasi dalam kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Mal-Ut 2014
4. Menjadi Tentor di Bimbel Gama Education 2015-2016

Anda mungkin juga menyukai