2. Natalia Setiawan
4. Vinta Pujilestari
6. Radian Savani
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
SUBJEKTIF
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak tadi malam. Sesak dirasakan semakin
memberat. Sesak dirasakan saat cuaca dingin dan kadang muncul setelah pasien batuk parah.
Sesak sudah pernah dialami pasien sejak kecil. Keluhan disertai batuk berdahak sejak 3 hari
SMRS. Batuk hilang timbul sudah dirasakan pasien sejak beberapa bulan terakhir ini. Batuk
tidak membaik dengan obat batuk yang dibeli pasien di warung. Batuk terjadi sepanjang hari.
Kadang batuk muncul saat malam hari sehingga mengganggu tidur pasien. Batuk disertai
dahak berwarna putih.
OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal, tidak teraba adanya benjolan, rambut hitam,
terdistribusi rata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor,
diameter 3 mm, reflex cahaya +/+
Telinga : bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-, otore -/-,
kelenjar pre dan retroaurikuler tidak teraba membesar
Hidung : bentuk normal, rinore -/-, epistaksis -/-, nafas cuping hidung (-)
Tenggorokan : faring dan tonsil tampak tenang
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar KGB servikal
Mulut : bentuk normal, bibir kering (-), sianosis (-)
Thoraks :
Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba pada sela iga V linea midclavicula
sinistra
Perkusi : batas atas jantung di sela iga III linea parasternal sinistra
batas kanan jantung di sela iga IV linea parasternal dekstra
batas kiri jantung di sela iga V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I dan II tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : simetris dalam diam dan pergerakan, tidak tampak retraksi pada
sela intercostal
Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, ronkhi -/-, wheezing +/+
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, tidak tampak kelainan kulit, gerakan
peristaltik usus (-), benjolan (-),pulsasi pada regio epigastrik (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : timpani, nyeri ketuk (+) daerah Mc Burney
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : edema (-), deformitas (-), akral hangat, capillary refill time
< 2 detik
Pemeriksaan Penunjang
Hematokrit 43 % 42 - 52
ASSESSMENT
Asma Bronkial
PLAN
Pro rawat inap
Posisi setengah duduk
O2 Nasal 2-3L
Nebu combivent per 8 jam
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram
Inj. Methylprednisolone 2 x 62,5 mg
Inj. Omeprazole 1 x 1 ampul
Ambroxol sirup 3 x 5 ml
PEMBAHASAN
ASMA BRONKIAL
DEFINISI
Asma adalah penyakit heterogen, selalu dikarakteristikkan dengan inflamasi kronis di saluran
napas. Terdapat riwayat gejala respirasi seperti mengi, sesak, rasa berat di dada dan batuk
yang intensitasnya berberda-beda berdasarkan variasi keterbatasan aliran udara ekspirasi.
Gejala khas untuk Asma, jika ada maka menigkatkan kemungkinan pasien memiliki Asma,
yaitu :
1. Terdapat lebih dari satu gejala ( mengi, sesak, dada terasa berat) khususnya pada dewasa
muda
2. Gejala sering memburuk di malam hari atau pagi dini hari
3. Gejala bervariasi waktu dan intensitasnya
4. Gejala dipicu oleh infeksi virus, latihan, pajanan allergen, perubahan cuaca, tertawa atau
iritan seperti asap kendaraan, rokok atau bau yang sangat tajam
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pasien asma biasanya normal. Abnormalitas yang paling sering ditemukan
adalah mengi ekspirasi saat pemeriksaan auskultasi, tetapi ini bisa saja hanya terdengar saat
ekspirasi paksa. Mengi dapat juga tidak terddengan selama eksaserbasi asma yang berat
karena penurunan aliran napas yang dikenal dengan “silent chest”.
Pemeriksaan Penunjang
1. Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak Flowmeter
2. Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah)