Anda di halaman 1dari 10

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Nama peserta : dr. Anggun Septiyani


Dengan judul/topik : Asma Bronkial
Nama pendamping : dr. Arief Firmansyah
Nama wahana : RS Bakti Timah, Kota Pangkalpinang, Prov. Kep Bangka Belitung

NO Peserta Presentasi Tanda Tangan


1. Anggun Septiyani

2. Natalia Setiawan

3. Tiara Vania Utami

4. Vinta Pujilestari

5. Rio Nanda Pratama

6. Radian Savani

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pendamping

(dr. Arief Firmansyah)


BORANG PORTOFOLIO
No. ID dan Nama Peserta : dr. Anggun Septiyani
No. ID dan Nama Wahana : RS Bakti Timah
Topik : Asma Bronkial
Tanggal (kasus) : 20-03-2017 No RM : 37.29.51
Tanggal presentasi : Pendamping : dr. Arief Firmansyah
Tempat presentasi : RS Bakti Timah
Obyektif presentasi :
 Keilmuan  Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja Dewasa Lansia
 Deskripsi : Seorang perempuan datang dengan keluhan sesak napas sejak tadi malam
disertai batuk berdahak.
 Tujuan : Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Asma Bronkial
Bahan bahasan :  Kasus  Tinjauan Pustaka  Riset  Audit
Cara membahas :  Diskusi  Presentasi dan diskusi  E-mail  Pos
Data pasien : Nama : Ny. R (♂) No. Registrasi : 37.29.51
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis:. sesak nafas sejak tadi malam dan batuk berdahak (+)
2. Riwayat Pengobatan: obat batuk, obat sesak
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit: sudah pernah mengalami hal serupa sebelumnya
4. Riwayat Keluarga: +
5. Riwayat Pekerjaan: IRT
6. Lain lain : -
Daftar Pustaka :
1. Antariksa, Budhi. 2009. Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma. Jakarta: Departemen
Pulmonologi dan ilmu kedokteran Respiratori FKUI.
2. GINA (Global Initiative for Asthma). 2017. Global Strategy for Asthma Management
and Prevention. ginasthma.org
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Asma Bronkial
2. Tata laksana pasien Asma Bronkial
3. Edukasi tentang penatalaksanaan yang akan dilakukan, komplikasi dan prognosis

SUBJEKTIF
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak tadi malam. Sesak dirasakan semakin
memberat. Sesak dirasakan saat cuaca dingin dan kadang muncul setelah pasien batuk parah.
Sesak sudah pernah dialami pasien sejak kecil. Keluhan disertai batuk berdahak sejak 3 hari
SMRS. Batuk hilang timbul sudah dirasakan pasien sejak beberapa bulan terakhir ini. Batuk
tidak membaik dengan obat batuk yang dibeli pasien di warung. Batuk terjadi sepanjang hari.
Kadang batuk muncul saat malam hari sehingga mengganggu tidur pasien. Batuk disertai
dahak berwarna putih.

OBJEKTIF

 Keadaan umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda vital :
o Tekanan darah : 130/80 mmHg
o Nadi : 100 x/menit
o Suhu : 36 °C
o Frekuensi nafas : 36 x/menit
o Sp02 : 93 %

Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal, tidak teraba adanya benjolan, rambut hitam,
terdistribusi rata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor,
diameter 3 mm, reflex cahaya +/+
Telinga : bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-, otore -/-,
kelenjar pre dan retroaurikuler tidak teraba membesar
Hidung : bentuk normal, rinore -/-, epistaksis -/-, nafas cuping hidung (-)
Tenggorokan : faring dan tonsil tampak tenang
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar KGB servikal
Mulut : bentuk normal, bibir kering (-), sianosis (-)

Thoraks :
Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba pada sela iga V linea midclavicula
sinistra
Perkusi : batas atas jantung di sela iga III linea parasternal sinistra
batas kanan jantung di sela iga IV linea parasternal dekstra
batas kiri jantung di sela iga V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I dan II tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Paru
Inspeksi : simetris dalam diam dan pergerakan, tidak tampak retraksi pada
sela intercostal
Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, ronkhi -/-, wheezing +/+

Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, tidak tampak kelainan kulit, gerakan
peristaltik usus (-), benjolan (-),pulsasi pada regio epigastrik (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : timpani, nyeri ketuk (+) daerah Mc Burney
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas : edema (-), deformitas (-), akral hangat, capillary refill time
< 2 detik
Pemeriksaan Penunjang

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Leukosit H 11 10*3/ul 4.8 – 10.0

Eritrosit 4.8 10*6/ul 4.7 – 6.1

Hemoglobin 14.0 gr/dL 12 - 16

Hematokrit 43 % 42 - 52

Trombosit 215 10*3/ul 150 - 450

Ureum Darah 25 mg/dL 17 - 43

Kreatinin Darah 0.9 mg/dL 0.7 – 1.2

ASSESSMENT

Asma Bronkial

PLAN
 Pro rawat inap
 Posisi setengah duduk
 O2 Nasal 2-3L
 Nebu combivent per 8 jam
 Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram
 Inj. Methylprednisolone 2 x 62,5 mg
 Inj. Omeprazole 1 x 1 ampul
 Ambroxol sirup 3 x 5 ml
PEMBAHASAN
ASMA BRONKIAL

DEFINISI
Asma adalah penyakit heterogen, selalu dikarakteristikkan dengan inflamasi kronis di saluran
napas. Terdapat riwayat gejala respirasi seperti mengi, sesak, rasa berat di dada dan batuk
yang intensitasnya berberda-beda berdasarkan variasi keterbatasan aliran udara ekspirasi.
Gejala khas untuk Asma, jika ada maka menigkatkan kemungkinan pasien memiliki Asma,
yaitu :
1. Terdapat lebih dari satu gejala ( mengi, sesak, dada terasa berat) khususnya pada dewasa
muda
2. Gejala sering memburuk di malam hari atau pagi dini hari
3. Gejala bervariasi waktu dan intensitasnya
4. Gejala dipicu oleh infeksi virus, latihan, pajanan allergen, perubahan cuaca, tertawa atau
iritan seperti asap kendaraan, rokok atau bau yang sangat tajam

Faktor resiko asma bronkial


Faktor Penjamu Prediposisi genetik,
Atopi,
Hiperesponsif jalan napas,
Jenis kelamin,
Ras/etnik.
Faktor lingkungan mempengaruhi Alergen di dalam ruangan (mite domestic,
berkembangnya asma pada individu biantang, kecoa, jamur),
dengan predisposisi asma Alergen di luar ruangan (tepung sari bunga,
jamur),
Bahan di lingkungan kerja (Asap rokok pada
perokok aktif dan pasif),
Polusi udara(dalam dan luar ruangan),
Infeksi pernapasan (Hipotesis higiene),
Infeksi parasit,
Status sosioekonomi,
Besar keluarga,
Diet dan obat,
Obesitas.
Faktor lingkungan mencetuskan Alergen di dalam dan di luar ruangan,
eksaserbasi dan atau menyebabkan Polusi udara di dalam dan di luar ruangan,
gejala-gejala asma menetap Infeksi pernapasan,
Exercise dan hiperventilasi,
Perubahan cuaca,
Sulfur dioksida,
Makanan, aditif (pengawet, penyedap, pewarna
makanan), obat-obatan,
Ekspresi emosi yang berlebihan,
Asap rokok,
Iritan (a.l. parfum, bau-bauan merangsang,
household spray).

DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pasien asma biasanya normal. Abnormalitas yang paling sering ditemukan
adalah mengi ekspirasi saat pemeriksaan auskultasi, tetapi ini bisa saja hanya terdengar saat
ekspirasi paksa. Mengi dapat juga tidak terddengan selama eksaserbasi asma yang berat
karena penurunan aliran napas yang dikenal dengan “silent chest”.

Pemeriksaan Penunjang
1. Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak Flowmeter
2. Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah)

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang,


yaitu terdapat kenaikan ≥15 % rasio APE sebelum dan sesudah pemberian inhalasi
salbutamol.
PENATALAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai