Hadits tentang bahaya menyerahkan urusan kepada yang bukan ahlinya, telah ditegaskan oleh
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
)ساعَةَ( البخاري
َّ غي ِأر أ َ أه ِل ِه فَا أنتَظِ ِر ال
َ س َد أاْل َ أم ُر إِلَى
ِ ِإذَا ُو
“Apabila perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kiamat. (HR Al-
Bukhari dari Abi Hurairah)”
Al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir menjelaskan: Apabila hukum yang berkaitan dengan
agama seperti kekhalifahan dan rangkaiannya berupa kepemimpinan, peradilan, fatwa, pengajaran dan
lainnya diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, yakni apabila (pengelolaan urusan) perintah dan
larangan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat, sebab hal itu sudah datang
tanda-tandanya. Ini menunjukkan dekatnya kiamat, sebab menyerahkan urusan dalam
hal amar (perintah) dan nahi (larangan) kepada yang tidak amanah, rapuh agamanya, lemah Islamnya,
dan (mengakibatkan) merajalelanya kebodohan, hilangnya ilmu dan lemahnya ahli kebenaran untuk
pelaksanaan dan penegakannya, maka itu adalah sebagian dari tanda-tanda kiamat. (Al-
Munawi, Faidhul Qadir, juz 1, Darul Fikr, Beirut, cetakan 1, 1416H/ 1996M, hal 563-564).
Ketaatan pasien berobat menurunkan morbiditas, mortalitas dan kualitas hidup pasien. Berdasarkan
literatur, hanya 20 – 60% pasien yang taat pada terapi farmakologi maupun non-farmakologi (PERKI,
2015).
Pemantauan berat badan mandiri
Pasien harus memantau berat badan rutin setiap hari, jika terdapat kenaikan berat badan > 2 kg
dalam 3 hari, pasien harus menaikkan dosis diuretik atas pertimbangan dokter (kelas rekomendasi I,
tingkatan bukti C) (PERKI, 2015).
Asupan cairan
Restriksi cairan 1,5 – 2 Liter/hari dipertimbangkan terutama pada pasien dengan gejala berat
yang disertai hiponatremia. Restriksi cairan rutin pada semua pasien dengan gejala ringan sampai
sedang tidak memberikan keuntungan klinis (kelas rekomendasi Iib, tingkatan bukti C).
Pengurangan berat badan pasien obesitas (IMT > 30 kg/m2) dengan gagal jantung
dipertimbangkan untuk mencegah oerburukan gagal jantung, mengurangi gejala dan meningkatkan
kualitas hidup (kelas rekomendasi Iia, tingkatan bukti C) (PERKI, 2015).
Malnutrisi klinis atau subklinis umum dijumpai pada gagal jantung berat. Kaheksia jantung
(cardiac cachexia) merupakan prediktor penurunan angka kelangsungan hidup. Jika selama 6 bulan
terakhir berat badan > 6% dari berat badan stabil sebelumnya tanpa disertai retensi cairan, pasien
didefinisikan sebagai kaheksia. Status nutrisi pasien harus dihitung dengan hati-hati (kelas rekomendasi
I, tingkatan bukti C) (PERKI, 2015).
Latihan fisik
Latihan fisik direkomendasikan kepada semuua pasien gagal jantung kronik stabil. Program
latihan fisik memberikan efek yang sama baik dikerjakan di rumah sakit atau di rumah (kelas
rekomendasi I, tingkatan bukti A) (PERKI, 2015).
PENCEGAHAN
Daftar Pustaka
PERKI, 2005
Al-Munawi, I.A. 1972. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami’ Ash-Shogir. Lebanon. Darul Ma’rifah