TINJAUAN PUSTAKA
A. Penambangan Batubara
Menurut KepMen LH No 113 Tahun 2003, usaha dan atau kegiatan
pertambangan batubara adalah serangkaian kegiatan penambangan dan
kegiatan pengolahan/pencucian batubara. Kegiatan penambangan batubara
adalah pengambilan batubara yang meliputi penggalian, pengangkutan dan
penimbunan baik pada tambang terbuka maupun tambang bawah tanah.
Kegiatan pengolahan/pencucian batubara adalah proses peremukan,
pencucian, pemekatan dan atau penghilangan batuan/mineral pengotor dan
atau senyawa belerang dari batubara tanpa mengubah sifat kimianya.
Pertambangan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dengan penggalian ke
dalam tanah (bumi) untuk mendapatkan sesuatu yang berupa hasil tambang.
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009,
pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu bara yang
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
kegiatan pascatambang (Supramono, 2012).
Pengertian pertambangan mineral dan pertambangan batubara jelaslah
berbeda. Pertambangan mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang
berupa bijih atau batuan, diluar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air
tanah. Sedangkan yang dimaksud dengan pertambangan batubara adalah
pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk
bitumen padat, gambut, dan batuan aspal (Supramono, 2012)
Kegiatan penambangan terdapat dua jenis yaitu (Sitorus, 2000):
1. Penambangan permukaan (surface/ shallow mining), meliputi tambang
terbuka, penambangan dalam jalur dan penambangan hidrolik.
2. Penambangan dalam (subsurfarce/ deep mining).
4
5