Disusun oleh :
Muhammad Adib Amri (134150184)
Inggita Sri Kurniawati (134150196)
Nurulfa Rintan Oktaviana (134150199)
A. Latar Belakang
Lingkungan kita sedang terancam. Secara mengejutkan udara yang kita hirup, air
yang kita minum dan tanah yang kita andalkan untuk menanam bahan makanan telah
terkontaminasi secara langsung oleh hasil aktivitas manusia. Polusi dari sampah industri
seperti tumpahan bahan kimia, produk rumah tangga dan peptisida telah menyebabkan
kontaminasi pada lingkungan. Bertambahnya jumlah bahan kimia beracun menyebabkan
ancaman bagi kesehatan lingkungan dan organisme hidup yang ada di dalamnya.
Perkembangan pembangunan di Dunia khususnya bidang industri, senantiasa
meningkatkan kemakmuran dan dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat
kita. Namun di lain pihak, perkembangan industri memiliki dampak terhadap
meningkatnya kuantitas dan kualitas limbah yang dihasilkan termasuk di dalamnya
adalah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Bila tidak ditangani dengan baik dan
benar, limbah B3 akan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan.
Limbah-limbah domestik maupun limbah industri yang di buang ke lingkungan
secara terus menerus tanpa dikelolah dengan baik dapat mencemari lingkungan. Salah
satu bahan pencemaran yang berbahaya bagi lingkungan yang terdapat dalam limbah
industri sekitar adalah logam berat. Logam berat berasal dari industri-industri yang tidak
mengatur dan mengolah limbahnya sebelum di lepas ke lingkungan seperti limbah
pertanian, emisi gas buang kendaraan bermotor. Limbah yang mengandung logam berat
jika masuk dalam rantai makanan dapat membahayakan bagi kehidupan mahkluk hidup
karena dapat menyebabkan penyakit penyakit-penyakit degeratif.
Logam berat umumnya bersifat racun terhadap makhluk hidup walaupun beberapa
diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil. Pencemaran logam berat merupakan
permasalahan yang sangat serius untuk ditangani, karena merugikan lingkungan dan
ekosistem secara umum. Logam berat sendiri sebenarnya merupakan unsur esensial yang
sangat dibutuhkan setiap makhluk hidup, namun beberapa di antaranya (dalam kadar
tertentu) bersifat racun. Di alam, unsur ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut atau
tersuspensi (terikat dengan zat padat) serta terdapat sebagai bentuk ionik. Dampak dari
pencemaran logam berat ini sangat berbahaya baik paa organisme perairan manusia dan
lingkungan.
Atas dasar uraian tersebut di atas, maka perlu dilakukan pemulihan suatu perairan
yang terkontaminasi logam berat pada lokasi bekas timbunan limbah padat industri agar
perairan yang tercemar tersebut dapat digunakan kembali untuk berbagai kegiatan secara
aman. Salah satu pilihan untuk mengatasi masalah kontaminasi oleh logam berat adalah
bioremediasi menggunakan mikroalgae. Tindakan remediasi perlu dilakukan agar
perairan yang tercemar dapat digunakan kembali untuk berbagai kegiatan secara aman.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari logam berat?
2. Apakah pencemaran logam berat itu dan bagaimana dampaknya?
3. Bagaimana kasus pencemaran logam berat di Jepang?
4. Bagaimana solusi atas kasus pencemaran logam berat di Jepang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari logam berat.
2. Untuk mengetahui maksud dari pencemaran logam berat dan dampaknya.
3. Untuk mengetahui kasus pencemaran logam berat yang terjadi di Jepang
4. Untuk mengetahui solusi atas kasus pencemaran logam berat di Jepang.
BAB II
ISI
A. Kesimpulan
Logam berat sendiri sebenarnya merupakan unsur esensial yang sangat
dibutuhkan setiap makhluk hidup, namun beberapa di antaranya (dalam kadar tertentu)
bersifat racun. Di alam, unsur ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut atau tersuspensi
(terikat dengan zat padat) serta terdapat sebagai bentuk ionik.Merkuri (Hg) Dapat
berakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh lainnya, menyebabkan bronchitis,
sampai rusaknya paru-paru.Sedangkan keracunan Merkuri yang akut dapat menyebabkan
kerusakan saluran pencernaan, gangguan kardiovaskuler, kegagalan ginjal akut maupun
shock.
Khasus pencemaran logam berat di jepang terjadi pada tanggal 21 April 1956,
seorang anak perempuan berumur 5 tahun 11 bulan yang menferita penyakit Minamata
atau Sindrom Minamata adalah sindrom kelainan fungsi saraf yang disebabkan oleh kaki
dan tangan, lemas-lemas, penyempitan sudut pandang dan degradasi kemampuan
berbicara dan pendengaran. Solusi dari pencemaran logam berat di Jepang tersebut yaitu
penutupan polutan dari sumber-sumber, pengendalian limbah dan pemulihan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA