Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KRITIS ARTIKEL JURNAL NASIONAL

Nama Difandini Rizky F NIM - Kelas 150341606658/C Tanggal 5 Maret 2018

A. Referensi
 Judul : Pengembangan Asesmen Formatif Pada Materi Indra Penglihatan Dan
Alat Optik
 Nama Penulis : Marsandi, Sentot Kusairi, Hadi Suwono
 Instansi : Universitas Negeri Malang
 Nama Jurnal : Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi
Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang
 Bulan terbit : Maret 2016

B. Tujuan
Untuk mengembangkan asesmen formatif sehingga dapat digunakan sebagai acuan
bagi peneliti, guru maupun peneliti lain dalam menyusun soal yang tepat untuk asesmen
formatif terkait materi Indra Penglihatan dan Alat Optik.

C. Metode
 Penelitian & pengembangan dilakukan dengan 5 tahap pengembangan yaitu studi
literatur, penyusunan spesifikasi tes, penyusunan distraktor item butir tes, penulisan
butir soal pilihan ganda, dan uji coba soal yang telah disusun.
 Pengambilan data dalam penelitian dilakukan dengan 2 instrumen yaitu instrumen
non tes berupa daftar cek untuk penelaahan butir soal yang berisi pernyataan
mengenai ranah materi, konstruksi, dan bahasa dari butir soal dan dengan instrumen
tes berupa soal tes asesmen formatif berbentuk uraian yang dikembangkan menjadi
soal bentuk pilihan ganda. Instrumen tes tersebut terdiri dari 4 paket tes sesuai sub
materi.
 Uji coba soal dilakukan dengan uji coba terbatas dan uji coba lebih luas.
- Uji coba terbatas dilakukan pada dua orang ahli yaitu dosen Universitas Negeri
Malang, yang menelaah butir soal dari tiga aspek, yaitu aspek materi, konstruksi,
dan bahasa.
- Uji coba tes lebih luas dilakukan di kelas IX SMPN 1 Srengat Kabupaten Blitar
dengan subjek uji coba sebanyak 30 siswa kemudian datanya dianalisis dengan
program analisis butir soal untuk mengetahui kualitas soal (reliabilitas, taraf
kesukaran, daya beda, dan penyebaran jawaban).

D. Konsep yang dirujuk atau sebagai wacana

3
No Konsep Bab
1 Penelitian untuk pengembangan asesmen formatif harus melakukan Pendahuluan
analisis kebutuhan agar penelitian yang dilakukan menjadi manfaat.
2 Asesmen formatif yang diembangkan harus memperhatikan beberapa Metode
validasi yaitu berupa materi, konstruksi, dan bahasa.
3 Kualitas soal yang dibuat meliputi reliabilitas, taraf kesukaran, daya Metode
beda, dan penyebaran jawaban.
4 Pengujian terhadap produk dilakukan 2 kali yaitu pengujian secara Metode
luas namun sebelumnya sebaiknya dilakukan pengujian oleh ahli
terlebih dahulu.
5 Tujuan penggunaan tes formatif adalah untuk melihat sejauh mana Tujuan
siswa telah memahami suatu materi pelajaran yang diajarkan.
6 Karena jumlah peserta tes banyak, maka menggunakan bentuk Pembahasan
tes obyektif pilihan ganda sehingga lebih mudah untuk
dikembangkan.
7 Penentuan panjang tes berdasarkan pada cakupan materi uji dan Pembahasan
kondisi peserta tes. Pada umumnya tes formatif formal dilaksanakan
pada setiap akhir pertemuan dengan waktu 5– 20 menit, sehingga
pada penelitian ini dibuat tes sebanyak 6 sampai 12 butir soal pada
setiap paket.
8 Penyusunan distraktor dimulai dengan menjabarkan indikator Pembahasan
menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan
perincian pada kisi-kisi yang telah dibuat.
9 Pembuatan soal pilihan ganda harus memperhatian juga pilihan Hasil
jawabannya.
10 Reabilitas dan validitas memilii rumus tersendiri yang ditemukan Hasil
oleh para ahli.

E. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


Kelebihan artikel ini yang dapat saya manfaatkan untuk penelitian saya atau pengetahuan
saya adalah:
- Asesmen formatif yang dikembangkan harus memenuhi validasi materi, validasi
konstruksi dan validasi bahasa.
- Penjelasan tentang penentuan banyaknya jumlah soal tes dan jenis harus
mempertimbangkan siswa yang diuji sangat jelas sehingga memudahkan.
- Penjabaran distraktor dimulai dengan penjabaran indikator kemudian bisa digunakan
untuk menjabarkan kisi-kisi.
Kekurangan artikel ini yang menyulitkan saya dalam menelaah dan menganalisis artikel
adalah:
- Bahasanya ada yang berbelit
- Hasil dan pembahasan jadi satu sehingga bingung membedakan mana yang hasil dan
mana yang pembahasan.
- Dilakukan hanya pada siswa kelas VIII SMP sehingga belum terlalu lengkap.

F. Pertanyaan yang dimunculkan


Setelah menganalisis artikel ini, muncul beberapa pertanyaan di benak saya yaitu:

3
- Validasi materi, konstruk, dan bahasa apakah berlaku pada asesmen formatif saja?
Bagaimana dengan asesmen yang lain?
- Apakah penelitian yang diterapkan pada anak SMP ini juga bisa berhasil pada anak
SMA?
- Bagaimana cara menyusun dan membuat penjabaran distraktor?

G. Konsep yang dipelajari


1. Asesmen formatif merupakan salah satu cara untuk
menyempurnakan pembelajaran.
2. Distraktor soal dikembangkan berdasarkan pola opsi kesalahan yang ditemukan
pada penjaringan opsi distractor.
3. Instrumen berupa paper and pencil tes yang biasa masih belum bisa menilai
kognitif siswa secara keseluruhan maka harus dikembangkan.

H. Refleksi diri
Hal-hal yang bisa saya ambil dari artikel yang saya baca adalah bahwa Dalam
melakukan penelitian pengembangan kita harus melakukan validasi oleh ahli ataupun
validasi secara kuantitatif. Sejatinya, semua pengembangan perangkat pembelajaran
adalah bertujuan untuk memudahkan siswa dan guru dalam mencapai tujuan nasional dari
pendidian yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Saya masih harus membaca lebih
banyak lagi artikel jurnal untuk memudahkan saya menyusun proposal skripsi.

Anda mungkin juga menyukai