Aliran Humanistik
Model Rogers: Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
4. Pengembangan diri
Ketika individu sejak kecil, ia mulai mengembangkan suatu ‘pengertian diri’
atau self-concept. Seorang anak akan menggambarkan dirinya menjadi siapa atau ingin
menjadi apa. Seiring usia bertambah, gambaran-gambaran ini kian kompleks akibat
interaksi dengan orang lain. Diri individu akan berkembang dan menjadi sehat,
tergantung pada cinta dan kasih saying yang diterima anak itu saat masa kecil.
Penerimaan cinta ini utamanya dari ibu dan bapak, namun bisa juga dari pengasuhan
orang dewasa lain, pengasuh, kakek-nenek, atau pembantu. Rogers menyebut
kebutuhan ini sebagai ‘penghargaan positif’ atau positive regards.
Positive regards adalah suatu kebutuhan yang bisa memaksa dan merembes, di
mana setiap anak terdorong untuk mencari kondisi tersebut. Anak puas kalau dia
menerima cinta, kasih sayang, dan persetujuan dari orang-orang lain. Kepuasan ini
mengantarkan kepada kepribadian yang sehat, karena kebutuhan akan ‘penghargaan-
positif’ ini dipuaskan dengan baik. Anak yang mendapat celaan atau penolakan, akan
menimbulkan kekecewaan yang memberikan energi lebih untuk bekerja keras
mencapai kebutuhan ‘penghargaan-positif’.
b) Kehidupan eksistensial
Orang yang tidak mudah berprasangka atau pun memanipulasi pengalaman melainkan
menyesuaikan diri karena kepribadiannya terus-menerus terbuka kepada pengalaman
baru.
d) Perasaan bebas
Semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin mengalami kebebasan untuk
memilih dan bertindak.
e) Kreativitas
Seorang yang kreatif bertindak dengan bebas dan menciptakan hidup, ide dan rencana
yang konstruktif, serta dapat mewujudkan kebutuhan dan potensinya secara kreatif dan
dengan cara yang memuaskan.
6. Aplikasi Teori
Carl Roger sebenarnya tidak begitu banyak memfokuskan kepribadian. Teknik
terapi lebih banyak mewarnai berbagai karya akademiknya. Mula-mula corak konseling
ini disebut non-directive therapy, kemudian digunakan Client-Centered therapy dengan
maksud individualitas konseling yang setaraf dengan individualitas konselor. Menurut
Rogers, dalam teknik ini ingin diciptakansuasana pembicaraan yang permisif.
Rogers memiliki pengaruh besar dalam praktek psikotrapi. Dalam terapi
Rogers, terapis cenderung bersifat sportif dan tidak mengarahakan. Terapis berempati