Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai
masa usia antara 40 – 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya akan ditandai
oleh perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi
penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat.
Walaupun dewasa ini banyak yang mengalami perubahan-perubahan
tersebut lebih lambat daripada masa lalu, namun garis batas tradisionalnya
masih nampak. Meningkatnya kecenderungan untuk pensiun pada usia 60an
sengaja atau tidak sengaja usia 60an dianggap sebagai garis batas antara usia
lanjut dengan usia madya.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan periode perkembangan dewasa madya
2. Tugas perkembangan dewasa madyadan perkembangan fisik
dewasa madya
3. Karakteristik perkembangan dewasa madya

C. Tujuan
1. Ingin mengetahui periode dan tugas perkembangan masa dewasa
madya
2. Ingin mengetahui perkembangan fisik dewasa madya
3. Ingin mengetahui karakteristik perkembangan dewasa madya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan periode perkembangan dewasa madya

Masa setengah baya (middle age) adalah masa yang berlangsung


antara usia 40 sampai 60 tahun. Konon, di kalangan tertentu, pria
dan wanita yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas sering
dijuluki sebagai orang yang sedang mengalami masa pubertas kedua.
Julukan ini timbul karena mereka senang lagi bersolek,suka
bersikap dan berbuat emosional / mudah marah, dan bahkan jatuh
cinta lagi.
Di kalangan kaum wanita biasanya tampak gejala depresi
(murung), cepat tersinggung, cemas dan khawatir kehilangan kasih
sayang dari anak-anak yang mulai beranjak dewasa. Selain itu,
wanita setengah baya juga acapkali merasa cemas akan kehilangan
suami karena menopause (berhenti menstruasi) yang pada umumnya
diiringi dengan timbulnya tanda-tanda atau garis-garis ketuaan di
bagian tertentu pada tubuhnya.
Masa ini pada umumnya dimulai pada usia 40 tahun dan
berakhir pada usia 60 tahun. Pada usia ini, aspek fisik sudah mulai
agak melemah, termasuk fungsi-fungsi alat indra,seperti tidak sedikit
orang yang menggunakan kaca mata untuk membaca, atau
mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang sebelumnya tidak
teralami (seperti rematik, atau asam urat). Tugas-tugas
perkembangan yang harus dituntaskan pada usia ini meliputi :
(1) memantapkan pengamalan ajaran agama
(2) mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga Negara
(3) membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang
dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
(4) menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan
yang terjadi pada aspek fisik (penurunan kemampuan atau fungsi)

2
(5) mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karier
(6) memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa.

Kebutuhan akan dasar-dasar pengetahuan psikologis dalam


“menghadapi” individu usia setengah baya, berhubungan erat dengan
kemanfaatannya dalam kegiatan pendidikan dan pembibingan, juga
lapangan pekerjaan. Dalam kegiatan pendidikan, bagi Indonesia, nampak
sekali diperlukan pengetahuan tentang psikologi orang dewasa (khususnya
setengah baya) terutama dalam usaha mendidik warga dewasa dipedesaan
yang sebagian besar agaknya adalah orang-orang dalam masa setengah
baya. Relative sama dengan itu adalah keperluan dalam kegiatan
penyuluhan perkawinan, pembibingan dan penyuluhan pertanian bagi
orang-orang dewasa. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa informasi-
informasi yang disampaikan dalam kegiatan-kegiatan tersebut di atas ini,
akan jauh efektif dan efisien jika dipertimbangkan pula faktor-faktor
psikologis warga didik atau warga yang dibimbing.

B. Tugas-tugas Perkembangan dewasa madya

Adapun tugas-tugas perkembangan pada fase setengah tua tersebut


adalah sebagai berikut :
1) Mencapai tanggung jawab sosial dan kewarganegaraan secara lebih dewasa;
2) Membantu anak-anak yang berusia belasan tahun (khususnya anak
kandungnya sendiri) agar berkembang menjadi orang-orang dewasa yang
bahagia dan bertanggung jawab;
3) Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya
bersama orang-orang dewasa lainnya;
4) Menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya ( dengan suami
atau istri ) sebagai orang pribadi yang utuh;
5) Meneria dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan psikologis
yang lazim terjadi pada masa setengah baya;

3
6) Mencapai dan melaksanakan penampilan yang memuaskan dalam karier;
dan
7) Menyesuaikan diri dengan perikehidupan (khususnya dalam hal cara
bersikap dan bertindak) orang-orang yang berusia lanjut.

Selain tugas-tugas perkembangan di atas, ada beberapa tugas lainnya


menurut para ahli :

(1) Tugas Perkembangan Setengah Baya Menurut Hurlock ( 1968 )

Tahapan dewasa menengah merupakan masa transisi, masa


menyesuaikan kembali, masa equilibrium-disequilibrium. Masa yang
ditakuti karena mendekati masa tua. Wanita di sini kehilangan kesanggupan
reproduksi. Ada yang menyatakan bahwa masa ini adalah masa bahaya bagi
pria dan wanita.
Menurutt Hurlock, secara kasar , tugas-tugas perkembangan bagi
setengah baya dapat digolongkan dalam empat bagian besar :
1) Tugas-tugas yang berhubungan dengan pemahaman dan penyesuaian
terhadap perubahan-perubahan pisiologis bagi setengah baya.
2) Tugas-tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik. Tugas ini meliputi
untuk mau melakukan penerimaan akan penyesuaian dengan berbagai
perubahan fisik yang normal terjadi pada usia madya. Penyesuaian diri
terhadap perubahan fisik terasa sulit karena adanya kenyataan bahwa sikap
individu yang kurang menguntungkan semakin diintensifkan lagi oleh
perilaku social yang kurang menyenagkan terhadap perubahan normal yang
muncul bersama tahun-tahun selanjutnya. Perubahan fisik yang terpenting,
yang terhadapnya orang berusia madya harus menyesuaikan diri
diantaranya:
a. Perubahan dalam penampilan
b. Perubahan dalam kemampuan indra
c. Perubahan dalam keberfungsian fisiologis
d. Perubahan dalam kesehatan
e. Perubahan dalam seksual

4
3) Tugas-tugas yang berhubungan dengan perubahan-perubahan minat,
sehingga memungkinkan orang-orang setengah baya untuk memperoleh
tanggungjawab kewarganegaraan dan sosial, dan untuk mengembangkan
kegiatan-kegiatan pengisi waktu luang atau kegiatan-kegiatan yang
diselaraskan dengan tingkat perkembangan orang dewasa ini yang
mengutamakan pengisi waktu luang yang bersifat ” family-oriented.”
Family-oriented tadi melebihi keadaan selama tahun-tahunpermulaan masa
dewasa. Perubahan minat yang ada pada masa usia madya, terjadi sebagai
akibat dari perubahan tugas, tanggung jawab, kesehatan, dan peran dalam
hidup. Konsentrasi pria pada bidang pengenbangan kerja pada umumnya
memainkan peran penting dalam menekan keinginan mereka disbanding
pada masa relative yang masih muda. Orang yang berusia madya sering kali
mengasumsikan tanggung jawab warga nergara dan social, serta
mengembangkan minat pada kedewasaan, pada tenpat-tenpat kegiatan yang
brorientasi pada keluarga yang biasa dilakukan pada masa dewasa dini.
4) Tugas-tugas perkembangan yang berhubungan dengan penyesuaian-
penyesuaian jabatan-pekerjaan yang dapat memungkinkan seseorang untuk
meantapkan dan memelihara suatu kestabilan standar kehidupan ekonomis
bagi keluarga.
5) Tugas-tugas yang berhubungan dengan kehidupan keluarga; dengan
pengutamaan menciptakan hubungan diri dengan suami atau isteri sebagai
pribadi ( dalam persahabatan akrab ), menyesuaikan diri dengan kehidupan
orangtua yang sudah lanjut usia, dan membantu anak-anak remajanya untuk
menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan bahagia.

(2) Tugas Perkembangan Setengah Baya Menurut Erikson

Masa dewasa merupakan fase generativitas (menciptakan) yang


selalu dihadapkan pada adanya stagnasi. Masa ini ditandai dengan adanya
perhatian yang tercurah pada anak-anak, keahlian produktif, keluarga, dan
pekerjaan. Sifat mengasuh pada wanita tampak sangat dominan. Pada masa
tua ini adalah kebijaksanaan dan pelepasan.

5
(3) Tugas Perkembangan Menurut Havighurst

Havighurst (1999) mengatakan bahwa tugas perkembangan pada


dewasa madya meliputi:

1. Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara


2. Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa
yang bertanggung jawab, dan bahagia
3. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk
orang dewasa
4. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu
individu
5. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
fisiologis yang terjadi pada tahap ini
6. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karier pekerjaan
7. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua.

C. Perkembangan fisik dewasa madya

Pada masa dewasa madya terjadi perubahan fungsi fisik yang tak
mampu berfungsi seperti sedia kala dan beberapa organ tubuh
tertentu mulai “aus”. Melihat dan mendengar merupakan dua
perubahan yang paling menyusahkan dan banyak tampak dalam
dewasa tengah. Daya akomodasi mata untuk memfokuskan dan
mempertahankan gambar pada retina akan mengalami penurunan
tajam antara 40 tahun. Karena pada usia tersebut aliran darah pada
mata juga berkurang. Pendengaran mungkin juga mulai menurun
pada usia ini yaitu mulai memasuki usia 40. Meskipun kemampuan
untuk mendengar suara-suara bernada rendah tidak begitu kelihatan.
Laki-laki biasanya kehilangan sensitifitasnya terhadap suara bernada
tinggi lebih dahulu daripada perempuan. Hal ini mungkin
disebabkan oleh lebih besarnya pengalaman laki-laki terhadap suara
gaduh dalam pekerjaan.

6
D. Karakteristik dan Ciri-ciri perkembangan dewasa madya
 Karakteristik usia madya
Setengah baya/madya menunjukkan banyak kesamaan
dengan masa remaja. Khusus usia setengah baya, sama
dengan posisi masa remaja. Perubahan-perubahan hal fisik
dan psikis juga terdapat kesamaan antara dua masa
kehidupan itu.
Kalau posisi remaja merupakan masa peralihan, tak lagi
dapat dikatakan kanak-kanak dan belum lagi disebut dewasa,
maka posisi usia setengah baya juga dalam peralihan, tidak
muda dan bukan tua. Masa remaja merupakan masa
terjadinya perubahan yang cepat bagi hal-hal fisik yang
membawa akibat-akibat terhadap perilaku dan perasaan-
perasaannya. Usia setengah baya, demikian pula. Bedanya,
kalau pada masa remaja perubahan itu bersifat pertumbuhan,
maka pada masa setengah baya bersifat pemunduran. Tetapi
yang lebih penting, perilaku dan perasaan yang menyertainya
adalah sama yaitu “salah tingkah”, canggung dan kadang-
kadang bingung .

 Ciri-ciri masa dewasa madya

1. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti

Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia


madya semakin lebih terasa menakutkan. Pria dan wanita banyak
mempunyai alasan untuk takut memasuki usia madya. Diantaranya
adalah : banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia
madya. Yaitu : kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental
dan fisik yang diduga disertai dengan berhentinya reproduksi.

2. Usia madya merupakan masa transisi

7
Usia ini merupakan masa transisi seperti halnya masa puber,
yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa
remaja. Dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan
perilaku masanya dan memasuki periode dalam kehidupan yang
akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.

3. Usia madya adalah masa stress

Bahwa usia ini merupakan masa stress. Penyesuaian secara


radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila
disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung merusak
nomeostatis fisik dan psikologis dan membawa ke masa stress, suatu
masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di
rumah, bisnis dan aspek sosial kehidupan mereka.

4. Usia madya adalah usia yang berbahaya

Cara biasa menginterpretasi “usia berbahaya” ini berasal dari


kalangan pria yang ingin melakukan pelampiasan untuk kekerasan
yang berakhir sebelum memasuki masa usia lanjut. Usia madya
dapat menjadi dan merupakan berbahaya dalam beberapa hal lain
juga. Saat ini merupakan suatu masa dimana seseorang mengalami
kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa
cemas yang berlebihan, ataupun kurangnya memperhatikan
kehidupan. Timbulnya penyakit jiwa datang dengan cepat di
kalangan pria dan wanita dan gangguan ini berpuncak pada suicide.
Khususnya di kalangan pria.

5. Usia madya adalah usia canggung

Sama seperti pada remaja, bukan anak-anak bukan juga


dewasa. Demikian juga pada pria dan wanita berusia madya. Mereka
bukan muda lagi, tetapi juga bukan tua.

8
6. Usia madya adalah masa berprestasi

Menurut Errikson, usia madya merupakan masa kritis


diamana baik generativitas / kecenderungan untuk menghasilkan dan
stagnasi atau kecenderungan untuk tetap berhenti akan dominan.
Menurut Errikson pada masa usia madya orang akan menjadi lebih
sukses atau sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak mengerjakan
sesuatu apapun lagi. Menurutnya apabila orang pada masa usia
madya memiliki keinginan yang kuat maka ia akan berhasi,
sebaliknya dia memiliki keinginan yang lemah, dia akan stag (atau
menetap) pada hidupnya.

7. Usia madya adalah masa evaluasi

Pada usia ini umumnya manusia mencapai puncak


prestasinya, maka sangatlah logis jika pada masa ini juga merupakan
saat yang pas untuk mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan
aspirasi mereka semula dan harapan-harapan orang lain, khususnya
teman dan keluarga-keluarga dekat.

8. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda

Bahwa pada masa ini dievaluasi dengan standar ganda, satu


standar bagi pria dan satu standar bagi wanita. Walaupun
perkembangannya cenderung mengarah ke persamaan peran antara
pria dan wanita baik di rumah, perusahaan perindustrian, profesi
maupun dalam kehidupan sosial namun masih terdapat standar
ganda terhadap usia. Meskipun standar ganda ini mempengaruhi
banyak aspek terhadap kehidupan pria dan wanita usia madya tetapi
ada dua aspek yang perlu diperhatikan : pertama aspek yang
berkaitan dengan perubahan jasmani dan yang kedua bagaimana cara
pria dan wanita menyatakan sikap pada usia tua.

9
9. Usia madya merupakan masa sepi

Dimana masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama


orang tua. Contohnya anak yang mulai beranjak dewasa yang telah
bekerja dan tinggal di luar kota sehingga orang tua yang terbiasa
dengan kehadiran mereka di rumah akan merasa kesepian dengan
kepergian mereka.

10. Usia madya merupakan masa jenuh

Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini mengalami


kejenuhan yakni pada sekitar usia 40 akhir. Pra pria merasa jenuh
dengan kegiatan rutinitas sehari-hari dan kehidupan keluarga yang
hanya sedikit memberi hiburan. Wanita yang menghabiskan
waktunya untuk memelihara rumah dan membesarkan anak-anak
mereka. Sehingga ada yang merasa kehidupannya tidak ada variasi
dan monoton yang membuat mereka merasa jenuh.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya


dipandang sebagai masa dianta 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut
pada akhirnya ditandai oleh perubahan-perubahan jasmani dan
mental.
Tugas-tugas perkembangan yang harus dituntaskan pada usia
ini meliputi:
1. Memantapkan pengamalan ajaran agama
2. Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga Negara
3. Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang
dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
4. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan
yang terjadi pada aspek fisik (penurunan kemampuan atau fungsi)
5. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan
dalam karier
6. dan memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa

Dari kesepuluh karakteristik usia madya yang telah


dikemukakan pada makalah ini, terlihat adanya ciri negatif dan ciri
positif yang dialami individu usia madya. Dan jelas pula terlihat
bahwa ciri-ciri negative jauh lebih banyak serta intensitasnya
nampak lebih kuat dibanding dengan ciri positif yang ada. Dalam
keadaan yang demikian itu, tentu saja diharapkan banyak melakukan
persiapan seseorang sebelum ia memasuki usia setengah baya
(madya). Dengan persiapan yang baik, besar kemungkinan seseorang
dapat mengangkat tinggi-tinggi nilai positif dari ciri-ciri usia madya
dan menekan sebanyak mungkin kemungkinan negative yang bakal
timbul dalam usia itu.

11
B. Saran

Diharapkan dengan dibuatnya makalah ini dapat membantu dalam


proses belajar serta dapat digunakan sebagai kajian untuk mencari
bahan referensi mengenai tugas perkembangan dewasa madya dan
perkembangan fisik dewasa madya. Apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan makalah kali ini sekiranya dapat dimengerti,
karena penulis mengetahui makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

B. Harlock, Elizabeth. 1994. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan dalam


Suatu Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: CV Usaha Nasional.
Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung: Cita Pustaka Setia
Syah, Mubin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Yusuf L. N, Saymsu, dkk. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

13

Anda mungkin juga menyukai