Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS POTENSI MATA AIR KARST UNTUK KEBUTUHAN AIR

DOMESTIK PENDUDUK DESA BASUHAN KECAMATAN EROMOKO


KABUPATEN WONOGIRI

Publikasi Ilmiah

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Geografi

Oleh :

Umar Syahidin

E100080025

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS POTENSI MATA AIR KARST UNTUK KEBUTUHAN AIR


DOMESTIK PENDUDUK DESA BASUHAN KECAMATAN EROMOKO
KABUPATEN WONOGIRI

Umar Syahidin
NIM : E100080025

Telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat oleh


Team Pembimbing :

Pembimbing I : Dra. Alif Noor Anna, M.Si .)

Pembimbing II : Drs. Munawar Cholil, M.Si. )

Surakarta, Februari 2016

ii
HALAMAN PENGESAHAN
PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS POTENSI MATA AIR KARST UNTUK KEBUTUHAN AIR


DOMESTIK PENDUDUK DESA BASUHAN KECAMATAN EROMOKO
KABUPATEN WONOGIRI

Umar Syahidin

NIM : E 100 080 025

Telah dipertahankan di depan penguji pada

Hari, Tanggal : Sabtu, 5 Maret 2016

dan telah dinyatakan memenuhi syarat

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi karya ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
dan diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Maret 2016

Umar Syahidin

iv
ANALISIS POTENSI MATA AIR KARST UNTUK KEBUTUHAN AIR
DOMESTIK PENDUDUK DESA BASUHAN KECAMATAN EROMOKO
KABUPATEN WONOGIRI

Analysis Of The Potential Spring Karst For Water Needs Domestic villagers
Basuhan in Sub District Eromoko District Wonogiri

By :Umar Syahidin

Faculty of Geography, University of Muhammadiyah Surakarta

Address: A Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos I Surakarta 57162,

Telp (0271)717417

ABSTRACT

This research was conducted in Karst regions with the title Analysis of
potential Karst springs to meet the water needs of the domestic population karst
village Basuhann Eromoko District of Wonogiri. The purpose of this study was to
(1) analyze potential differences in the quantity and quality of water sources
during the rainy season and dry season. (2) Comparing the daily domestic water
needs with the potential availability of water springs population during the rainy
season and dry season.
This study used survey method and analysis laboratory. The analysis
results are used in a descriptive study comparing the results of comparative means
the quantity of springs that are there with the number of daily domestic water
needs and further analyzing the quality of the springs with water quality
standards.
The results showed that the total discharge of springs in the dry season
which is 1.67 liters / sec with a total volume of 144.288 liters of water / day and
during the rainy season total debit of 5.3 liters / sec with a total volume of 457.
920 liters of water / day. The mean amount of water consumption of the
population in the study area during the dry season amounted to 66.37 liters /
person / day and the rainy season amounted to 102.68 liters / person / day.
Generally, the condition springs from laboratory results of physical
properties (smell, taste, color, temperature, total dissolved solids, turbidity) and
crime ( Ph, CacO3, KmNo4 , Cl ) still the standard in water quality standard. For
bacteria exceeded the water quality standard for dringking.

Keyword : Spring Karst, Potential, Water Domestic

1
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di kawasan Karst dengan judul Analisis potensi


sumber mata air Karst untuk memenuhi kebutuhan air domestik penduduk Desa
Basuhan Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. Tujuan penelitian ini untuk
(1) Menganalisis perbedaan potensi kuantitas dan kualitas sumber mata air pada
saat musim hujan dan musim kemarau. (2) Membandingkan kebutuhan air
domestik harian penduduk dengan ketersediaan potensi sumber mata air pada saat
musim hujan dan musim kemarau.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan uji
laboratorium. Analisis hasil yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
deskriptif komparatif artinya membandingkan hasil kuantitas sumber mata air
yang ada dengan jumlah kebutuhan air domestik harian dan selanjutnya
melakukan analisis kualitas mata air dengan baku mutu air.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa total debit mata air pada musim
kemarau yakni 1,67 liter/detik dengan total volume air sebesar 144.288 liter/hari
dan pada musim hujan total debit 5,3 liter/detik dengan total volume air sebesar
457.920 liter/hari. Rata-rata jumlah konsumsi air penduduk di daerah penelitian di
musim kemarau sebesar 66,37 liter/orang/hari dan di musim hujan sebesar 102,68
liter/orang/hari.

Secara umum kondisi kualitas mata air pada musim kemarau dan musim
hujan, menurut hasil laboratorium sifat fisik (bau, rasa, warna, suhu, total zat
padat terlarut, kekeruhan) dan sifat kimia (ph, CaCo3, KmNo4, Cl) masih standar
dengan baku mutu air minum. Adapun untuk bakteri Total Colliform melebihi
ambang batas baku mutu air untuk air minum.

Kata kunci : Mata air Karst, Potensi, Air Domestik

2
PENDAHULUAN tangki yang bervolume 5.000-6.000
Air adalah sumber daya alam liter. Air yang dibeli dari truk tangki
yang paling berharga. Air merupakan tersebut digunukan untuk
kebutuhan primer untuk keperluan memenuhui kebutuhan air domestik
rumah tangga sehari-hari, seperti baik untuk minum, mandi, memasak,
mandi, minum, memasak dan dan mencuci
mencuci. Kebutuhan terhadap air Air merupakan permasalahan
mutlak harus bisa dipenuhi setiap pokok bagi penduduk yang tinggal di
manusia. Oleh karena itu, disetiap Desa Basuhan. Air yang digunakan
daerah harus bisa mengoptimalkan untuk keperluan sehari-hari berasal
ketersediaan sumber daya air yang dari sumber mata air. Berdasarkan
ada untuk bisa dimanfaatkan dalam wawancara dengan penduduk Desa
penggunaanya secara baik dan Basuhan, terdapat beberapa sumber
efesien. Mengingat dari tahun ke mata air muncul di atas permukaan
tahun penduduk Indonesia selalu yang dimanfaatkan, yakni: (a)
mengalami pertumbuhan penduduk Sumber Air Beji; (b) Sumber Air
yang mengakibatkan terjadinya Puring; (c); Sumber Kembang (d).
peningkatan kebutuhan air Sumber Air Kalisad Faktor musim
Salah satu daerah karst di sangat mempengarui kondisi
Indonesia khususnya di Jawa Tengah lingkungan di kawasan Karst.
yakni Desa Basuhan Kecamatan Pengaruh musim dapat mempengarui
Eromoko Kabupaten Wonogiri setiap terjadinya perbedaan kertersediaan
tahun mengalami permasalahan air yang ada di atas permukaan baik
kekurangan air bersih. Menurut surat secara kuantitas dan kualitasnya.
kabar Suara Merdeka tanggal 9 Perbedaan dalam pemakaian serta
Oktober 2014, salah seorang kebutuhan jumlah air oleh penduduk,
penduduk Desa Basuhan Satino (42), dan lingkungan fisik kawasan Karst
mengungkapkan, bahwa saat musim itu sendiri.
kemarau tiba, penduduk terpaksa Desa Basuhan secara astronomis
membeli air dari truk-truk tangki. berdasarkan peta Topografi terletak
Harga air mencapai Rp 170.000 per antara 7˚ 56 ΄48,991˝ - 8˚ 00

3
΄00,397 ˝ Lintang Selatan dan 110˚ Pemilihan daerah penelitian ini,
45 ΄50,605 ˝ - 110˚ 48 ΄35,096 ˝ atas pertimbangan banyaknya
Bujur Timur. sumber mata air yang muncul di atas
Luas Desa Basuhan secara permukaan. Dalam penelitian ini
administrasi adalah 11,770.961.00 pemilihan sampel dapat dibagi
Km² .Desa Basuhan memiliki 11 unit menjadi 2 katagori yakni pemilihan
dusun sampel responden dan sampel air:
TUJUAN PENELITIAN Pemilihan sampel responden
1. Menganalisis perbedaan potensi dilakukan mengetahui kebutuhan
kuantitas dan kualitas sumber mata rata-rata air harian domestik
air pada saat musim hujan dan penduduk Desa basuhan.
musim kemarau di Desa Basuhan Pemilihan sempel responden
Kecamatan Eromoko Kabupaten dilakukan dengan cara Stratified
Wonogiri proporsional sampling dengan
2. Membandingkan kebutuhan air menentukan Kepala Keluarga (KK)
domestik harian dengan ketersediaan Desa Basuhan sebagai responden
potensi sumber mata air di Desa jumlah sempel yang diambil
Basuhan Kecamatan Eromoko sebanyak 71 responden, kemudian
Kabupaten Wonogiri pada saat besarnya sampel responden tersebut
musim hujan dan musim kemarau diproporsionalkan berdasarkan
METODE PENELITIAN tingkat mata pencaharian penduduk
Dalam pelaksanaan penelitian ini Desa Basuhan, setelah diketahui
pengumpulan data dilakukan dengan jumlah sampel responden dari setiap
cara survei dan uji laboratorium. masing-masing kelompok, kemudian
Pemilihan lokasi daerah penelitian menentukan besarnya jumlah sampel
ditentukan secara purposive pada responden yang akan diambil dari
dearah kawasan karst yang pada setiap kelompok tersebut secara
umunya kekurangan air yaitu di Desa proposional dengan menggunakan
Basuhan Kecamatan Eromoko rumus sebagai berikut :
Kabupaten Wonogiri. Ni = Ni / N x n

4
Ni = Besarnya Sempel dari dengan sistem aliran aliran diffuse
masing-masing kelompok yang berada di ketinggian 512 dpal.
N = Banyaknya total populasi Mata Air Sumber Kali Asad
n = Jumlah sempel yang diambil Berdasarkan letak geografis,
Data yang digunakan dalam Mata Air Sumber Kali Asad berada
penelitian ini adalah data primer dan pada titik koordinat UTM 476682,
data sekunder. Data primer yakni 9115614. Mata Air Kali Asad akibat
data (a) kuisioner, dikumpulkan dari struktur geolgoi merupakan jenis
melalui wawancara langsung dengan mata air descending spring. Menurut
penduduk Desa Basuhan dengan alat White (1988), mata air Descending
bantu berupa kuisioner yang springs merupakan mata air Karst
berisikan panduan pertayaan. (b) yang keluar jika ada lorong conduit
Jumlah Debit, pengukuran debit air dengan arah alirannya menuju ke
dilakukan pada musim hujan dan bawah.
kemarau di setiap sumber mata air Mata Air Sumber Kembang
(c) Kualitas Air, pengambilan data Mata Air Sumber Kembang
kualitas air dilakukan pada musim berada di wilayah Dusun Basuhan,
hujan dan musim kemarau. Data dengan ketinggian lokasi mata air
sekunder yang diperlukan dalam 562 m di bawah permukaan air laut.
penelitian ini meliputi :Data jumlah Secara letak geografis Mata Air
penduduk Desa Basuhan. Sumber Kembang berada di titik
HASIL PENELITIAN koordinat zona 59S UTM 476513,
Karakteristik Mata Air 9116398. Mata Air Sumber
Mata Air Sumber Puring Kembang berdasarkan sturktur
Mata Air Puring merupakan geologi merupakan jenis mata air
mata air yang terletak di Dusun Fracture spring dengan sistem aliran
Salam. Secara geografis letak mata mata airnya berupa aliran diffuse.
air ini berada pada koordinat UTM Mata Air Sumber Beji
475789, 9117673 Mata Air Sumber Secara geografis Mata Air
Puring merupakan jenis mata air Sumber Beji terletak pada titik
koordinat UTM 475339, 9115063.

5
Sumber Beji merupakan jenis mata b. Warna
air Fracture spring. Mata air sumber Berdasarkan hasil analisis
beji berada diketinggian 438 dpal, laboratorium, mengenai mata air
berada tepat di kaki bukit dengan yang ada di daerah penelitian
wilayah tangkapan didominasi oleh pada saat musim hujan maupun
hutan alami dan beberapa tanaman kemarau menerangkan bahwa,
keras yang berada di atas bukit.. seluruh mata air tidak berwarna
HASIL PENILITIAN dan memenuhi syarat air minum
Kualitas Mata Air di Daerah yang telah ditentukan, batas
Penelitian yang diperbolehkan untuk air
Adapun kondisi kualitas mata minum di Indonesia adalah 5 –
air di Desa Basuhan secara fisik, 50 unit untuk satuan warna
kimia dan bakterilogi pada saat c. Rasa dan Bau
musim hujan dan kemarau, sebagai Mata air di Desa Basuhan
berikut berdasarkan hasil analisis
Secara Fisika laboratorium, baik pada musim
hujan maupun kemarau
a. Suhu.
menyebutkan bahwa, rasa dan
Hasil analisa di daerah penelitian
bau pada mata air tidak berasa
menyebutkan bahwa suhu air
dan tidak berbau, hal ini telah
pada musim hujan tidak
sesuai dengan batas syarat air
mengalami perubahan yang
minum yaitu tidak berasa dan
berarti namun lebih meningkat
berbau
sedikit dari pada musim
d. Kekeruhan
kemarau.
Kekeruhan dapat mengurangi
kejernihan pada air, hal ini
terjadi apabila adanya zat-zat
halus terlarut dalam air, seperti
lumpur halus, bahan koloid dan
lain-lain yang dapat

Gambar 1: Parameter Suhu mempengarui kejernihan pada

6
mata air. Berdasarkan hasil adanya pelarutan air terhadap
laboratorium menyebutkan, batuan gamping
bahwa air di daerah penelitian
tergolong jernih atau tidak
keruh, sedangkan batas yang
ditentukan untuk kekeruhan
adalah 5 unit untuk satuan
kekeruhannya Gambar 3 : Grafik Parameter Suhu
b. Klorida (CL)
Khlorida merupakan anion utama
dalam air. Keberadaan ion Cl-
dalam air akan berpengaruh
terhadap tingkat keasinan air.
Gambar 2 : Grafik Parameter Semakin tinggi konsentrasi
Kekeruhan Khlorida berarti semakin asin air
dan semakin rendah kualitas
Secara Kimia
airnya. Hasil analisis pada sampel
Adapun sifat –sifat kimia yang
di daerah penelitian masih di
diteliti di daerah penelitian setelah di
bawah batas syarat air minum
analisa di Laboratorium sebagai
yang ditentukan sebesar 250 mg/l,
berikut :
jadi masih layak untuk
a. ph
dikonsumsi penduduk
Derajat keasaman atau pH
(potential of Hydrogen), adalah
suatu besaran yang menunjukkan
kadar sifat asam atau sifat basa
dari suatu larutan. Pada musim
hujan mata air di daerah penelitian
mengalami peningkatan nilai pH.
Peningkatan nilai pH yang
Gambar 4 : Paramerter Klorida
bersifat basah tersebut disebabkan

7
c. Zat Organik (KMnO4) dengan fungsi ginjal yang kurang
Standar kandungan bahan organik baik, karena akan menyebabkan
dalam air minum menurut pembentukkan batu pada saluran
Dep.Kes.R.I, maksimal yang kencing. Melihat hasil analisis
diperbolehkan adalah sebesar 10 pada sampel di daerah penelitian
mg/l. Pengaruh terhadap masih di bawah batas syarat air
kesehatan yang dapat ditimbulkan minum yang ditentukan (500
oleh penyimpangan terhadap mg/l), jadi masih layak untuk
standar ini adalah timbulnya bau dikonsumsi penduduk
yang tidak sedap pada air minum,
dan dapat juga menyebabkan sakit
perut.

Gambar 6: Parameter Kesdahan


Secara Bakterilogi
Mata air di daerah penelitian
Gambar 5: Parameter Zat Organik merupakan mata air yang berada
Pada mata air di daerah di atas permukaan, di lingkungan
penelitian juga ditemukan yang terbuka di alam bebas,
dedaunan dan tangkai pohon yang pencemaran dan persebaran yang
sudah membusuk di dasar badan berasal dari bakteri dapat
penampungan mata air. Masuknya disebabkan oleh faktor aktivitas
berbagai bahan organik ke dalam manusia maupun faktor
mata air tersebut dapat lingkungan.
mempengaruhi besarnya nilai
unsur zat organik.
d. Kesadahan (CaCo3)
Kesadahan yang melebihi standar
baku mutu kualitas air, tidak baik
untuk dikonsumsi oleh orang Gambar 7: Parameter Bakterilogi

8
Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan air domestik
perbedaan jumlah total coliform Air domestik yang digunakan
setiap mata air di daerah oleh penduduk di Desa Basuhan
penelitian adalah karakteristik dipakai untuk berbagai jenis
aliran mata air, sumber penggunaan air seperti untuk
pencemaran, aktivitas penduduk minum, memasak, mandi,
dan curah hujan mencucui, keperluan sanitasi dan
Hasil Kuantitas mata air di lain-lain.
daerah Penelitian Kebutuhan air domestik menurut
Adapun kuantitas debit mata Mata Pencaharian Penduduk Desa
air di Desa Basuhan pada saat Basuhan.
musim hujan dan kemarau, Perbedaan mata pencaharian
sebagai berikut : dapat mempengaruhi besarnya
Tabel 1 Hasil Pengukuran jumlah pemakaian konsumsi air
Debit Mata Air Pada musim
domestik sehari-hari antara mata
Kemarau
No Sumber Mata Air Hasil pencaharian satu dengan mata

1 Puring 0,1 liter/detik pencaharian lainnya.

2 Kali Asad 0,5 liter/detik Perbedaan jumlah konsumsi

3 Kembang 0,05 liter/detik


air dapat dikarenakan adanya
tuntutan dari pekerjaan. Tuntutan
4 Beji 1,02 liter/detik
tersebut dapat mengakibatkan

Tabel 2 Hasil Pengukuran jumlah konsumsi air meningkat


Debit Mata Air Pada musim ataupun berkurang.
Hujan
Kebutuhan air domestik menurut
No Sumber Mata Air Hasil
2,5 liter/detik pesebaran Dusun di Desa Basuhan
1 Puring
1 liter/detik Kebutuhan air di setiap
2 Kali Asad
0,2 liter/detik tempat berbeda-beda, hal ini
3 Kembang

4 Beji 1,5 liter/detik dikarenakan adanya perbedaaan


akses untuk memperoleh air dan
tersedianya sumber mata air
dalam memenuhi kebutuhan air

9
Tabel 3: Jumlah rata-rata konsumsi air menurut kegunaannya di musim Kemarau
Musim Kemarau
No Kelompok Liter/orang/hari %
Memasak Minum Mandi Baju Perkakas Tanaman Kakus lantai Wudhu total
1 Petani 2,91 2,19 32,78 8,80 2,66 0,31 5,10 0,12 11,01 66,15 18
2 Pedagang 3,25 2,31 33,72 15,08 1,75 0 4,17 0 7,64 67,92 19
3 PNS 3,33 2,67 40,00 20,00 3,33 0 7,50 0,60 15,00 92,43 25,62
4 Pengrajin 6,67 2,33 26,67 6,67 5,00 0 5,00 0 13,33 65,67 18
5 Swasta 3,81 2,38 34,52 7,30 3,12 0,24 5,00 0,15 12,14 68,65 19,03
Jumlah 19,97 11,88 167,69 57,85 15,87 0,55 26,77 0,87 59,13 360,82 100

Tabel 4: Jumlah rata-rata konsumsi air menurut kegunaannya di musim hujan


Musim Hujan
No Kelompok Liter/orang/hari %
Memasak Minum Mandi Baju Perkakas Tanaman Kakus lantai Wudhu total
1 Petani 3,36 2,44 61,16 13,90 3,09 0,55 5,27 0,10 11,36 101,523 19
2 Pedagang 3,59 2,98 70,00 19,17 1,99 0 5,00 0,00 7,64 110,361 21
3 PNS 3,33 2,67 60,00 20,00 3,33 0 7,50 2,26 15,00 114,095 21
4 Pengrajin 6,67 2,33 60,00 8,33 5,00 0 5,00 0 13,33 100,667 19
5 Swasta 3,79 2,52 66,90 10,24 2,69 0,23 5,71 0,26 12,86 105,198 20
Jumlah 20,73 12,94 318,07 71,64 16,11 0,78 28,49 2,62 60,19 531,84 100

Tabel 5 Kebutuhan rata-rata air liter/orang/hari menurut wilayah dusun


Kebutuhan Air
No Dusun Musim Kemarau Musim Hujan
Liter/orang/hari Liter/orang/hari
1 Kendal 66,00 91,67
2 Ngelo 65,26 111,95
3 Salam 67,77 117,57
4 Wonosumo 80,55 117,95
5 Pagesari 62,88 92,40
6 Danggolo 63,94 100,37
7 Basuhan 62,19 105,27
8 Ngeringin 64,11 95,44
9 Tanjung 65,34 97,96
10 Dayaan 67,96 103,74
11 Kenongo 64,06 95,15
Jumlah 730,07 1129,48
rata-rata 66,37 102,68

ANALISIS HASIL Penentuan kuantitas didasarkan


Potensi Volume Harian Mata pada jumlah debit air pada tiap
Air Di Desa Basuhan Secara mata air dalam volume harian
kuantitas di Desa Basuhan Volume tiap mata air
terdapat mata air dengan debit Debit mata air 12 jam = Debit
yang cenderung konstan liter/detik x 12 jam ( 43200 detik )
sepanjang tahun, hal ini terlihat Debit mata air 24 jam = Debit
pada penurunan debit di musim liter/detik x 24 jam ( 86400 detik )
penghujan dan akhir kemarau
tidaklah begitu besar yakni
Sumber Beji dan Kali Asad.

10
Berikut ini adalah Tabel 6, Volume ketersediaan volume debit harian
harian tiap mata air yang ada di Desa dengan rata-rata kebutuhan air
Basuhan: penduduk perhari.
Gambar 8 : Total debit yang terrsedia
pada musim kemarau

Potensi Mata Air Terhadap


Kebutuhan Air Domestik
Penduduk Desa Basuhan Gambar 9 : Total debit yang tersedia
pada musim Hujan
Penduduk Desa Basuhan
yang memiliki jumlah penduduk
sebesar 3.132 jiwa, berdasarkan hasil
perhitungan kebutuhan air Domestik
penduduk Desa Basuhan. Pada
musim kemarau rata-rata tiap
penduduk memerlukan air sebesar
66,37 liter orang/hari. Evaluasi Kualitas Mata Air Untuk
Di musim penghujan sebesar Air Minum
102,68 liter orang/hari, sehingga Berdasarkan analisis laboratorium
pada musim kemarau total kebutuhan terhadap 4 sampel lokasi mata air.
air adalah 207.870,84 liter/hari, Hasil dari laboratorium menerangkan
sedangkan pada musim hujan sebesar bahwa sifat fisik air secara
321.593.76 liter/hari Mata air yang keseluruhan tidak melebihi ambang
tersedia di musim kemarau memiliki batas baku mutu air untuk air minum.
total volume debit harian sebesar Sifat kimia, hasil analisis labotarium
144.288 liter/hari dan musim hujan menerangkan bahwa konsentrasi zat
sebesar 457.920 liter/hari. Adapun kimia masih di bawah batas baku
grafik perbandingan antara mutu air untuk air minum.

11
Adapun untuk parameter daerah penelitian di musim hujan
bakterilogi berdasarkan analisis dan musim kemarau menurut
laboratorium bahwa nilai kualitas standar baku mutu air untuk air
mata air di daerah penelitian minum kualitas mata air tergolong
melebihi ambang batas baku mutu air baik, sedangkan kualitas mata air
untuk air minum. Adanya kandungan berdasarkan parameter bakterilogi
bakteri total Colli yang sangat tinggi berupa total colliform di musim
pada tiap mata air disebabkan hujan dan di musim kemarau
aktivitas pertanian di daerah sangatlah buruk. Hal ini
tangkapan mata air maupun adanya dikarenakan kandungan total
pencemaran lainnya yang berasal collifromnya melebihi baku mutu
dari sampah rumah tangga di sekitar air untuk air minum.
mata air 3. Kebutuhan air domestik harian
KESIMPULAN penduduk di daerah penelitian
Berdasarkan pada hasil pada musim hujan mengalami
penelitian dan pembahasan peningkatan daripada musim
sebelumnya, maka dapat diambil kemarau. Adapun rata-rata
kesimpulan sebagai berikut: kebutuhan konsumsi air domestik
1. Potensi debit mata air di daerah penduduk daerah penelitian di
penelitian yaitu Desa Basuhan musim hujan yakni 102,68
pada musim hujan lebih besar liter/orang/hari, sedangkan di
daripada musim kemarau. musim kemarau yakni sebesar
Berdasarkan hasil pengukuran di 66,33 liter/orang/hari.
lapangan total debit mata air di 4. Meningkatnya kebutuhan air
musim hujan sebesar 5,3 domestik di musim hujan
liter/detik sedangkan di musim disebabkan air yang tersedia
kemarau total debit mata air cukup melimpah, sedangkan di
sebesar 1,67 liter/detik musim kemarau air yang tersedia
2. Berdasarkan hasil laboratorium sangatlah sedikit. Ketersediaan air
parameter fisik dan kimia, secara yang sangat sedikit di musim
keseluruhan kualitas mata air di kemarau membuat penduduk

12
memilih menghemat dalam mata air yang dapat
penggunaan air sehari-hari. membahayakan bagi kesehatan.
Perbandingan antara debit mata 2. Agar dapat mengurangi
air dengan kebutuhan total air pencemaran mata air, terutama
domestik harian pada daerah pada kandungan total
penelitian di musim hujan yakni collifromnya. Sumber pencemaran
jumlah total debit sebesar 457.920 harus bisa diminimalis mungkin
liter/hari, sedangkan kebutuhan keberadaanya. Sumber
air domestik sebesar 321.593 kontaminasi tersebut berasal dari
liter/hari. Adapun ketersediaan sampah dan limbah pertanian
debit mata air tersebut sudah maupun rumah tangga lainnya
mampu mencukupi kebutuhan air yang berada disekitar mata air dan
domestik penduduk Desa daerah lingkungan tangkapan
Basuhan. Pada musim kemarau mata air.
debit mata air yang tersedia yakni 3. Diperlukan penelusuran survey
sebesar 144.288 liter/hari, penelusuran goa dan speleology
sedangkan kebutuhan air domestik lebih mendalam, survey
harian penduduk sebesar 207.870 penelususran goa dilakukan
liter/hari. Ketersediaan debit mata dengan tujuan mengetahui
air di musim kemarau tersebut keberadaan potensi mata air yang
belum mampu mencukupi lain, terutama mata air yang
kebutuhan air domestik penduduk berada di bawah permukaan,
di daerah penelitian yakni berupa sungai bawah tanah.
Saran Hal ini perlu dilakukan karena
jumlah keseluruhan debit mata air
1. Apabila mata air tersebut
yang ada di atas permukaan tidak
digunakan untuk minum
mampu untuk memenuhi
sebaiknya air dimasak terlebih
kebutuhan air seluruh penduduk
dahulu hingga mendidih. Hal ini
Desa Basuhan, terutama pada
dilakukan untuk menghilangkan
musim kemarau
kandungan total colliform pada

13
Gambar 10 : Peta Potensi Jangkauan Distribusi Debit Mata Air
di Musim Kemarau

14
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertambangan.2006.Laporan akhir Dokumen


Lingkungan Biotik-Abiotik Karst Kabupaten Wonogiri.Tidak dipublikasikan.
Haryono, E dan Adji, TN.2004. Pengantar Geomorfologi dan Hidrologi Karst.
Yogyakarta: Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Ilmiyati. 2004.Pola Konsumsi Air Minum di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Skripsi
Sarjana.Surakarta: Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jauhari Arif. 2002.Pendugaan Sistem Sungai Bawah Tanah Melalui Pendekatan
Interpretasi Morfologi Dan Survey Sepeologi Di Kawasan Karst Desa Pucung
Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri.Skripsi Sarjana.Surakarta: Fakultas
Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Karsidi.1999.Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Pendapatan dengan Penggunaan
Air Sungai oleh Penduduk di Sekitar Sungai Kali Jajar Demak. Skripsi
Sarjana.Semarang : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang
Khalid Yogi.(2014).Desa Basuhan Minta Pendeteksian Sumber Air Bawah
Tanah.(online) dari: www.Berita.Suaramerdeka.com.( 1 Mei 2015)
KMPA Giri Bahama.2015.Laporan Kegiatan XPDC dan Eksplorasi Desa
Basuhan.Surakarta.Tidak dipublikasikan
Kodoatie, R.J. dan Roestam Sjarief.2005.Pengelolaan Sumber Daya Air
Terpadu.Yogyakarta:Andi Offset
Mantra,Ida Bagoes.2000.Demografi Umum.Pustaka Pelajar.Yogyakarta:LPPM UPN
Veteran Yogyakarta
Ridzki R. Sigit.(2015) Air perlu Dilestarikan Inilah Lima Fakta Air Dan Kondisinya Di
Indonesia.(online) dari: www. Mongabay.co.id.(1 Mei 2015).
Rohman Abdul.2014.Evaluasi Kualitas Air Sungai Bawah Tanah Goa Suruh Untuk
Kebutuhan Air Minum. Skripsi Sarjana. Surakarta: Fakultas Geografi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Sari Bahagiarti K. 2005.Hidrogeologi Karst.Yogyakarta: Adicita Karya Cipta.
Sari Bahagiarti K.2004.Mengenal Hidrologi Karst. Pusat Studi Karst.
Yogyakarta:LPPM UPN Veteran Yogyakarta
Sutikno, 1996.Geomorfologi Karst Dan Pemanfaatannya Dalam Pengelolaan Kawasan
Batugamping Karst, Makalah Simposium Nasional II Lingkungan Karst.Jakarta:
HIKESPI-LIPI-Dep.Hut-Meneg LH.
Sutrisno Totok C. 2004.Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta
Tika Pabundu.2005.Metode Penelitian Geografi.Jakarta:Bumi Aksara
Wahyudi Aris.2005. Analisis Potensi Sungai Bawah Tanah Untuk Kebutuhan Air
Harian Masyarakat Karst Desa Gedompol Kecamatan Donorojo Kabupaten
Pacitan.Skripsi Sarjana. Surakarta: Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Yuli Priyana,1998.Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. Diktat Kuliah, Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Yuli Priyana,2008.Air Tanah (Groundwater). Diktat Kuliah, Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Zainuri Putro Utomo .2007.Studi Karakteristik Dan Potensi Air Sungai Bawah Tanah
Pace di Kawasan Karst Kecamatan Giritontro dan Kecamatan Giriwoyo.Skripsi
Sarjana.Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

15

Anda mungkin juga menyukai