Anda di halaman 1dari 8

JRL Vol.9 No.1 Hal.

47 - 54
Jakarta, ISSN : 2085.3866
Juni 2016 No.376/AU1/P2MBI/07/2011

POTENSI MINYAK HASIL PIROLISIS SAMPAH


PLASTIK DI GEDUNG GEOSTECH

I Putu Angga Kristyawan

Pusat Teknologi Lingkungan, Badan


Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Email : putu.angga@bppt.go.id

Abstrak

Sampah perkantoran dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan di area kantor. Pada
area kantor Geostech, 18.05 % komposisi sampahnya adalah sampah plastik.
Jumlah sampah plastik di Geostech adalah 17.1 kg/minggu. Jenis sampah plastik
yang tertinggi adalah jenis sampah plastik PP (Polypropylene). Dari jumlah sampah
plastik ini diketahui bahwa potensi minyak yang dihasilkan melalui pirolisis adalah
11,6 kg/minggu atau 13,7 L per minggu. Minyak pirolisis dapat digunakan sebagai
pengganti bahan bakar solar karena nilai kalor yang dimiliki menyamai nilai kalor
bahan bakar jenis solar. Selain minyak, pirolisis sampah plastik kantor Geostech juga
berpotensi memberikan 5.45 kg/minggu produk gas.

Kata kunci : sampah, kantor, pirolisis, minyak

POTENTIAL PRODUCTION OF OIL FROM


WASTE PLASTIC PYROLIYSIS IN GEOSTECH
BUILDING

Abstract

Office waste is produced from activity that carried in the office area. In Geostech
office area, 18.05 % composition of the waste is plastic waste. Plastic waste total in
Geostech is 17.1 kg/week. The highest of plastic waste type is PP (Polypropylene).
plastic waste. From the waste total is known that that the potential of oil produced
through pyrolysis is 11.6 kg/week or 13.7 L/week. Pirolysis oil can be used as
substitute for diesel fuel because of the calorific value equal with the calorific value
of diesel fuel. Besides oil, pirolysis of Geostech office plastic waste is also potential to
give 5.45 kg/week gas product.

Key words : waste, office, pirolysis, oil

Potensi Minyak Hasil Pirolisis... JRL. Vol. 9 No. 1, Juni 2016 : 47 - 54 47


I. PENDAHULUAN Kedeputian Teknologi Pengolahan
Sumberdaya Alam. Aktivit as pekerjaan
Komposisi sampah sangat yang dilakukan dalam area gedung
bergantung pada kegiatan sehari – Geostech yaitu untuk kantor,
hari dari manusia maupun keadaan laboratorium, dan pabrikasi. Jumlah
alam sekit arnya. Kegiatan – pegawai nya diperkirakan mencapai 301
kegiatan yang ada mempengaruhi orang (Shochib, 2014).
jumlah sampah organik maupun Kajian sebelumnya mengenai
non-organik yang dihasilk an. Tid ak komposisi sampah menunjukkan bahwa
hanya itu, lokasi juga akan sebagian besar sampah perkantoran
mempengaruhi komposisi sampah. terdiri at as sampah organik. 41,78 %
Di Padang, tercatat bahwa s aran a komposisi sampah geostek adalah
pendidikan memiliki total s ampah sampah organik, 30,44 % merupakan
plastik mencapai 20.19%, berbeda kertas, sampah plastik sebanyak 18,05
dengan sarana kesehatan dengan % dan lainnya sebes ar 9.73 % (Yuliani,
13.70% dan perkantoran mencapai 2015).
10.86% (Ruslinda, 2012). Salah satu pengolahan sampah
Komposisi sampah plastik akan plastik adalah menggunakan teknologi
lebih tinggi jika didata pada lokas i pirolisis. Teknologi pirolisis merupakan
yang melibatkan aktivitas manusia teknologi pembakaran sampah tanpa
yang lebih padat, seperti misalnya adanya oksig en. Produk yang dihasilkan
di Denpasar. Penelitian yang oleh pirolisis adalah gas, minyak dan
dilakukan di W isma W erdhapura abu. Persentase produk berdasarkan
Village Center, Denpasar bahan baku berbeda untuk jenis plastik
menunjukkan bahwa sampah botol yang berbeda. Produk gas pirolis is
plastik mencapai 15.36% dari total berkisar antara 4 – 16 %, minyak
jumlah berat sampah (W ardiha, berada pada kisaran 82 – 95 % dan abu
2013). hasil pirolisis hanya berkis ar 1 – 4 %
Penelitian tentang komposisi (Gao, 2010). Dengan jumlah komposisi
sampah (Ruslinda, 2012 dan mencapai 18.05 % menunjukkan bahwa
W ardiha, 2013) menunjukkan salah sampah plastik dari perkantoran masih
satu sumber sampah plastik adalah dapat diolah lagi dengan proses
aktivitas di perkantoran. Aktivitas pirolisis.
perkantoran berlangsung selama 8 Jenis plastik dapat diketahui
jam setiap harinya selama 5 hari dengan memperhatikan tanda pada
dalam satu minggu. Pada beberapa plastik atau kemasan yang berbahan
kantor, jumlah hari kerja juga dasar plastik. Ada tujuh tanda yang
bertambah menjadi 6 hari kerja diidentifikasik an untuk mengenali jenis
dalam satu minggunya. Hal in i plastik, yaitu 1 untuk PET (Polyethylene
menyebabkan perk antoran memilik i terephthalate), 2 untuk HDPE (High –
potensi yang tinggi untuk density polyethylene), 3 untuk PVC
menghasilkan sampah. Pada k ajian (Polyvinyl chloride), 4 untuk LDPE (Low
ini membahas mengenai contoh – density polyethylene), 5 untuk PP
area perkantoran yaitu Gedung (Polypropylene) , 6 untuk PS
Geostech. (Polysterene), dan 7 untuk Lainnya PE
Gedung Geostech terlet ak di (Polyethylene).
kawas an Puspiptek Serpong, Kajian ini dilakukan dengan tujuan
Tangerang Selat an. Kawasan in i untuk mengetahui potensi masing –
memiliki luas 1,8 Ha. Pada masing jenis sampah plastik Geostech
kawas an perkantoran ini dihuni jika diolah menggunakan teknologi
oleh pegawai dilingkungan pirolisis. Produk yang dikaji dilihat

48 Kristyawan, 2016
berdasark an jenis sampah plastik. gedung. Kegiatan – kegiatan ini akan
Potensi produk mencakup minyak, berjalan bila memang ada permintaan.
gas dan abu yang dihasilkan.
Selain itu juga bertujuan untuk
mengetahui manfaat dan tantangan Residu
dalam pemanfaatan minyak B3
pirolisis. Kaca
Kain
II. POTENSI PENGOLAHAN Karet
SAM PAH PLASTIK Logam
PERKANT ORAN DENGAN Plastik
PIROLISIS
Kertas
Organik
Penggambaran potensi
pengolahan sampah perkantoran 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
dengan proses pirolisis
%
menggunakan data sekunder dari
penelitian sebelumnya. Data tersebut Gambar 1. Diagram blok komposisi sampah
gedung Geostech (Yuliani, 2015)
kemudian diolah berdasarkan
persentase produk yang dihasilkan Seperti terlihat pada Gambar 1,
menurut literatur. komposisi utama sampah perkantoran di
gedung Geostech adalah dari sampah
2.1 Komposisi Sampah organik. Komposisi sampah organik
Gedung Geostech mencapai 41,78 % dari tot al jumlah
Gedung Geostech dengan sampah. Komposisi kedua terbanyak
luas mencapai 1,8 Hektar juga adalah sampah kert as dengan 30,44 %
memiliki area taman yang luas. dan komposisi ketiga tertinggi adalah
Area ini memiliki tanaman yang sampah plastik dengan 18.05 % dari
beraneka ragam. Gedung Geostech jumlah sampah. Komposisi sampah
digunakan untuk aktivitas – logam juga terdapat di gedung
aktivitas s eperti administrasi, Geostech. Logam banyak digunakan
pengujian di laboratorium, kegiatan dalam kegiatan k erek ayas aan s ehingga
teknik seperti perangkaian sampah logam dapat bersumber dari
komponen elektronika, mekanikal, kegiatan – k egiatan t ersebut. Sampah
perpipaan dan lain sebagainya. kertas bersumber dari kegiatan –
Aktivitas yang tergolong rutin kegiatan rutin dalam gedung misalnya
dilakukan yaitu kegiatan saja k egiatan administrasi maupun
administrasi, seperti misalnya kegiatan rapat yang memerlukan bahan
pengurusan surat menyurat, rapat yaitu makalah at au hardcopy
penulisan makalah dan rapat – laporan. Sampah plastik yang terdapat
rapat mengenai program yang dalam gedung bersumber dari
berlangsung. Kegiatan yang tidak pembungkus, baik itu makanan,
rutin dilakukan misalnya pengujian minuman maupun keperluan lainnya.
di laboratorium, kegiatan teknik
seperti perangkaian k omponen 2.2 Komposisi Sampah Plastik
elektronika, mekanikal dan Gedung Geostech
perpipaan. Kegiatan pengujian di Aktivitas perkantoran di Gedung
laboratorium ataupun kegiatan Geostech tiap harinya berlangsung dari
kerek ayas aan tidak mendominasi jam 07:30 WIB hingga pukul 16:00 WIB.
kegiatan atau aktivitas di dalam Dalam rentan waktu ters ebut terdapat

Potensi Minyak Hasil Pirolisis... JRL. Vol. 9 No. 1, Juni 2016 : 47 - 54 49


satu kali jeda istirahat antara jam (Polypropylene) merupakan komposisi
12:00 – 13:00 WIB. Di dalam terbanyak dengan jumlah total 52.75 %
gedung hanya terdapat satu buah dari berat total s ampah plastik.
koperas i dan gedung perkantoran Pembungkus makanan, gelas plastik
Geostech tidak memiliki kantin. hingga tali rafia t ermasuk dalam PP.
Koperasi s endiri menjual berbagai Komposisi tertinggi kedua adalah jenis
makanan ringan yang sampah PET (Polyethylene
menggunakan pembungkus plastik. terephthalate) dengan jumlah total
Menurut penelitian yang telah mencapai 25.46 %. Jenis plastik ini
dilakukan sebelumnya, jenis plastik ditemukan dalam bentuk botol minuman,
yang paling banyak ada di gedung tempat agar dan ember.
Geostech adalah plastik bening
yang biasa digunakan membungkus 2.3 Potensi Produksi Minyak dari
makanan dengan persentas e Sampah Plastik Geostech
sebesar 26% dari total jumlah berat Jumlah sampah keseluruhan yang
sampel. Kemudian persentas e dihasilkan di Geostech adalah 94.6
terbanyak kedua adalah botol kg/minggu. Dimana 17.1 kg/minggu
plastik tempat minuman dengan adalah jumlah sampah plastik yang
jumlah 18.9% seperti ditunjukkan dihasilkan di gedung geostek. Beberap a
pada Tab el 1. jenis sampah plastik merupakan jenis
plastik yang sama. Bila dikelompokkan
Tabel 1. Komposisi sampah plastik berdasark an jenis dan persentase
gedung Geostech (Yuliani, 2015) sampah plastik maka akan didapatkan
data seperti di table 2.
Jenis
Kategori Persentase
Sampah Tabel 2. Berat Sampah berdasarkan
Plastik Jenis (kg/minggu)
PE 15%
kresek
PS 4% Styrofoam PE PS PP PET PVC Total
2.5 0.8 9.0 4.3 0.4 17.1
Plastik
bening, Jumlah sampah plastik tertinggi
mika, gelas , adalah sampah jenis PP, dimana
kemasan, jumlahnya mencapai 9.0 kg/minggu.
PP 53% tempat Jenis kedua tertinggi adalah PET
puding, dengan jumlah 4.3 kg/minggu. Jenis
bungkus mie sampah terendah adalah PVC dengan
instan, tali jumlah 0.4 kg/minggu.
rafia Untuk mengetahui potensi produk
yang dapat dihasilk an, maka berat
Botol plastik,
sampah berdasarkan jenis digunakan
PET 25% ember,
sebagai das ar perhitungan.
tempat agar
Perbandingan produk pirolisis yang
PVC 2% Paralon dihasilkan mengacu pada hasil
penelitian – penelitian s ebelumnya.
Berdasark an data yang ada, Range produk yang dihasilkan berbeda
terlihat b ahwa k omposisi sampah untuk tiap jenis sampah seperti pada
plastik di gedung Geostech Tabel 3.
didominasi oleh beberapa kat egori
jenis sampah. Jenis sampah
tersebut adalah PP, PET PE, dan
PS. Jenis sampah PP
50 Kristyawan, 2016
Tabel 3. Persentase berdas arkan komposisi sampah plastik gedung
berat bahan baku (%) dari Produk Geostech. Dari jumlah berat produk
Pirolisis J enis Sampah Plastik minyak pirolis is, dikonversi menjadi
volume. Massa jenis yang digunakan
Jenis didapatkan dari review penelitian
Gas Minyak Abu
Plastik sebelumnya.
PE 11.56 88.24 2
Tabel 4. Volume produk minyak pirolisis
PS 4 93 3
sampah (mL/minggu)
PP 15.7 84.2 2.5
HDPE 16 83.5 1 Massa
Berat Jenis Volume
PET 76.9 23.1 0 Jenis 3
(kg/ (g/cm ) (ml/
PVC 87.7 12.3 0 Plastik
minggu) (Sharuddin Minggu)
, 2016)
Jenis plastik yang PE 2.3 0.78 2,899.88
menghasilkan minyak t erban yak
PS 0.7 0.85 830.93
adalah jenis s ampah plastik PS.
93% minyak dapat dihasilk an dari PP 7.6 0.86 8,814.04
bahan baku jenis plastik PS. Jenis PET 1.0 0.9 1,115.24
plastik lainnya seperti PE, PP dan
PVC 0.1 0.84 61.73
HDPE juga menghasilkan minyak
diatas 80% dari jumlah bahan baku Total 11.6 13.721,80
sampah yang ada. Pers entase in i
digunakan untuk mensimulasikan Dari hasil kon versi, potensi
jumlah produk yang dihasilkan jik a minyak yang dihasilk an mencapai
mengolah sampah plastik di 13.721,80 ml/minggu untuk seluruh
Geostech. jenis plastiknya.

5 2.4 Pemanfaatan Minyak Pirolisis


Sampah Plastik Perkantoran
4
3 Potensi yang dihasilkan dari
kg

pengolahan sampah plastik di geost ek


2 mencapai 13.721,80 ml perminggunya
1 atau 13,7 liter perminggunya. Min yak ini
dapat dimanfaatkan sebagai pengganti
0 bahan bakar solar. Tabel 5
Gas Minyak Abu menunjukkan perbandingan properties
PE PS PP PET PVC bahan bakar s olar dengan berbagai
minyak pirolisis dari beberapa hasil
penelitian.
Gambar 2. Berat produk yang Nilai kalor dari minyak pirolis is
dihasilkan dari pirolisis sampah plastik memiliki nilai kalor yang hampir
plastik Gedung Geostech setara dengan solar. Nilai kalor solar
berada pad a nilai 46500 kJ/kg
Berat produk minyak pirolisis sedangkan minyak pirolisis memiliki
sampah plastik mencapai 11,6 nilai k alor hingga mencapai 46199.12
kg/minggu. Jenis plastik yang kJ/kg. Minyak pirolis is juga berpot ensi
mendominasi adalah jenis sampah menjadi bahan bakar yang lebih rendah
plastik PP sesuai dengan polusi Karena kandungan sulfurnya

Potensi Minyak Hasil Pirolisis... JRL. Vol. 9 No. 1, Juni 2016 : 47 - 54 51


lebih rendah bila dibandingkan membutuhkan 500 gram bahan bakar
dengan solar. menghasilkan 0,5 liter minyak pirolisis.
Plastik kres ek 1 kg, dibakar dengan
Tabel 5. Perb andingan bahan bakar 500 gram dalam waktu 30
Karakteristik minyak pirolisis menit pada suhu 300 C menghasilkan
dengan bahan bakar solar 0.5 l minyak pirolisis. Data – data ini
menunjukkan bahwa perlu kajian yang
Minyak Minyak mendalam, apakah penggunaan bahan
Pirolisis pirolisis bakar untuk pirolisis ak an menghasilkan
Karakteristik Solar bahan bakar yang nilain ya set ara atau
(Surono, (Sharma,
2013) 2013) memiliki nilai tambah proses tersebut.
Nilai Kalor Hal lain yang menjadi tantangan
46500 41858 46199.12
(kJ/kg) adalah pengelolaan sampah plastik di
Viskositas Indonesia. Pengelolaan sampah plastik
5 2,149 2.49 di Indonesia melalui berbagai tahapan.
(cp)
0,83 Tahapan – tahapan tersebut melibatkan
Densitas pemulung, pelapak hingga pabrik
– 0,793 0,8147
(g/cc) sebagai konsumen sampah plastik
0,88
Flash Point untuk didaur ulang. Sampah plastik
o 50 40 100 yang diambil oleh pemulung, berasal
( C)
Kandungan dari pertokoan, perumahan, pasar
< 0,035 < 0,002 NA maupun TPS. Pemulung kemudian
Sulfur
membawa sampah plastik yang telah
2.5 Tantangan Pengolahan terkumpul ke pelapak k ecil. L apak
Sampah Plastik Dengan adalah salah satu komponen dalam
Teknologi Pirolisis jaringan tataniaga pengolahan s ampah
Pengolahan sampah plastik plastik. Lapak memiliki fungsi untuk
dengan teknologi pirolisis perlu mengumpulkan sampah plastik yang
memperhatikan kes etimbangan dikumpulkan.
massa proses. Hal ini disebabkan
karena untuk menghasilkan bahan
bakar minyak, memerlukan bahan
bakar lainnya. (Kadir,2012)
melaporkan bah wa dalam
pembakaran kantong kresek (PP)
sebanyak 500 gram, memerlukan
bahan baku sebanyak 424 ml.
Proses pirolisis itu menghasilkan
484 ml minyak pirolisis. Pirolisis
botol oli (HDPE) seban yak 500
gram juga dilakukan, dalam proses
memerlukan 548 ml bahan bakar Gambar 3. Diagram tataniaga sampah
dan menghasilkan 403 ml minyak. plastik (Firman, 2005)
Untuk pembakaran 500 gram botol
aqua (PET) membutuhkan 495 ml Terdapat dua jenis lapak, yaitu
bahan bakar dan menghasilkan 447 lapak kec il dan besar. Lapak kecil
ml minyak pirolisis. mengumpulkan sampah plastik dari
Penelitian lainnya yang pemulung. Sedangkan lapak besar
dilakukan oleh (Pras etyo, 2015) mengumpulkan sampah plastik
melaporkan bah wa untuk pirolisis 1 langsung dari sumber – sumber sampah
o
kg botol plastik, pada suhu 200 C dalam jumlah besar. Sumber – sumber

52 Kristyawan, 2016
tersebut antara lainnya adalah sis a III. KESIMPULAN
proyek. Lapak besar juga dapat
menerima pasokan s ampah dari Berdasarkan hasil kajian maka dapat
lapak k ecil. S ampah plastik dari disimpulkan
lapak besar, kemudian dialirkan k e
• Potensi minyak yang dapat dihasilkan oleh
bandar atau pemasok. Bandar atau
pirolisis plastik di gedung Geostech adalah
pemasok, merupakan pengumpul
mencapai 13.721,80 ml perminggunya atau
sampah plastik namun dengan
13,7 liter perminggu
jenis tertentu saja. Bias anya satu
jenis sampah plastik, han ya • Potensi produk lain yang dihasilkan dari
dikumpulkan oleh satu bandar. pirolisis plastik gedung Geostech adalah
Tahapan selanjutnya, sampah 5,45 kg per minggu gas dan 0,30 kg per
plastik ak an dibawa ke minggu produk abu
penggilingan. Di dalam usah a • Minyak pirolisis berpotensi menjadi bahan
penggilingan akan dilakukan bakar alternatif. Nilai kalor minyak pirolisis
proses pengolahan sampah plastik adalah 46199.12 kJ/kg yang setara dengan
menjadi serpihan plastik. Serpihan nilai kalor solar yaitu 46500 kJ/kg.
plastik inilah yang dikirim ke pabrik • Tantangan pirolisis plastik antara lain adalah
biji plastik. penggunaan bahan bakar untuk
Hadirnya teknologi pirolisis menghasilkan bahan bakar dari plastik. Hal
akan membawa perubahan atas ini perlu dikaji secara mendalam, untuk nilai
keseimbangan tataniaga yang telah tambah dari potensi minyak pirolisis sampah
ada selama ini di Indonesia. plastik layak diterapkan. Tantangan lainnya
Minyak pirolisis s ampah plastik adalah posisi teknologi dalam tataniaga
perlu dikaji pengaruhnya terhadap pengelolaan sampah plastik di Indonesia
keseimbangan tataniaga ini. saat ini. Minyak pirolisis perlu mendapatkan
Contoh pengaruh yang akan posisi yang jelas, dimana nantinya akan
dibawa adalah pendapatan kepad a dapat menambah atau tidaknya pendapatan
pemulung. Pemasukan rata – rata dari pelaku tataniaga.
pemulung di Bantar Gebang pada
tahun 2014 tercatat hingga USD DAFTAR PUSTAKA
216 per bulan (Sasak i, 2014). Jika Wardiha, Made W., Pradwi S.A. Putri, Lya M.
menggunakan kurs 1 USD = 13.154 Setyawati, and Muhajirin.
rupiah maka nilai pemasukan rat a 2013.Timbulan dan komposisi sampah
– rata pemulung di Bantar Gebang di kawasan perkantoran dan wisma
adalah Rp. 2.841.264,00 per (Studi kasus : Werdhapura Village
bulannya. Hal ini berart i Center, kota Denpasar, Provinsi Bali).
pemanfaat an potensi pengolahan Jurnal Presipitasi.
sampah dengan minyak pirolisis Shochib, Rosita. 2014.Technical Report
harus memberikan manfaat yang Pengkajian Sistem Pengelolaan
nilainya minimal sama dengan Sampah Gedung Geostech, BPPT.
pendampatan rata – rata per bulan
Yuliani, Manis. 2015. Potensi pencemaran
yaitu Rp. 2.841.264,00 atau lebih.
udara oleh gas hasil pirolisis plastik.
Ketika nilai manfaat yang diperoleh
Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional.
lebih rendah, maka tentunya ak an
Serpong. BPPT.
terjadi penolakan terutama dari
Gao, Feng. 2010. Pyrolysis of Waste Plastiks
pelaku tataniaga pengolahan
into Fuels. PhD Thesis, University of
sampah plastik di Indonesia.
Canterbury.
Sharuddin, Shafferina D. A., Faisal Abnisa,
and Wan M.A.W. Daud. 2016. A review
on pyrolysis of plastik wastes. Energy

Potensi Minyak Hasil Pirolisis... JRL. Vol. 9 No. 1, Juni 2016 : 47 - 54 53


conversion and management.
Surono, Untoro Budi. 2013. Berbagai
metode konversi sampah plastik
menjadi bahan bakar minyak.
Jurnal Teknik.
Sharma, Manish Chand, and Neelesh
Soni. 2013. Production of
alternative diesel fuel from waste
oils and comparison with fresh
diesel : - A Review. The
international journal of engineering
and science.
Kadir. 2012. Kajian pemanfaatan
sampah plastik sebagai sumber
bahan bakar cair. Dinamika jurnal
ilmiah teknik mesin.
Prasetyo, Hendra, Rudhiyanto, and Ilham
Eka Fitriyanto. 2015. Mesin
pengolah limbah sampah plastik
menjadi bahan bakar alternatif.
Laporan pelaksanaan program
Litabmas DIKTI, Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Sahwan, Firman L., Djoko Heru Martono,
Sri Wahyono, and A. Lies
Wisoyodharmo. 2005. Sistem
pengelolan limbah plastik di
Indonesia. Jurnal Teknologi
Lingkungan.
Sasaki, Shunsuke, Tetsuya Araki,
Armansyah Halomoan Tambunan,
and Heru Prasadja. 2014.
Household income, living and
working conditions of dumpsite
waste pickers in Bantar Gebang :
Toward integrated waste
management in Indonesia.
Resources, conservation and
recycling.

54 Kristyawan, 2016

Anda mungkin juga menyukai