Anda di halaman 1dari 13

NASKAH PUBLIKASI

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN


ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA
FILTER AIR

Tugas Akhir ini disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh


Derajat Sarjana S1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun :

CATUR WINATA
NIM : D 200 05 0144

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI
PADA REKAYASA FILTER AIR

Catur Winata, Bibit Sugito, M. Alfatih Hendrawan


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura
email: catur_winata@yahoo.com

ABSTRAKSI

Proses untuk meningkatkan kualitas air perlu dilakukan dengan cara


penjernihan menggunakan filter. Tujuan dari penelitian ini adalah
merekayasa alat untuk penjernihan air menggunakan media komposit arang
sehingga menghasilkan solusi dalam permasalahan mahalnya biaya dalam
proses penjernihan air.
Dalam melakukan penelitian ini diawali dengan perakitan alat yang
terbuat dari pipa air yang disambung satu dengan yang lain, kemudian diisi
dengan bahan filter berupa kapas filter, batu zeolit, pasir silika dan komposit
arang kayu dicampur serbuk sekam padi. Untuk komposit sendiri dibuat dari
bahan arang kayu dicampur arang serbuk sekam padi dengan perekat atau
matriksnya dari lem Fox. Sampel air yang diuji diambil dari air sungai
Bengawan Solo, kemudian pengujian kualitas air dilakukan di Laboratorium
PDAM Surakarta dengan menggunakan alat Turbidmeter,
Spectrophotometer, Hellige Comperator.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian alat filter penjernih air
mampu menurunkan nilai kandungan Besi 0.58 mg/L menjadi 0.10 mg/L ,
Mangan1.09 mg/L menjadi 0.36 mg/L , Zat Organik 26.38 mg/L menjadi
17.53 mg/L, Kekeruhan 18.02 NTU menjadi 14.16 NTU. Alat filter penjernih
air mampu menyerap dan mengendapkan sehingga dapat meminimalisasi
nilai kandungan logam dan zat-zat seperti besi, mangan, zat organik,
kekeruhan yang terdapat didalam air.

Kata kunci: air, arang, kayu, sekam padi, komposit, filter


Pendahuluan

Penggunaan dan pemanfaatan material komposit sekarang ini

semakin berkembang, seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan

tersebut yang semakin meluas mulai dari yang sederhana seperti alat-alat

rumah tangga sampai sektor industri baik industri skala kecil maupun industri

skala besar. Komposit mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan

dengan bahan teknik alternatif lain seperti kuat, ringan, rapat, tahan korosi

ekonomis dan sebagainya.

Arang merupakan salah satu material partikel alternatif dalam

pembuatan komposit secara ilmiah pemanfaatannya pun terus

dikembangkan. Arang mulai dilirik penggunaanya karena selain mudah

didapat, murah, dan mempunyai sifat penyerap (adsorben) yang dapat

mengurangi polusi lingkungan, sehingga komposit ini mampu mengatasi

permasalahan lingkungan. Arang merupakan sejenis penyerap berwarna

hitam, berbentuk granula, dan bubuk. Arang dipakai dalam proses pemurnian

udara, gas, larutan atau cairan. Arang juga dipakai sebagai penyerap rasa

dan bau dari air serta penghilang senyawa-senyawa organik dalam air

(Kusnaedi, 2010).

Dari pertimbangan-pertimbangan diatas maka penelitian ini dilakukan

untuk mendapat data kemampuan filter atau absorben (penyerap) pada

komposit arang yang dapat membantu mengatasi pencemaran lingkungan

dengan bahan baku arang kayu dan arang sekam padi.


Tujuan Penelitian

Pembuatan komposit arang kayu dicampur arang sekam padi pada

rekayasa alat filter penjernih air untuk mengetahui kemampuan dalam

mengurangi nilai zat-zat dan logam yang terkandung pada air sungai

Bengawan Solo.

Dasar Teori
1. Komposit

Kata komposit (Composite) merupakan kata sifat yang berarti

susunan atau gabungan. Composite ini berasal dari kata kerja “to

compose” berarti menyusun atau menggabung. Jadi, menurut Jones

(1975) pengertian komposit adalah suatu material yang terbentuk dari

kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran

yang tidak homogen, dimana sifat mekanik dan komposisi kimia dari

masing-masing material pembentuknya berbeda.

Keunggulan dari material komposit adalah penggabungan

unsur-unsur yang unggul dari masing-masing unsur pembentuknya

tersebut. Sifat material hasil penggabungan ini diharapkan dapat

saling melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada material

penyusunnya.

Sifat – sifat yang dapat diperbaiki antara lain :

a. Kekuatan

b. Pengaruh terhadap temperatur

c. Kekakuan
d. Ketahanan korosi

e. Meningkatkan konduktifitas panas

f. Umur lelah (fatique life)

g. Insulasi akustik

h. Ketahanan gesek

i. Berat

2. Arang

Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-

95% karbon(C), dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung

karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi. ketika pemanasan

berlangsung, diusahakan agar tidak terjadi kebocoran udara didalam

ruangan pemanasan sehingga bahan yang mengandung karbon

tersebut hanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi (Meilia, 2003)

Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat

digunakan sebagai adsorben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh

luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih

tinggi jika terhadap arang tersebut dilakukan aktifasi dengan

pemanasan pada temperatur tinggi. Luas permukaan arang berkisar

antara 300-3500 m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori

internal yang menyebabkan arang mempunyai sifat sebagai adsorben.

3. Kemampuan Filter

Untuk mengetahui kemampuan filter dalam air yang diteliti

adalah (Hendra, 2010):


1. Turbid (kekeruhan)

Turbid (kekeruhan) adalah kekeruhan di dalam air disebabkan

oleh zat tersuspensi, seperti lempung, Lumpur, zat organik,

plankton dan zat halus lainnya.

2. PH (derajat asam-basa)

PH adalah derajat keasaman yang menunjukkan keadaan asam

atau basa suatu cairan dan mewakili konsentrasi ion hidrogen.

3. Besi (Fe) dan Mangan (Mn)

Kandungan besi dan mangan pada air berupa ion-ion yang berupa

kation.

4. Zat Organik

Adanya zat organik dalam air menunjukan bahwa air tersebut

telah tercemar oleh kotoran manusia, hewan atau sumber zat lain.

Tinjauan Pustaka

Endang Setyowati (2008) berjudul “meningkatkan kualitas air sungai

dengan katalisator batuan dan arang” menyimpulkan bahwa bahan batuan

dan arang mampu meningkatkan kualitas air menjadi air yang layak

dikonsumsi untuk mandi dan mencuci. Kandungan material yang masih

tinggi didalam air, dimungkinkan perbandingan komposisi bahan yang

digunakan belum memenuhi kebutuhan.


METODOLOGI PENELITIAN

Mulai

Studi Pustaka

Persiapan Alat dan Bahan

Pembuatan filter Komposit

Perakitan alat dan uji coba

Pengambilan sampel air


Sungai Bengawan Solo

Pengujian filter komposit Pengujian filter komposit Pengujian filter komposit


25% arang kayu+75% 50% arang kayu+50% 75% arang kayu+25%
arang sekam padi arang sekam padi arang sekam padi

Pengujian di Lab.PDAM

Data hasil pengujian

Analisa data hasil pengujian


dan pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar diagram alir penelitian


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Histogram Hasil Pengujian Parameter Kekeruhan

NTU
20 18,02
15 15,45 14,72 14,16
10
5
0
air sebelum 25% arang 50% arang 75% arang
difilter kayu + 75% kayu + 50% kayu + 25%
arang serbuk arang serbuk arang serbuk
sekam padi sekam padi sekam padi

Pada Kekeruhan menunjukan hasil penurunan nilai Kekeruhan air

sebelum dan setelah di filter yaitu dari nilai 18,02 NTU pada pengujian

sebelum di filter menjadi 14,16 NTU pada pengujian filter komposit 75%

arang kayu 25% arang sekam padi, batu zeolit dan pasir silica.

2. Histogram Hasil Pengujian Parameter pH

7,525 7,52
7,52 7,52
7,515
7,51 7,51
7,505
7,5 7,5
7,495
7,49
air sebelum 25% arang 50% arang 75% arang
difilter kayu + 75% kayu + 50% kayu + 25%
arang serbuk arang serbuk arang serbuk
sekam padi sekam padi sekam padi

Pada pH menunjukan hasil kenaikan nilai pH air sebelum dan setelah

di filter yaitu dari nilai 7,5 pada pengujian sebelum di filter menjadi 7,52 pada

pengujian komposit 50% arang kayu 50% arang sekam padi dan 25% arang

kayu 75% arang sekam padi, batu zeolit dan pasir silika. Hasil ini
menunjukan adanya pengaruh kenaikan dari nilai pH pada saat sesudah di

filter.

3. Histogram Hasil Pengujian Parameter Besi

mg/L
0,7 0,58
0,6 0,41
0,5 0,48 0,46
0,4
0,3
0,2
0,1
0
air sebelum 25% arang 50% arang 75% arang
difilter kayu + 75% kayu + 50% kayu + 25%
arang serbuk arang serbuk arang serbuk
sekam padi sekam padi sekam padi

Pada Besi terjadi penurunan nilai kandungan dalam air. Besi

menunjukan nilai 0,58 mg/L dan mengalami penurunan setelah di filter

dengan komposit 75% arang kayu 25% arang sekam padi, batu zeolit, dan

pasir silika yaitu 0,41 mg/L.

4. Histogram Hasil Penggujian Parameter Mangan

mg/L
1,15
1,1 1,09 1,02
1,05
1 0,98
0,95 0,91
0,9
0,85
0,8
air sebelum 25% arang 50% arang 75% arang
difilter kayu + 75% kayu + 50% kayu + 25%
arang serbuk arang serbuk arang serbuk
sekam padi sekam padi sekam padi

Pada mangan menunjukan nilai 1,09 mg/L dan mengalami penurunan

setelah di filter dengan komposit arang kayu 75% arang sekam padi 25%,

batu zeolit, dan pasir silika yaitu 0,91 mg/L.


5. Histogram Hasil Pengujian Parameter Zat organik

mg/L
30 26,38
25 23,43 23,33
20 20,34
15
10
5
0
air sebelum 25% arang 50% arang 75% arang
difilter kayu + 75% kayu + 50% kayu + 25%
arang serbuk arang serbuk arang serbuk
sekam padi sekam padi sekam padi

Pada zat organik menunjukkan hasil penurunan nilai zat organik pada

air sebelum dan setelah di filter yaitu dari nilai 26,38 NTU pada pengujian

sebelum di filter menjadi 20,34 NTU pada penambahan filter komposit, batu

zeolit dan pasir silika. Hasil ini menunjukan adanya pengaruh penurunan nilai

zat organik pada pengujian filter dengan komposit.


Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Hasil pengujian dari alat filter penjernih air dengan komposit

arang kayu dan sekam padi mampu menyerap dan mengendapkan

kandungan logam dan zat-zat air sungai Bengawan Solo

sehingga dapat menurunkan nilai kandungan dari :

 Kekeruhan 18.02 NTU menjadi 14.16 NTU

 Besi 0.58 mg/L menjadi 0.41 mg/L

 Mangan 1.09 mg/L menjadi 0.91 mg/L

 Zat organik 26.38 mg/L menjadi 20.34 mg/L.

2. Saran

1. Perlu adanya penambahan tahapan pemfilteran sehingga

pemfilteran dilakukan beberapa tahapan untuk menghasilkan

kualitas air yang lebih baik.

2. Untuk pembuatan komposit dicoba tanpa lem fox dengan variasi

ukuran serbuk yang berbeda

3. Dicoba untuk arang, batu zeolit dan pasir silika langsung dicampur

untuk dijadikan komposit

4. Dicoba pembuatan alat filter pakai kaca, agar terlihat aliran air

pada saat proses penjernihan.


DAFTAR PUSTAKA

Endang, S., 2008, “Meningkatkan Kualitas Air Sungai dengan


Katalisator Batuan dan Arang Kasus Pemukiman Pinggir Kota di
Dusun Grobogan” Vol 32 (September 2008).
Jones, M. R., 1975, “Mechanics of Composite Material”, Scripta book
Company, Washington.D.C.
Kusnaedi, MM. 2010, “Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum”, Cetakan
Pertama, Penebar Swadaya, Jakarta.
Meilita, T.S., 2009, “Arang, Pengenalan dan Proses Pembuatanya”,
Google.com, Agustus, Fakultas Teknik Industri USU.
Hendra, A., 2010, “Analisis Biaya Uji Kualitas Air Sumur”, Tugas Akhir S-1,
Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai