Anda di halaman 1dari 16

CLINICAL SCIENCE SESSION

“ HERNIA INGUINALIS ”

Disusun oleh :
Kipyatullizam 12100116207
Iqra Alif Lamra 12100116152

Preseptor:
Hj. Yanti Daryanti,dr.,Sp.B-KBD

SMF Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
RSUD AL-IHSAN BANDUNG
2018
1. Anatomi

Kanal inguinal memiliki panjang 4-6 cm dengan bendtuk segitiga yang


terletak pada bagian anterior dari basin pelvis.Batasan dari kanal termasuk
transversus abdominus , transversalis fascia posterior, internal obliquemuscle superior
, external oblique aponeurosis anteriror inguinal ligament inferior

Terdiri dari inguinal kanal yang memiliki dua cincin yaitu:


 Internal ring
 External ring
Dan terdapat segitia Hasselbach yang terdiri dari :
 Ingunal kanal
 Inferir epigastric vein dan arteri
 Rectus Abdominis mucle
1. Hernia

2.1 Definisi

Hernia merupakan suatu penonjolan dari organ dan jaringan abdomen melalui
suatu defek dari dinding abdomen.Hernia terdiri dari cincin, kantong, dan isi hernia.

1.2 Klasifikasi Hernia


Klasifikasi hernia berdasarkan lokasi teridri dari :
 Groin
o Inguinal
 Direct
 Indirect
 combine
o Femoral
 Anterior
o Umbilical
o Epigastric
o Spigelian
 Pevis
o Obturator
o Sciatic
o Perineal
 Posterior
o Lumbar
 Superior triangle
 Inferior triangle
Klasifikasi berdasarkan sifat :
• Reponible , Isi hernia keluar masuk
• Irreponible, isi hernia tidak dapat diembalikan ke rongga asalnya
• Inkarserata, isi hernia tidak dapat dikembaikan dan terjepit oleh cincin
hernia, terdapat ganggua pasase usus.
• Strangulata, isi hernia dapat dikembalikan dan terjepit oleh cincin hernia ,
terdapat gangguan vaskularisasi , nyeri hebat

3. Hernia inguinalis
Hernia merupakan suatu penonjolan pada lipat paha dari organ dan jaringan
abdomen melalui suatu defek dari dinding abdomen

3.1 Epidemiologi
• 75% dari hernia abdomen adalah hernia inguinal
• Hernial inguinal 27% terjadi pada laki-laki dan 3% pada perempuan
• Pada usia 25-34 tahun prevalensi hernia inguinal yaitu 15% dan usia 75
tahun sekitar 47% (Tabel )
• Pada hernia inguina yang sering terjadi pada laki-laki dan wanita yaitu hernia
inguinal indirect

3.2 Klasifikasi
Klasifikasi hernia inguinalis secara umum dibagi menjadi 2 yaitu :
 Imdirek , hernia yang melalui anulus inguinalis interna yang terletak disebelah
lateral vasa epigastrika inferior, menulusuri kanalis inguinalis dan keluar di
anulus eksternal atas krista pubis dengan diselubungi kantong korda .
 Direct, hernia yang melalui dinding inguinal posteromedial dari vasa
epigastrika inferior didaerah yang dibatasi segitiga haselbach .

Menurut Nyhus klaisifkasi hernia inguinalis dibagi menjadi :


3.3 Etiologi
Ada berbagai macam faktor yang bisa menyebabkan hernia inguinalis yaitu
3.4 Manifestasi klinis
• Adanya benjolan diselangkangan yang bisa mengecil atau menghilang pada
waktu tidur dan keluar pada saat mengejan , mengangkat benda berat dan
posisi berdiri.
• Nyeri dapat dirasakan jika sudah terjadi komplikasi.

3.5 Diagnosis

Anamnesis
Pasien biasanya megeluhkan adanya penonjolan ada bagian lipat paha.
Mungkin dapat disertai nyeri ringan atau perasaan yang tidak nyaman karna adanya
penonjolan. Rasa nyeri yang hebat biasanya menggambarkan hernia inkarserata
dengan penekanan vascular. Paresthesia mungkin dapat terjadi jika saraf inguinal
terjepit.

Pemeriksaan fisik
 Inspeksi
• Posisi berdiri atau berbaring
• Apakah ada benjolan di daerah selangkangan jika tidak suruh pasien
mengedan, dapat dilihat hernia inguinalis lateral muncul sebagai
penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas medial bawah
 Palpasi
• Dengan jari telunjuk atau dengan jari
kelingking (pada bayi), dorong isi
hernia dengan menekan kulit skrotum
melalui anulus eksternus sehingga
dapat ditentukan apakah hernia dapat
direposisi atau tidak.
• Dapat direposisi  Saat jari masuk
berada dalam anulus eksternus, pasien
diminta mengedan.
• Ujung jari menyentuh hernia = hernia inguinalis lateralis, dan
• Sisi jari yang menyentuhnya = hernia inguinalis medial.
• Penilaian saat palpasi:
• Position, Temperature, Pain, Size, Shape, Tensile strength, Composition
(solid, gas, liquid), Changes with cough

3.6 Pemeriksaan penunjang

• Laboratorium
• strangulasi:
• Leukocytosis dengan shift to the left
• Elektrolit
• Kadar kreatinine yang tinggi akibat muntah-muntah dan menjadi
dehidrasi.
• Tes Urinalisis untuk menyingkirkan adanya masalah dari traktus
genitourinarius yang menyebabkan nyeri lipat paha.
• Pemeriksaan Radiologis
• Tidak diperlukan pada pemeriksaan rutin hernia. Ultrasonografi dapat
digunakan untuk membedakan adanya massa pada lipat paha atau
dinding abdomen dan juga membedakan penyebab pembengkakan
testis.
• CT Scan dan MRI
• Belum banyak digunakan
• Mahal
• Untuk menyingkirkan Diagnosa Banding : causa massa di Regio
inguinal

3.7 Differensial diagnosis


3.8 Tatalaksana

• Pendekatan tatalaksana hernia inguinalis dapat dibagi menjadi open dan


laparoscopic. Tidak ada kontraindikasi absolut pada seorang penderita hernia
inguinal.
• Pada penderita usia tua dengan manifestasi penyakit penyerta yang berat >>
menggunakan anastesi lokal atau spinal
• Reposisi pada hernia inkerserata, hanya boleh dilakukan dalam 4 jam pertama
sejak terjadi hernia.
• Pemberian analgetik dan sedatif serta dengan memposisikan penderita dalam
posisi trendelenburg.

 Herniotomi dan hernioplasty


Herniotomi
o dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong
dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian
direposisi. Kantong hernia dijahit ikat setinggi meungkin lalu
dipotong. Dilakukan pada hernia pada anak.
Hernioplasty
o merupakan herniotomi + herniorrhaphy. Dilakukan tindakan
memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding
belakang kanalis inguinalis. Pada orang dewasa, tindakan herniotomi
saja tidak cukup untuk mencegah terjadinya rekurensi.

 Teknik konvensional
Pembedahan untuk hernia
inguinalis lateralis pada anak
biasanya dilakukan melaui insisi
lipatan kulit terbawah dengan
memisahkan aponeurosis muskulus
obligus eksternus sampai pada
kanalis inguinalis interna. Setelah
nervus ilioinguinalis diidentifikasi,
kantung hernia dicari

 Laparoscopy herniotomy intracorporeal


Luka insisi kecil dibuat diatas kanalis inguinalis dan kemudian jahitan
dimasukan kedalam rongga abdomen dibelakang peritoneum. Kemudian
jahitan tadi mengelilingi cincin interna menghindari vasa darah dan vas
deferens, dan dikeluarkan melalui luka yang sama. Kemudian disimpul diluar
tubuh melalui visualisasi laparaskopi.

Komplikasi laparaskopi
Komplikasi yang berhubungan dengan tindakan laparaskopi secara umum : emboli
udara, hypothermia, penurunan venous return, hyperchapnia, cedera akibat
needle/trocard, cedera usus dan pembuluh darah.
Cedera Vasculer
Rekurensi
 Herniorraphy
Sebelum menggunakan mesh prosthetic, hernia inguinal diperbaiki dengan
melekatkan jaringan menggunakan jahitan (non-prosthetic).

Teknik non-prosthetic:
o Bassini
o Shouldice
o McVay repair

Teknik Prosthetic
o Lichtenstein Tension-Free Repair
o Plug and Patch Technique

Non prosthetic
Teknik Bassini
Mengaproksimasi muskulus
oblikus internus, muskulus tranversus
abdominis dan fasia tranversalis dengan
traktus iliopubik dan ligamentum
inguinale, teknik ini dapat digunakan
pada hernia direk maupun hernia
inderek

Teknik Shouldice
Shouldice merupakan
rekapitulasi dari Bassini,
melibatkan beberapa lapisan
jaringan untuk mengurangi
dari rekurensi.

McVay repair
Mcvay repair untuk kedua inguinal dan femoral ring defects teknik ini
diindikasikan untuk femoral hernia.

Prosthetic
Teknik ini menggunakan prosthetic mesh untuk meminimalisir tekanan
dari perbaikan. Tujuannya untuk meminimalisir dari rekurensi medial. Untuk
fixasi permanent menggunakan monofilament suture.

Lichtenstein Tension-Free Repair

Plug and Patch Technique

 Teknik konservatif
Menggunakan Truss belt, sabuk yang dipakai dengan tujuan
mempertahankan reduksi dan mencegah pembesaran hernia

Komplikasi yang telah repair


• Rekurensi
• Nyeri lipat paha kronis
• Neuropati
• Dysejakulasi
• Hydrocele
• Bladder injury
• Hematoma
• Prostetik : kontraksi, erosi, infeksi
• Perforasi
Komplikasi
 Hernia membesar jika tidak dilakukan tindakan bedah. Pembesaran hernia
dapat menekan jringan sekitar, pada laki-laki dapat menjadi hernia skrotalis,
menyebabkan nyeri dan pembengkakan
 Komplikasi palin serius, ketika intestine terperangkap dalam weak point
dinding abdomen yang lemah (hernia inkarserata). Dapat menyebabkan
obstruksi bowel, diikuti nyeri hebat, mual, muntah, konstipasi
 Aliran darah dapat erkurang ke intestine karena adamya penekanan, kondisi
ini dinamakan hernia strangulasi, sehingg dapat menyebabkan kematian
jaringan
Prognosis
• Prognosis dilihat dari komplikasi, durasi operasi, berapa lama rawat inap di
rumah sakit.
• Mesh repair merupakan kekambuhan paling sering.
• Lichenstein technique kekambuhannya hanya 0.2%, tidak ada kekambuhan
pada tahun pertama
• Laparoscopic primary inguinal hernia repair, rekurensi yang minimal dan
waktu pemulihan yang cepat, mencegah kesakitan, dan cepat kembali pada
aktivitas sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Schwartzs Principles of Surgery 10th


2. Sabiston, Textbook Of Surgery, The biological basis of modern surgical
practice 18ed

Anda mungkin juga menyukai