Disusun Oleh :
ROHIMATUL MUNAWWAROH
(150384204019)
Tanjungpinang
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas / Semester : XI / I
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini diharapkan:
Keadaan standar pengukuran perubahan entalpi adalah pada suhu 298 K dan tekanan 1
atm. Keadaan standar ini perlu karena pengukuran pada suhu dan tekanan yang berbeda akan
menghasilkan harga perubahan entalpi yang berbeda. Beberapa jenis Perubahan entalpi standar
Contoh: :
Perubahan entalpi pembentukan standar dari kristal amonium klorida adalah -14,4 kJ/mol.
Persamaan termokimia dari pernyataan tersebut adalah,
Pada dasarnya perubahan entalpi peruaraian standar merupakan kebalikan dari perubahan
entalpi pembentukan standar, karena merupakan kebalikan maka harganyapun akan berlawanan
tandanya.
Contoh :
Jika Hfo H2O(g) = -240 kJ/mol, maka Hd H2O = + 240 kJ/mol dan persamaan
termokimianya adalah, 2H2O(l) 2H2(g) + O2(g) H = + 480 kJ
Contoh :
Jika diketahui Hc C = -393,5 kJ/mol, berapa kalor yang terjadi pada pembakaran 1 kg arang,
jika dianggap bahwa arang mengandung 48% karbon dan Ar C = 12.
Penyelesaian :
Diketahui :
Ditanya : q
Jawab:
Pada pembakaran 1 mol karbon dibebaskan kalor 393,5 kJ maka pada pembakaran karbon
sebanyak 48/12 mol karbon dihasilkan kalor sebanyak
q = 48/12 x 393,5 kJ
q = 1574,0 kJ
a) Kalorimetri
Perubahan entalpi merupakan perubahan kalor yang diukur pada tekanan tetap, maka
untuk menentukan perubahan entalpi dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan
perubahan kalor yang dilakukan pada tekanan tetap. Kalor merupakan bentuk energi yang terjadi
akibat adanya perubahan suhu, jadi perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui
pengukuran perubahan suhu yang terjadi. Jumlah kalor yang dilepas atau diserap oleh suatu
sistem sebanding dengan massa, kalor jenis zat dan perubahan suhunya. Hubungan antara ketiga
faktor tersebut dengan perubahan kalor dirumuskan dengan persamaan,
q = m x c x t
dimana,
Pengukuran perubahan kalor dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
kalorimeter.
Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari gelas atau wadah yang bersifat isolator (tidak
menyerap kalor) misalnya gelas styrofoam atau plastik. Dengan alat yang bersifat isolator
dianggap wadah tidak menyerap kalor yang terjadi pada suatu reaksi, atau perubahan kalor yang
terjadi selama reaksi dianggap tidak ada yang hilang.
Contoh :
1. Didalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 g gas metana (CH4) dengan oksigen
berlebihan , sehingga terjadi reaksi,
Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56C. Jika diketahui kapasitas kalor kalorimeter adalah 958
J/C , massa air didalam kalorimeter adalah 1000 g dan kalor jenis air 4,18 J/g C. Tentukanlah
perubahan entalpi pembakaran pembakaran gas metana dalam kJ/mol! (Ar C = 16, H = 1).
Penyelesaian :
Kalor yang dilepas sistem sama dengan kalor yang diserap oleh air dalam kalorimeter dan oleh
kalorimeternya, maka:
= 6520 J
qkal = Ckalorimeter x t
= 1494 J
= 8014 J
= 8,014 kJ
Langkah 3: menentukan mol metana yang dibakar untuk mengetahui banyaknya kalor yang
dilepas setiap molnya.
= 0,01 mol
8,014 𝑘𝐽
q=0,01 𝑚𝑜𝑙
= 801,4 kJ/mol
Langkah 4: karena sistem melepas kalor maka perubahan entalpinya berharga negatif sehingga,
b) Hukum Hess.
Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak dapat ditentukan langsung
dengan kalorimeter, misalnya penentuan perubahan entalpi pembentukan standar (Hf0) CO.
Reaksi pembentukan CO adalah:
Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja tanpa
disertai terbentuknya gas CO2, jadi bila dilakukan pengukuran perubahan entalpi dari reaksi
tersebut yang terukur tidak hanya reaksi pembentukan gas CO saja, tetapi juga terukur pula
perubahan entalpi dari reaksi :
c) Energi Ikatan
Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari dua proses, yang pertama adalah pemutusan
ikatan-ikatan antar atom dari senyawa yang bereaksi, yang kedua adalah proses penggabungan
ikatan kembali dari atom-atom yang terlibat reaksi sehingga membentuk susunan baru. Proses
pemutusan ikatan merupakan proses yang memerlukan energi (kalor) sedangkan proses
penggabungan ikatan adalah proses yang membebaskan energi (kalor).
Kalor yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh satu mol molekul gas menjadi
atom-atom atau gugus dalam keadaan gas disebut dengan energi ikatan.
Energi dissosiasi ikatan merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan salah satu ikatan
1 mol suatu molekul gas menjadi gugus-gugus molekul gas.
Contoh:
Dari reaksi tersebut menunjukkan bahwa untuk memutuskan sebuah ikatan C–H dari
molekul CH4 menjadi gugus CH3 dan atom gas H diperlukan energi sebesar 425 kJ/mol, tetapi
pada pemutusan ikatan C–H pada gugus CH3 menjadi gugus CH2 dan sebuah atom gas H
diperlukan energi yang lebih besar, yaitu 480 kJ/mol. Jadi meskipun jenis ikatannya sama tetapi
dari gugus yang berbeda diperlukan energi yang berbeda pula.
Contoh:
Jika keempat reaksi tersebut dijumlahkan maka akan diperlukan energi 1664 kJ/mol,
maka dapat dirata-rata untuk setiap ikatan didapatkan harga +146 kJ/mol. Jadi energi
ikatan rata-rata dari ikatan C–H adalah 416 kJ/mol.
Energi ikatan rata-rata merupakan besaran yang cukup berarti untuk meramalkan
besarnya energi dari suatu reaksi yang sukar ditentukan melalui pengukuran langsung dengan
kalorimeter, meskipun terdapat penyimpangan-penyimpangan. Energi ikatan dapat sebagai
petunjuk kekuatan ikatan dan kesetabilan suatu molekul. Molekul dengan energi ikatan besar
berarti ikatan dalam molekul tersebut kuat yang bearti stabil. Molekul dengan energi ikatan kecil
berarti mudah terurai. Contoh : Energi ikatan HF : 567 kJ/mol dan HI : 299 kJ/mol. Fakta
menunjukkan bahwa gas HI lebih mudah terurai daripada gas HF.
D. Strategi Pembelajaran
E. Media Pembelajaran
1. Visual
2. Audio
F. Sumber Pembelajaran
1. Alat : LCD, Laptop, Papan tulis, Spidol, Penghapus, Kertas dan sebagainya
G. Kegiatan Pembelajaran
Mengetahui
………………….. ……………………..
NIP/NIK. NIP/NIK.
Lampiran 1 Instrumen penilaian
1. Penilaian pengetahuan
No Soal Jawaban Skor
1 Tuliskan persamaan termokimia CH3OH(l) + 3/2 O2(g) CO2(g) 25
dari pernyataan berikut. +2H2O(g)
a. Hfo CaCO3(s) = -1.207 kJ
mol-1
b. Hco CH3OH(l) = -638 kJ
mol-1
2. Penilaian sikap
Indikator :
1. Menunjukan sikap positif (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok.
2. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan
kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab.
Observasi :
Sikap ilmiah saat pembelajaran berlangsung
Petunjuk belajar :
1. Bacalah rangkuman teori di bawah ini
2. Bacalah referensi lain yang relevan
3. Diskusikan topik masalah ini dengan temanmu
4. Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
Rangkuman Materi
1. Jenis entalpi standar berdasarkan prosesnya adalah sebagai berikut:
a. Perubahan entalpi pembentukan standar (Hfo)
b. Perubahan entalpi penguraian standar (Hdo)
c. Perubahan entalpi pembakaran standar (Hco)
2. Penentuan entalpi reaksi dapat ditentukan melalui :
a. Percobaan / eksperimen ( kalorimetri )
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan melalui pengukuran secara langsung di
laboratorium berdasarkan perubahan suhu reaksi karena suhu merupakan ukuran
panas (kalor). Jika reaksi dilakukan pada tekanan tetap maka kalor yang terlibat
dalam reaksi dinamakan entalpi reaksi (H reaksi).
1) Pengukuran kalor: Q = m c T
Ket. m= massa zat (gram), c= kalor jenis zat (J g-1 K-1), T=perubahan suhu (K)
2) Pengukuran tetapan kalorimeter
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor.
Qkalorimeter = Ck. T, dengan Ck adalah kapasitas kalor kalorimeter
b. Hukum Hess
Hukum Hess berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dapat dilangsungkan menurut dua
atau lebih cara (lintasan). Hukum Hess ditemukan oleh G. Henry Hess pada tahun
1840 melalui beberapa percobaan. Bunyi hukum Hess : “kalor reaksi tidak
bergantung pada jalannya reaksi (tahapan reaksi), tetapi hanya bergantung pada
keadaan awal dan akhir”
Ada dua cara memperoleh zat D antara lain sebagai berikut:
1. Cara langsung
A + B D H
2. Cara tidak langsung
A + B C H
C + B D H
A + B D H
c. Energi Ikatan
Nilai energy ikatan rata-rata dapat digunakan untuk menghitung perubahan entalpi
suatu reaksi. Menurut Dalton, reaksi kimia tiada lain berupa penataan ulang atom-
atom. Artinya, dalam reaksi kimia terjadi pemutusan ikatan (pada pereaksi) dan
pembentukan kembali ikatan (pada hasil reaksi).
Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Sebaliknya, untuk membentuk ikatan
dilepaskan energy. Selisih energy pemutusan dan pembentukan ikatan menyatakan
perubahan entalpi reaksi tersebut.
Hreaksi = ∑D(pemutusan ikatan) - ∑D(pembentukan ikatan)
2. Didalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 g gas metana (CH4) dengan oksigen
berlebihan , sehingga terjadi reaksi,
CH4(g) + 2 O2(g) — CO2(g) + 2H2O (g)
Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56C. Jika diketahui kapasitas kalor kalorimeter adalah 958
J/C , massa air didalam kalorimeter adalah 1000 g dan kalor jenis air 4,18 J/g C.
Tentukanlah perubahan entalpi pembakaran pembakaran gas metana dalam kJ/mol! (Ar C =
16, H = 1).
3. Diketahui:
HCN(aq) H+ (aq) + CN-(aq) H = +42,8 kJ
H2O(l) H (aq) + OH (aq)
+ -
H = +53,2 kJ
Hitunglah H dari reaksi: HCN(aq) + OH-(aq) H2O(l) + CN-(aq)