Jawab : Menurut UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 1 Angka 1
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaaan hak dan kewajiban tersebut.
Jawab : Menurut UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara Pasal 1 Angka 6, Pengelolaan Keuangan Negara adalah keseluruhan
kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan
kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pertanggungjawaban.
Jawab :
Jawab :
1. Obyek : semua hak dan kewajiban, termasuk kebijakan dan kegiatan fiskal, moneter,
dan KND, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang yang dapat
dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut
2. Subyek : Seluruh Objek yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemda,
Perusahaan Negara/Daerah, dan badan lain yg ada kaitan dgn KN
3. Proses : mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
obyek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan sampai dengan pertanggunggjawaban
4. Tujuan : meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan
dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan negara
5. Sebutkan 5 Perbedaan Pendekatan Keuangan Negra menurut Paradigma lama dan Baru !
Jawab :
B. segala hak dan kewajiban baik berupa uang maupun barang yang menjadi hak &
kewajiban dalam pengelolaan (arti luas)
Pembahasan : B
Semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang adalah pengertian menurut
UU No. 17 Tahun 2003
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) adalah pengertian menurut Hasan Akman
Studi tentang pengaruh-pengaruh dari anggaran penerimaan dan belanja negara terhadap
perekonomian, terutama pengaruh terhadap pencapain tujuan ekonomi (pertumbuhan
ekonomi, stabilitas harga, distribusi penghasilan, penciptaan kesempatan kerja) adalah
pengertian menurut Suparmoko
Pembahasan : B
UU Nomor 17 Tahun 2003 membahas tentang Keuangan Negara
UU Nomor 1 Tahun 2004 membahas tentang Perbendaharaan Negara
UU Nomor 33 Tahun 2004 membahas tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
D. Penerimaan Daerah, Belanja Daerah, Kekayaan yang dibeli dari APBN dan pihak
lain yang dimiliki oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan/atau kepentingan umum negara
Pembahasan : A
Hak negara untuk memungut pajak,mengeluarkan dan mengedarkan uang dan
melakukan pinjaman
Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara
dan membayar tagihan pihak ketiga
Penerimaan Negara
Pengeluaran Negara
Penerimaan Daerah
Pengeluaran Daerah
Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang,surat berharga, piutang,barang,serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan
uang,termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah
Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan/atau kepentingan umum
Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah
Pembahasan : C
Obyek : semua hak dan kewajiban, termasuk kebijakan dan kegiatan fiskal,
moneter, dan KND, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut
Subyek : Seluruh Objek yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemda,
Perusahaan Negara/Daerah, dan badan lain yg ada kaitan dgn KN
Proses : mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan obyek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan sampai dengan pertanggunggjawaban
Tujuan : meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang
berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara
5. Diantara azas-azas dalam pengelolaan keuangan negara yaitu …
D. pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri, Distribusi,
Akuntabilitas, Progresivitas
Pembahasan : C
Akuntabilitas : Dapat dipertanggungjawbkan kepada masyarakat/ rakyat
Profesionalitas : Mengutamakan keahlian dan kompetensi
Proporsionalitas : Mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
Keterbukaan : Membuka diri terhadap hak masyarakat utk memperoleh infomasi
Pemeriksaan Independen : Oleh BPK yang bebas dan mandiri
TUGAS RESUME
Tugas baca & resume artikel yang terkait dengan pengelolaan keuangan negara.
Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/13482-ID-model-pengelolaan-keuangan-
instansi-dalam-mewujudkan-transparansi-dan-akuntabili.pdf
Sesuai dengan topik artikel, kali ini pembahasan akan difokuskan dalam pengelolaan
keuangan instansi dalam perwujudan transparansi dan akuntabilitas keuangan Negara. Seperti
yang tertuang dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara, dalam rangka
mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan negara, pengelolaan
keuangan negara perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka, dan bertanggung jawab
sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar. Sesuai dengan
amanat Pasal 23C Undang-Undang Dasar 1945, Undang-undang tentang Keuangan Negara perlu
menjabarkan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar tersebut ke
dalam asas-asas umum yang meliputi baik asas-asas yang telah lama dikenal dalam pengelolaan
keuangan negara, seperti asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan, dan asas spesialitas
maupun asas-asas baru sebagai pencerminan best practices (penerapan kaidah-kaidah yang baik)
dalam pengelolaan keuangan negara, antara lain :
Akuntabilitas berorientasi pada hasil; adalah asas yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pengelolaan keuangan negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi nagara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-udangan yang berlaku;
Profesionalitas; adalah asas yang mengutamakan keahlian berasarkan kode etik dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Proporsionalitas; adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban pengelolaan keuangan negara;
Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara; adalah asas yang membuka diri
terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak
diskriminatif tentang pengelolaan keuangan negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara;
Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri; adalah aas yang
memberikan kebebasan bagi badan pemeriksa keuangan untuk melakukan pemeriksaan
keuangan nagara dengan tidak boleh dipangaruhi oleh siapapun
Asas-asas umum tersebut diperlukan pula guna menjamin terselenggaranya prinsip-
prinsip pemerintahan daerah sebagaimana yang telah dirumuskan dalam Bab VI Undang-
Undang Dasar 1945. Dengan dianutnya asas-asas umum tersebut di dalam Undang-undang
tentang Keuangan Negara, pelaksanaan Undang-undang ini selain menjadi acuan dalam
reformasi manajemen keuangan negara, sekaligus dimaksudkan untuk memperkokoh landasan
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Instansi yang dibahas dalam artikel yaitu PNJ (Politeknik Negeri Jakarta) yang
merupakan bagian dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) wajib mematuhi seluruh peraturan
pemerintah terkait dengan pengelolaan keuangan. PNJ dituntut untuk transparan dan akuntabel
dalam penggunaan uang negara dan masyarakat.
Terkait hal tersebut, dibutuhkan model yang memadai dalam penyampaian informasi
keuangan kepada para pihak yang berkepentingan (stakeholders) untuk mewujudkan
transparansi dan akuntabilitas atas pengelolaan keuangan negara.
Politeknik Negeri Jakarta sebagai instansi pemerintah berbentuk perguruan tinggi negeri
(PTN) berkewajiban membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
sebagai wujud akuntabilitas instansi pemerintah dalam melaksanakan segala sesuatu. LAKIP
terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian pendahuluan dan rencana strategis. Pada bagian
pendahuluan dipaparkan kedudukan, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi dan lingkungan
strategis yang berpengaruh. Sedangkan pada bagian perencanaan strategis disampaikan rencana
strategis, visi dan misi, tujuan dan sasaran, cara pencapaian sasaran dan rencana kinerja. Bagian
terakhir dari LAKIP adalah Akuntabilitas Kinerja.
LAKIP akan disampaikan kepada Kementrian Pendidikan Nasional dalam rangka
melaporkan seluruh kegiatan dan kinerja PNJ. Secara keseluruhan akuntabilitas dan
tranparansi Laporan Keuangan PNJ kepada pemerintah sudah mengikuti peraturan dan
undang-undang yang berlaku.
Permasalahan yang terjadi selama ini adalah belum adanya format Laporan Keuangan
yang disampaikan kepada civitas akademika terutama para dosen dan mahasiswa, sehingga
tidak jarang timbul pertanyaan dan dugaan terkait laporan keuangan PNJ yang dianggap
kurang transparan. Juga laporan kepada wali mahasiswa dan masyarakat umumnya yang
merupakan stakeholder dari PNJ.